Saturday, May 24, 2008

KATA-KATA YANG MENGHANCURKAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 4 Mei 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Ass
a
II Petrus 2 : 18 - Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan.
Dalam ayat di atas Petrus kembali menegaskan tentang kelompok yang menyebut dirinya orang Kristen, mereka nampaknya aktif —seperti perempuan Samaria dari nenek moyangnya sampai kepada dirinya tahu berdiri di Gunung Gerizim dan mendeklarasikan berkat Allah— tapi seperti mata air kering; mereka penuh dengan kata-kata yang bergelombang indah tetapi kosong. Mereka mempunyai perkataan menarik (ada unsur menghasut), tetapi kata-kata mereka kosong sama halnya dengan tujuh virus yang terdapat dalam II Petrus 2 : 14 - 15. Senang dengan upah bukan dari perbuatan baik tapi karena penyelewengan, penyimpangan.
Ini juga yang Salomo bicarakan dalam Amsal 14 : 23 - ...tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja. Dalam terjemahan lain kata-kata bual yang bergelembung kedengarannya indah tapi menyesatkan/menghancurkan hanya membawa kemelaratan. Mengenai perkataan semacam ini Paulus jelaskan dalam II Timotius 2 : 17 hanya merusak seperti penyakit kanker, tidak membangun iman dan membunuh semangat. Sebuah perkataan yang menarik tapi akhirnya melemahkan, mengecewakan. Wabah ini sedang merajalela di akhir zaman, inilah cara Iblis untuk menggagalkan rencana Allah.
Yesus berkata dalam Matius 12 : 36 - setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung-jawabkannya pada hari penghakiman. Artinya setiap kita menggunakan bahasa komunikasi yaitu berkata-kata, tiap kata-kata yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan. Tiap kata-kata seperti gelombang yang bergelembung yang menghasut tetapi mendorong, memberi semangat, memberi kekuatan untuk bertumbuh dan berlaku baik pasti ada pertanggungjawaban dan Yesus akan katakan: ”Baik sekali perbuatanmu”. Tapi ada satu kelompok yang di sebelah kiri yang datang dan Yesus katakan: ”Enyahlah kamu pembuat kejahatan!” karena kata-katanya bergelembung yang menghasut, merusak iman, menghancurkan semangat.
Alkitab menunjuk seorang yang punya potensi, talenta, karunia tapi ia membiarkan kata-katanya menggelembung. Kejadian 10 : 8 - 10. Betapa Tuhan bersuka kalau pengikut Kristus yang punya talenta, potensi, karunia, semuanya itu digunakan untuk mempengaruhi memberi semangat dan membangun orang lain bukan menghancurkan. Nimrod seorang yang punya potensi, talenta dan karunia, ia disegani baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia tapi ia tidak pernah mengerti dan ia lupa bahwa semuanya berasal dari Tuhan (Roma 11 : 36). Karena itu Nimrod kemudian menghasut (mendirikan Menara Babel) bukan untuk memuliakan Tuhan tapi untuk melupakan Tuhan (Kejadian 11 : 1 - 3) dan Tuhan turun mengacau-kan mereka (Kejadian 11 : 7 - 9).
Filipi 3 : 10 - Yang kukehendaki ialah mengenal Dia... Paulus punya kerinduan yang sama seperti Daud merindukan untuk diam di dalam bait Allah. Kapan dia ungkapkan kerinduannya? Ketika ia mengerti dulu sebagai seorang Saulus —yang punya pengaruh, potensi, dihormati dan disegani tapi ia gunakan semua potensinya untuk mempengaruhi orang-orang untuk menghancurkan pengikut Tuhan— dalam perjalanannya ke Damsyik ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Melalui proses yang begitu singkat berangkatlah ia ke padang gurun Arab, selama tiga tahun ia dididik dan Roh Kudus sendiri yang menjadi gurunya, berbicara langsung dan mengajarnya sehingga Paulus bisa menulis begitu banyak surat di Perjanjian Baru. Ketika ia mengalami ini ia berkata yang kukehendaki ialah mengenal Dia; mengenal = GINOSIS diangkat dari kata GINOSKO (digunakan untuk suami istri, ketika mereka berjalan bersama, duduk bersama, berbaring mereka menjadi satu) gambarannya seperti carang melekat pada batang sehingga zat batang mengalir ke carang.
Siapa pun dia kalau melekat pada batang, sifat Yesus diimpartasikan kepadanya, bahasanya membangun semangat dan membangun iman dan pada orang-orang inilah Yesus katakan baik sekali perbuatanmu. Berapa kata-kata yang yang keluar setiap hari? Berapa yang membangun, berapa yang membuat orang menderita dan yang menghancurkan? Berkatalah seperti Paulus saya ingin mengenal, melekat di dalam Dia sehingga kita akan menerima zat hidup dari Yesus.
Amin

No comments: