Sunday, December 11, 2011

GENERASI YANG BERHARGA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 Desember 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yesaya 43:4 - Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.

Perikop ayat 1-7 adalah berita yang betul-betul menakjubkan karena Yesaya ditetapkan untuk memberitakan firman Tuhan karena bangsa ini sering jatuh bangun dalam dosa. Kalau diberkati mereka lupa pada Tuhan dan menyembah berhala, hal ini menyakiti hati Tuhan tapi waktu mereka menderita mereka ingat pada Tuhan. Bukanlah Tuhan kalau tidak memberi anugerah tapi jangan permainkan anugerah Tuhan. Pasal 43-47 berbicara tentang dahsyatnya kasih Allah, mereka bertobat dan dibebaskan, menerima anugerah Tuhan.

Yesaya 43:1 adalah berita yang luar biasa karena ketika mereka tergadai oleh dosa, Tuhan datang menebus mereka. Orang Israel sudah tergadai pada penghukuman karena dosa, pasal 43 berisi tentang kedahsyatan dan kasih Allah, Tuhan menyendengkan telinganya atas seruan bangsa ini, mereka sadar mereka perlu Tuhan lalu Tuhan menebus mereka. Dalam Perjanjian Baru bahasa penebusan ini disandang oleh Yesus, kita sebenarnya ada dalam penghukuman karena dosa dan harga pembayarnya Yesus rela mati disalib, kita ditebus oleh darah Anak Domba Allah, kita sudah dibebaskan.

Setelah bangsa ini ditebus, Tuhan berkata: “Engkau berharga.” Berharga = precious; menjadi bagaikan benda yang sangat berharga, sangat berarti, agung di mata Tuhan. Muncullah generasi yang berharga di mata Tuhan. Mulia = menjadi bangsa yang terkenal dan disukai; mereka yang telah ditebus disebut garam dunia dan terang dunia. Siapa yang tidak membutuhkan garam dan terang? Semua bangsa mencari garam dan terang. Kisah Para Rasul 2:47, setelah ditebus mereka menjadi generasi yang berharga, disukai banyak orang. Yesaya 43:1, sebagai garam, sebagai terang yang dicari oleh dunia, Tuhan berkata: “Jangan takut!” Ketika menebus kita, Tuhan menebus menurut nama kita masing-masing, bukan secara acak-acakan sehingga kita menjadi milik Tuhan. Generasi yang berharga disebut keluarga ilahi. Jangan tunggu tragedi baru bertobat.

Proses untuk disebut generasi yang berharga:

1. Lukas 10:38-42.

Di Betania tinggal satu keluarga, Maria, Marta dan Lazarus. Alkitab tidak pernah mencatat potret orangtua mereka. Yohanes 11:5, Yesus cukup dekat dengan keluarga ini, mereka suka mendengar firman Allah, ibarat gereja mereka mendengar dan menyambut firman Allah namun sayang mereka adalah jemaat yang tidak bertumbuh, Yesus ada di sana tapi mereka tidak bertumbuh. Bukti: Lukas 10:40, Marta senang melayani tapi mulutnya tidak bertobat, tidak punya roh untuk menimbang. Lukas 10:42, setiap kali Yesus datang, Maria senang mendengar firman Allah, hanya mau menerima tapi tidak ada aksi/perbuatan, Maria banyak menerima tapi tidak melayani. Dalam Lukas 10 hanya Maria dan Marta yang disebutkan lalu di mana Lazarus? Lazarus sibuk dengan urusan bisnis, Lazarus diberkati tapi tidak mau serius dengan firman Allah. Tuhan ingin supaya mereka masuk proses supaya kelak menjadi generasi yang berharga di mata Tuhan.

2. I Petrus 2:2.

Dalam hal apa Tuhan mau kita seperti bayi? Petrus menegaskan: “Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni.” Susu = firman Allah, pertolongan, penyertaan, perlindungan, pembelaan Tuhan. Kita boleh punya yang kita anggap membela, tapi itu semua adalah jerami. Keluarga Maria, Marta dan Lazarus yang awalnya seperti berantakan Tuhan bawa pada satu peristiwa dalam Yohanes 11:1-6, keluarga ini sedang diproses untuk menjadi generasi yang berharga. Lazarus sakit dan mati, Yesus sengaja tinggal 2 hari sebelum datang ke keluarga ini. Yesus membentuk mereka supaya mereka menjadi generasi yang berharga, seperti bayi yang rindu pertolongan Tuhan, mendengar firman Allah. Setelah Lazarus mati, Maria dan Marta berkata hanya Yesus yang bisa menolong mereka. Jangan tunggu tragedi terjadi baru kemudian bertobat.

Yohanes 11:43-44, Yesus datang ke kubur Lazarus; pikiran mereka dibentuk melalui tragedi. Yohanes 12:1-3, Maria, Marta dan Lazarus pikirannya tertuju pada Yesus, sekarang mereka telah menjadi generasi yang berharga, setelah tragedi mereka alami transformasi. II Korintus 5:17, siapa yang mau menjadi seperti bayi rindu akan susu murni/firman Allah, rindu pada Yesus, ia menjadi ciptaan baru, terjadi perubahan sikap; buktinya: Yohanes 12:2-3, Marta melayani karena cinta Tuhan, Lazarus turut makan firman Allah, Maria memecahkan leher botol dan menuangkan

minyak narwastu untuk mengurapi kaki Yesus (Markus 14:3) sehingga seluruh rumah itu penuh dengan bau harum.

Yesaya 43:7 - semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" Semua orang yang mau melewati proses tadi dan menjadi generasi yang berharga, mereka menjadi kebanggaan Tuhan. Status sosial memang berbeda tapi ketika mau melewati proses dan mau menjadi seperti bayi yang rindu susu murni firman Allah dan semua dilakukan untuk Yesus bukan untuk diri sendiri maka kita menjadi kebanggaan, kemuliaan Tuhan; di mana ada kemuliaan Tuhan di sana ada mujizat, jalan keluar, jaminan dan kepastian.

Amin.