Friday, September 21, 2007

KASIH AKAN SAUDARA-SAUDARA

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi 9 September 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Petrus 1 : 7 - dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.Serat kelima kesalehan menyentuh dua sisi kehidupan perjalanan sebagai orang percaya yaitu hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama, tapi Petrus ingin jelaskan soal hubungan dengan sesama melalui serat ke enam dari iman sebagai dasar agar seseorang berhasil dalam hidupnya menghadapi iklim apapun yaitu kasih akan saudara (TL = segala orang; TBS = kasih sayang kepada saudara-saudara seiman).Kasih sayang kepada saudara-saudara seiman = PHILADELPHIA baca: filadelfia (bhs. Yunani) yang terdiri dari dua kata yaitu PHILOS baca: filos (= persahabatan) dan ADELPHOS baca: adelfos (= konektif antara partikel dengan partikel gambarannya debu yang sulit dipisah). Philadelphia berbicara hubungan yang begitu erat dengan sesama merupakan sisi dari kesalehan, karena sejak awal kita sudah memiliki hakiki esense Allah.Kapan seseorang memiliki komponen yang merupakan esense/hakiki Allah sendiri yaitu kasih dan kemudian kasih itu untuk sesama?Yohanes menjelaskan Allah pencipta itu dalam I Yohanes 4 : 8, Allah itu kasih, kasih adalah hakiki esense Allah, ekspresi Allah yang sesungguhnya. Kejadian 1 : 27, dengan kasih Ia menciptakan manusia. Apapun keadaan kita, kita adalah ciptaan Allah yang Mazmur 8 : 6 katakan …a little lower than God… (hanya beda sedikit), membawa citra Allah. Kita adalah buatan Allah sehingga keahlian Allah nampak melalui hidup kita dan salah satu yang paling hakiki adalah kasih, kasih ada dalam kita karena kita ciptaan Allah, karena dosa hakiki esense Allah ini merosot.Pernyataan Paulus dalam Roma 3 : 23, citra Allah sudah berkurang (TL) karena dosa tapi masih ada. Kita tidak ada alasan untuk berkata kita sudah tidak punya stok kasih untuk bisa dinikmati orang lain. Philadelphia kita miliki, tinggal bagaimana kita mau mewujudnyatakan atau menyimpan sendiri karena kita egois?Komponen ilahi apa saja yang Tuhan sudah taruh di dalam kita (hakiki esense Allah yaitu kasih), warnanya dalam bentuk apa sehingga apa yang ada pada kita ini akan dinikmati orang lain?Hubungkan dengan Galatia 5 : 22, buah Roh yang memiliki 9 rasa :1. Kasih, sukacita, damai sejahtera. Tuhan berikan kepada kita untuk kita nikmati.2. Kesabaran, kemurahan, kebaikan. Tuhan berikan pada kita untuk dinikmati orang lain.3. Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tuhan berikan pada kita untuk Tuhan nikmati.Komponen hakiki esense Allah, Tuhan taruh kepada kita untuk orang lain nikmati adalah perwujudan Philadelphia yaitu :1. Kesabaran = long suffering. Tahan menderita, ada penderitaan yang 'sengaja' Tuhan hadirkan kepada kita karena melalui penderitaan yang kita alami orang lain akan diberkati. Kisah Para Rasul 16 : 24-31. Melalui penderitaan yang Paulus alami kepala penjara di Filipi diselamatkan.2. Kemurahan = kindness. Senang memberi jasa. Lukas 10:33. Memberi doa, perkataan-perkataan yang membangun.3. Kebaikan = goodness. Karakter yang tidak bisa diubah. Gagasannya: kodrat pisang yang walaupun ditanam di tempat pembuangan sampah sekalipun, tidak akan menghasilkan pisang yang berbau busuk.Apakah kita capai menderita, memberi jasa tapi mendapat balasan air tuba, tetap dengan kodrat sebagai anak Allah, kita berada di batas ketidakmampuan?Kisah Para Rasul 5 : 12 - 16. Kalau kita merasa penat minta kekuatan dari Tuhan dan kita mau tetap 'long suffering', 'kindness' dan 'goodness' maka kita menjadi pribadi bukan hanya diri kita yang dijamah oleh Tuhan tapi orang yang ada dibalik bayang kita diberkati Tuhan. Melalui sikap hati, komitmen kita, Allah hargai sikap hati kita, Tuhan punya jaminan ganda bukan hanya menolong kita tapi juga orang dibalik bayang kita. Amin

KESALEHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 2 September 2007
oleh Pdt.Frans.Z.Assa.
II Petrus 1:6 - dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,Petrus tempatkan warna/serat ilahi kesalehan urutan kelima agar hidup berdaya guna/berhasil oleh iman dan dalam iman. Kesalehan = ibadat (TL); hidup menurut kemauan Allah (TBS); penurut ajaran/petunjuk (TB).Ibadat menyentuh banyak hal/sisi dari kehidupan kita, secara keseluruhan kesalehan/ibadat/hidup menurut kemauan Allah menyentuh dua sisi kehidupan perjalanan orang percaya yaitu hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama manusia.Ibrani 3 : 1 - …pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,Pandanglah = amat-amatilah (TL). Yesus tidak terpancing menjadi sombong ketika berhadapan dengan orang yang menyanjung- Nya dan tidak menjadi benci ketika berhadapan dengan orang yang menyakitiNya. Imam Besar = Yesus; imam berbicara tentang pribadi yang harus berdiri pada dua sisi yaitu di pihak Allah (memiliki kekudusan dan kesucian seperti Allah, kemudian menerima isi hati Allah untuk disampaikan kepada manusia) dan di pihak manusia (membawa semua kelemahan, dosa dan persoalan untuk disampaikan kepada Allah dan mohon belas kasihan Allah serta pengampunan).Makna saleh/ibadat/menurut kemauan Allah (harus memiliki dua sisi) yang Alkitab ajarkan :1. Ibrani 7 : 26. Terpisah dari orang-orang berdosa artinya sekalipun secara umum lingkungan bermain kotor, ia tidak sama pada umumnya dan menganut paham anugerah Allah (ia ada di sana tapi tidak melakukan dosa).2. Ayub 2 : 3. Ayub yang surat Yakobus mengatakan sama seperti kita mempunyai tubuh daging yang cenderung lemah tapi surat Yakobus katakan Ayub berbahagia ketika semua kekayaannya habis. Tuhan bersaksi tentang Ayub, Ayub tetap tekun dalam kesalehannya padahal dalam satu hari lima bencana telah menimpa dan meremukkannya : a. Ayub 1 : 14-15. Orang-orang Syeba da-tang menyerang dan merampas lembu sapi dan keledai juga membunuh para gembalanya. b. Ayub 1 : 16. Tiba-tiba api dari langit turun membakar hangus kambing domba bersama penjaganya. c. Ayub 1 : 17. Tiga pasukan orang Kasdim secara tiba-tiba merampas unta-untanya dan menumpas habis pegawainya. d. Ayub 1 : 18. Topan badai dari empat sudut merobohkan rumah tempat anak-anaknya makan dan minum. e. Sementara itu ia sendiri mengalami bisul pecah dan sekujur tubuhnya menge- luarkan bau busuk.Ada apa dan sebenarnya apa kesalehan itu ?I Petrus 2 : 23. Yesus, Imam Besar kita sekali- pun Ia harus berada di antara manusia berdosa tapi Ia disebut tidak bersalah dan tidak bernoda. Daud, sekalipun dua kali Saul mengerahkan 3000 tentaranya untuk mengejar, menangkap dan membunuhnya, namun Daud tidak pernah melihat Saul sebagai musuh atau penyebab ia menderita tapi Daud melihat Saul sebagai gigi penggiling supaya Daud keluar sebagai roti yang siap disajikan untuk mengenyangkan banyak orang. Apakah kita punya musuh yang kita benci ? Ubah paradigma kita seperti Daud.Yakobus 5 : 11. Ayub adalah seorang yang bertekun, sabar (TL), ia kehilangan semua tapi ia tidak langsung meninggalkan Tuhan. Hubungkan dengan Ayub 42 : 10. Ayub bertekun dalam kesalehannya karena ia tidak pernah melihat tiga sahabatnya (Sofar, Elifas dan Bildad) sebagai pahat yang banyak melukai, tapi ia melihatnya sebagai pahat justru membentuk dia sehingga menjadi ukiran yang indah di hadapan Tuhan. Ia berdoa untuk sahabat-sahabatnya dan Tuhan memulihkannya.Ketika Tuhan temukan kita punya kesalehan, Tuhan tahu bagaimana cara menyelamatkan, melepaskan, memelihara orang-orang saleh dari pencobaan (II Petrus 2 : 9). Tiga orang saleh yaitu Hananya, Misael dan Azarya dibuang ke dapur api tapi Tuhan tahu bagaimana cara melindungi mereka. Kita boleh dibuang ke tengah-tengah kobaran api tapi kitab Ulangan katakan Tuhan bagaikan api, Dia ada di api sebelum kita dibuang ke api, Ia sudah ada di sana dan ketika kita keluar dari api Ia masih tetap di sana mengendalikan api supaya api tidak mengejar kita. Amin

KETEKUNAN

Ringkasan Khotbah kebaktian Minggu Pagi 28 Agustus 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Petrus 1:6 - dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,Ketekunan, komponen/serat ilahi yang keempat yang mau tidak mau harus menjadi warna yang nampak dalam hidup kita kalau kita mau berdaya guna/berhasil. Mereka yang memiliki warna ketekunan, tekun bukan datang dengan sendirinya. Ketekunan = HUPOMONE (bhs. Yunani) juga memiliki pemahaman tabah, sabar.Seseorang baru dapat disebut sabar, tabah, tekun kalau ia melewati penderitaan. Roma 5 : 3 - …Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,Paulus mengatakan pada waktu kita diijinkan berada di ruang sengsara (dalam bentuk apa saja) kita harus bersukacita, karena sengsara akan menimbulkan ketekunan dan Tuhan selalu punya maksud dibaliknya. Tuhan ingin kita memiliki otot-otot/serat ilahi yang kuat. Yesus tidak mungkin disebut sabar kalau tidak melewati penderitaan terutama ketika Ia disalib.Sengsara yang bagaimana yang menghasilkan ketekunan?II Tesalonika 1 : 4. Walaupun Paulus pernah mengalami penderitaan/diusik di Tesalonika tapi ia bercerita jemaat Tesalonika adalah jemaat kebanggaan dan ia bermegah karena ketabahan mereka. Ketabahan diangkat dari kata HUPOMONE yang diterjemahkan dalam II Petrus 1 : 6, tekun dalam hal penindasan = TRIBULATION (bhs. Inggris) diangkat dari kata TREBULARE (bhs. Latin) = dipuntir. Derita, penderitaan = ENDURE (bhs. Inggris) diangkat dari kata ENDURO (bhs. Latin) = tahan banting.Melalui penderitaan Tuhan mau bentuk kita untuk memiliki kerohanian yang tahan banting. Tuhan selalu punya rencana dibalik penderitaan supaya kita menjadi orang Kristen yang tangguh. Kita dilatih untuk menjadi pengantin Tuhan yang dibanggakan oleh Yesus, Yesus tidak suka jemaat yang merajuk.Melalui beberapa orang dalam Alkitab kita akan melihat warna tekun selalu berasal dari ketaatan/patuh pada Firman Allah. Seorang yang tidak taat jangan harap menjadi orang yang tabah, tekun, sabar.1. I Raja-Raja 18 : 4. Obaja adalah tokoh/teladan hamba YHWH yang taat. Seorang yang punya mutu taat, Tuhan selalu bela dan mempromosikan dia. Obaja terpilih menjadi kepala rumah tangga istana Ahab, dia mengalami penderitaan karena Izebel memberi peraturan tidak ada seorang pun yang boleh menyembah Tuhan tapi harus menyembah baal. Ratusan imam dan nabi telah dibunuh. Obaja seorang yang taat pada Tuhan dan pasti mengasihi Tuhan, punya beban terhadap pekerjaan Tuhan. Sekalipun terancam dan diancam, Obaja mengambil keputusan taat, rela mempertahankan nyawanya untuk memelihara 100 nabi-nabi, menyiapkan gua untuk tempat persembunyian bagi mereka dan menjamin makanan mereka. Perhatikan warna dari seorang yang tekun akan mengeluarkan warna menarik, selain tabah ia punya peduli/punya beban tanggung jawab dalam rumah tangga maupun komunitas sebagai anggota gereja lokal. Melalui kepedulian Obaja ini adalah titik awal untuk masuk ke satu kebangunan rohani sehingga dengan doa Elia, Tuhan menjawab doa Elia dan korban yang dipersembah- kannya dibakar habis oleh hadirat Tuhan, sehingga Elia mengalahkan nabi-nabi baal.2. Kejadian 50 : 19 - 20. Yusuf harus melewati penderitaan sebelum dinobatkan menjadi raja muda di Mesir. Reka jahat kakak-kakaknya Tuhan pakai untuk membentuk dia. Kalau kita sedang berada dalam pengalaman yang tidak menyenangkan, tengadah kepada Tuhan dengan kualitas taat. Kita akan dijumpai sebagai seorang yang sabar, tekun, tabah kalau kita mau taat pada Firman Allah dan Tuhan tidak akan tutup mata dan tutup telinga bagi kita.Mazmur 84 : 12. Tuhan bukan matahari dan matahari bukan Tuhan, tapi Tuhan digambarkan seperti matahari pelindung, matahari kebenaran, matahari penolong kita. Secara jasmani jagad raya akan gelap, busuk dan beku kalau satu detik saja matahari tidak berfungsi karena setiap detik matahari mengeluarkan satuan energi 4 x1033 (4 dengan 33 nol di belakangnya). Ini adalah gambaran bagaimana Tuhan begitu teliti memperhatikan kita, menyatakan kasih setiaNya dan tidak sesaat pun Ia mengabaikan kita. Amin

Saturday, September 01, 2007

BERITAKAN FIRMAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 19 Agustus 2007
Oleh Pdt Samuel Haryono-Kalbar
II Timotius 4 : 1 - 5 -- Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi pernyataanNya dan demi KerajaanNya : Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya ….Sepertinya Tuhan berdiam diri terhadap mereka yang jahat, kenapa Tuhan tidak langsung menghukum saja ? Kita punya Tuhan yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, semua tidak bisa menghindari pengadilan Allah. Pengadilan di dunia bisa dikompromi. Kita tidak bisa menyuap Tuhan. Tuhan memberi kesempatan untuk orang bertobat, memperbaiki diri. Mungkin saat ini kita masih terbelenggu ikatan dosa sehingga tidak merdeka, Tuhan mengampuni tapi jangan melakukan dosa lagi, dosa akan menghalangi Tuhan untuk menolong kita. I Petrus 1 : 17.Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia (egois, tidak peduli orang lain), sebagai anak Tuhan, kita telah dibaharui, dimerdekakan. Kehidupan rohani dan jasmani harus seimbang. Cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka apapun keperluan kita akan Tuhan cukupkan.Ibrani 9 : 27, Tuhan Yesus Kristus sebagai hakim, hidup bukan hanya untuk saat ini saja tapi untuk yang akan datang dan satu kali kelak siapapun kita akan dihakimi. Orang dunia saat ini masih banyak yang terikat dosa dan tidak bisa melepaskan diri, kita harus lepaskan. Kadang anak Tuhan pun masih terikat dosa (benci, dendam, iri, cemburu). Ibrani 10 : 30, kadang kita menerima ketidak- adilan, diskriminasi tapi pembalasan adalah hak Tuhan, sebagai anak Tuhan jangan mengotori hati kita dengan perasaan dendam, benci, cemburu sehingga tidak ada sukacita. Jangan kita kehilangan sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan. Paulus katakan bersukacitalah senantiasa. Orang Kristen paketnya bersukacita dalam keadaan apapun. Manusia boleh mengecewakan kita tapi Tuhan tidak.Beritakan Firman Tuhan yang bisa memerdekakan dan melepaskan baik atau tidak baik waktunya. Firman adalah berita baik/berita keselamatan.Mazmur 62 : 2, 6. Kalau kita jauh dari Allah tidak ada ketenangan.Yohanes 4 : 33 - 34. Allah menghendaki kita menyembahNya dalam Roh dan kebenaran bukan secara tubuh atau jiwa, karena tubuh dan jiwa bisa berubah oleh keadaan, kita harus punya komitmen.Bagaimana cara dekat dengan Tuhan? Renungkan Firman Tuhan, dengan merenungkan Firman iman timbul dan hidup dibaharui. Mazmur 1 : 1 - 3. Kalau kita punya kesukaan merenungkan Firman Tuhan, kita menempel seperti carang pada pokok anggur, di situ kita bisa hidup melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan nama Tuhan, walaupun kita harus diproses, dibersihkan tapi maksud Tuhan supaya kita berbuah lebat.Undang Yesus setiap saat dalam kehidupan kita, isi tempayan hati, pikiran kita yang kosong dengan air dari surga/Firman Tuhan maka Yesus akan hidup dalam kita. Air tawar akan menjadi anggur manis/mujizat.II Timotius 4:5. Tugas kita bersaksi, memberitakan Firman, Yesus berpesan kepada muridNya sebelum Ia naik ke surga: pergilah kamu jadikan semua bangsa muridKu. Murid identik dengan menurut, mau dengar-dengaran, mau belajar dan patuh. Jadilah orang Kristen yang patuh, dengar-dengaran mau mengikuti jalan Tuhan karena itu kuasai diri sehingga kita bisa berdoa, tidak lalai bersaksi (I Petrus 4 : 7). Kalau kita tidak bisa menguasai diri kita tidak bisa menjadi murid Tuhan, sebagai murid Tuhan kita harus patuh dan dengar-dengaran, kesukaannya merenungkan Firman sehingga berhasil. Jangan terkondisi dengan keadaan, melepaskan mereka yang terikat dengan dosa agar merdeka. Amin

PENGUASAAN DIRI

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 12 Agustus 2007
Oleh Pdt Frans.Z.Assa.
II Petrus 1: 6 - dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,Ada tiga komponen/warna ilahi dalam ayat di atas yang harus nampak dalam kehidupan kita orang percaya yaitu: penguasaan diri, ketekunan dan kesalehan. Penguasaan diri (self control) merupakan komponen ke tiga dari tujuh cabang yang berasal dari iman. Hubungkan dengan Galatia 5 : 22 - 23. Buah (fruit) Roh dengan sembilan aspek/rasa/warna, dibagi menjadi 3 :1. Kasih, sukacita, damai sejahtera. Warna/rasa dari buah Roh yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita nikmati.2. Kesabaran, kemurahan, kebaikan. Tuhan berikan pada kita untuk dinikmati orang lain.3. Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.Penguasaan diri ini adalah karakter dari Roh yang sedang Petrus bicarakan dan kita harus memilikinya. Alkitab mencatat tentang seorang yang memiliki penguasaan diri/karakter Roh yang begitu peka/tajam sehingga Tuhan menyebutkan ia adalah orang yang menyenangkan Tuhan.Kisah Para Rasul 13 : 22 - Setelah Saul disingkir- kan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hatiKu dan yang melakukan segala kehendakKu. Tuhan yang bersaksi tentang Daud. Berkenan = menyukakan (TBS). Apa yang Tuhan lihat dalam diri Daud karena Daud jatuh terjerembab sesering ia berdiri, ia tersandung sesering ia mengalahkan lawan, ia menghujam pandangan tajam Goliat namun ia terjebak dengan pandangan kepada Batsyeba, ia cerdas memimpin bala tentara (ahli strategi) sehingga menang dalam perang tapi ia tidak bisa mengurus keluarga?Dari fakta-fakta ini, Tuhan melihat dari sisi yang mana sehingga Tuhan berkata Ia sudah temukan Daud, seorang yang cocok di hatiNya?I Samuel 16 : 7. Manusia umumnya melihat penampilan lahiriah dan kita sering terjebak oleh penampilan lahiriah, tapi Tuhan melihat sampai ke dalam batin. Lihatlah kualitas hati Daud yang memiliki roh penguasaan/pengendalian diri :1. I Samuel 17 : 1 - 11. 40 hari tentara Israel berada di Lembah Tarbantin berhadapan dengan Goliat yang 80 kali tampil menantang mereka. Saul dan tentaranya, matanya tertuju kepada Goliat (raksasa), kepada pandangan yang kelihatan. Beda dengan Daud, Daud mempunyai padangan hanya kepada Tuhan. I Samuel 17:45. Seringkali dalam hidup kita ada Goliat (penyakit, kebiasaan buruk yang sulit kita lepaskan), mata jangan tertuju kepada masalah tapi kepada Tuhan yang mampu membebaskan dari Goliat apapun juga. Mazmur 139 : 23. Uji = tes, selalu ada materi soalnya. Kalau kita mau naik tingkat iman, ada materi soalnya dan Tuhan uji dalam bentuk permasalahan. Mazmur 134, tengah malampun Daud bangun memuji Tuhan, kurang apakah dia? Bahkan ia pernah menjerit dalam Mazmur 51. Karena itu ia bersaksi mataku tertuju kepadaNya bukan pada Goliat, dan ia mohon agar Tuhan mengujinya dan inilah keyakinan Daud dalam Mazmur 107 : 20.2. I Samuel 17 : 28. Ketika ia dihina habis-habisan oleh kakak-kakaknya (tidak dimanusiakan), Daud tidak pernah ijinkan kata-kata penghinaan itu melekat di hatinya. Karena itu ia punya doa dalam Mazmur 26 : 6 agar Tuhan mem-basuh tangannya. Tangan berbicara tentang hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama.3. I Samuel 26 : 11. Sekalipun nyata-nyata 8 kali Saul bermaksud membunuh Daud, tapi ketika Saul sakit, Daud datang menjenguk dan berdoa untuk dia.Inilah penguasaan diri, karakter Roh, karena itu Tuhan berkata Aku telah temukan seorang yang walaupun daging punya kelemahan tapi Aku punya seorang yang berkenan di hatiKu. Itu sebabnya Daud bersaksi dalam Mazmur 37:25, Daud tidak pernah Tuhan tinggalkan-, Tuhan selalu besertanya, pemeliharaan Tuhan selalu ia alami, Tuhan tidak pernah lepas tangan mengawal dan menunggui hidupnya, terus memelihara hidup dan nyawanya. Amin

PENGETAHUAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 5 Agustus 2007
Oleh Pdt Frans .Z.Assa
Yohanes 1 : 1 - Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Yohanes menulis sejak dunia ini belum dijadikan bahkan Tuhan belum memulai menciptakan dunia ini. Firman = kalam (bhs. Arab), ucapan/perkataan (bahasa komunikasi kita), logos (bhs. Yunani). Logos berarti cita-cita/rencana/impian seseorang. Tuhan mengucapkan berangkat dari sebuah cita-cita. Kejadian 1 : 1 - Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.Beda dengan Musa, Musa menulis dalam Kejadian 1 : 1 saat Tuhan mulai melaksanakan cita-citaNya. Impian dan cita-cita Tuhan dituliskan dalam Kejadian 1 : 1 - 31. Sebelum ada segala sesuatu, yang ada Firman, lalu Tuhan punya impian. Apa saja (ayat 1 - 30), Tuhan ciptakan jagad raya, susunan tata surya sesuai yang dicita-citakan Allah sungguh amat baik (ayat 31), salah satu di antaranya Mazmur 147 : 4 - 5.Mazmur 104 merinci tentang apa saja yang sudah Tuhan ciptakan, semua Tuhan berikan kodrat/tabiat yang berbeda. Tuhan menciptakan dan memberikan kodrat masing-masing, contoh manusia, Tuhan ciptakan dengan memiliki citra (gambar, rupa) Allah. Bagaimanapun kita keadaannya, membawa citra Allah.Alkitab menjelaskan tentang semua yang diciptakan dalam Mazmur 24 : 1, dunia dan semua yang ada di dalamnya kepunyaan Tuhan.Keluaran 9 : 29. Tuhan ijinkan kekacauan terjadi karena Tuhan ingin beritahukan kepada Firaun bahwa semua yang ada padanya bukan miliknya tapi kepunyaan Tuhan. Apapun yang Tuhan ijinkan kita miliki itu kepunyaan Tuhan dan Tuhan mampu mengambil dalam waktu sesaat. Itu sebabnya kalau kita diijinkan Tuhan memakai 100% tapi 10% tetap milik Tuhan yang harus kita kembalikan (bukan hanya sekedar peraturan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru), itu merupakan segel/meterai sehingga apapun tidak bisa mengganggu milik Tuhan yang Tuhan percayakan di tangan kita. Semua harta benda seperti uap karena itu kembalikan 10%. Semua malapetaka yang terjadi tujuannya supaya manusia mengerti apa saja yang kita miliki itu punya Tuhan.Bagaimana cita-cita Allah bagi kita yang sudah diselamatkan?II Petrus 1 : 5 - 7 -- Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan....Tuhan punya cita-cita untuk memberi PENGETAHUAN yang merupakan serat/warna ilahi kedua yang muncul setelah kebajikan karena dasarnya iman. Pengetahuan = apa yang seseorang ketahui melalui jajaran informasi - dengan membaca, mendengar, melihat - (Kamus Internasional); segala sesuatu yang diketahui karena mempelajarinya (KUBI); segala sesuatu yang diketahui itu merupakan kepandaian seseorang (KBBI).Kita yang sudah diselamatkan, Tuhan ingin memberi pengetahuan yang luar biasa yang selalu beriringan dengan kebijaksanaan karena pengetahuan tanpa tindakan-tindakan/ kebijaksanaan akan berakhir dengan mengecewakan (berbahaya). Sebab kebijaksanaan merupakan sebuah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang luar biasa/menakjubkan.Yohanes 2 : 1 - 11, sebuah situasi/kondisi yang berisi pengetahuan dan kebijaksanaan Allah. Dari informasi, Yesus mengetahui pemilik pesta di Kana kehabisan anggur, tapi di dalam pengetahuan ini Yesus memiliki kebijaksanaan (ayat 6 - 7); kebijaksanaan ini adalah otoritas/kekuasaan. Tuhan tahu semua keadaan kita, mungkin anggur (dalam bentuk apa saja) habis. Ketika kita berkata anggur habis, Tuhan punya kebijaksanaan untuk kita. Itu sebabnya Tuhan beri pengetahuan bagi kita karena di dalamnya ada otoritas, terobosan-terobosan dan mujizat. Karena itulah iman ini akan bertumbuh. Di dalam informasi kita berada dalam fakta yang kita tidak bisa berbuat apa-apa, tapi serat/warna yang kedua (pengetahuan) Tuhan tambahkan, dibalik fakta ada kebijaksanaan/otoritas dari Allah. Amin