Sunday, January 31, 2010

IMAN YANG MENYELAMATKAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 31 Januari 2010 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:14 - Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia.
Bahwa iman memindahkan seseorang dari kehidupan yang menuju kebinasaan kepada kehidupan yang kekal. Abraham punya iman yang menyelamatkan, karena Abraham mempunyai iman yang menyelamatkan, sampai saat ini berkat masih dinikmati oleh keturunannya. Menyelamatkan bukan hanya berbicara tentang rohani saja tapi jasmani juga. Bagaimana bentuk/karakter iman yang dimiliki oleh Abraham sehingga iman yang dia miliki memelihara dia?
Asal mula iman: Roma 10:17 - Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Perbanyak mendengar firman Allah, bukan berarti kita meninggalkan pergaulan, tapi tetap berada di sana dan menjadi terang karena iman datang saat mendengar firman Allah. Iman = pistis – bahasa Yunani, kapan dan bagaimana seseorang saat mendengar firman Allah lahirlah iman? Roh Kuduslah yang bekerja sampai ia mempunyai iman. Kisah Para Rasul 26:1-2, 12-23, 24-25, pada waktu Paulus ditangkap dan diadili, saat diadili ia bersaksi tentang pertobatannya, Roh Kudus bekerja secara luar biasa sampai Festus--jaksa penuntut berkata engkau gila. Kisah Para Rasul 26:26-28 - ...Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!" Kauyakinkan menggunakan kata iman (= pistos – bahasa Yunani). Ketika seseorang mendengar firman Allah, Roh Allah menyertai firman Allah yang disampaikan seiring dengan itu Roh Allah turun membujuk (pistos) orang ini.
Tuhan kita luar biasa, kalau Ia membujuk kita, Ia rindu supaya kita selamat, mereka yang sudah selamat itu akan diberkati. Saat Roh Allah bekerja, Roh Allah membujuk/merayu (pistos) kita, menarik kita untuk melakukan firman Allah. Setiap kali firman disampaikan Roh Allah ada di dalamnya untuk membujuk dan merayu kita (Ibrani 4:1-2). Saat kita berada di ibadah, membaca, mendengar firman Allah di kesempatan apapun juga firman disampaikan, Roh Allah membujuk kita, iman inilah yang dimiliki oleh Abraham (pistis), ia menerima bujukan (pistos) Roh.
Ketika kita mau bertumbuh dalam iman dan waktu Roh Allah membujuk kita: Markus 4:24 - "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Sekuat berapa yang kita lepaskan untuk Tuhan, sekuat itu pula kedahsyatan Allah Tuhan lepaskan untuk kita. Responi firman Allah, seberat apa respon kita, seberat itu pula Tuhan ganti bahkan Tuhan kembalikan lebih dari itu karena Tuhan punya karakter pelipat kali gandaan. Responi bujukan Roh Kudus. Kalau mau mengalami mujizat Tuhan itu tergantung respon kita. Roh Allah selalu membujuk kita.
Roma 12:3 - ... Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Inilah gol/target yang Tuhan siapkan untuk kita. Dalam Kejadian 1 waktu Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan Tuhan berkata hendaklah tanah mengeluarkan tumbuh-tumbuhan sesuai tabiatnya (punya target yang akan dicapai). Kita boleh gagal dalam hal apapun tapi kita harus punya pengendalian diri karena Tuhan sudah siapkan porsi/ukuran iman untuk kita. Efesus 1:19 - dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya. Inilah gol/target zona kemenangan, kelimpahan, Allah sudah siapkan bagi kita. Yang menjadi tujuan pisteuo – bahasa Yunani, waktu Roh Allah membujuk, kita menanggapi dan melaksanakan, betapa hebat kuasaNya.
Laut yang dalam, masalah yang sukar tapi kalau kita meresponi firman Allah, Tuhan punya target, Tuhan sudah siapkan lapangan kemenangan buat kita. Pintu tembaga sekalipun, Tuhan bisa goncangkan dan hancurkan. Apa yang menjadi beban kita hari ini? Ketika kita meresponi (pistis) firman Allah kemudian bertumbuh menjadi pistos dan bertumbuh menjadi pisteuo, Tuhan mampu ubahkan musuh menjadi sahabat. Tuhan bisa lucuti semuanya lalu Tuhan hamparkan kemenangan buat kita, tapi pisteuo, waktu Tuhan membujuk, responi dan lakukan firman Allah.
Amin.