Sunday, November 30, 2008

MERAWAT KEMAH TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 16 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
Sejak kematian Yesus di Golgota, dikuburkan dan bangkit dari kematian, saat itulah awal dari pertobatan dan perubahan kehidupan Yakobus yang semula ia adalah pengejek, penghambat pelayanan, racun dalam kehidupan Yesus tetapi Tuhan mampu ubahkan menjadi seorang yang lahir baru dan penuh dengan Roh Kudus, ini yang membawanya ke pelayanan. Yakobus mendapat karunia-karunia Roh Kudus untuk menjadi saksi/hamba Allah.
Ketika Tuhan sediakan pelayanan bagi Yakobus, ia menjadi gembala jemaat di Yerusalem. Kenapa yang menjadi gembala bukan Petrus atau yang lainnya yang sekian tahun mengikut Yesus? Bukan semata karena Yakobus punya garis keturunan secara jasmani dengan Yesus tapi karena ketulusan, motivasi dan tidak ada ambisi pribadi dalam Yakobus. Berbeda dengan tiga murid Yesus yang terselip ambisi, kepentingan-kepentingan pribadi, sepertinya berjubahkan kemuliaan, meng-agungkan nama Yesus tetapi Petrus bertanya, “Tuhan siapakah yang layak duduk di samping kiri dan kanan Yesus?” Yudas cukup dikenal karena ia sebagai pengelola sosial, berjubahkan kemuliaan Allah namun di dalamnya ada kepentingan pribadi, ia ingin mendapat pujian dari orang-orang yang mendapat bantuan sosial.
Ketika kita terlibat dalam pelayanan, hati-hati! Jangan tanpa sadar nampaknya kita melayani bagi kemuliaan Allah tetapi ada unsur-unsur kepentingan pribadi dan ingin dilihat orang, itu akan bermuara pada lautan neraka.
Surat Yakobus ditujukan kepada kedua belas suku bangsa Israel secara jasmani yang merupakan gambaran dua belas suku Israel secara rohani yaitu gereja di akhir zaman (Galatia 3 : 7 - 9). Kita disebut keturunan Abraham secara rohani oleh karena iman kepada Yesus Kristus. Kalau dua belas suku bangsa Israel secara jasmani menjadi luka-luka bagi dunia, maka di akhir zaman perhatian dunia juga tertuju pada bangsa Israel secara rohani karena melalui hidup orang percaya segala bangsa diberkati, karena inilah gereja dipersoalkan. Tegaknya kerajaan-kerajaan di dunia itu karena orang percaya, ketika gereja sebagai tiang sudah diambil oleh Tuhan maka sejarah dunia akan berakhir.
Profile dua belas suku bangsa Israel secara jasmani yang menjadi gambaran gereja di akhir zaman:
Menurut formasi di kitab Bilangan 2 diceritakan tentang kemah Musa yang harus dipikul imam-imam yang di dalamnya ada halaman (terdapat mezbah korban dan kolam pembasuhan), tempat kudus (ada meja roti, kaki dian dan mezbah dupa), tempat maha suci (terdapat tabut perjanjian), kemah ini harus dibawa kemana pun mereka mengadakan perjalanan, harus dirawat dan dijaga karena di padang belantara banyak musuh (binatang buas, iklim, bangsa-bangsa). Tuhan menghendaki supaya kemah ini terpelihara dari hal-hal tadi, itu sebabnya di keempat sisinya di sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat ditempatkan masing-masing tiga suku bangsa.
Bagian Selatan ada tiga suku bangsa yaitu Ruben, Simeon dan Gad.
1. Ruben.
Artinya: Tuhan memperhatikan penderitaan-ku. Ruben adalah putra sulung Yakub dari istrinya Lea. Sebagai putra sulung mendapat kehormatan berkat kesulungan yang terdiri dari tiga bagian yaitu berkat yang paling utama tapi ternyata beralih kepada Yusuf, berkat kehormatan sebagai imam tapi beralih kepada Lewi, berkat hak sebagai raja tetapi beralih kepada Yehuda. Kenapa semua berkat ini berpindah tangan ke orang lain? Ibrani 13 : 4, sebab kesalahan yang Ruben lakukan ia tidak pernah menghargai tempat tidur (pernikahan) ayahnya. Orang Kristen di akhir zaman yang tidak menghargai pernikahan, Allah sudah sediakan berkat baginya tapi berkat akan dialihkan pada orang lain.
2. Simeon.
Artinya: Tuhan telah mendengar jeritanku. Simeon adalah anak Yakub nomor 2 melalui istrinya Lea. Mazmur 34 : 19, Simeon sekalipun ia banyak tekanan dan tindasan tapi Tuhan dekat dengannya, Tuhan akan membawa paket selamat yang berisi semua yang kita butuhkan dan itu akan Tuhan letakkan dalam kehidupan kita. Namun kelemahan dari Simeon ia licik, penuh tipu daya (Kejadian 34 : 24, 25). Petrus me-nasihati orang percaya dalam I Petrus 2 : 1, buanglah segala kejahatan (sering melukai orang, membunuh semangat), tipu daya (mencari keuntungan dengan mengabaikan kepentingan orang lain), munafik (suka bersandiwara), dengki (tidak senang melihat orang lain diberkati), fitnah (suka menjelek-jelekkan orang).
3. Gad.
Gad anak Yakub nomor 7 melalui Zilpa dayang dari Lea. Artinya: berkat telah datang; pasukan yang gagah perkasa, ia mempunyai kecerdikan, keberanian untuk bertempur melawan musuh yang ada di padang gurun. Mazmur 144 : 1, ketika dosa dihapuskan dan kita menjadi putra Allah maka kita mewarisi semua janji-janji Allah, jadilah tentara Tuhan yang gagah berani menghadapi serangan musuh, cerdik menghadapi tipu muslihat Iblis, gigih menghadapi tekanan-tekanan dan untuk itu tangan (hubungan dengan sesama) dan jari-jari (emosi) kita harus dilatih oleh Tuhan.
Dari ketiga tipe ini kita berada di mana? Namun terlepas dari segala kelebihan dan kelemahan-kelemahan kita, darah Anak Domba mau membebaskan setiap kekurangan, kelemahan kita lalu Ia mentahbiskan kita untuk memikul, merawat kemah/pondok Tuhan (= gereja lokal, rumah tangga kita) - Mazmur 76 : 2 - 4. Lukas 12 : 43, pemilik pondok satu kali kelak akan datang, Yesus akan datang, ketika Ruben, Simoen dan Gad ternyata dengan segala kelemahannya memohon pada Tuhan ampuni saya, mereka didapati tetap setia merawat maka Tuhan memberi nilai berbahagialah engkau.
Amin

PENDAHULUAN SURAT YAKOBUS

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 9 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Surat Yakobus ditulis sekitar tahun 48 sesudah Masehi, ada perdebatan di antara para theolog kira-kira ditulis oleh Yakobus yang mana? Ada yang berpendapat surat ini ditulis oleh Yakobus anak Zebedeus yakni salah satu murid Tuhan Yesus, kalau melihat kematiannya tahun 44 maka gugurlah teori ini. Berangkat dari tata bahasa dan melihat tekanan iman yang harus disertai perbuatan para theolog berpendapat penulis surat ini adalah Yakobus, saudara kandung/adik secara jasmani Yesus. Saudara kandung Yesus ini mempunyai latar belakang yang tidak terpuji.
Profile atau gambaran sekilas penampilan Yakobus:
1. Sikap Yakobus terhadap Yesus.
Matius 13 : 55, banyak orang di Nazaret –kota tempat Yesus dibesarkan– tidak percaya Yesus dan beranggapan bahwa Yesus hanyalah seorang anak tukang kayu, ibuNya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya/adik-adik jasmaniNya adalah Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas. Yohanes 7 : 5 mem-beri informasi orang-orang di Nazaret mulai menunjuk-nunjuk Yakobus pun tidak menerima pengajaran Yesus, kakaknya sendiri. Bahkan lebih tragis lagi Markus 3 : 21, 20, saudara-saudaranya mengatakan Yesus gila karena ketika banyak orang berkumpul mendengar perkataanNya yang luar biasa dan disertai mujizat, Yesus menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan firman Allah sampai-sampai tidak ada waktu untuk makan dan beristirahat. Yohanes 7 : 2 - 4, sekalipun adik-Nya tidak percaya, mengejek dan mengatakan Ia gila karena mereka tidak mengerti pelayanan, tidak mengerti proses pertumbuhan iman namun mereka ingin menikmati rasa bangga saat Yesus dielu-elukan, disanjung-sanjung.
2. Proses pertobatan dan kelahiran baru Yakobus.
Matius 27 : 45, 46, kecuali tentang kehadiran Maria –ibu kandung Yesus secara jasmani– Alkitab tidak pernah mencatat adik-adik dari Yesus ikut bersama-sama naik ke Kalvari. Tapi hubungan batin menarik Yakobus yang walaupun mungkin secara sembunyi-sembunyi mengikuti bagaimana sengsara dari Yesus. Yakobus yang kemarin sempat mengejek Yesus, batinnya mulai berbicara dan ia ingat perkataan Yesus –benih firman Allah tidak pernah mati sebab firman Allah itu hidup dan kekal adanya– sekalipun sebelumnya ia menentang. Saat jam 12 siang Yerusalem mulai gelap, Yakobus mulai sadar Yesus adalah Mesias, Anak Allah sekalipun secara jasmani Ia adalah kakaknya sendiri. Alam, Tuhan gunakan untuk berkhotbah nyaring kepada Yakobus karena Allah melihat ada potensi yang indah dalam dirinya yang bisa digunakan untuk hari-hari kemudian.
Sejak saat itu ia mulai bergabung dengan pengikut-pengikut Yesus sekalipun ia mengalami banyak rintangan ia tidak peduli, ia mengalihkan pandangannya pada Yesus yang sudah menyiapkan pengalaman-pengalaman yang indah di hari-hari mendatang. Setelah Yesus dikuburkan dan bangkit dari kematian, Yakobus mulai mengambil sikap makin intensif lebih dekat dalam pengiringan dan melayani Yesus. Ia dibaptiskan, ia tanggalkan hidup lamanya dan menerima hidup yang baru. Itulah pengalaman kelahiran baru.
Hubungan batin ini pun ada di dalam Yesus karena Yesus adalah Allah tapi Dia adalah manusia, kodrat ilahi ada di dalam Yesus tapi kodrat manusia pun ada di dalam Yesus kecuali dosa, jadi Ia tidak bisa putuskan hubungan batin dengan adik-adikNya. Setelah Yesus bangkit dari kematian banyak peristiwa yang terjadi atas adik-adikNya sehingga pada hari ke 40 ketika Yesus akan naik ke surga, Paulus memberikan kesaksian dalam I Korintus 15 : 6 - 8 telah menampakkan diri kepadanya tapi justru pertama kali Ia kunjungi Yakobus selain itu Ia memperlihatkan diri kepada sekitar 500 orang.
Yakobus telah bertobat, oleh iman ia mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat walaupun ia pernah menjadi penghambat dalam pelayanan dan mengatakan Yesus tidak waras. Yakobus bukan hanya mengalami kelahiran baru tapi suasana surga juga ia alami baik sebelum menulis maupun setelah menulis surat ini, contohnya Yakobus 1 : 22 memang dulunya ia adalah pengejek, menyiksa batin Yesus tapi ia tinggalkan semua, ketika iman Yakobus mulai muncul ia harus wujud nyatakan dan ia tegaskan lagi dalam Yakobus 2 : 20 - ...bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong...
Apa yang membalikkan hati Yakobus sehingga kemudian ia menjadi seorang yang setia, tekun kepada Yesus sehingga ia berani lepaskan jubah lama dengan segala resikonya sekalipun dengan resiko orang membalikkan perkataannya? Apa yang membuat Yakobus berubah?
Lihat kesaksian Paulus dalam Roma 1 : 16 - Karena tiadalah aku berasa malu mengaku Injil itu; karena ia itulah suatu kuasa Allah yang mendatangkan selamat kepada tiap-tiap orang yang percaya,... (TL) Paulus tahu persis hanya karena Injil ia berubah, ia yang dahulunya seorang penganiaya dan pembunuh.
Pusat pemberitaan Injil adalah salib, Injil tanpa berita salib itu hanya celotehan manusia. Injil yang memuat berita salib adalah Injil yang memuat mujizat dari Tuhan. Gambaran salib itu sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama dan itu terjadi di zaman Perjanjian Baru. Injil merubah Yakobus sehingga di akhir hidupnya nyawapun ia lepaskan.
Bayangan salib di Perjanjian Lama Bilangan 21 : 4 - 9, Tuhan murka kepada orang Israel yang merasa muak, bosan dengan roti (firman Allah) yang diberikan Tuhan, dan Ia meng-hadirkan ular-ular tedung yang memagut mereka. Banyak yang terkapar dan mati lalu mereka datang kepada Musa untuk menghentikan karena mereka telah bersalah kepada Tuhan dan kepada Musa. Tuhan perintahkan kepada Musa untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya di kayu palang sehingga orang yang memandang mereka bisa hidup. Ini adalah kuasa salib. Ular tedung yang bagaimana yang telah memagut kita sehingga kita kehilangan kesehatan, pekerjaan, semangat? Ada salib yang dapat memulihkan semua, lihatlah kepada salib.
II Raja-raja 6: 5 - 7, hukum alam ditaklukkan oleh kuasa salib. Mata kapak yang telah tenggelam dapat timbul lagi, ketika kita datang dalam satu penyesalan mohon ampun kepada Tuhan, tidak ada kapak yang sudah tenggelam yang tidak akan muncul kembali karena Ia sanggup mengadakan mujizat. Yakobus telah alami ini sehingga ia dapat menulis surat Yakobus.
Amin

PEMULIHAN HATI DAN PEMULIHAN ROH

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 2 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa
Pengkhotbah 3 : 11 - Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
TBS - ...segala sesuatu di dunia ini terjadi pada waktu yang ditetapkan Tuhan...
Berbicara tentang dunia = menyentuh hidup pribadi, keadaan lingkungan, alam, berarti Tuhan mempunyai waktu yang seringkali berbeda dengan waktu manusia. Dalam bahasa Yunani ada 3 jenis waktu:
1. Aiônios berarti kekal, waktu yang tidak berawal dan berakhir.
2. Kairos adalah waktu yang Tuhan ditentukan untuk sesuatu, untuk kunjunganNya, pelayananNya. Kairos tidak bisa disamakan dengan keinginan kita.
3. Kronos adalah suatu jangka waktu atau masa dispensasi yang diberi kepada manusia.
Ketika berhadapan dengan susah senang yang saling berpacu, kita berada di kronos ini Tuhan sediakan kairos/waktu kunjunganNya kepada kita tapi seringkali kita tidak bisa menangkap isyarat dari Tuhan. Di sinilah perlunya, di waktu kronos ini kita harus dipulihkan. Galatia 5 : 17 -Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging... itu sebabnya ketika Tuhan mau mengunjungi kita, kita tidak bisa menangkap. Ilustrasinya: Kisah Para Rasul 10 : 1 - 3 - ...Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya... dalam kisah ini Kornelius bisa menangkap isyarat dari Tuhan ketika Tuhan berkairos kepadanya. Itu sebab-nya ia menyuruh pegawainya untuk pergi ke Yope bertemu dengan Petrus dan menyuruh Petrus untuk datang ke rumahnya. Seorang yang dapat menangkap kunjungan Tuhan adalah seorang yang dapat membaca apa yang akan terjadi hari besok. Kalau kita punya hubungan dengan Tuhan ketika Tuhan kunjungi roh kita – bukan emosi/pikiran dan sentralnya adalah hati – kita bisa menangkap isyarat Tuhan, bisa melihat hari-hari yang akan datang.
Kalau roh kita dipulihkan, Roh Allah akan menuntun dan memberitahu apa yang ada di depan kita sehingga kunjungan Tuhan kita bisa mengerti dan kita dapat melihat apa yang terjadi di hari yang akan datang. Kejadian 48 : 13 - 14, Yakub, ia mendapat kunjungan Tuhan saat ia akan lakukan sesuatu yang akan menyentuh masa depan sehingga ia tidak salah dalam mengambil keputusan. Pada waktu Yakub memberkati kedua cucunya (anak-anak Yusuf), tangan kanan yang seharusnya untuk Manasye dia alihkan kepada Efraim dan tangan kirinya yang seharusnya untuk Efraim ia tumpangkan kepada Manasye. Atas Efraim turun berkat yang luar biasa, atas Manasye juga turun berkat yang luar biasa tapi antara Efraim dan Manasye berbeda, misalnya dalam sejarah bangsa-bangsa Efraim menurunkan bangsa Amerika (sekalipun dalam keadaan krisis saat ini tapi diberkati luar biasa), Manasye menurunkan suku-suku di Britania Raya. Pengalaman saat ini acapkali itu merupakan hasil keputusan waktu lalu, soal memilih keputusan itu hak kita tapi ketika menerima akibat dari sebuah pilihan kita tidak bisa pilih-pilih.
Mengapa apa yang dilepaskan Yakub itu betul-betul terjadi? Karena Yakub telah mengalami:
1. Pemulihan hati.
Yeremia 17 : 9. Yakub seringkali diartikan sebagai seorang yang licik, penipu namun Yakub punya pengertian pemohon, pe-rencana, punya banyak ide. Ketika Esau meminta satu piring kacang merah Yakub meminta imbalan hak kesulungan pada Esau lalu ia menerima hak kesulungan. Amsal 6 : 17 - 19, hati yang membuat segala rencana-rencana yang jahat, Yakub kita kenal sebagai seorang yang licik, penipu, gelar ini kemudian disandangkan orang kepadanya padahal itu bukan karena kesalahannya. Melalui proses ini hatinya mulai tercemar, ada satu kemarahan tersembunyi. Yakub tidak mungkin akan dapat melepaskan berkat kepada keturunannya kalau ia tidak mau dipulihkan hatinya. Kejadian 32, LAI memberi tema Yakub takut bertemu dengan Esau, karena hati tidak beres tapi setelah pasal 32 lalu masuk ke pasal 33 Yakub berbaik kembali dengan Esau, ia tidak takut lagi hatinya lega karena di dalam pasal 32 : 24 - 30 ia ber-gumul dengan seorang malaikat. Selama ini hatinya tercemar (merasa terusik, sebal, marah) tapi ia telah alami pemulihan hati, pembaharuan dari Roh Kudus, namanya diubah menjadi Israel yang berarti pewaris dari semua janji-janji Allah.
2. Pemulihan roh.
Lukas 1 : 46 - 47. Maria ketika berada di kondisi yang sukar untuk dipikirkan, ia menyerahkan roh, tubuh dan jiwanya ke tangan Tuhan dan ia alami pemulihan roh, ia dapat menangkap hati Tuhan. Seorang yang alami pemulihan roh adalah seorang yang dapat melepaskan semua ke dalam tangan Tuhan tanpa berdalih-dalih.
Yakub sudah mengalami pemulihan hati dan roh, dua komponen yang ia nikmati ini telah mengubah hati Esau. Saat kita mau nikmati pemulihan hati dan pemulihan roh, terobosan mujizat akan terjadi. Yesaya 41 : 14, buah dari kerelaan hati dan roh yang dipulihkan ini terus mengalir sampai pada turunan Yakub, 1017 tahun kemudian ketika turunannya sedang dalam tekanan bangsa Syria, dalam ancaman kerajaan Babilonia, dan disusahkan oleh bangsa Mesir tapi karena Tuhan ingat kepada Yakub yang mau dipulihkan hati dan rohnya maka Tuhan akan menebus (= semua ketidak-berdayaan, kecemasan dan ketakutan Tuhan ambil alih semuanya) dan akan menolong.Amin

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH DAN PENGENALAN AKAN TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 26 Oktober 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 18 - Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. BagiNya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Agar kita tidak berkutat dan hanyut dalam realita hidup yang sulit dipahami, maka kita harus bertumbuh seperti bunga bakung sekalipun tumbuh di bawah pohon yang rimbun, semua mata tertuju pada pohon yang besar, bunga bakung tidak pernah dipedulikan tapi ia tetap bertumbuh sesuai kodratnya.
Di mana lokasi/zona yang Tuhan inginkan untuk kita bertumbuh? Kita harus bertumbuh di areal:
1. Kasih karunia (= anugerah-TL, grace-bahasa Inggris, kharis-bahasa Yunani).
Artinya satu titik pandang/tujuan, yang di dalamnya terdapat pemberian, berisi kemurahan hati, suasana senang, keramahan, roh rasa syukur bahkan berisi makna-makna faedah/ keuntungan.
Bagaimana bentuk anugerah?
Salah satu keuntungan jika kita berada di zona anugerah: Efesus 2 : 8, kita berjubahkan selamat (= sôzô-bahasa Yunani; be make whole), ketika kita berada di areal anugerah kita memiliki semua yang tampak, yang belum tampak bahkan yang tidak tampak tapi Tuhan tahu kita memerlukannya. Di dalam gudang sôzô tersimpan semua kebutuhan kita. Betapa berbahagia kita selamat, berada di anugerah yang sebenarnya kita tidak layak untuk menerimanya tapi Allah sediakan.
Namun, anugerah juga punya warna dari sisi yang lain, suka atau tidak suka, kalau itu merupakan anugerah, Tuhan mau kita bertumbuh di sana, jangan lari dari anugerah. Gagasannya: Kejadian 46 : 1 - 5, Yakub dan rombongannya tiba di Mesir yang sekian puluh tahun lalu di Luz Tuhan berjanji akan besertanya, Yusuf menjadi raja di Mesir dan memerintah selama ± 80 tahun. Selama dua generasi itu orang Israel seperti dimanja di Mesir (di Gosyen) karena tempat hunian dan tempat usaha sudah disiapkan, mereka bisa menikmati fasilitas-fasilitas dan bisa memperlabakan usahanya. Namun di zona anugerah tiba-tiba terjadi setelah 80 tahun Yusuf memerintah muncul raja baru yang tidak mengenal Yusuf merasa terancam dan ia mengambil kebijakan setiap bayi laki-laki orang Ibrani yang lahir dibunuh dan setiap pos-pos penting yang diduduki oleh orang Ibrani digeser.
Bisakah kita berkata kita ada di anugerah Allah ketika keadaan tidak nyaman, tidak aman, dan ada tekanan padahal di zona ini ada kepastian? Pada waktu kita berada di zona anugerah kita terima pemberian-pemberian dari Allah, kita diselamatkan, dipromosikan oleh Tuhan, tapi di anugerah jangan lupa ada sisi-sisi yang daging ini tidak sukai, perhatikan Filipi 1 : 29 pemberian itu juga mempunyai warna orang ini menderita.
Mazmur 105 : 37. Pada waktu orang Mesir mulai kejam, memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat membangun kota perdagangan, mereka ditekan, dianiaya tapi apa yang mereka kerjakan dibuat berhasil oleh Tuhan, Mesir menjadi kota terkenal di seputar Laut Tengah. Pada waktu Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir mereka membawa hampir seluruh kekayaan Mesir. Jadi di dalam anugerah ada pemberian-pemberian nyaman, menyenangkan daging tapi juga ada pemberian yang daging tidak bisa terima tapi Tuhan ingin mendidik kita supaya menjadi jemaat yang memiliki otot yang kuat melalui dua sisi ini.
II Raja-raja 5 : 1 - 3, Tuhan punya cita-cita supaya Naaman diselamatkan melalui seorang anak perempuan –yang mau tinggal dan bertumbuh di dalam anugerah, di satu sisi ia menikmati kelimpahan, di sisi yang lain ia mengalami tekanan dan siksaan– yang ditawan oleh tentara Syria dan menjadi pelayan di rumah panglima Naaman.
2. Pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita.
Pengenalan; knowledge = pengetahuan; gnôsis-bahasa Yunani, diangkat dari kata ginôskô yang artinya memahami dengan pasti; menyerahkan kepemilikan karena mengetahui dengan benar ada hubungan-nya dengan kehidupan suami istri. Dalam kehidupan yang kudus seorang wanita ini akan menyerahkan seutuhnya kepada suaminya karena ia punya pemahaman yang benar. Daniel 2 : 11 - 16. Di tengah ancaman kematian Daniel menyerahkan tubuh, jiwa dan rohnya kepada Tuhan, tidak ada satupun yang ia sisakan untuk dirinya dan Tuhan nikmati ginôskô dengan Daniel sehingga Tuhan bukakan semua rahasia dan dia bisa mengartikan mimpi dari raja Nebukadnezar.
Kisah Para Rasul 12 : 3 - 5, Petrus ditangkap oleh raja Herodes Agripa I dan ia meng-hadapi hukuman pancung sesudah Paskah tapi Tuhan melepaskannya dari penjara karena ia mau mengenal Tuhannya, ia lepaskan tubuh, jiwa, rohnya kepada Tuhan, ia alami ginôskô dengan Tuhan.
Di banyak kesempatan Tuhan ingin melihat sikap kita untuk menikmati persekutuan yang intim dengan Tuhan, melepaskan tubuh, jiwa, roh kita kepada Tuhan, bukan hanya sekedar percaya, mengimani dan ber-doa tapi juga melepaskan yang sebenarnya merupakan bagian Tuhan seperti seorang wanita menyerahkan kepemilikannya pada suaminya sehingga ia alami ginôskô. Ketika kita lepaskan semua bagian kita pada Tuhan dan menyerahkan kepemilikan karena kita mau wujud-nyatakan kasih kita pada Tuhan sehingga kita akan nikmati ginôskô, Tuhan bisa merasakan kalau kita tulus atau tidak. Matius 7 : 22 - 23, mereka ini aktif tapi tertinggal di luar karena kekuatiran mereka serahkan pada Tuhan tapi semua yang menyentuh jiwa, roh dan tubuh tidak mereka serahkan dan Tuhan berkata, ”Aku tidak pernah ginôskô denganmu”.
Maukah kita bertumbuh di dalam kharis dan ginôskô?
Amin.

Friday, October 31, 2008

PANJANG SABAR TUHAN ADALAH KESEMPATAN UNTUK SELAMAT

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 28 September 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa
II Petrus 3 :15 — Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Petrus mengambil perbandingan kesabaran Tuhan yang sudah ditunjukkan melalui Paulus yang sebelumnya adalah Saulus —seorang yang berhasil dalam dunia sekuler dan agama tapi hidupnya menjadi perusak hidup manusia— Tuhan punya panjang sabar (long-suffering = Tuhan sudah lama menahan sakit, menahan beban tapi sabar) terhadap Paulus sampai ia bisa menangkap hati Tuhan.
Dan hendaklah kamu hargakan bahwa panjang sabar Tuhan kita itu mendatangkan selamat,... (Terjemahan Lama), menghargai panjang sabar Tuhan; consider (Terjemahan bahasa Inggris) = memper-timbangkan baik-baik kesabaran Tuhan. Ketika mengambil pilihan harus pikir baik-baik bahwa kesetiaan Tuhan, kesabaran Tuhan untuk menunggui kita merupakan kesempatan untuk kita mendapat keselamatan.
Tuhan begitu sabar menunggui, mem- perhatikan, mengawasi kita dalam hal apa ?
1. Saat proses pembentukan hidup kita agar menurut/melakukan kehendak Tuhan. Yeremia 18 : 1-6.
Ketika Tuhan ciptakan manusia, daya kreasi Tuhan dimasukkan ke manusia digambarkan menjadi bejana, jadilah bejana sesuai dengan fungsinya, fungsikanlah menurut bentuk masing-masing jangan simpan seperti seorang yang memiliki satu talenta. Tuhan tahu bahwa kita sebagai bejana mempunyai kemampuan terbatas, suatu ketika dapat pecah atau retak karena benturan dengan seseorang atau karena kita tidak mau patuh, kita jatuh; namun Tuhan memperkenalkan diriNya sebagai tukang periuk. Ketika Tuhan memproses kita menjadi pelaku kehendakNya mungkin kita jatuh bangun tapi Tuhan long-suffering, Tuhan pegang dan mengerjakan kembali menjadi bejana yang lain. Mungkin kita sudah hancur, Yesus adalah penjunan, Dia sabar menahan diri, menunggui dan memberi kesempatan untuk kita memperbaiki diri.
Yohanes 21:15-17, dari tiga kali pertanyaan Yesus kepada Petrus: ”Apakah engkau mengasihi Aku ?” ini merupakan panjang sabar Tuhan terhadap Petrus. Pertanyaan pertama berhubungan dengan ketika Petrus tidak mendapat seekor ikan pun di Tasik Galilea, Yesus berkata: ”Tebarkan jalamu”, dan mereka memperoleh ikan, kegagalan Petrus diperbaiki Yesus. Pertanyaan kedua berhubungan ketika Petrus punya sesumbar kalau Yesus mati disalib ia juga mau mati disalib tapi tiga kali ia menyangkal Yesus. Pertanyaan ketiga berhubungan dengan sebelum Yesus naik ke surga, Petrus mengajak teman-temannya untuk kembali ke kehidupan mereka yang lama sampai terjadinya dialog tadi. Begitu sabarnya Tuhan menunggui, mengawasi tujuannya supaya dalam proses kita mau melakukan kehendak Allah.
2. Tuhan begitu panjang sabar ketika Tuhan menunggui kita untuk memasukkan karakter/ perangaiNya dalam hidup kita. I Yohanes 2:3.
Kita memang masih manusia tapi sejak lahir baru berperangailah, bersikap, berpikir seperti Yesus. Kenapa kita dituntut untuk seperti Yesus ? Ilustrasinya dalam I Raja-raja 6 : 7, pada waktu Salomo membangun bait suci, batu-batu digali dan dibentuk di Libanon baru kemudian dibawa ke Yerusalem untuk disusun/dibangun menjadi tembok dan tidak ada bunyi kapak atau perkakas besi. Begitu pula dengan hidup kita yang mempunyai temperamen yang berbeda-beda (Yesaya 11 : 6 - 8) disusun menjadi tubuh Kristus yang dibanggakan di surga. Ada transformasi, perubahan, Tuhan sabar menunggu supaya Tuhan bisa memasukkan karakterNya sehingga kita bisa menjadi satu komunitas duduk harmonis. Caranya: I Raja-raja 5 : 15-16, batu di pegunungan Libanon harus bertemu dengan 70.000 tukang gali dan 80.000 tukang pahat sehingga menjadi bentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Kapan karakter Kristus masuk ? Setiap hari, mungkin linggis perkataan/sikap orang lain yang menyakiti kita, pahat dengan berbagai ukuran menghalusi kita supaya karakter Kristus masuk dalam hidup kita. Bukan berarti Allah biarkan kita tapi Allah sedang menunggui mereka yang rela tiap hari dibentuk agar Tuhan temukan karakterNya dalam hidup kita.
3. Panjang sabar Tuhan saat menunggui untuk kita mengambil sebuah pilihan yang baik.
Hidup kita sekarang itu sebenarnya merupakan hasil pilihan kita di masa lampau. Kita punya banyak kesempatan untuk memilih yang baik/positif dan sebanyak itu pula kesempatan kita untuk memilih yang tidak baik/negatif tapi akibat pilihan kita tidak bisa pilih-pilih. Kidung Agung 7:8-9, pujian Salomo (gambaran Yesus) kepada Sulamit (gambaran orang percaya) di pasal 7 karena mutu rohani Sulamit. Salomo begitu kagum dengan Sulamit yang digambarkan seperti pohon korma (di sekujur tubuhnya penuh dengan bintil-bintil bekas tandan buah dan pelepah = kuat menghadapi ujian), bau mulutnya beraroma apel kasih Allah dan anggur anugerah Allah. Bau mulut kita harum kalau kita mengkonsumsi firman Allah sehingga bahasa kita penuh kasih dan anugerah Allah.
Beberapa orang yang gagal karena salah mengkonsumsi :
- Hakim-hakim 14 : 5 - 9. Kegagalan Simson bukan semata-mata karena Delila tapi ia melanggar firman Allah, mengkonsumsi madu dari bangkai singa.
- I Samuel 18 : 6 - 10. Saul ditolak Tuhan (Kisah para Rasul 13 : 22) walaupun Saul sudah dipilih Tuhan karena di ajang pemilihan ia memilih memiliki hati yang tidak baik terhadap Daud.
Roh Allah sudah berbicara tapi mereka tetap keraskan hati. Jangan mengkonsumsi bangkai, bau mulut akan menjadi busuk, tapi konsumsilah anugerah dan kasih Allah, pilihlah yang baik di ajang pemilihan jangan memilih menurut akal pikiran kita.
Amin

TIGA SISI AKTIVITAS ORANG PERCAYA YANG SELALU MENYENTUH MUTU ROHANI

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 21 September 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

I Petrus 3 : 14 - Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia.
Setelah Petrus berbicara tentang datangnya api yang akan menentukan setiap pekerjaan baik secara umum maupun dalam gereja. Makin sering api datang, menunjukkan semakin dekat hari Tuhan. Emas, perak, batu mulia akan tenang menghadapi api karena ia tahu tidak mengalami kerugian tetapi rumput dan kayu akan mengalami kerugian besar. Kita sedang dan sudah dibentuk oleh firman Allah melalui fakta sekarang kita sudah menjadi emas, perak, batu mulia bukan lagi rumput kayu. Ketika api makin sering terjadi membakar, Petrus katakan biarlah kita terus berusaha, fakta akan terus terjadi, kita tidak berkuasa menolak api itu, api tetap menjilat, membakar di luar dan di dalam, sebagai orang percaya kita harus berupaya sekuat tenaga dan Yesus ada di sana menunggui dan menolong kita.
Kita harus berusaha sekuat tenaga dalam hal yang bagaimana ?
1. Kejadian 1 : 26.
Kita harus mengembangkan kodrat/karunia dasar. Allah mempunyai daya mencipta, daya kreasi yang luar biasa, dan ketika Ia mencipta (Kejadian 1 : 1-31), semua yang Ia ciptakan itu baik. Pada waktu Ia menciptakan manusia, daya kreasiNya -Bapa, Putra dan Roh Kudus semua terlibat mengerjakan segala sesuatu- Ia masukkan dalam manusia sehingga tidak monoton. Sungguh pun manusia manusia sudah jatuh dalam dosa, Tuhan tidak menarik daya mencipta dari manusia.
Daya kreasi itu Tuhan punya, Tuhan beri pada kita untuk kita kembangkan. Matius 25 : 15, satu talenta adalah bakat dasar yang harus dikembangkan. Orang yang mulai membanding-bandingkan cenderung untuk iri hati dan mempunyai pikiran busuk. II Korintus 10 : 8, Allah memberi kita daya kreasi untuk membangun, mendirikan bukan untuk merobohkan, mengembangkan karunia dasar supaya kita memajukan pekerjaan Tuhan.
2. Efesus 1 : 4.
Kita harus berusaha supaya kudus, tidak bercacat, tidak bernoda. Sebelum dunia dijadikan Tuhan punya impian dan ini merupakan harapannya agar Ia bisa temukan wujud impian dalam komunitas orang percaya yaitu kudus (= HAGIOS bahasa Yunani) yang berarti bersih, suci, pengertiannya tidak sama dengan yang lain. Kita tidak sama dengan yang pada umumnya. I Tesalonika 5 : 16-18, saat dunia kehilangan sukacita, orang percaya harus bersukacita di dalam Tuhan karena itu adalah awal dari kekuatan, semangat untuk berjalan. Banyak orang jemu berdoa, meremehkan doa padahal kita diminta HAGIOS sebab doa akan membuka selaput mata yang menutup sehingga kita bisa melihat seperti apa yang Allah lihat. Saat orang Israel melihat hanya ada Laut Kolsom di hadapan mereka, Tuhan melihat di dasar laut Kolsom ada jalan. Ketika dunia kehilangan ucapan syukur yang ada hanya menyalahkan, orang percaya harus mengucap syukur, karena ketika kita mengucap syukur akan membuka pintu gerbang mujizat, menghadirkan apa yang tidak biasa manusia lakukan, Tuhan mampu mengadakan hal yang tidak biasa.
3. II Petrus 3 : 14 - ...berusahalah supaya kamu didapati dengan sejahtera, dan dengan tiada bercacat dan tiada bercela pada pemandangan Tuhan (TL).
Kita harus berusaha sekuat tenaga supaya didapati tidak bermusuhan/dimusuhi oleh Tuhan. Lakukan firman Tuhan, cocok atau tidak cocok, setuju atau tidak setuju supaya didapati damai oleh Tuhan. Bahaya sekali kalau firman Tuhan dilawan, kita sedang membuat titik untuk bermusuhan dengan Tuhan. Perhatikan Ulangan 28 : 23 - Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawahpun menjadi besi. Tembaga berbicara tentang tidak akan turun hujan sukacita, ada embun damai dan ketenangan dalam hidupnya, gelisah, takut dan cemas karena bermusuhan dengan Tuhan. Tanah di bawah menjadi besi berbicara tentang tidak memiliki benih yang baik, yang ada hanya kemarahan, hujat, permusuhan, tidak ada kebaikan, sebab bermusuhan dengan Tuhan.
Kalau kita berusaha sekuat tenaga, Imamat 26 : 6 mengatakan kita tidak bisa menolak banyak hal yang mengejutkan tapi kalau kita berusaha mengembangkan karunia dasar, hidup kudus dan hidup damai dengan Tuhan, kita akan tetap bisa berjalan seperti biasa karena Tuhan beserta kita.

Amin

Tuesday, September 23, 2008

LANGIT YANG BARU DAN BUMI YANG BARU

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 14 September 2008
Oleh : Pdt.. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 13 - Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Kita menantikan langit dan bumi yang baru di mana kebenaran tinggal di sana. Dalam ayat 12 gereja/orang percaya suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju mereka akan terbagi dua kelompok yaitu :
1. Kelompok yang berkualitas emas, perak dan batu permata yang tidak mudah terbakar dan tenang ketika api ujian datang.
2. Kelompok yang berkualitas rumput, kayu dan jerami, yang mudah hanyut, mudah terprovokasi.
Kenapa Tuhan bawa kita pada satu masa pengalaman api ? Karena pengalaman itu menghentar kita ke satu pintu gerbang langit yang baru dan bumi yang baru. Jangan berpikir kita akan sampai di sana tanpa api, karena kita punya pengharapan yang tidak mengecewakan, tanpa melewati api kita akan menjadi bantut.
Alkitab memberikan informasi tentang langit yang baru dan bumi yang baru dalam Wahyu 21 : 1. Alkitab menegaskan langit yang pertama dan bumi yang pertama yang kita kenal sekarang ini akan lenyap, karena menelan jutaan manusia melalui musibah-musibah, menyebabkan banyak orang menangis.
Wahyu 21 : 4 - Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Inilah pengharapan kita, kita sedang menuju ke pintu gerbang langit yang baru dan bumi yang baru dan kita harus melalui api yang membakar, biarkan api membakar karena Tuhan berjanji melewati api sekalipun Ia tetap beserta kita. Janji Tuhan api tidak akan menghanguskan kita kalau kita bukan 'jerami', kalau kita 'emas' maka kerohanian kita akan meningkat. Suasana bumi yang baru tidak ada air mata (kehilangan seseorang, dikhianati, dikucilkan, dikecewakan, disakiti), tidak ada maut (kematian, penyakit, kecelakaan, pembunuhan), tidak ada perkabungan (ditinggalkan, merasa kehilangan), tidak ada dukacita atau ratap tangis, kita akan dipenuhi kemuliaan Tuhan.
Yesaya gambarkan tentang bumi yang baru dalam Yesaya 11:9, di bumi yang baru tidak akan ada yang berbuat jahat, tidak ada lagi orang yang suka menyerang, merusak, menghancurkan. Kalau masih ada serangan di bumi yang sekarang, itu adalah api yang Tuhan luaskan untuk temukan emas tapi di bumi yang baru penuh dengan kemuliaan Tuhan (...shall be full of the knowledge of the LORD...) = YADAH (= transparan bahasa Ibrani). Kita akan melihat Tuhan dan tidak ada yang menghalangi.
Kita sedang menuju ke bumi yang baru, firman Allah berperan menata perangai kita. Yesaya 11 : 6, berbicara soal temperamen, kita mem- punyai temperamen, perangai, tabiat yang berbeda-beda. Macan tutul yang suka memburu akan bisa berbaring dengan kambing, Tuhan tidak akan mengubah kodrat alamnya (identitas tetap sama) tapi di sinilah firman Allah berperan, api Tuhan kirim untuk membentuk, mereka akan saling mengisi kekurangan dengan kelebihan yang lain. Adalah rugi sendiri kalau kita tidak mau diolah firman Allah, seburuk apapun tabiat kita bisa diubah, tergantung apakah kita mau diubah atau tidak. Yesaya 11 : 7, lembu yang lembut dan beruang bisa duduk bersama, ini bukan khayalan tapi Allah kerjakan sejak sekarang di dalam gereja. Yesaya 11 : 8, bayi bisa merangkak di depan mulut lubang ular (karakter ular berbelit-belit), firman Allah akan menata sehingga kita tidak merasa lebih dari yang lain.
Semua ini akan kita alami mulai sekarang, harus diproses mulai sekarang ini. Kalau ini tekad/kerinduan kita, mungkin kita seringkali terjerembab punya sifat seperti singa, tapi kalau kita terus berjalan di ribuan kegagalan (itu hikmah yang akan mengangkat kita berhasil) Tuhan punya janji dalam Yehezkiel 43 : 7 - ...inilah tempat takhtaKu dan inilah tempat tapak kakiKu; di sinilah Aku akan diam... Ketika Tuhan kembali ke bait suci karena mereka mau berubah/disentuh firman Allah, mau meresponi firman Allah, Tuhan datang kepada orang ini dan Ia berkata tempat ini menjadi tempat kediamanKu. Tapak kaki bicara tentang mujizat. Banyak orang berdukacita karena goncangan yang terjadi sekarang ini, kalau Tuhan mau letakkan tempat kediamanNya dalam penghidupan kita, Roh Kudus akan membuka penglihatan iman kita, Tuhan akan adakan mujizat, tempat tandus akan berubah menjadi mata air.

Amin

JADILAH ORANG PERCAYA YANG BERKUALITAS EMAS

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 7 September 2008
Oleh : Pdt.. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 12 - ...yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Petrus menjelaskan dua peristiwa besar yang akan terjadi dalam menyelesaikan sejarah dunia maupun sejarah gereja di akhir zaman :
1. II Petrus 3 : 12a - ...yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah.
Orang percaya sementara menunggu kedatangan Tuhan, memperoleh mandat (kepercayaan) untuk mempercepat kedatangan Tuhan kali yang kedua. Soal cepat tidaknya kedatangan Tuhan itu mempunyai hubungan dengan kesiapan kita berperan di dalam mempercepat kedatangan Tuhan.
Kepercayaan/tugas yang bagaimana yang diberikan kepada kita sebagai orang percaya sehingga kita dapat mempercepat kedatangan Tuhan ?
Paulus menerangkan dalam Galatia 5 : 13, layanilah = perhatikanlah, pedulilah seorang dengan yang lain tanpa ada batasan, melayani tidak hanya kepada orang yang membuat hati kita nyaman karena karakter Allah seperti matahari, sinarnya dicurahkan rata tanpa membeda-bedakan. Karakter ilahi harus ada dalam penghidupan kita supaya kita bisa melayani Allah. Petrus menerangkan lebih jauh dalam I Petrus 4 : 10, dalam hal melayani ada aturannya, layanilah sesuai dengan karunia (= potensi, ketrampilan, kemampuan) yang kita terima dari Allah karena anugerahNya. Jadilah pengurus yang baik, sehingga kita bisa melayani satu dengan yang lain.
Efesus 4 : 12. Siapa saja yang menerima karunia dari Tuhan? Mereka adalah orang-orang kudus, karunia itu untuk memperlengkapi kita supaya kita melakukan pekerjaan pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Ketika kita dalam pelayanan, pelayanan menuntut material yang mungkin ada pada kita, pakailah dengan baik jangan disimpan. Setelah kita menjadi pengurus yang baik, soal mempercepat kedatangan Yesus, Yesus jelaskan dalam Matius 24 : 14, berfungsilah dengan baik sesuai karunia masing-masing.
2. II Petrus 3 : 12b - Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Cahaya kemuliaan akan membangkitkan orang mati dan orang percaya yang di padang belantara diangkat dan bertemu Tuhan di udara, dengan cahaya kemuliaan Tuhan yang sama pula menjadi api yang melelehkan dunia ini. Penyelesaian tubuh Kristus/anggota jemaat Tuhan akan diselesaikan oleh api. Seringkali api diijinkan Tuhan terjadi untuk menyelesaikan iman kita, untuk menunjukkan kita berkualitas emas atau tidak. I Korintus 3 : 12-15, gereja akan diselesaikan oleh api, kualitas iman/rohani setiap jemaat terdiri dari dua macam yaitu emas, perak, batu permata atau kayu, rumput kering, jerami. Ketika api dilemparkan ke komunitas ini yang langsung terbakar adalah kayu, rumput kering dan jerami, betapa besar kerugiannya walau pun kemudian bisa selamat karena sempat terbakar. Tuhan taruhkan pengajaran ini agar kita berusaha menjadi orang Kristen yang berkualitas emas, perak, batu permata sehingga waktu api dilemparkan kita tenang.
Daud, seorang tokoh Alkitab, Tuhan proses supaya menjadi emas, perak, batu permata, sebenarnya pada waktu Tuhan proses ia berkualitas kayu, rumput kering, jerami. I Samuel 25 : 2-13, Daud adalah seorang yang berkenan di hati Tuhan (berkualitas emas, perak, batu permata) namun keadaan rohaninya seperti kayu, rumput kering, jerami. Daud terbakar mendengar kata-kata Nabal yang meremehkannya. Betapa suka hati Tuhan ketika api sudah menyala karena pada waktu itu akan tahu mana emas dan mana jerami, pilihan ada di tangan kita, Tuhan memberi hati kita untuk melihat ketika api dilempar kita akan tenang karena kita emas tapi kalau jerami akan mudah terbakar, emosi naik dan mencemari iman. Mazmur 31:10-11 adalah keadaan iman jerami, ia akan selalu merasa dalam kesesakan. Jadilah orang percaya yang tidak mudah terbakar, berkualitas emas. Setelah Daud sadar itu mendatangkan kerugian besar, Daud bertobat karena pernah dan mudah terbakar, ia berkata dalam Mazmur 51 : 13 - Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku ! Dan ia menyudahi permohonannya dalam Mazmur 143 : 10 - Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya RohMu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata ! Ketika Daud berada dalam kehendak Allah, Daud melihat Roh Tuhan menuntun di tanah rata (daerah kemenangan yang luar biasa). Jadilah emas dan milikilah kualitas emas.
Amin

MEMULAI HARI DENGAN FIRMAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 31 Agustus 2008
Oleh : Pdt. Nyoman Sugina - Semarang

Yohanes 1 : 1 - 3 -- Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikannya.
Yohanes 1 : 1, Indonesia sedang meng- alami carut-marut dalam segala bidang dan Tuhan sedang mencurahkan hatiNya bagi bangsa kita. Rasul Paulus katakan dalam surat Korintus bahwa kita adalah mitra kerja Allah. Oleh sebab itu pikiran jangan mau direbut Iblis, berpikir yang positif. Pada awal kita melakukan aktivitas ingatlah Firman Tuhan, itulah dasar. Jangan salah melangkah agar bisa sampai ke garis akhir. Itu sebabnya Tuhan katakan/menitik beratkan pada start awal yaitu Firman Allah, seperti dalam Kejadian 1 : 1. Waktu kita bangun pagi pikirkan Firman lalu renungkan Firman. Kalau belum menyembah Allah tapi memikirkan yang negatif, startnya salah.
Yohanes 1 : 2, kalau sang Firman identik dengan Allah sendiri bisa bekerja sama dengan terpadu, bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah bekerja sama dengan Allah ?
Yohanes 1 : 3, segala sesuatu meliputi banyak hal termasuk obsesi kehidupan dijadikan oleh Dia. Kalau awal dimulai dengan Firman, startnya benar. Sang Firman itu yang akan meneruskan cita-cita, obsesi kita. Kejadian 1 : 1, Allah mendesain segala sesuatu oleh Firman.
Yohanes 15 : 7 - Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Kalau kita melibatkan Firman dalam kehidupan sehari-hari hasilnya dahsyat. Matius 5 : 5 - Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Orang yang memiliki hati yang lembut, setiap mendengar Firman pasti melakukan dengan baik. Hidup kekristenan harus lembut hati kalau keras hati tidak akan mendapat apa-apa, orang yang lembut hati akan memiliki bumi.
I Kortintus 3 : 16 - 17 -- Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu ?... kita dibawa menyatu, manunggal dengan Tuhan, kalau kita tempatkan posisi Kristus pada kehidupan sehari-hari, Iblis tidak akan suka. Kita punya Yesus yang luar biasa. Mazmur 37 : 3 - 4 -- Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Ciri khas orang Kristen tidak boleh lemah, inilah rentetan orang yang manunggal dengan Firman, bergembiralah oleh karena kita punya Tuhan Yesus.
Mulailah dengan Firman, segala sesuatu (kebutuhan masa depan sekalipun) dijadikan Tuhan, Tuhan yang menyediakan, Allah yang menjadikan semua dan tidak ada yang mustahil bagi Dia. Kita adalah mitra kerja Allah, Ia ingin kemuliaanNya ada dalam hidup kita.
Amin

Sunday, August 31, 2008

API SEBAGAI HARGA PEMBAYAR

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 24 Agustus 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 11 - Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup...
Terjemahan Lama - Oleh sebab segala perkara itu akan binasa kelak atas peri yang demikian, bagaimanakah patut kamu melakukan dirimu di dalam kehidupan yang suci dan beribadat?
Riwayat langit dan bumi dan segala yang dibangun dan dikerjakan di atasnya akan diakhiri oleh api. Apabila semua hilang lenyap oleh api, apakah kita mempunyai kerinduan mendalam untuk memelihara kerohanian, pertumbuhan iman dan tekad untuk mengiring dan melayani Tuhan ? Ketika Petrus kemukakan ini, dia ingin mendorong orang percaya bahwa tidak ada satu pun yang kita kenal, kita tahu bahkan yang kita miliki itu akan langgeng, semua akan diakhiri oleh api, karena itu rawat, pelihara kerohanian, kerinduan, kesetiaan kita kepada Tuhan baik dalam hal mengiring dan melayani Tuhan, melakukan apa yang Tuhan katakan untuk kita perbuat.
Paulus memberikan penegasan dalam I Korin-tus 3 : 13, api akan mengakhiri segala bentuk dispensasi/waktu yang diberikan baik untuk langit, bumi, manusia dan makhluk yang ada di muka bumi. Ayub 23 : 10, api selalu digunakan untuk membuktikan/menunjukkan kualitas setiap logam. Berbicara dari sisi kehidupan orang percaya, berhasil tidaknya pengiringan seseorang kepada Tuhan, bermutu tidaknya pelayanan seseorang kepada Tuhan, bertumbuh tidaknya kerohanian seseorang itu akan selalu diselesaikan melalui api. Api dalam bentuk pencobaan, penderitaan, kesesakan, kekecewaan, luka batin, acapkali Tuhan ijinkan itu datang, api sebesar apapun jangan takut karena Ia ada di sana dan Tuhan yang kendali- kan api itu.
Segala sesuatu harus kita bayar, api merupakan harga pembayar, tidak selamanya harga pembayar dalam bentuk uang tapi banyak kali menyentuh soal penyerahan kita kepada Tuhan. Kepastian masa depan seseorang harus dibayar sejak pada awalnya, ilustrasinya:
Kejadian 23 : 1-9, saat Sara berumur 127 tahun ia mati, Abraham meratapi dan menangisi di tempat di mana ia akan menguburkan istrinya karena mereka pendatang. Orang-orang Het tetap menganggap mereka orang asing walaupun mereka sudah bertahun-tahun tinggal di Kanaan. Abraham tidak mau menerima tawaran 'gratis' yang diberikan oleh Efron untuk menggunakan gua Makhpela sebagai kubur istrinya, bahkan Efron menjamin bangsanya tidak akan mengganggu. Abraham ingin membeli dengan harga penuh, ia punya iman untuk membayar, ia tidak senang 'gratisan'. Soal kerohanian jangan mau yang 'gratisan' karena mutu iman, pengiringan bahkan pertumbuhan kerohanian kita itu akan dibuktikan oleh api. Milikilah iman bukan hanya hak untuk membangun iman kita sendiri tapi milikilah iman yang menjadi hak milik yang bisa kita wariskan kepada keturunan kita.
Kejadian 23 : 12-16, Abraham setuju dengan pembayaran 400 syikal perak, ia membayar penuh dan gua Makhpela menjadi miliknya dan dikuburkanlah Sara di sana. Seringkali kita dipancing oleh dunia, kita mau lepaskan iman supaya menjadi iman gratisan atau mau memiliki iman yang dibayar penuh tapi dicemooh, dihina dan dibuang. Kejadian 49 : 29-33, Yakub, dia tahu itu sudah dibayar penuh dan itu adalah hak milik leluhurnya sehingga ketika menjelang mati ia berpesan pada anak-anaknya agar dikuburkan di sana. Kejadian 50 : 22-24, ketika Yusuf menjelang mati pula ia berpesan untuk dibawa ke tanah warisan milik leluhurnya yang sudah dibayar dengan harga penuh.
Mengapa Abraham bersikeras harus membayar ladang itu dengan harga penuh dan ia tidak menawar ? Kejadian 13 : 14-15 -- ...sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu selama-lamanya. Karena ia mengimani janji Allah dan Abraham tahu Tuhan itu punya peraturan/hukum. Soal menyelamatkan manusia pun tidak 'gratisan' termasuk berkat yang Ia janjikan untuk kita, Tuhan bayar penuh dengan darahNya sendiri. I Petrus 1 : 18-19. Maukah kita membayar masa depan kita dengan harga penuh? Ketika Tuhan mendorong kita untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan apakah kita sudah bayar penuh?
Galatia 6 : 9, seringkali kita menunda apa yang Tuhan katakan untuk kita kerjakan padahal Roh Allah berbicara dengan jelas. Jangan menunda ketika Roh Allah berbicara karena akan datang api untuk menguji dan tidak ada yang tertinggal kecuali emas murni. Kisah Para Rasul 9 : 23-25, ketika kita berani membayar penuh, lengan Tuhan terulur, Ia mengirimkan malaikatnya membebaskan Paulus sekalipun 'pintu' kota Damsyik yang telah ditutup rapat, Tuhan akan bukakan pintu keuangan, bisnis yang tertutup dan Ia memberikan jalan keluar membebaskan kita.
Amin

IMAN YANG MENGHASILKAN KEPATUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Sore, 17 Agustus 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

Lukas 11: 28 — Tetapi Ia berkata: ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
Kita bisa berdiri dengan baik kalau kita mempunyai sepasang kaki yang sama tinggi dan sama kuat. Demikian juga kita bisa berdiri di hadapan Tuhan dengan baik kalau kaki yang satu suka mendengar dan membaca firman Tuhan dan kaki yang lain senang melakukan-nya. Betapa sedih hati Tuhan karena banyak orang Kristen di akhir zaman yang tidak menyadari ia cacat di hadapan Tuhan, suka mendengar tapi tidak suka melakukan firman Allah. Ketika mendengar Tuhan berjanji kita menjadi pemenang, tapi orang itu tidak mungkin menjadi pemenang kalau tidak menghadapi pertempuran - ini yang orang Kristen tidak sukai- , peperangan yang terjadi itu akan menentukan orang Kristen itu menjadi pemenang atau tidak. Jika ingin menjadi pemenang pasti ada harga yang harus dibayar, peperangan Tuhan ijinkan untuk melatih agar kita memiliki otot-otot rohani yang kuat. Ia tidak jauh dari kita, Ia begitu kagum kalau kita bisa melewatinya (menjadi lebih dari seorang pemenang) bukan mundur dan tinggalkan Tuhan.
Ada beberapa jenis iman :
- Iman yang menyelamatkan Efesus 2 : 10, 8.
Allah sudah persiapkan pekerjaan yang baik sebelum kita lahir, itu sebabnya kita harus mempunyai iman. Iman yang timbul waktu mendengar firman Allah, menyambut dan percaya kepada firman Allah disebut iman pistis. Penjahat yang disalib disebelah kanan Yesus diselamatkan karena imannya telah menyucikan kesalahan. Firman yang ia imani menghasilkan keselamatan. Ini iman yang menyenangkan, hanya mendengar ia diselamatkan.
- Iman yang menghadirkan mujizat Matius 17:20.
Iman ini juga cukup menyenangkan, banyak orang yang ingin meraihnya. Ketika berhadapan dengan gunung permasalahan, kita berkata pindah maka gunung ini akan pindah. Iman semacam ini sangat dibutuhkan setiap hari dan betapa bangganya kalau kita memiliki iman semacam ini.
- Iman yang menghasilkan ketaatan.
Tuhan tidak ingin kita hanya memiliki iman yang menyelamatkan dan iman yang meng-hasilkan mujizat. Tuhan senang kalau kita menjadi gandum unggul tapi betapa kecewa kalau gandum yang ada di atas meja per-jamuan tidak pernah memberi kesempatan untuk diolah menjadi roti. Dalam pesta Tuhan membutuhkan roti dari gandum yang bersedia digiling sampai halus. Yesaya 28: 28 ...gandum harus digiling untuk membuat roti... (Terjemahan Baru Internasional), di sini membutuhkan iman yang menghasilkan kepatuhan. Banyak yang tidak senang, proses iman yang menghasilkan kepatuhan sering merupakan jalan penderitaan, siksaan tapi berujung kepada sukacita, pesta kemenangan yang luar biasa.
Ayub 23:10. Tuhan yang paling tahu bagaimana mengelola hidup kita. Untuk memperoleh iman yang menghasilkan kepatuhan kita tidak bisa mengelak dari ujian. Jangan berharap menjadi emas murni kecuali harus menerima sekalipun api itu merugikan kita, bagian diri kita berubah ketika api menjilat sehingga kita tidak punya kebanggaan lagi tapi kita keluar sebagai emas murni. Waktu api melumat sampai habis kita tidak sendiri karena Tuhan ada di sana, Ia mengendalikan api itu.
II Raja-raja 8 : 1 - 6. Perempuan Sunem yang telah mengalami mujizat ketika ia mengimani perkataan nabi Elisa, ia yang semula mandul telah melahirkan bahkan ia sudah menikmati iman yang menghasilkan keselamatan, ia sudah bertanya kepada nabi Elisa untuk meninggalkan Sunem dan pergi ke Filistin selama masa paceklik 7 tahun dan Alkitab tidak pernah mencatat perempuan ini menderita di sana karena kepatuhan dan ketaatannya. Tapi justru pada waktu ia kembali ke Sunem, rumah dan ladangnya telah dirampas. Mungkin kita berpikir apakah ini hasil kepatuhan? Jangan berhenti sampai di situ karena ketika kita memiliki iman yang menghasilkan kepatuhan Tuhan menyedia-kan jalan keluar. Sementara raja Yoram mendengar kisahnya melalui Gehazi datanglah perempuan Sunem ini mengadukan masalahnya pada raja dan raja memerintah-kan pegawainya agar mereka yang merampas rumahnya mengosongkan rumah itu, membersihkan dan mengatur rapi, mereka yang merampas ladangnya harus diusir, dan hasil ladang selama tujuh tahun dikembalikan.
Iman yang menghasilkan ketaatan adalah iman yang akan mengangkat kita. Adakah kita terpuruk dalam soal iman, semangat, sukacita, pengharapan, kesehatan? Mungkin telah terbenam tapi ketika kita mengatakan Tuhan saya ingin memiliki iman yang menghasilkan kepatuhan sekalipun saya dirugikan, diper-katakan orang, Dia akan mengangkat kita dan mengadakan mujizat.
Amin

HARI TUHAN AKAN TIBA SEPERTI PENCURI

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 10 Agustus 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 10 - Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Ungkapan hari Tuhan akan tiba seperti pencuri mempunyai makna ganda :
1. Saat kunjunganNya ketika Ia menilik orang percaya (kairos).
Seringkali kita berdoa agar Tuhan melawati kita, tapi apakah saat Ia melawat kita berada di titik di mana Ia kunjungi kita? Kita boleh masuk dalam kesibukan kita, tapi Tuhan ingin kita punya waktu khusus berada dalam kehendak Tuhan pada saat Ia kunjungi kita.
2. Saat gereja/orang percaya yang penuh dengan firman dan Roh Kudus tepat pada waktunya akan disingkirkan dari dunia ke padang belantara selama 3½ tahun.
3. Saat Yesus datang kali yang kedua pada waktu terompet yang ketujuh dibunyikan memancar cahaya kemuliaan dan bumi berada dalam penderitaan karena semua hangus terbakar dan mereka yang disingkirkan diubahkan dengan tubuh yang baru diangkat bertemu dengan Tuhan di angkasa. Dengan cahaya kemuliaan yang sama mereka yang mati di dalam Tuhan akan bangkit, dengan cahaya kemuliaan yang sama pula Tuhan akan membinasakan bumi.
Ada apa dan apa makna ungkapan hari Tuhan akan tiba seperti pencuri ?
Matius 24 : 40 - 44, Yesus menegaskan Ia datang pada saat yang tidak kita duga. Bekerja di ladang berbicara tentang aktif melayani. Menggiling tepung berbicara tentang warna kegiatan gereja sekarang ini (seminar, pendalaman Alkitab, dll.) supaya jemaat bisa mengunyah firman Allah. Kedatangan Tuhan dalam bentuk Ia mengunjungi umatNya ada yang meresponi dan ada juga yang tidak meresponi. Ketika kita beribadah apakah kita meresponi dan terlibat di dalamnya atau hanya menjadi pendengar saja ? Kalau dalam bentuk kedatangan Tuhan mengangkat gerejanya, mereka yang meresponi akan diangkat, mereka yang tertinggal akan mengalami aniaya. Karena itu kita harus selalu waspada, berjaga-jaga.
Yesus memberi gagasan pencuri datang pada waktu yang tidak diduga, ilustrasinya dalam Lukas 12 : 35 - 4 0. Ada seorang tuan rumah/raja yang kaya raya, memiliki bangunan rumah/istana yang lengkap dengan semua ruangan yang diisi dengan perabot menurut fungsinya. Ia mempercayakan pada hamba-hambanya (orang-orang yang sebenarnya tidak mempunyai ikatan keluarga), semua boleh memakai dan menikmati saat ia pergi tapi mereka harus merawat dan menjaga. Ia berjanji akan datang pada saat yang tidak diduga dan kalau ia temui mereka merawat dan menggunakan sebaik-baiknya sesuai fungsinya ia akan mengikat pinggangnya dan melayani mereka.
Apa maksud istana/rumah yang dipercayakan kepada hamba-hambanya dan boleh dinikmati sepantasnya?
I Korintus 12 : 27, Paulus menjelaskan rumah yang dibangun orang kaya, istana dari raja adalah kita sebagai anggota jemaat Tuhan yang diisi penuh-penuh, ketika tuan ini pergi rumah/istana harus dirawat baik-baik dan perabot difungsikan dengan baik, material/bahan bakunya sudah disiapkan. Matius 24 : 45 - 47, kita sebagai hambanya Tuhan diangkat, ditahbiskan sebagai penjaga, pengawas rumah/istana dan semua isinya dan kita boleh menikmati semua karena apa saja yang dibutuhkan raja/tuan ini sudah siapkan (Lukas 15 : 31).
Kita dipercayakan rumah yang berisi penuh melimpah bukan hanya jasmani tapi juga rohani, untuk mengawasi/memanage, untuk menikmati maka di dalam gereja Tuhan menetapkan kepala bagian-kepala bagian dalam rumah itu yang disebut dengan rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar (Efesus 4 : 11), namun yang berada di bawahnya melaksanakan tugas kepala bagian. Ada lima jawatan tapi Tuhan akan memberi kita karunia pelayanan (bukan jabatan) masing-masing (Efesus 4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus supaya kita mulai bergerak bagi pekerjaan pelayanan untuk merawat rumah tadi.
Amsal 29 : 18, kalau jemaat tidak mempunyai visi, jemaat akan berantakan. Visi seperti benih, tidak ada yang bisa tumbuh kalau benih tidak ditabur. Tidak semua benih punya karakter yang sama ketika bertumbuh, ada yang bertumbuh dalam api, air, dan ada yang harus pecah. Setiap kita harus punya visi sekalipun ketika bertumbuh ada harga yang harus dibayar. Ketika Tuhan datang pada saat yang tidak kita duga dan Ia mendapati kita setia, punya visi, menerima karunia pelayanan, merawat rumah baik-baik maka Tuhan mempunyai respon, Ia akan mengikat pinggangNya dan akan melayani kita (Lukas 12 : 37).

Amin

TUHAN TIDAK LALAI MENEPATI JANJI-NYA

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 3 Agustus 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa
II Petrus 3 : 9 - Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan punya impian agar tidak seorangpun yang binasa, Ia akan bekerja menurut waktuNya. Manusia seringkali beranggapan waktu penantian terlalu lama karena waktu Tuhan tidak sama dengan waktu manusia. Bila Tuhan memberi kesempatan kepada manusia, kesempatan ini adalah saat yang tepat untuk memperbaiki arah. Selama ini mungkin kita bertumbuh tapi tidak mengeluarkan buah, setiap kita pasti memiliki satu talenta dasar yang diberikan Tuhan. Bila kita gunakan talenta itu pasti akan bertumbuh dan bertambah. Ayat 9 mulai membicarakan tentang kedatangan Tuhan.
II Petrus 3 : 18, harapan Tuhan kepada kita yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah agar setiap generasi —anak-anak, akil baliq, dewasa—menurut periodenya bertumbuh. Bertumbuh bukan hanya usia/jasmani saja tapi juga rohani.
Lukas 17 : 26 - 29, beberapa kisah dalam Per-janjian Lama yang akan digenapi yang akan terjadi di akhir zaman:
Ada persamaan kesibukan di zaman Nuh dan zaman Lot, mereka makan dan minum, kawin dan dikawinkan, namun di zaman Lot ada perkembangan membeli dan menjual, menanam dan membangun.
- Pada zaman Nuh mereka sibuk makan dan minum, di akhir zaman kita boleh sibuk dengan profesi kita tapi apakah kita sibuk makan-minum kebenaran firman Allah ? Tuhan selalu bekerja di dua sisi, Tuhan menghargai ciptaanNya tiap waktu Ia berusaha, permasalahannya apakah kita juga sudah mengerjakan bagian kita ? Ada fasilitas/ruangan Yesaya 5 :2-3, Lapangkanlah (= luaskanlah—TL) tempat kemahmu... jangan pesimis, kita harus bergerak dengan cepat. Buang kirbat yang lama (kirbat lama selalu berkata tidak bisa) ambil kirbat yang baru. Kita bisa karena kirbat baru mengatakan kita lebih dari pemenang (Roma 8 : 37), Tuhan memandang kita sebagai pemenang.
- Kawin dan dikawinkan = membangun komunitas. Ada satu cita-cita untuk membangun komunitas, di akhir zaman apakah kita suka merobohkan atau membangun satu dengan yang lainnya? Bangkit dan jadilah anak Tuhan yang membangun satu komunitas ilahi. Efesus 4 : 2 - 6, inilah format yang ada dalam pikiran Allah satu tubuh memang anggotanya banyak tapi saling membantu, memelihara kesatuan Roh. Sudah waktunya membangun satu komunitas ilahi saling mengasihi satu dengan yang lain.
- Pada zaman Lot mulai berkembang membeli dan menjual. Wahyu 3 : 18, membeli emas murni = iman, ketahanan, ketekunan, kesetiaan. Emas murni tidak akan muncul kalau tidak bertahan di dalam tungku yang akan membuktikan mana sanga dan mana emas. Kita harus mempunyai hidup yang tekun, tahan. Menjual = melepaskan hak-hak kita. Efesus 4 : 29 - 32, 17, Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kalau kita masih diberi tahun-tahun kepada kita ada yang masih perlu diperbaiki. Kalau kita mau bertumbuh buang kebiasaan-kebiasaan mengeluarkan kata-kata kotor, menyimpan kesalahan dan lain-lain.
- Menanam dan membangun. Menanam = mulai tebar, I Korintus 3 : 6 - 7, Tuhan pasti memberi pertumbuhan tapi apa yang Tuhan tumbuhkan kalau kita tidak menanam —kasih, pengetahuan, pengampunan, harta, waktu— lepaskan semua supaya ada pertumbuhan. Pengkhotbah 11 : 1, Yusuf 22 tahun yang lalu bagaikan roti dibuang ke sungai tapi siapa pernah menduga 22 tahun kemudian ia menjadi raja muda. Membangun = kita harus punya jiwa untuk membangun. Yehezkiel 22 : 30, Yesus akan segera datang namun Ia tidak lalai menepati janjiNya, ketika Tuhan masih beri tahun-tahun untuk kita, Ia ingin temukan jemaat yang membangun dan mem- pertahankan negeri, mereka mau berdiri di celah-celah di antara mereka untuk mempersatukan.
Apa yang Tuhan harapkan ketika Dia masih memberi waktu kepada gereja, memberi hari kepada kita ? Kembali ke II Petrus 3 : 9, Tuhan menghendaki supaya kita bertumbuh dan berbuah. Lukas 13 : 6 - 9, penunggu kebun anggur = Roh Kudus, tahun = periodik masa berlaku awal sampai akhir, manusia punya 3 masa (kanak-kanak, akil baliq, dewasa). Ini yang Petrus katakan Allah tidak lalai menepati janjiNya, kalau Tuhan masih beri waktu kita adakan evaluasi ke dalam apakah kita sudah berubah, bertumbuh dan berbuah atau belum, jangan tunggu kapak menebang.
Tuhan punya sikap kalau kita mau bertumbuh dan berbuah; Kidung Agung 2 : 15, rubah-rubah (luka batin, kekecewaan, kebimbangan, sakit, kemelaratan) semua akan diambil Tuhan, Tuhan akan bebaskan setiap kita.

Amin

SATU HARI ALLAH SAMA DENGAN SERIBU TAHUN MANUSIA

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 27 Juli 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

Petrus menulis surat II Petrus 3 yang membahas tentang gereja (kegiatan dan organisasi itu sendiri), pertumbuhan baik secara kuantitas (fisikal) maupun kualitas (mutu), pencemaran-pencemaran (munculnya orang Kristen yang rusak oleh virus, penyakit rohani sehingga menyimpang), kita menantikan kedatangan Tuhan (tanda-tanda zaman menunjukkan Yesus segera datang kali yang kedua).
II Petrus 3 : 8 - Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Ayat ini sepertinya disisipkan, tidak ada hubungan dengan bahasan sebelum dan sesudahnya. Jadi ada satu proses yang begitu tajam, sibuk baik hidup kita sekarang terutama menyongsong Yesus akan datang kali yang kedua, banyak pergerakan tetapi jangan sampai kita kemudian lupa bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun dan seribu tahun sama dengan satu hari. Roh Allah mendorong Petrus untuk mengutip perkataan pemazmur satu harinya Allah sama dengan seribu tahunnya manusia.
Seandainya 1 hari = 24 jam, berarti 41,6 tahun manusia hanya 1 jamnya Allah. Roh Allah memakai Petrus untuk memberitahu kepada umat Tuhan dalam rentang waktu perjalanan hidup 41,6 tahun hidup mereka itu bagi Allah hanya 1 jam. Dari sini kita bisa memahami betapa Tuhan cermat, Dia tidak pernah merasa terlalu sibuk untuk mendengar, memperhatikan baik erangan maupun pertumbuhan iman seseorang. Supaya orang percaya mengerti betapa pasti setiap janji yang Tuhan ucapkan itu akan digenapi tepat pada saat kairos/waktunya Tuhan. Ketika Tuhan berkairos Ia ingin setiap kita menikmati jamahanNya.
Kenapa sampai Tuhan harus beri waktu khusus untuk mengingatkan melalui Petrus satu hari bagi Allah sama dengan seribu tahun manusia dan tentang hal ini manusia tidak boleh abaikan?
Karena Tuhan ingin kita memahami Allah sanggup melakukan segala sesuatu tepat menurut waktunya Tuhan bukan menurut waktunya kita. Ayub 42 : 2 - Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal. Tuhan kita adalah Tuhan yang punya cita-cita/logos (= firman, impian), rencana untuk setiap kita. Ketika Ia mempunyai logos Ia mempunyai alur cerita tentang kita dan Ia sanggup mewujudkan/melaksanakan menurut waktunya Tuhan dan kita harus mengimani.
Yeremia 29 : 11 - ...yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Ini alur cerita yang ada dipikiran Tuhan, banyak yang boleh terjadi dalam hidup kita tapi alur rencana Tuhan akan terus berjalan dan tidak dapat dibongkar oleh siapapun juga. Hubungkan dengan Yesaya 14 : 24 - ...”Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana... Pada waktu bumi yang diciptakan Allah (Kejadian 1:1) rusak karena Lucifer dicampakkan ke bumi maka Tuhan kemudian merestorasi lagi yang disebut sebagai penciptaan Tuhan menciptakan langit dan bumi. Ketika sebagai Perancang Agung, Dia merancang langit, bumi dan segala isinya, Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Kita tidak usah kuatir, bagi Allah tidak ada perkara yang mustahil, ketika Ia rancang itu pasti akan terjadi, ketika Ia pikir itu akan terlaksana.
Ayub 23:13, Yesaya 60:22, perjalanan kita menuju kedatangan Tuhan, Iblis memasukkan racun, virus supaya adonan hidup kita bantut sehingga kita merasa paling kecil (disia-siakan) dan merasa lemah (tidak berarti sama sekali) tapi Tuhan sanggup menolong kita, dalam ruang waktu yang nampaknya pendek Ia bisa mengamati satu per satu. Tuhan beri perhatian khusus untuk merawat langit dan bumi dan itu bukan untuk kepentingan Tuhan sendiri tapi untuk kepentingan manusia supaya kita hidup.
Yohanes 9 : 4, selama masih siang, satu hari bagi Allah sama dengan seribu tahun manusia, berarti begitu banyak kesempatan Tuhan beri supaya kita sadar, bisa timbang-menimbang berapa yang kita sisihkan (siapkan khusus) untuk Tuhan. Kita seringkali menuntut agar Tuhan melindungi, memberkati tapi berapa bagian waktu, dana, kekuatan, harta yang mau kita lepaskan, yang kita sisihkan untuk Tuhan karena selama ini Tuhan sibuk untuk kita ?

Amin

Wednesday, July 30, 2008

BUANGLAH KIRBAT LAMA !

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 20 Juli 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 7 — Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Ayat ini menyimpan dua makna ilahi yang berjalan seiring, selalu paralel dengan menuntut keputusan dari umat manusia, jadi harus ada pilihan. Tujuan berjalan seiring supaya manusia —terutama umat Tuhan— mengambil keputusan melihat ketika langit dan bumi masih tetap dalam perawatan Tuhan yang memelihara adalah firman = LOGOS - bahasa Yunani (cita-cita, impian Tuhan) pribadi Allah sendiri dengan mempertaruhkan namaNya sendiri dan itu merupakan peluang emas bagi orang-orang fasik.
Orang fasik, mereka adalah orang Kristen, orang yang percaya, tahu firman Allah tapi tidak mengindahkannya, meremehkan, tidak bisa bertumbuh, tidak bisa menangkap hati Bapa, sebetulnya bisa tetapi mereka 'sengaja tidak mau tahu'. Bila masa dispensasi waktu Tuhan rawat langit dan bumi sudah selesai maka api penghukuman dari Allah akan terjadi, untuk itu:
1. Langit dan bumi masih dirawat, dipelihara oleh janji-janji Allah.
Kejadian 8 : 22, bukti bahwa Tuhan masih merawat khususnya bumi di mana kita ada mereka yang menabur pasti akan menuai. Sementara Tuhan masih merawat bumi ini Salomo menasihatkan bekerjalah sekuat tenaga, jangan sia-siakan waktu yang masih kita jelang, tapaki dan lalui, buatlah sejarah yang baik, jangan isi dengan perbuatan kotor dan rencana jahat sekalipun kita dicela (Pengkhotbah 9 : 10). Bangkitkan satu kerinduan kepada Tuhan selama langit dan bumi masih dalam perawatan Tuhan, saya akan lakukan yang baik bagi Tuhan dan sesama.
II Korintus 9 : 6, besar-kecilnya tuaian itu sangat tergantung dari banyak-kurangnya keinginan untuk menabur. Jangan bermimpi untuk menuai banyak kecuali kita mau menabur banyak.
2. Kesempatan selama masa dispensasi belum berakhir.
Ketika kita masih diberi waktu — sebagai apapun kita — belajar peka untuk bisa menangkap hati Tuhan. Lukas 5 : 37 - 38. Isi hati Tuhan atau apa yang memenuhi hati Tuhan atau apa yang melimpah dari tangan Tuhan itu akan keluar dengan limpah pula untuk masuk ke gudang yang baru/kirbat baru. Kirbat lama cenderung punya potensi untuk diam. Kirbat lama (sikap acuh tak acuh, rasa malas, pesimis) harus dibuang agar kita menerima aliran deras apa yang melimpah dari tangan Tuhan dan diletakkan dalam hati yang digambarkan sebagai kirbat baru. Ketika kita memiliki kirbat baru kita akan bisa menangkap hati Tuhan sehingga semua persediaan dari Bapa akan mengalir dengan limpah dalam penghidupan kita.
Markus 7 : 31 - 35 adalah ilustrasi tentang kirbat baru. Dekapolis artinya sepuluh kota yang sangat subur. Perjanjian Lama mengenal daerah ini sebagai daerah Basan dan Gilead, penduduknya keturunan Yusuf—suku Manasye, status sosial rata-rata orang kaya. Mereka, orang yang berhasil ini menyadari bahwa hanya Yesus yang bisa menolong, mereka mengharap pertolongan Tuhan sebab ada di antara keluarganya yang tuli dan gagap, hanya saja mereka tetap dengan kirbat lama. Mau minta tolong tapi mengatur Tuhan (ayat 32). Kalau kita mau menerima limpahnya janji Allah jangan mengatur Tuhan, cara Tuhan berbeda dengan cara manusia.
Zefanya 1 : 18, ketika masa dispensasi akan berakhir tidak ada yang dapat menyelamatkan kita kecuali Tuhan. Maleakhi 4 : 1 - 2, orang yang tetap mempertahankan kirbat lama (orang fasik) tidak bisa menangkap isyarat/hati Tuhan, mau diberkati tapi mengatur Tuhan, mereka akan menjadi seperti jerami dan terbakar. Tapi kalau mereka bisa menangkap hati Tuhan, mengikuti caranya Allah maka di sayap anugerahNya ada kesembuhan, pemulihan, luka-luka batin akan dibebat, kekecewaan diubah menjadi tari-tarian kemenangan, dan apa yang sudah hilang akan dikembalikan. Kita akan memetik janji Allah tapi tangkaplah hati Tuhan.

Amin

Wednesday, July 23, 2008

MEMBANGUN MANUSIA ROH

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 13 Juli 2008
Oleh : Pdt. Andrew M. Assa

I Tesalonika 5 : 23 - Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Ini adalah harapan Tuhan, biarlah Allah sumber damai sejahtera memelihara hidup kita. Kita perlu kasih karunia Allah lebih daripada semua yang ada di dalam dunia. Ketika kita memohon kasih karunia Tuhan, itu akan cukup bagi kita. Bagaimana kita bisa menerima kasih karunia Tuhan? Bila roh, tubuh dan jiwa terpelihara sempurna. Kita mungkin sudah menjaga tubuh dan jiwa tapi berapa banyak kali kita kehilangan ketertarikan untuk mengurus kebutuhan roh. Seringkali untuk perkara tubuh dan jiwa kita berusaha sekuat tenaga/maksimal tapi untuk perkara rohani hanya sekadarnya saja, itu sebabnya Yesus katakan dalam Matius 26 : 41- ...roh memang penurut tapi daging lemah... roh cenderung taat pada Tuhan tapi musuh terutama adalah tubuh dan jiwa kita, bagaimana kondisi kita akan mempengaruhi suasana hati, perasaan kita.
Manusia bukan sekadar makhluk hidup, manusia adalah makhluk roh yang memiliki jiwa dan terbungkus di dalam tubuh jasmani ini, sesudah kita mengakhiri yang jasmani ini, roh akan tetap hidup selama-lamanya. Apa yang sudah kita kerjakan untuk yang kekal? Mulailah hidup dalam kehendak Tuhan.
II Samuel 3 : 39 - Tetapi aku ini sekarang masih lemah, sekalipun sudah diurapi menjadi raja,... ini adalah perkataan Daud dan merupakan pengakuannya. Pengurapan adalah kuasa yang diberikan untuk kita melayani. Berapa banyak kali kita mulai berpikir kalau sudah melayani di gereja berarti memperhatikan kehidupan rohaninya, itu tidak salah tapi tidak 100% benar. Buktinya : Matius 7 : 21 - Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerjaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. Sekalipun ada urapan itu tidak menjamin kita sedang memperhatikan manusia roh kita. Kadang kala tanpa sadar orang Kristen seperti ini, mereka secara jasmani kelihatan ada aktivitas tapi sebenarnya mereka tertidur/tidak efektif di hadapan Tuhan.
Manusia roh harus dibangun dengan tepat, harus bertumbuh di dalam Tuhan menjadi dewasa (mengambil tanggung jawab) bukan sekadar menjadi tua tapi harus dewasa. Setiap orang pasti menjadi tua tapi belum tentu menjadi dewasa. Sudahkah kita menjadi dewasa di dalam Tuhan? Karakter dan manusia roh erat sekali hubungannya, Yehezkiel 1 : 20 - 21 meng- gambarkan tentang kemuliaan Tuhan, para malaikat yang ada di sekeliling Allah, mereka punya roda di kakinya dan roh ada di roda-rodanya. Penerapannya: roh kita adalah as/poros dari roda kehidupan kita sehingga kalau Tuhan bergerak dengan cepat dan kalau kita terhubung, kita akan bergerak cepat (Lukas 1 : 37, Markus 16 : 9). Berapa banyak kali kita sibuk dengan sisi-sisi yang lain (kehidupan jasmani) tapi tidak sibuk dengan porosnya, padahal kalau kita bereskan, kerjakan dan per-hatikan porosnya itu akan bisa menggerakkan seluruh sisi yang lainnya.
Saat kita benar-benar memperhatikan porosnya, terhubung dengan rencana Tuhan, Yesaya 60 katakan akan terjadi kegelapan yang menutupi bumi tapi orang benar akan makin bersinar (Yesaya 61), Tuhan akan goncangkan langit bumi dan kekayaan bangsa-bangsa mengalir (Hagai 2 : 8). Tuhan punya rencana yang luar biasa untuk hidup kita bukan sekadar menjadi orang Kristen saja tapi kita harus perhatikan poros hidup kita.
Bila manusia roh kita menyala-nyala maka semua aspek akan mengalami percepatan yang sama, makin lama makin naik. Kalau kita benar-benar memperhatikan hidup rohani (manusia roh) kita dan terhubung dengan Tuhan maka jalan hidup orang benar akan seperti fajar, mencapai titik kulminasi kita akan melihat terobosan-terobosan, peluang yang tidak dilihat orang lain.
Yeremia 33 : 3 hubungkan dengan Mazmur 32 : 8, ketika kita berseru kepada Tuhan, Tuhan akan memberitahu hal-hal yang besar yang tidak pernah kita pahami dan ketahui. Tuhan akan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh tapi permasalahannya 'alat komunikasi' kita sering kali tidak bisa menangkap suara Tuhan. Daud tidak hanya tahu firman tapi ia terapkan firman di hidupnya. Yusuf juga menerapkan firman dalam kehidupan, dalam pekerjaannya dan firman Allah katakan Yusuf menjadi terkenal. Ketika kita aktif di dunia kita masing-masing dan roh kita bisa menangkap suara Tuhan, Tuhan akan kerjakan percepatan dalam hidup kita, Dia akan memberitahukan banyak hal dan Dia akan mengerjakan sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita.
Amin

JANGAN DIKUASAI ROH ‘SENGAJA TIDAK MAU TAHU’ !

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 6 Juli 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 5 - 6 -- Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
Sekalipun manusia punya potensi untuk berbuat jahat tapi potensi ini Tuhan tetap pelihara dalam hati setiap orang sehingga dengan potensi ini dia dapat berkata ya terhadap yang baik dan tidak terhadap yang tidak baik, namun untuk mencapai titik itu tergantung dari pilihan dan keputusannya sendiri. Tuhan tahu pikiran, hati kita saat mengambil pilihan untuk melakukan yang baik atau yang jahat. Potensi, bakat ilahi yang Tuhan beri seringkali kita padamkan karena takut dibuang dan dikucilkan sehingga bakat dari Iblis yang diperbesar.
Mazmur 139 : 2, di mana pun kita ada Tuhan tahu jalan pikiran kita. Sebetulnya siapapun dia, sekalipun tidak mengenal dan menyembah Tuhan, mereka punya 'tuhan', neraca di dalam batin mereka karena bakat alam ilahi Tuhan sudah taruh di hati manusia. Pada waktu bakat alam ilahi digoncangkan oleh Iblis, di sinilah Tuhan mengharap kita bisa mengambil pilihan dan keputusan. Matius 9 : 2 - 4,6 - 8, ketika Yesus berhadapan dengan sekelompok orang dan kelompok ini sebenarnya mereka tahu bahwa apa yang Yesus lakukan itu baik tapi potensi ilahi mereka padamkan/bantutkan sehingga mereka bertumbuh dalam pikiran yang jahat.
Apa saja hal yang jahat yang dipikirkan manusia dan kenapa sampai Tuhan mengatakan mereka bodoh? Mazmur 14 : 1 - ... Orang bebal berkata dalam hatinya: ”Tidak ada Allah.” Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik. Orang bebal = orang gila (TL); the fool (orang bodoh - terjemahan bahasa Inggris); mereka tahu yang baik tapi mereka sengaja benamkan dan melakukan yang tidak baik.
Yesaya 40 : 28, 42 : 5, langit dan bumi Tuhan yang menciptakan dan Tuhan yang memberikan kehidupan. Jadi terlalu bodoh kalau manusia mengatakan kehidupan bisa diciptakan dan datang dengan sendirinya.
Kembali ke II Petrus 3 : 5, nyata-nyata Tuhan yang menciptakan langit, bumi dan segala isinya tapi mereka sengaja tidak mau tahu, penyakit ini berbahaya di dalam gereja. Kalau kita tahu firman Allah mengatakan lakukan itu, jangan sengaja untuk tidak mau melakukannya, mintalah Roh Tuhan untuk menguasai hidup kita.
Mazmur 24 : 1 - 2 - ... Sebab Dialah yang mendasar- kannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. Mazmur 136 : 6 Kepada Dia yang menghamparkan bumi di atas air !... Kejadian 7 : 6, 11 - 12, dengan air bumi yang dahulu telah musnah. Selama 120 tahun Nuh harus bertempur dengan dua sisi, di satu sisi mendorong Nuh untuk menyangkal Tuhan dan berbuat menyimpang dari firman Allah dan di sisi yang lain Nuh tiap hari menderita karena melihat orang berbuat jahat. Tuhan tahu kita punya potensi untuk bertahan, pegang pengakuan dan pengharapan iman kita kepada Tuhan. Ketika selesai waktunya bagi Nuh, Tuhan berkata masuklah ke dalam bahtera, Tuhan turun dan menutup bahtera. Pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya dan Tuhan membuka tingkap-tingkap langit. Nuh menang dalam pergumulan setiap hari karena Nuh tetap berpegang pada pengharapan dan memelihara iman yang dari Tuhan.
Hagai 2 : 7 - ... Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Sedikit waktu lagi = sekali lagi (TL); Zaman Nuh Tuhan goncangkan bumi, laut, darat dan langit, ketika sekali lagi Tuhan goncangkan seluruh Mesir (= seluruh dunia) ada kegelapan besar terjadi (Keluaran 10 : 21 - 23) tapi tepat di Gosyen (= onggokan tanah; bukan sekadar onggokan tanah tapi the best of the land karena Tuhan ada di sana) ada terang. Keselamatan ajaib dan pertolongan yang sempurna dari Tuhan bagi mereka yang mengambil pilihan setia melakukan firman Allah, namun mereka yang sengaja tidak mau tahu akan hanyut.

Amin

BENTUK EJEKAN DARI PENGEJEK YANG AKAN MUNCUL

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 29 Juni 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 4 - Kata mereka: ”Di manakah janji tentang kedatanganNya itu ? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.”
Bentuk ejekan dari pengejek-pengejek ini mereka mengangkat bukan hanya soal firman Allah tapi juga mengangkat fakta alam dan sejarah. Karena itu Paulus memberi nasihat dalam surat Efesus 6 : 10-11 -- Akhirnya, hendak- lah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; Kuat = tabah, tekun; seorang pekerja akan berhasil kalau ia tabah, boleh saja ia gagal tapi ia harus tetap menekuni pekerjaannya. Kegagalan bukan berarti masa depan hilang sama sekali, kegagalan adalah berkat yang tertunda dan ditunda untuk menyiapkan kita apakah kita siap atau tidak untuk menerimanya. Tekun dan tetap di dalam Tuhan, jangan coba di luar Tuhan, imani dan pegang firman Allah supaya kita dapat bertahan melawan semua tipu licik Iblis yang datang yang kadang-kadang halus, mengangkat fakta, berpikir bahwa itu logis karena sifatnya pengulangan tapi pukulan akhirnya mematikan.
Salomo katakan dalam Pengkhotbah 1 : 8 - 9, mata tidak pernah kenyang untuk melihat dan telinga tidak pernah puas untuk mendengar, namun segala sesuatu menjemukan. Jadi ini perputaran, ingat Iblis begitu licik. Ia gunakan gerak/fakta yang terjadi sejak zaman purba sampai sekarang ini, ia putar-putar dan manusia mengambil kesimpulan apa yang pernah ada akan ada lagi. Ketika manusia mengambil kesimpulan ini muncullah sikap mengejek.
Itu sebabnya Lot pernah memberikan nasihat kepada calon menantunya (Kejadian 19 : 14), ia memberitakan kabar dari Tuhan bahwa Tuhan akan segera menghukum kota Sodom dan Gomora tapi mereka menganggap itu hanya lelucon rohani (...tetapi ia dipandang sebagai orang yang bergurau TBS). Di zaman itu Sodom dan Gomora merupakan titik pusat dari budaya maju tapi seiring dengan pembangunan dan perkembangannya akhlak mereka pun merosot.
Di akhir zaman akan muncul pengejek-pengejek yang sama yang pernah terjadi seperti di zaman Yeremia. Mendekati bangsa ini akan ditawan ke Babel, Yeremia dipaksa oleh Tuhan untuk memberitahu bahwa mereka harus bertobat karena akan ditimpa malapetaka yang besar, dengan resiko yang besar Yeremia tidak jemu memberitahu bahkan beberapa kali ia ditangkap, ditahan dan dikurung. Mereka tidak bertobat malahan mereka meletakkan berhala-berhala di Bait Allah, mereka membawa berhala Baal, Molokh dan melakukan penyembahan kepada ratu langit, sekeliling kota Yerusalem dibangun mezbah untuk berhala, bahkan menurut kepercayaan kepada Baal untuk menerima perlindungan dari Tuhan, anak harus dikorbankan seiring dengan itu harus ada percabulan dan ironisnya pelayanan tetap dilakukan. Akhlak, moral merosot begitu tajam. Yeremia 25 : 8 - 11, dalam keadaan semacam ini Tuhan memaksa Yeremia harus menyampaikan dengan tegas bahwa bangsa ini harus bertobat, membuang berhala dan jangan bercabang hati, tapi bangsa ini masih tetap saja mengejek firman Allah dengan pola, sikap mereka dan tetap bercabang hati. Selama 23 tahun Yeremia memberitahukan ini, tetapi di tahun-tahun itu penguasa Babel justru berlaku baik kepada Yerusalem dan pimpinan di sebelah Timur memberi kesejahteraan di Kanaan sehingga mereka berkata tidak mungkin akan terjadi malapetaka, mereka dikuasai oleh roh pengejek.
Yeremia 5 : 11, inilah respon dari orang-orang Israel maupun suku Yehuda, mereka tidak bertobat tapi malah berkeras hati, makin punya pola mengejek, berlaku tidak taat dan tidak setia. Yeremia 5 : 12, semua peristiwa yang terjadi (kelaparan, perang) mereka anggap biasa, mereka menolak dan memungkiri firman Allah, peristiwa misteri yang Tuhan lakukan mereka anggap itu terjadi karena hukum alam. Sama seperti sekarang kalau firman Allah diberitakan, mereka malah menolak dan mengejek, mereka berkata semua itu biasa dan yang sudah terjadi akan terjadi lagi, akan berulang.
Roh pengejek akan bekerja luar biasa di akhir zaman tapi Matius 24 : 35 berkata firman Allah pasti akan digenapi, semua yang disampaikan Tuhan melalui alat-alatnya pasti akan terjadi. Ketika bencana terdahsyat terjadi, bintang berguguran, pulau meledak dan berpindah sehingga peta bumi lenyap, Yohanes memberi kepastian bagi orang percaya dalam Wahyu 6 : 6 - ...Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu. Untuk menggenapi firman Allah tidaklah sulit bagi Tuhan, namun pada saat semua itu terjadi Ia akan memelihara orang percaya. Bencana akan makin menghebat tapi mereka yang menjadi minyak (menjadi pelita, saksi, melayani Tuhan, memegang firman dan melakukannya) dan anggur (anggur akan diproses menjadi air anggur yang siap disantap; bersedia diproses dalam kepatuhan dan tetap taat pada firman Allah) mereka akan dipelihara oleh Tuhan.
Amin

Sunday, June 29, 2008

WASPADA TERHADAP ROH PENGEJEK

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 22 Juni 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 3 - Yang terutama yang harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
Yang terutama berarti ini penting bahwa kita harus harus waspada, punya sikap/warna menghadapi kondisi itu di hari-hari zaman akhir akan muncul pengejek-pengejek (bukan sekadar hanya orang yang belum terima Yesus tapi diri kita sendiri) dengan berbagai macam ejekannya.
Banyak yang Alkitab bicarakan tentang zaman akhir dari masa dispensasi, masa yang diberikan pada manusia salah satunya dalam Wahyu 6 : 12 - 17, ketika meterai keenam dibuka akan terjadi bencana (gempa bumi yang dahsyat, bintang berguguran dan akan terjadi ledakan di muka bumi, gunung bergeser, pulau berpindah dari tempatnya). Karena begitu berat penderitaan seluruh lapisan masyarakat berteriak: ”Gunung runtuhlah menimpa kami.”
Petrus berkata apa yang Tuhan janjikan itu akan terjadi, Tuhan tidak akan mengulur-ulur waktu. Jangan kena roh pengejek, kita harus percaya karena sebelum meterai keenam dibuka gereja yang penuh dengan firman dan Roh Kudus akan disingkirkan ke padang belantara, itu sebabnya setialah, penuh firman dan Roh Kudus. Gereja yang disingkirkan masih ada di bumi tapi Tuhan akan pelihara dari sengsara yang tidak terkatakan itu.
Wahyu 16 : 8 - 9, bersamaan dengan itu akan di-curahkan cawan murka Allah ke atas bumi, panasnya matahari akan menjadi sepanas air mendidih sehingga lemak dalam tubuh meleleh dan rawan terbakar, manusia akan hangus oleh terik matahari. Tapi puji Tuhan, orang percaya dirawat dan dipelihara oleh Tuhan.
Beberapa peristiwa dahsyat yang terjadi sebelum berakhirnya masa dispensasi:
1. Matius 24 : 37 - 39.
Manusia sibuk dengan makan-minum, kawin dan mengawinkan, selama 120 tahun Nuh memberitahu bahwaTuhan akan menghukum dunia ini karena dosa manusia telah sampai di hadapan Allah tapi mereka sibuk sampai Nuh masuk ke dalam bahtera.
Kejadian 5 : 25 - 32, ditulis urutan keluarga sebelum Nuh. Nuh memperanakkan Sem, Ham dan Yafet pada waktu berumur 500 tahun. Kejadian 6 : 3 ; 7 : 6, ketika air bah datang/Nuh masuk dalam bahtera ia berumur 600 tahun, jadi ia mulai menginjil dan membangun bahtera pada waktu ia masih sendiri (umur 480 tahun). Kalau dihitung sampai umur Nuh menjelang masuk bahtera, Metusalah (nenek/kakek Nuh) dan Lamekh (ayah Nuh) meninggal, kenapa Alkitab tidak mencatat mereka menjadi satu komunitas dengan Nuh? Karena mereka tidak mau percaya, mereka punya roh pengejek (tidak percaya pada apa yang Nuh terima dari Tuhan dan yang ia sampaikan pada bangsa itu). Mereka sempat melihat bahtera hampir selesai dan menjelang masuk bahtera tapi mereka menolak keselamatan dari Tuhan, mereka sibuk dengan makan-minum dan kawin mengawinkan.
Silakan membangun semua karena Tuhan beri potensi pada kita tapi sementara sibuk jangan abaikan firman Allah.
2. Lukas 17 : 28.
Demikian juga dengan zaman Lot sebelum api membakar kota Sodom dan Gomora (Kejadian 18 : 22 - 23) enam kali Abraham memberanikan diri tampil menjadi pendoa syafaat di hadapan Tuhan sementara penduduk kota Sodom dan Gomora sibuk dengan makan-minum, berbisnis, membangun masa depan. Sementara kita sibuk dengan hal-hal itu tapi jangan abaikan kebenaran firman Allah.
Kembali ke II Petrus 3 : 3, menjelang hari-hari zaman akhir banyak peristiwa mulai terjadi maka akan tampil pengejek-pengejek (bukan hanya berbicara kepada mereka yang tidak percaya Yesus Kristus tapi mereka yang mengaku percaya namun ada roh pengejek). Dalam bentuk yang bagaimana mereka disebut pengejek? Bilangan 13 : 31 - 33; Keluaran 3 : 7 - 8, Tuhan ber-janji Allah sudah menyediakan negeri yang besar, baik dan luas, kelimpahan Tuhan ada di sana. Ulangan 1 : 21, Tuhan berkata pada bangsa ini maju saja dan tidak usah takut karena Ia tidak pernah ingkar janji dan kelimpahan Allah di sana untuk bangsa itu tapi kesepuluh pengintai berkata tidak mungkin untuk masuk ke negeri itu.
Matius 7 : 24 - 27. Yesus memberi kepastian dua kelompok ini sama-sama mendengar, mendapat porsi anugerah yang sama, bedanya kelompok pertama setuju atau tidak setuju, diejek oleh diri sendiri atau teman, ia tetap punya komitmen saya mau lakukan firman Allah. Sedangkan kelompok kedua mereka tidak mau melakukan firman Allah dan menjadi pengejek.
Apapun yang kita tahu dari firman Allah lakukanlah. Ketika kita mendengar janji Allah tapi masuk roh pengejek/penentang lawan dalam nama Yesus. Jadilah pelaku firman jangan ada roh pengejek.
Amin

TUHAN TIDAK MENUNDA JANJINYA

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 15 Juni 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 1 - 16, LAI memberikan tema Hari Tuhan, hari kedatangan Yesus kali yang kedua. Sebelumnya ada akan datang satu masa yaitu munculnya antrikris. Terjemahan bahasa Inggris ayat 1 - 9 diberikan tema Janji yang tidak terlambat/kendor; janji Tuhan yang tidak pernah diulur-ulur. Ketika Tuhan berjanji Tuhan tidak pernah memperlambat. Memang dalam ayat 1-9 banyak terdapat peristiwa yang dahsyat akan terjadi, tidak hanya terjadi di dunia luar tapi terutama di dalam gereja (jemaat Tuhan), dalam ayat 3 misalnya kita harus waspada, akan muncul pengejek-pengejek dan ini tidak akan ditunda-tunda. Harihari ini pengejek-pengejek itu sudah muncul dan ada di dalam gereja/ruang latihan Tuhan.
II Petrus 3 : 1 - 2 -- ...Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian-pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan, supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.
Sebelum Petrus memulai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang hari Tuhan, Petrus menggunakan metoda mengajar menurut Alkitab yaitu membahas materi kebenaran kemudian diajarkan, diberitahukan dan diperkatakan berulang-ulang. Alkitab mempunyai metoda untuk menanamkan benih supaya benih yang ditanam itu bertumbuh yaitu memberitahu, mengingat, mengajarkan, memberi instruksi berulang-ulang. Metoda itu dalam Ulangan 6 : 4 - 9 :
- Ayat 4 berilah perhatian khusus melebihi dari apa yang harus kita perhatikan, kita harus memberi perhatian pada firman Allah.
- Ayat 5 kasihilah firmanNya, rencanaNya dan setiap keputusan-keputusanNya sekalipun itu sangat berbeda dengan keinginan kita.
- Ayat 6 setiap hari jadikanlah hari itu menjadi harinya Tuhan, karena Tuhan katakan setiap hari itu baik sekalipun racun dan duri ada di hadapan kita tapakilah hari itu karena hari Tuhan berisi kebenaran Allah, mujizat dan pertolonganNya.
- Ayat 7 perkatakan/ajarkan berulang-ulang firman Allah bukan hanya kepada orang lain tapi kepada diri kita juga pada waktu apapun.
- Ayat 8 tangan berbicara tentang hubungan kita dengan sesama dan dengan Tuhan. Waktu mengadakan kontak beri tanda firman. Dahi berbicara tentang pikiran, waktu mulai berangan-angan, membuat program/ rencana apalagi bila menyentuh seseorang bubuhkan firman. Kalau tidak ada firman Allah kecenderungan ada niat membalas.
- Ayat 9 pintu berbicara tentang hati, kita harus selektif mana yang boleh masuk dalam hati dan mana yang harus kita tolak. Pintu gerbang adalah tempat masuk keluar apa yang tiap hari kita pakai, apakah kita memakai untuk perkara yang baik ataukah perkara yang sia-sia ?
Kalau kita hubungkan pengajaran ini diberitahu berulang-ulang dalam II Petrus 3 : 3 muncul pengejek-pengejek, dalam hal yang bagaimana yang akan muncul ?
Yeremia 28 : 1 - 4. Hananya seorang nabi tapi nabi palsu, dia berani berkata: ”Beginilah firman Tuhan ... demikianlah firman Tuhan!” padahal dia bernubuat palsu hanya untuk menyenangkan hati. Nabi Yeremia menentangnya dalam Yeremia 29 : 9. Karena itu untuk menghadapi situasi ini, Yeremia menyarankan dalam Yeremia 6 : 16 - ... di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan...
Tenang berbicara ada jaminan/pertolongan dari Tuhan. Keluaran 13 : 21 - 22. Ketika orang Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian, Tuhan yang memimpin mereka dalam bentuk tiang awan kalau siang hari dan tiang api kalau malam hari. Berjalanlah menurut firman Allah dan pimpinan Roh Kudus dan ketika ini yang mempimpin orang Israel maka ketika laut melihat bahwa orang Israel taat pada pimpinan Tuhan, laut gemetar (Mazmur 114 : 3). Laut berbicara tentang bangsa-bangsa, saat ini bangsa-bangsa sedang bergejolak. Kita akan melihat Tuhan merawat dan mempertahankan kita kalau kita taat. Laut yang bagaimana yang sementara ini menghantui kehidupan kita ? Tuhan akan goncangkan laut kalau kita mau tinggikan/mengutamakan pimpinan Tuhan (Mazmur 114 : 5).
Mungkin kita sudah mau tenggelam dengan 'laut' apa saja, tapi ketika laut melihat kita cinta pimpinan Tuhan, laut tidak bisa berbuat apa-apa karena kita dalam genggaman tangan Tuhan Bahkan ketika sungai Yordan sedang banjir besar, bongkahan batu yang sedang terguling, kayu-kayu besar hanyut, siapa yang mampu bertahan ? Ketika sungai Yordan melihat kita selalu meninggikan Tuhan, mengharapkan pimpinan Tuhan, sungai akan balik kembali dan tidak mampu memuntahkan murkanya.

Amin