Sunday, September 18, 2011

KETAATAN SESEORANG TERHADAP FIRMAN ALLAH AKAN MENCIPTAKAN KEDEWASAAN ROHANI

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 18 September 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Roma 15:4 - Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Rasul Paulus menuliskan ayat ini karena didorong oleh Roh Kudus bahwa apa saja yang ditulis dahulu --dalam Perjanjian Lama--, ditulis untuk menjadi pelajaran/pengetahuan bagi kita yang ada di akhir zaman. Pengetahuan = segala sesuatu yang kita ketahui karena kita mempelajarinya. Tuhan mendorong kepada Hosea untuk menulis isi hati Tuhan dalam Hosea 4:6 - Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu. Tidak mengenal Allah = tidak mau belajar firman Allah, hukum-hukum Tuhan. Untuk belajar membutuhkan material, kita harus belajar firman Allah; bukan diletakkan di otak tapi di hati supaya iman bertumbuh subur.

Apa ajaran yang disampaikan Alkitab? Salah satunya dalam Keluaran 25:39 - Dari satu talenta emas murni haruslah dibuat kandil itu dengan segala perkakasnya itu. Pada waktu Tuhan perintahkan Musa untuk membuat kaki dian tempaan dari satu talenta (± 50 kg) emas, bangsa Israel sedang dalam perjalanan menuju ke tanah perjanjian; dari mana mereka mendapatkan emas sebanyak itu? Kalau Tuhan yang memerintahkan dan kita mau menaati, Tuhan siapkan material/kemampuan. Kaki dian setiap cabang, terdapat 3 set terdiri dari kelopak-kuntum-bunga di pucuk paling atas lampu; tujuannya supaya kaki dian menjadi terang, menolong mereka yang ada di kegelapan.

Keluaran 25:40 - Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu. Ingat berarti tidak lupa, timbul kembali dalam pikiran; juga berbicara tentang kedekatan dengan seseorang. Sifat ini ada dalam diri Allah. Kejadian 8:1; 7:24. Pada waktu bumi digenangi air selama 150 hari, semua musnah; Tuhan ingat pada Nuh dan seisi bahtera. Dunia boleh alami goncangan; kalau Tuhan ingat Nuh, Tuhan juga ingat pada kita. Kejadian 19:29, dosa kota Sodom dan Gomora sangat mengusik hati Tuhan dan Tuhan bermaksud memusnahkannya; sebelum memusnahkan Tuhan ingat Abraham.

Tuhan ingin agar sifat ini ada dalam hidup kita. Ulangan 12:28, ayat ini menjanjikan supaya baik keadaan --karir, pendidikan, bisnis, rumah tangga-- bukan hanya untuk kita saja tapi untuk generasi kita juga. Sifat ingat ada pada Musa sehingga Keluaran 40:16-33 di sana 8 kali dituliskan bahwa Musa melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan kepadanya; dia ingat. Apa yang dilakukan Musa mengandung pelajaran di akhir zaman. Kaki pelita yang terbuat dari satu talenta emas, setiap cabang, terdapat 3 set terdiri dari kelopak-kuntum-bunga bagian atasnya lampu dengan tujuan supaya berguna/menyala; kita bukan hanya dibuat indah --dosa diampuni, sifat-sifat lama diubah-- tujuannya supaya menyala; menyala dalam bahasa hubungan dengan Tuhan = melayani Tuhan.

Ada dua jenis pelayanan yang ada di dalam gereja yaitu pelayanan meja (tata laksana, manajemen, diaken) dan pelayanan firman, supaya jemaat bertumbuh di akhir zaman. Kisah Para Rasul 6:7, bahwa jemaat di Yerusalem bertambah dari dua sisi yaitu kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu); fisikal/jasmani dan rohaninya bertambah. Kisah Para Rasul 6:1-6, pelayanan meja dan pelayanan firman Allah mutlak (tidak boleh tidak, harus lengkap, paripurna) supaya kita menjadi terang. Diaken mengatur jemaat supaya semua jemaat terlibat pelayanan dan rasul-rasul menyiapkan firman Allah.

Apa kata firman Allah apabila dalam sebuah jemaat mengabaikan pelayanan meja--menyangkut masalah-masalah jasamani? Matius 25:41 - ...Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,... Kenapa disebut sebagai orang-orang terkutuk? Karena mereka mengabaikan 6 pelayanan meja yang sebenarnya mereka bisa lakukan (Matius 25:42-43). Mereka mengabaikan pelayanan meja dengan menguburkan talentanya (Matius 25:18); mereka lebih menonjolkan urusan/kepentingan diri sendiri. Ada konsekuensi bagi pelayan-pelayan firman/hamba-hamba Tuhan yang meremehkan firman karena mereka tidak mengembangkan firman Allah untuk disampaikan, Tuhan berkata: “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23). Mereka tampaknya melayani Tuhan tapi tidak melakukan kehendak Tuhan (Matius 7:21).

Kalau kita punya talenta jangan disimpan, kembangkan talenta untuk melayani Tuhan.

Amin.