Friday, December 28, 2007

KEMULIAAN ALLAH YANG MEMBEBASKAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi 16 Desember 2007
Oleh Pdt. Frans .Z.Assa
II Petrus 1 : 16 - 21 diberikan tema kemuliaan Allah yang dinyatakan melalui kesaksian para rasul juga melalui pengalaman kekristenan kita.
II Petrus 1:17-18 -- Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepadaNya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Petrus bersaksi tentang kemuliaan Allah. Pada waktu suntuk (ada sesuatu yang memenjarakan diri Petrus dan sulit untuk melepaskan dirinya dari penjara itu), Yesus mengajak naik ke bukit lalu Petrus melihat Yesus dipermuliakan di atas bukit. Peristiwa itu terjadi dimana beberapa hari sebelumnya Petrus telah bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup ketika Yesus bertanya: “Menurutmu, siapakah Aku ini?” Petrus menjawab tidak berdasarkan pengalamannya tetapi rohnya kontak dengan Roh Bapa sehingga ia bisa menangkap apa yang ada di hati Bapa. Ketika ia punya kerinduan sungguh-sungguh maka Roh Allah turun kepadanya.
Yesus adalah kemuliaan Allah. Yohanes 1 : 14, Firman yaitu Allah telah mengambil bentuk manusia. Yohanes 1 : 1 mengatakan Firman adalah Allah. Firman itu telah mengambil bentuk manusia (Yesus lahir) karena selama Firman menggunakan utusan-utusan, manusia sulit untuk percaya sungguh-sungguh.
Bagaimana reaksi lingkungan ketika Yesus sebagai kemuliaan Allah ada di antara manusia? Yesus adalah kemuliaan Allah yang seringkali digambarkan awan yang penuh kemuliaan ada di antara kita lebih jauh lagi Ia ada di dalam kita, berarti kemuliaan Allah ada di dalam kita.
Markus 1 : 22, 27. Pada waktu Yesus menyam- paikan pengajaranNya banyak orang takjub. Kekaguman mereka karena waktu Yesus berkata-kata terasa lalu kelihatan kuasa. Dalam kata-katanya ada kuasa yang sangat menyentuh hati karena secara misteri ilahi mereka yang mendengar yang tadinya takut dan susah, ketakutan dan kesusahan mereka hilang karena kemuliaan Allah. Ada dua sisi terasa menyentuh batin dan ada mujizat. Firman mempunyai kuasa dan Firman diiringi dengan mujizat, masalah apapun juga Firman akan selesaikan kalau kita mendengar dengan iman.
Kalau kemuliaan Allah ada di zaman Yesus, apakah masih ada di zaman sekarang ?
Lukas 4 : 18 - 20. Ketika Firman Allah Yesus tempatkan pada posisi utama maka mata semua orang tertuju kepada Yesus. Seiring kita sibuk menurut kodrat/pekerjaan masing-masing prioritaskanlah Firman Allah, mulut kita harus penuh dengan Firman Allah bukan menguliti orang lain maka Yesus yang diagungkan.
Kalau Yesus yang dipermuliakan, kemuliaan Allah akan turun dan semua orang takjub tapi semua orang menjadi takut. Hubungkan dengan Kisah Para Rasul 2 : 43, 47, tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan, jemaat tidak merasa berjasa karena Tuhan yang menambahkan karena mereka selalu membicarakan Firman Allah dan mengadakan perjamuan kudus (ayat 46). Mereka sibuk dengan kodrat masing-masing tapi mereka memprioritaskan Firman Allah sehingga mereka disukai orang tapi orang takut (hormat dan kagum) karena mereka tulus, jujur. Ini kemuliaan Allah yang disaksikan oleh Petrus. Sudah waktunya hidup kita mengalami kemuliaan Allah bukan hanya di gereja tapi dalam hidup kita masing-masing.
Apa rahasia untuk mengalami pengalaman yang ajaib sehingga orang takjub pada kita?
Lukas 4 : 19. Ada satu proklamasi/pernyataan Yesus datang untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. Ada penjara bukan penjara fisik tapi penjara-penjara hidup. Untuk mengalami mujizat, kemuliaan Allah, orang-orang harus mengalami pembebasan dari penjara-penjara hidup (ketakutan, kekecewaan, kekuatiran dll. yang begitu gampang melumpuhkan kehidupan kita). Kita terpenjara karena apa ? Ketika kita memiliki Firman Allah dan mau lepas dari penjara yang membelenggu, Yesus datang untuk membebaskan kita dari tawanan, dari penjara apapun juga dan kita akan melihat kemuliaan Allah turun dan melihat mujizat. Ada kebebasan karena kemuliaan Allah dinyatakan melalui kekristenan kita.
Amin

Tuesday, December 04, 2007

MILIKILAH IMAN YANG MULIA

Ringkasan Khotbah Minggu Sore 25 November 2007.
Oleh Pdt. Frans.Z.Assa
Kisah Para Rasul 5 : 40 - 42 -- Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.Satu pengalaman yang sangat bertentangan/ paradoks dengan peri beradanya Petrus sebagai seorang yang diurapi oleh Roh Kudus, paradoksnya Roh Kudus mendemonstrasikan kuasaNya melalui hidup Petrus. Ananias dan Safira mati karena mereka mencoba membohongi Petrus dan Roh Kudus - tapi justru Petrus ditangkap lalu dipenjarakan sepertinya tidak ada pembelaan dari Tuhan. Ia tidak suntuk dan menyesal sekalipun disesah dan berada dalam ancaman ketika dilepaskan dari penjara. Rahasia iman yang dimiliki Petrus dan alasan mereka bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan karena Nama Yesus. Berangkat dari pengalaman itu Petrus kemudian jelaskan dalam II Petrus 1 : 1. Petrus menempatkan dirinya sejajar dengan orang percaya lainnya yang tersebar di berbagai tempat dan akan memperoleh iman yang mulia (precious faith). Keyakinan Petrus, kita pun akan memperoleh iman yang mulia bukan hanya memperoleh iman yang besar. Iman yang mulia tidak sama dengan iman yang besar (mereka akan mengalami pengalaman-pengalaman supranatural, mujizat akan terjadi, gunung bisa pindah). Tetapi iman yang mulia, sekalipun nyata-nyata mengalami penyertaan Tuhan tapi ketika Petrus ditangkap dan dibuang ke penjara ia tidak menyesal, tetap punya komitmen saya mau tetap dekat, taat dan setia kepada Yesus.I Tesalonika 1 : 2 - 8. Jemaat Tesalonika adalah jiwa-jiwa baru tapi mereka mengalami aniaya. Sekalipun dalam aniaya mereka tetap bertekun di dalam iman, kasih dan pengharapan kepada Tuhan sehingga mereka disebut jemaat teladan. Mereka yakin porsi mereka boleh dirampas oleh dunia tetapi Tuhan sediakan porsi mujizat dan Firman Allah yang mereka terima terus terdengar sampai ke seluruh dunia dan orang Kristen di seluruh dunia mendengar bagaimana hebatnya iman orang Tesalonika.Apa dan bagaimana iman yang mulia itu? Matius 17 : 20 hubungkan dengan Lukas 17 : 5 - 6. Iman yang mulia bukan iman yang besar. Iman yang besar akan Tuhan berikan kepada semua orang percaya. Dengan iman yang besar sekalipun kita mempunyai iman sekecil biji sesawi bisa mengerjakan pohon pindah ke laut. Seorang yang mau Tuhan didik agar ia memiliki iman yang mulia, ketika ia minta pohon untuk tercabut dan tenggelam di laut karena pohon itu selalu mengusik dan menyusahkan dia, pohon itu bukannya tercabut dan tenggelam di laut tapi pohon itu semakin besar. Tuhan ingin membentuk kita bukan hanya memiliki iman yang besar tapi Tuhan ingin temukan di akhir zaman kita memiliki iman yang mulia, sekalipun pohon tidak tercabut dan kita terusik olehnya tapi kita memiliki komitmen saya tetap mau mengasihi serta melayani Tuhan. Ada satu ketika anak Tuhan tidak dimanja, ketika ia minta agar gunung dipindahkan tapi justru gunung itu masih di sana, Tuhan ingin kita menjadi orang Kristen yang berkualitas/bermutu.Tuhan ingin membentuk kita sama halnya dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Tuhan latih mereka untuk memiliki iman yang mulia bukan hanya punya iman yang besar ketika berhadapan dengan dapur api mereka punya komitmen seandainya Tuhan tidak menolong, sekali-kali kami tidak meninggalkan Tuhan, kami mau tetap setia.Jadilah orang Kristen yang mempunyai iman yang mulia sekalipun Tuhan tidak menolong, sekalipun gunung tidak dipindahkan, sekalipun pohon tidak dicabut dari hadapan saya, saya mau tetap setia mengiring dan melayani Tuhan. Amin

Monday, December 03, 2007

INJIL ITU KEKUATAN ALLAH

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi 18 November 2007.
Oleh Pdt Jeffry . R. Papua.
Roma 1 : 16 - 17 -- Sebab aku mempunyai keyakin- an yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”Kenapa Rasul Paulus ingin menegaskan kepada jemaat di Roma bahwa Injil itu sumber kekuatan Allah ?1. Setiap orang yang percaya Yesus akan mengalami kuasa Allah di dalam hidupnya, jadi tidak perlu mengarahkan kekuatan kita pada kekuatan lain.2. Latar belakang jemaat di Roma adalah jemaat partikularis, sebagian percaya kepada Yesus dan sebagian percaya mereka dibenarkan karena melakukan Taurat. Manusia dibenarkan bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena kasih karunia Allah.Apa yang menjadi sumber kekuatan Allah ?1. Keselamatan (= SOTERIA bahasa Yunani). Pengertian keselamatan : Yesus Kristus mengantar kita dengan aman di tempat tujuan, Dia menjaga kita sampai tiba di tempat tujuan dengan selamat. Tujuan kita ke kesempurnaan akan dipimpin oleh Tuhan. Pada saat menjadi orang percaya di mana pun kita pergi dan berada Kristus menjadi identitas kita dalam tingkah laku mencerminkan Kristus. Allah sendirilah yang menyatakan diri, berinisiatif untuk menyelamatkan manusia, kita sebagai manusia berdosa hanya menerima dengan iman. Kenapa orang Kristen kurang mendapat jamahan Tuhan ? Karena sudah mengalami distorsi iman, kadang bersikap sombong dan egois seperti orang Farisi melihat orang yang belum percaya Yesus langsung menghakimi bahwa ia orang berdosa. Ibrani 10 : 20. Kalau kita percaya dengan benar bahwa Yesus adalah jalan keselamatan dan kehidupan maka kita akan alami kemenangan. Kisah Para Rasul 16 : 17. Konsep berpikir tentang keselamatan yang diterapkan Rasul Paulus pada jemaat Roma adalah suatu keselamatan yang riil bukan yang apatis, yang mengalami pembaharuan dan pemulihan setiap saat yang dikerjakan oleh Yesus.2. Kebenaran (= DIKAIOSUNE bahasa Yunani). Roma 1 : 17. Injil harus dilandasi dengan kebenaran yang mempunyai pengertian : - Roma 3 : 10 - 18. Sifat Allah yang harus menjadi ukuran tertinggi, standar. Keadaan manusia jahat dan sudah jatuh dalam dosa, manusia sudah kehilangan sifat Allah dan perlu direstorasi supaya kemuliaan Kristus tetap bercahaya dalam kehidupan kita. Yesus mau supaya kita menguduskan tubuh kita dari segala kenajisan sehingga tubuh kita menjadi kediaman Roh Kudus. - Yesaya 51 : 5 - 6. Allah di dalam mem- benarkan kita, Dia juga sendiri yang memelihara hubungan kita dengan Dia. Seringkali kita sulit untuk mengakui dosa, Iblis seringkali menipu, pada waktu kita berbuat dosa ia membisikkan ke pikiran kita telah gagal, berdosa dan tidak dapat diampuni. Jika kita mengakui dosa, Allah setia dan mengampuni dosa kita (I Yo- hanes 1 : 7) dan kita menyatakan kuasa Iblis sudah dikalahkan (Mazmur 8 : 7). - Roma 8 : 2 - 4. Orang Kristen harus punya mutu/kualitas hidup bersekutu dengan Roh Kudus secara pribadi supaya kualitas hidup Kristus nampak sehingga kita menjadi berkat bagi orang lain. Segala sesuatu yang Allah berikan bagi kita adalah sesuatu yang mendatangkan kemenangan.3. Iman. Orang benar akan hidup oleh iman, kita terus hidup dari mujizat yang satu ke mujizat yang lain, tanpa itu kita tidak akan melihat kemuliaan Allah.Keselamatan, kebenaran dan iman adalah inti kehidupan orang percaya supaya kita punya kehidupan nyata Kristus dalam segala hal. Amin