Sunday, December 13, 2009

MENJADI CIPTAAN BARU

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 13 Desember 2009 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

I Tesalonika 5:1-6, jauh sebelum pemanasan global terjadi Paulus didorong oleh Roh Kudus menulis supaya kita berjaga-jaga dan sadar sehingga kita tidak akan terkejut ketika semua berkata aman tapi hari Tuhan datang secara tiba-tiba.
Yakobus 2:10-11 memuat ringkasan khotbah dari Yakobus ketika ia sebagai gembala pertama jemaat di Yerusalem dan sebagai ketua umum konferensi di Yerusalem. Menyikapi semua peristiwa yang terjadi, baik alam maupun yang menyentuh rohani, Yesus berkata dalam Lukas 5:37-38 - Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Kita memang memiliki kantong yang lama tapi raihlah kantong yang baru karena kantong yang lama tidak bisa menerima anggur yang baru. Rahasia-rahasia Allah tidak bisa ditampung dalam kantong yang lama.
II Korintus 5:17 - Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Kita mempunyai dua kantong, kantong yang lama yaitu hidup jasmani, kita perlu hidup jasmani tapi kita perlu kantong baru yang telah mengalami kelahiran baru, saat kita lahir baru manusia lama dikuburkan dan muncul manusia baru (kainos - bahasa Yunani = ciptaan baru, karakter baru), kita harus menjadi ciptaan baru. Mereka yang hidup dalam gelap bukan semata mereka yang belum terima Injil tapi mereka yang menamakan diri orang Kristen tapi mereka masih menggunakan kantong lama. Kita perlu kantong lama tapi jangan itu dominan/lebih berperan dalam pertumbuhan iman kita. Orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan sering kali disebut bodoh karena mereka tidak menggunakan kantong yang lama tapi berjalan dalam pimpinan Tuhan (kantong yang baru).
Kenapa kita harus memiliki kantong yang baru?
Matius 13:25-26, dalam satu ladang muncullah dua jenis tumbuhan sekalipun tanah itu sudah dibajak, diberi pupuk sama tapi pada waktu terjadi pertumbuhan ada dua jenis pertumbuhan tapi mempunyai karakter dan mutu yang berbeda; satu disebut gandum dan yang satu disebut lalang.
Lalang punya karakter terletak pada akar (imperata cylindrica) yaitu suka mengganggu, meracuni, merusak potensi tanaman di sekitarnya. Di mana ada lalang, tanaman lainnya menjadi kurus, kering dan yang fatal tanaman itu akhirnya mati. Karena itu sempat murid-murid yang mendengar ilustrasi ini memberi saran pada Yesus supaya mencabut lalang (Matius 13:29-30). Yesus berkata tidak usah dicabut. Tuhan memberi timbangan ilahi, timbanglah berdasarkan kantong yang baru jangan kantong lama (Matius 12:36-37). Saat kita tidak nyaman, jaga untuk mengeluarkan kata-kata, timbang, jangan memiliki kata-kata yang meracuni.
Gandum. Kejadian 21:33. Abimelekh --raja Filistin-- cemburu pada Abraham --seorang pendatang tapi di mana ia tinggal ia menjadi kaya raya--, Ishak anaknya pun menjadi sangat kaya raya. Abimelekh meminta Abraham untuk membuat janji supaya jangan mengusiknya dan Abraham menyerahkan tujuh ekor domba terbaik lalu Abraham menanam pohon tamariska yang punya karakter berbeda dengan lalang. Tamariska punya karakter brongkol-brongkol akarnya menyimpan persediaan makanan dan air, kalau musim kemarau tamariska tidak mati tapi tanaman yang di dekatnya akan terbantu karena menerima air dari brongkol-brongkol akar tamariska.
Menanti kedatangan Tuhan jadilah tanaman yang menguntungkan banyak orang. Allah membela tanaman yang membantu banyak orang, meskipun banyak orang menghina, mengejek tapi ketika kita menjadi tanaman yang bisa membantu banyak orang ada satu janji dalam Yesaya 48:18 - Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Ini adalah doa, impian Tuhan. Damai = peace diangkat dari kata pax - bahasa Latin yang artinya ditata rapi, dibenahi. Ketika kita menaati perkataan-perkataan Tuhan, Tuhan akan tata rapi kehidupan kita. Apa yang kita tidak bisa selesaikan, Tuhan akan selesaikan, Ia akan selesaikan bagian itu.
Amin.