Sunday, April 25, 2010

??? (IMAN TANPA PERBUATAN ADALAH MATI)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 25 April 2010 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:26 - Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Yakobus mengakhiri pasal 2 dengan kata sebab. Yakobus menemukakan dengan kata-kata yang sangat menyedihkan, diakhiri sebuah tragedi. Sebab-bahasa Arab artinya ada sesuatu yang menjadi penyebab sehingga terjadi tragedi dihubungkan dengan ayat sebelumnya pohon yang bertumbuh subur/lebat tetapi tidak berbuah dan Tuhan katakan kapak sudah ada di bawah pohon ini, pohon akan ditebang dan dibakar (ayat 24). Ayat 26, kesimpulan Yakobus mereka disebut tubuh tetapi kalau tidak mempunyai roh (nyawa) disebut mayat bukan hidup. Penyebab terjadinya tragedi adalah munculnya banyak orang berpredikat beriman tapi tidak punya perbuatan, Yakobus samakan dengan mayat penuh bibit penyakit, berbau busuk; orang percaya yang sakit rohani seperti tubuh yang tidak punya nyawa, iman tanpa perbuatan, ada bermacam-macam dosa.
Apa dan bagaimana penjelasan tentang manusia itu? Apa kata Alkitab tentang manusia?
Kejadian 2:7 - ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Manusia dari debu (naskah asli berbicara ada unsur tanah tapi bentuk debu; debu diterjemahkan bubuk/tepung) kemudian dijamah oleh Tuhan, lalu Tuhan hembuskan hayat/hidupNya maka terbentuklah manusia.
Setelah menjadi manusia melalui perjanjian Eden Tuhan memberi berkat (Kejadian 1:28 - Allah memberkati mereka...), Tuhan memberkati mereka dengan otoritas, hak, kemampuan untuk mengelola, bisa mengambil keputusan dan sebagainya. Manusia diberkati, Tuhan berikan tempat istimewa, nyaman bagi manusia (Kejadian 2:8), Tuhan membuat taman Eden, di taman itu manusia tinggal, situasi yang luar biasa keadaannya yang ditulis dalam Yehezkiel 28:14, di taman ini jalannya dari batu-batu yang bercahaya, taman tertata rapih, tidak gaduh, berhias kemuliaan Allah. Yehezkiel 28:13, Mazmur 21:4, manusia begitu mulia karena sudah dihembusi nafas Allah, jubahnya bertahtakan sembilan batu permata yang mahal, di kepalanya dikenakan mahkota emas. Waktu mendapat nafas (naphach - bahasa Ibrani) Allah debu tidak kelihatan lagi, manusia menjadi mulia, namun sayang manusia gagal dengan melanggar firman Allah. Roma 3:23, karena manusia sudah berbuat dosa, manusia kehilangan kemuliaan Allah, masih ada sedikit tapi sebagian besar hilang.
Ketika debu tadi kehilangan kemuliaan Allah akibatnya Ayub 21:18 mengatakan manusia kembali seperti jerami, seperti sekam, seperti debu ketika angin datang debu beterbangan, debu yang kelihatan dominan. Yesaya 17:12-13, akibat yang lebih menyedihkan adalah manusia kembali kepada asalnya--debu yang menakutkan dan berbahaya, hanya dengan masalah sepele dapat berlanjut pada pertumpahan darah. Kondisi ini menuntut supaya Roh Allah bertiup memenuhi kita, memang ada hukum tapi hukum sudah dimanipulasi, hanya ketika Tuhan menghembuskan nafasNya ‘hidup’ akan kembali.
Kejadian 1:2 - Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Inilah bentuk manusia tapi ketika Roh Allah turun bergerak, kembali ke Yakobus 2:26 maka tubuh kita akan hidup kembali. Kalau Roh Allah turun/masuk Yehezkiel 11:19 mengatakan Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat; Tuhan akan memberikan pada gereja sebuah hati (one heart), hati yang lain, hati yang bagaimana? Basar - bahasa Ibrani artinya hati yang segar (fresh), hati yang bisa menerima kenyataan, hati yang bisa mengakui kelebihan orang lain, penuh dengan sinar kasih Allah, hati yang mengucap syukur, hati yang bisa membuat situasi nyaman. Ini hanya bisa terjadi selama Roh Allah ada/Roh Allah masuk di dalam kita.
Amin.

Sunday, April 18, 2010

IMAN DAN PERBUATAN YANG DIMILIKI RAHAB

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 18 April 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:25 - Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Yakobus menyandingkan antara perbuatan dengan iman seperti pohon harus ada buahnya. Untuk memberikan penegasan tentang betapa pentingnya iman harus disertai perbuatan, Yakobus mengangkat satu peristiwa yang terjadi 1.500 tahun sebelum Yakobus menulis ayat ini. Jadilah orang Kristen yang tidak gampang hanyut oleh pengajaran, tentang peristiwa dulu rasul Paulus tuliskan dalam suratan Roma 15:4 - Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Berangkat dari Yakobus 2:25, Rahab --memang faktanya seorang pelacur-- dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya. Ketika manusia jatuh dalam dosa maka jembatan hubungan antara Allah dengan manusia putus, namun bukanlah Tuhan kalau sampai Tuhan tidak berusaha membangun jembatan keselamatan walaupun manusia sudah jatuh dalam dosa karena manusia membawa gambar dan rupa Allah, manusia diciptakan just a little lower than God. Jembatan Tuhan bangun, jembatan keselamatan yang diujung sana lahirlah Yesus. Matius 1:5, jembatan Tuhan bangun melalui Abraham, Ishak, Yakub, potongan besi mulai dikumpulkan oleh Tuhan untuk membangun, salah satu potongan adalah Rut orang Moab seorang kafir, Rut mempunyai komponen taat, penuh kasih, setia, mempunyai iman yang kuat; ia dihargai oleh Tuhan, itu sebabnya Rut diambil sebagai material untuk membangun jembatan sehingga Rut melahirkan Obed (kakek Daud) melalui Boas, dari Daud kemudian nanti sampai kepada Yesus. Rahab yang Yakobus tulis seorang pelacur pun Tuhan angkat menjadi material untuk membangun jembatan tadi. Rahab karena ia punya iman, Tuhan pakai dia untuk melahirkan Boas (kakek buyut Daud). Iman dan perbuatan yang bagaimana yang ada pada Rahab?
1. Iman yang dimiliki Rahab (Yosua 2:8-13):
Rahab mendengar bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas (Yosua 2:10). Pada waktu orang Israel menyeberang Laut Teberau, Musa menyanyi nyanyian nubuatan (Keluaran 15:14-16), Laut Teberau terbelah dua, berita ini terdengar sampai kemana-mana. Ketika raja Sihon (Bilangan 21:21-23) dan raja Og (Bilangan 21:33-34) tidak mengijinkan orang Israel untuk lewat daerah mereka, Tuhan menumpas mereka, orang Israel tidak perlu berperang, Tuhan yang tampil berperang. Tuhan akan membela orang benar tapi jaga status kita sebagai orang benar. Yosua 2:13, iman yang miliki Rahab adalah iman yang tidak dapat digoyahkan, iman yang mau dan juga terbeban untuk menyelamatkan banyak orang ketika kota Yerikho akan dibinasakan.
2. Perbuatan Rahab karena iman kepada Tuhan (Yosua 2:1-6):
Ketika orang-orang Yerikho menyelidiki rumah Rahab, Rahab menyembunyikan di atas sotoh rumahnya dua orang pengintai yang diutus oleh Yosua. Perbuatan Rahab, ketika ia punya iman yang benar, ia punya roh untuk merawat, menjaga dan memelihara. Buku yang ditulis oleh rabi orang Ibrani menuliskan hampir sebagian besar imam dan nabi, mereka adalah keturunan melalui Rahab. Imam tugasnya merawat dan memelihara, kalau kita berkata kita mempunyai iman, kita harus punya roh untuk merawat dan memelihara.
Maleakhi 3:16 - "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.” Tuhan punya buku peringatan yang menulis tentang orang-orang yang punya kepedulian terhadap pekerjaan Tuhan seperti Rahab menyelamatkan dua orang pengintai tadi.
Kita harus mempunyai roh untuk menjaga, merawat, menunggui rumah tangga, jemaat, gereja lokal. Banyak orang perlu ditolong, maukah kita menolong mereka?
Amin.

Sunday, April 11, 2010

PERBUATAN DAN IMAN HARUS BERJALAN SEIRING

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 April 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:24 - Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Berulang-ulang kita telah melihat dahsyatnya iman karena anugerah (pemberian Allah) dan ketika kita imani pemberian Allah, kita diselamatkan; bahkan Paulus katakan dalam surat Roma cukup kita imani, kita dibenarkan dan setelah disebut orang benar, 1.000 tahun sebelum Yesus lahir Salomo katakan dalam Amsal 4:18 - Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Kata “jadi” dalam Yakobus 2:24 berarti kesimpulan dari sebuah perbincangan, Yakobus sedang berbicara tentang gereja yang bertumbuh, berbuah, mau mengalami kebangunan rohani, gereja yang punya perbuatan dan iman, dua komponen ini harus bersanding. Kita diselamatkan bukan hanya karena iman tapi juga perbuatan, gambarannya seperti pohon. Lukas 13:6-9, Tuhan bangga karena pohon ini bertumbuh tapi Tuhan juga geram karena pohon ini tidak ada buahnya, pohon yang tidak berbuah akan ditebang. Matius 7:20 - Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Banyak orang tahu tentang pohon dari buahnya. Sudahkah pohon hidup kita mengeluarkan buah?
Itu sebabnya Yakobus sandingkan antara iman dan perbuatan bagaikan pohon yang berbuah, perbuatan meneguhkan iman. Apa yang dimaksud dengan perbuatan? Perbuatan menunjuk apa yang diperbuat/dilakukan, menunjukkan tata hidup sehari-hari/kelakuannya. Apa yang dilakukan? Yang kelihatan/tampak (seperti menolong orang lain) dan yang tidak tampak (ayah dan ibu dari Musa punya perbuatan yang tidak kelihatan membungkus bayi Musa dengan doa, pujian dan penyerahan kepada Tuhan sehingga bisa dimaknai oleh putri Firaun).
Orang-orang yang ditulis dalam Alkitab yang memaknai lingkungannya:
1. Abraham (Kejadian 23:1-6).
Ketika Abraham berada di Kiryat-Arba (Hebron) ia adalah orang asing, orang pendatang; sewaktu Sara istrinya mati dan ia memerlukan tanah untuk menguburkan istrinya bani Het memberikan kebebasan untuk memilih dan gratis, tapi ia tidak mau tanah ‘gratisan’, ia membayar dengan 400 syikal perak. Bani Het menerima Abraham sebagai tokoh, raja agung, panutan bagi mereka, kenapa sampai orang-orang Kanaan menyebut demikian? Abraham orang beriman dan orang Kanaan banyak menikmati buah dari Abraham. Sementara bercocok tanam Abraham juga menggembalakan domba, demikian juga dengan Ishak, Ishak menabur dan menuai 100 kali lipat (Kejadian 26:12). Orang-orang Kanaan menabur tapi tidak pernah mengeluarkan buah. Ketika orang Kanaan melihat Abraham berhasil, Abraham bercerita tentang ketaatannya dan imannya. Ibrani 11:8, 17, ada dua komponen ilahi yang selalu ada dalam hidupnya. Perbuatan Abraham telah dimaknai oleh lingkungannya, ia diberkati karena buah yang dihasilkan/dikeluarkan.
2. Paulus (Kisah Para Rasul 28:1-6).
Paulus beserta dengan tahanan-tahanan dan para prajurit sedang dalam perjalanan dengan kapal menuju ke Roma, Paulus harus diadili karena suatu dakwaan. Di hari yang keempat belas kapal mereka karam dan ketika tiba di pulau Malta mereka menghangatkan badan di api unggun, Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di api itu keluarlah seekor ular beludak dan memagut tangannya. Penduduk Malta berkata orang ini pasti orang pembunuh dan mereka menyangka Paulus akan mati, tetapi setelah lama menunggu tidak terjadi apa-apa dengan Paulus dan mereka menyebutnya dewa. Kenapa Paulus sampai mendapat sebutan/predikat dewa? Paulus bukan hanya pohon imannya yang kelihatan tapi buahnya bisa memaknai lingkungan. Galatia 6:17, hidup Paulus sudah dibaharui, ketika ia terima perangai baru ia menerima melalui penderitaan selar besi yang memberi tanda bahwa ia milik Yesus.
Perbuatan dan iman harus berjalan seiring, ketika perbuatan dan iman berjalan seiring, pohon disertai dengan buah, kekristenan kita disertai perbuatan baik, Matius 5:16 - Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga; setiap hari kita membawa sajian yang dinikmati orang lain. Berita di dunia setiap hari sangat menakutkan tapi ketika orang Kristen, mereka bukan hanya pohon yang subur tapi punya buah, mereka akan memashyur Tuhan, sudah waktunya dunia memashyurkan Tuhan.
Amin.

Sunday, April 04, 2010

YESUS TELAH BANGKIT

Ringkasan Khotbah Kebaktian Paskah, 4 April 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Lukas 24:5, 6 - Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea.
Siapa yang dimaksud dengan kedua orang itu? Yohanes 20:12 menyebutnya sebagai dua orang malaikat, sedangkan dalam Lukas 24 kedua orang itu disebut dua pribadi yang selalu hadir saat Yesus lahir, saat Yesus dalam pelayanan, saat Yesus mati, dikubur dan bangkit, saat Yesus naik ke sorga juga muncul dua orang itu. Mereka adalah Musa dan Elia, kubur mereka tidak ada, dua orang ini diangkat hidup-hidup oleh Tuhan. Pada waktu antikris akan muncul, Tuhan tetap punya waktu agar orang Israel diselamatkan, mereka akan turun di Yerusalem dan bersaksi. Mereka bersaksi Yesus telah bangkit, artinya Yesus telah taklukkan penderitaan, menang atas penyakit, Ia telah membungkam lubang-lubang kegagalan, lubang-lubang kehancuran dan kita alami kemenangan karena kebangkitanNya. Ia hadirkan kemenangan.
Ketika Yesus mati kemudian dikubur murid-muridNya sangat panik dan ketakutan mencari tempat perlindungan, yang  1000 tahun sebelumnya Mazmur 55:5-9 gambarkan Daud panik dan takut. Realita Mazmur 55 ada dalam I Samuel 17:48-51, raja Saul suntuk dan diliputi kegentaran karena raksasa Goliat yang tingginya hampir 3 meter, selama 40 hari pagi dan sore ia menantang tentara Israel yang dipimpin raja Saul. Kemudian majulah Daud yang masih remaja menghadapi Goliat dan berkata: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu” (I Samuel 17:45). Batu yang dilempar oleh Daud mengenai dahi Goliat dan Goliat pun roboh. Seluruh orang Israel bertempik sorak, namun muncul kebencian Saul pada Daud dan ia membuat program untuk menghabisi Daud.
Daud sudah berbuat baik tapi ia menjadi buronan raja Saul. I Samuel 18-26, enam kali Saul berusaha membunuh Daud. I Samuel 21:1, menurut logika Daud tidak bisa lolos tapi Daud seorang yang diurapi Tuhan, Tuhan menjaga, menyimpan dia. Bagaimana ia menang sehingga ketika dalam kegentaran karena berhadapan dengan kematian ia seperti yang Mazmur 55 gambarkan. Daud lari ke Gad, ketika dia tahu orang-orang Gad tidak bersahabat dengan dia, ia pura-pura tidak waras dan raja Gad mengusirnya larilah Daud ke padang gurun, di sana ia tetap dihantui suara Saul yang akan membunuhnya dan kemudian ia lari ke gua Adulam dan di sana Tuhan memulihkan. Tuhan ingatkan kembali saat ia diurapi oleh Samuel, akhirnya ia berpikir mau lari ke mana lagi.
Daud teringat ada kota kecil dekat Yerusalem yang dihuni oleh imam-imam yaitu Nob, ia disambut imam Ahimelekh. Daud, bukan soal hilang pengharapan tapi sisa-sisa semangat habis, masa depan hancur, ia mencoba menyelamatkan diri tapi tidak menerima ketenangan. Ketika Daud meminta roti kepada Ahimelekh, ia hanya punya roti sajian yang tidak boleh diberikan kepada sembarang orang (I Samuel 21:6). Roti sajian (= Lechem Paniym - bahasa Ibrani) berarti roti peraturan Tuhan; orang yang makan roti ini sekalipun hidupnya hancur berantakan Tuhan akan atur kembali, akan dirapihkan oleh Tuhan jasmani dan rohani. Lalu makanlah Daud, Daud masih takut tapi Daud yakin Tuhan sudah atur masa depannya, lorong-lorong yang akan ia lalui. Sekali lagi Daud bertanya pada Ahimelekh apakah punya tombak atau pedang (I Samuel 21:8-9). Lalu Ahimelekh memberikan kepada Daud pedang Goliat yang dia simpan, pulanglah Daud dengan damai.
1.062 tahun kemudian Yohanes 20:19, setelah peristiwa di Nob, Daud makan roti sajian dan menerima pedang yang telah mengalahkan Goliat, buyut Daud secara jasmani yaitu Yesus, Dia melihat murid-muridNya sedang panik, mereka lari ingin mencari tempat aman, kemudian Dia berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!” (“Peace be with you”). Peace diangkat dari bahasa Latin pax artinya ditata, dirapihkan. Yesus mau tata, benahi, rapihkan. Kebangkitan Yesus adalah berita Ia mau merapihkan hidup, keluarga, masa depan kita. Setelah Tuhan rapihkan, roti sajian Yesus beri kepada murid-muridNya, Ia berikan peraturan-peraturan. Yohanes 20:21-22, Yesus tahu murid-muridNya tidak punya senjata, gampang lemah, sebelum Ia mengutus mereka ia memberikan pedang kemenangan yaitu kuasa Roh Kudus. Hari kebangkitan adalah hari Tuhan merapihkan hidup kita, komponen yang harus kita miliki adalah taat, jangan mengandalkan tombak atau pedang tapi mintalah kuasa Roh Kudus.
Amin.