Sunday, April 17, 2011

JANGANLAH SALING MEMFITNAH !

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 17 April 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus baru saja berbicara dalam surat Yakobus 4:10, kita boleh ditenggelamkan dalam lumpur tapi Tuhan janji kalau kita lahir baru --rendah hati-- Tuhan akan mengangkat kita. Seorang yang lahir baru akan punya gaya hidup yang lain sekali.
Yakobus 4:11 - Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya (TB).
Memfitnah (TB) = mencela (TL), mencela atau menyalahkan (TBIS) adalah satu kata dengan pelaksanaan yang keji. Jangan memfitnah karena itu serumpun dengan menjadi hakim--merampas haknya Allah, di dalamnya memuat roh Lucifer. Lucifer menuduh dan menyalahkan Tuhan, ia merasa sepanjang waktu telah membuat semarak sorga, ia menuntut penghargaan; ia menjadi iri hati karena ia tidak memperoleh apa yang ia harapkan.
Yakobus 4:2, iri hati adalah ekspresi/pengungkapan perasaan/pernyataan lalu tercetus melalui kata-kata karena tidak memperoleh apa yang diingininya/diharapkannya. Kita harus punya mimpi tapi jangan mimpi di luar firman Allah, kepala kita harus diganti dengan kepala Yesus--kerinduan, iman, angan-angan, cita-cita Yesus; seringkali serigala kita beri tempat di kepala kita tapi kepala Yesus tidak (Matius 8:20).
Yakobus 3:16, banyak orang dipanggil tapi sedikit yang dipilih karena ketika orang ini dipromosikan --jasmani baru kemudian yang rohani-- lalu tiba-tiba orang ini merasa punya segalanya dan seenaknya mencela, menyalahkan orang. Orang yang iri hati kata-katanya mengandung racun yang akan membuat kecut hati orang lalu timbul kekacauan dan lahir segala macam perbuatan jahat. Karena itu Yakobus memberi batasan jangan memiliki dan memelihara iri hati. Milikilah komitmen saya tidak mau merampas palu hakim dari Tuhan, biarlah kita memiliki roh pertobatan.
Yesaya 1:15, bahaya sekali kalau seseorang memiliki roh iri hati dan memeliharanya karena meskipun orang itu berkali-kali berdoa Tuhan akan memalingkan mukaNya. Perikop Yesaya 1:10-20 temanya “bertobat lebih baik dari mempersembahkan korban”.
Kenapa Tuhan begitu keras mengingatkan kita melalui Yakobus jangan memfitnah? Karena Tuhan punya gairah, getaran cinta; getaran cinta ini susut ketika berjumpa dengan domba yang penuh iri hati. Tuhan punya janji, Tuhan ingin buktikan dan Tuhan ingin terlibat berkasih-kasihan. Roma 9:12-15, hati Tuhan bergetar ketika mendengar dan berjumpa dengan Yakub tapi tidak demikian dengan Esau. Apakah Tuhan tidak adil? Dalam Kejadian 36:31-43 fakta sejarah di sana disusun ada 8 raja keturunan Esau sementara dalam Kejadian 37:1-36 anak-anak Yakub (saudara kembar Esau) masih menjadi gembala domba, tapi Yakub tidak mencela, tidak menyalahkan Tuhan karena itu Tuhan bergairah kepada Yakub dan Ia berjanji selalu beserta dengannya (Kejadian 28:12-15).
Kapan dan bagaimana caranya supaya Tuhan bergairah pada kita?
Kidung Agung 7:10 - Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju; ini adalah perkataan Sulamit kekasih Salomo; Sulamit gambaran dari gereja, Salomo gambaran dari Yesus. Apakah Yesus masih bergairah waktu mendengar kita? Mari bertobat supaya Yesus bergairah pada kita, pada waktu kita berdoa hati Yesus bergetar mendengar suara kita. Matius 8:23-24, Yesus naik ke perahu dan murid-muridNya ikut (aktif, terlibat) tapi Yesus tidak bergairah, tidur dalam perahu itu. Kenapa? Matius 8:18-22, penyebabnya adalah ide-ide dari Yesus, firmanNya dilawan. Kepala, keinginan, firman, kerinduan Yesus tidak ada di kepala orang ini; untuk serigala disiapkan fasilitas tapi untuk Yesus tidak. Waktu Sulamit berjumpa dengan Salomo segala kata-kata yang diucapkan indah. Adakah kita bergairah ketika berjumpa dengan Yesus dan berkata segala yang diucapkan Yesus indah karena kata-kataNya, keinginan, kepala Yesus ada di dalam kita.
Yesaya 62:5 - Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu. Kalau Yesus bergairah dengan kita karena kepalaNya kita beri tempat yang terbaik dalam kita dan kita beraktifitas menurut kepala Yesus, maka Ia bergairah ingin berjumpa dengan kita dan mendengar kita dan di dalamnya terhimpun semua yang kita butuhkan.
Amin.