Sunday, January 29, 2012

HATI YANG BERSEDIA DIINVESTIGASI OLEH TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 29 Januari 2012
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Mazmur 139: 23 - Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.

Selidiki = chaqar (bahasa Ibrani); investigasi. Hati perlu diselidiki karena sering kali menghancurkan diri sendiri bahkan orang lain. Berbicara soal hati, kebakaran yang mengakibatkan kerugian besar, acap kali karena hati yang tidak diinvestigasi, tidak diperbaiki; pembuktian: Daniel 3:21 - Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Hananya, Misael dan Azarya, ketiga orang Ibrani yang kemudian namanya diubah menjadi Sadrakh, Mesakh dan Abednego, mereka diikat dan dicampakkan ke dapur api yang dipanaskan tujuh kali, tujuannya supaya mereka mati dan habis masa depannya. Yang menjadi penyebab mereka dicampakkan ke dapur api bukan semata karena peraturan raja untuk menyembah patung tapi karena luka hati yang tidak pernah diinvestigasi--diteliti, diperbaiki. Hati bisa memberi semangat tapi bisa membunuh orang.

Luka hati yang bagaimana yang tidak pernah diinvestigasi?

Daniel 3:8 - Pada waktu itu juga tampillah beberapa orang Kasdim menuduh orang Yahudi. Kapan terjadi? Kira-kira dua puluh tiga tahun yang lalu; teman-teman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego teringat peristiwa dua puluh tiga tahun yang lalu, yang mereka ingat bukan kebaikan tapi kebusukan. Apa yang terjadi dua puluh tiga tahun yang lalu? Daniel 2:1-2, dua puluh tiga tahun lalu raja bermimpi tapi ia lupa, lalu dipanggillah orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim. Daniel 2:10-11, empat kelompok ini berkata terlalu sukar untuk menceritakan mimpi raja, kemudian raja murka dan ia memerintahkan untuk membunuh mereka. Ada empat orang yang tidak dipanggil yaitu Sadrakh, Mesakh, Abednego dan Daniel; mereka tidak iri walaupun diabaikan.

Daniel 2:25, Daniel, hatinya setiap saat dia ijinkan untuk diinvestigasi Tuhan, diisi firman Tuhan, maka Daniel bisa menangkap mimpi itu. Karena Daniel bisa menceritakan dan menafsirkan mimpi itu, mereka mendapat kedudukan yang luar biasa maka cemburulah teman-temannya dan mereka mencari ulah. Luka yang tertoreh (iri, cemburu) dua puluh tiga tahun yang lalu tidak pernah diperbaiki kemudian melahirkan fitnahan, tuduhan.

Kejadian 26:12, Ishak--hatinya selalu diinvestigasi, makin lama makin kaya sehingga lingkungan cemburu padanya.

Kisah Para Rasul 13:22, Saul disingkirkan/ditolak oleh Tuhan, kenapa Tuhan menolaknya? I Samuel 18:9, Saul tidak bersedia diinvestigasi oleh Tuhan, terbukti ketika Daud memetik kecapi saat roh jahat menghinggapi Saul, Saul yang iri/cemburu ingin menancapkan Daud ke tembok. Awalnya setiap keluar dari peperangan para pemain rebana yang menyambutnya menyanyikan Saul mengalahkan beribu-ribu orang dan Daud berlaksa-laksa.

Kalau ada luka di hati, luka-luka batin, minta Tuhan untuk menginvestigasi, bersedia untuk direkam dan diperbaiki bahkan dikerat.

Kejadian 37:11, Yusuf dijual begitu murah dan dibawa ke Mesir hanya karena kakak-kakaknya benci dan hati tidak investigasi.

Apapun alasannya, minta Tuhan untuk menginvestigasi hati kita; saat kita bereskan, Tuhan akan atur dan rapihkan masa depan kita. Iblis sering kali sengaja memperuncing, mempertajam perbedaan, kecemburuan-kecemburuan supaya menjadi hati yang luka, yang tidak tersembuhkan. Tuhan punya sikap ketika kita bersedia dicermati dan diperbaiki seperti Daud berkata: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.”

Mazmur 133:3 - Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Betapa dahsyatnya seseorang yang berjiwa besar, siap dan mau diinvestigasi, Tuhan berkata ke sana Tuhan akan bawa berkat, ke pribadi yang mau diinvestigasi, diperbaiki, mau membuka hati dan firman berdiam di dalam hatinya.

Amin.

Sunday, January 22, 2012

BUNGA BAKUNG (BAGIAN II)

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 22 Januari 2012
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Kejadian 1 : 11 - Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian.

Ketika Tuhan berfirman maka jadilah demikian, jadi tinggal tergantung respon kita terhadap firman Allah, kalau kita terima dan pegang maka jadilah demikian. Tuhan sebagai Pencipta punya karakter, sifat yang kuat; dan ketika Ia menciptakan sifat yang kuat ini nampak melalui ciptaan-Nya, antara lain Dia adalah hidup dan Dia senang memberi sehingga ketika Tuhan ciptakan apa saja karakter Allah yang kuat, hidup dan memberi ada dalam ciptaanNya. Contoh: ketika Tuhan berkata: “Hendaklah ada terang,” maka ada matahari, bulan dan bintang. Matahari setiap detik memberikan kalorinya 4x1033. Tumbuh-tumbuhan menunjukkan sifat dan karakter Allah, seringkali tumbuhan ini diusik, dilukai tapi ia tetap mengeluarkan buah. Tumbuh-tumbuhan tumbuh sesuai dengan karakternya, sesuai dengan tabiatnya (TL); according to its kind (terjemahan bahasa Inggis); Tuhan sudah tentukan gol yang akan dicapai. Tuhan ciptakan supaya mereka memberi. Kita diciptakan dengan membawa karakter Allah—hidup dan suka memberi.

Apa yang Tuhan harapkan atas jemaat-Nya yang diciptakan di dalam Kristus Yesus?

II Petrus 3 : 18 - Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pegenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Inilah impian Yesus, Tuhan mau supaya kita bertumbuh; jadilah jemaat yang bertumbuh dengan membawa sifat dan karakter Allah yang hidup dan suka memberi. Allah kita juga Allah pertambahan, pelipatgandaan. Tuhan ingin supaya kita tumbuh dan bertambah-tambah berlipat kali ganda menurut target yang Tuhan sudah beri pada kita. Untuk mencapai target harus melewati masalah-masalah/kegagalan-kegagalan tapi masalah-masalah/kegagalan-kegagalan bukan menunjukkan gol. Seorang yang berhasil makanannya bukan yang enak-enak, tapi pahit, getir, pedas maka ia akan berhasil.

Kejadian 26 : 12 - 14, Ishak seorang asing, pendatang di Kanaan tapi mereka ciptaan Allah di dalam iman sehingga ketika menabur bertumbuh menghasilkan seratus kali lipat sehingga kian lama kian kaya membuat orang Filistin iri. Ishak, Tuhan sudah berikan gol, kita juga sudah diberikan gol. Tuhan membuat kita berhasil.

Tempat bertumbuh dan musuh dalam pertumbuhan.

Tuhan pasti menyiapkan tanah yang subur, tapi satu ketika dalam rangka membentuk kita menjadi jemaat yang berkarakter dan dibanggakan oleh Tuhan, kita berada di lembah-lembah, di antara duri-duri. Kidung Agung 2 : 2, kita digambarkan seperti bunga bakung, lebih semarak dari Salomo, dan pertumbuhan dari bunga bakung satu ketika berada di lembah-lembah—penghinaan, ancaman dari maut. I Samuel 17 : 28, Daud mengalami penolakan dari kakak-kakaknya.

Mazmur 23 : 4, satu ketika sebagai bunga bakung Tuhan letakkan kita di lembah bayang-bayang ancaman, bisnis diancam, masa depan digunting, permainan kotor, jangan takut! Jaga jati diri kita, karena peduli, perhatian dan kuasa-Nya mengiringi kita. Mazmur 23 : 6, kebajikan dan kemurahan Tuhan mengikuti kita. Bunga bakung juga tumbuh di antara duri-duri. Daniel 6 : 1 - 6, Daniel merupakan bunga bakung dalam kerajaan Darius, salah satu perdana menteri kepercayaan Darius adalah Daniel, dia yang paling dipercaya, maka muncul cemburu padanya. Kalau kita dekat dengan Tuhan orang lain akan cemburu karena Tuhan memberkati kita. Zona pertumbuhan satu waktu Allah ijinkan di lembah, di antara duri.

Bahaya atau musuh pertumbuhan. Amsal 14 : 12; 16 : 25, TL - ada jalan yang disangka betul tetapi ujungnya maut, kita harus hati-hati dengan perjalanan kita sebagai bunga bakung, satu kali kita berada di jalan yang ada fatamorgana— pemandangan yang bisa menipu. Paulus menjelaskan lebih detail dalam Galatia 1 : 6 - 7, ada orang datang memutar balik Injil. Siapa yang berani memutar balik Injil? II Korintus 11 : 13, rasul-rasul palsu menamakan diri utusan Tuhan waktu dia melayani Tuhan, pekerja-pekerja curang (= culas, tidak jujur, suka menggunakan tipu muslihat) lalu mereka menyamar seperti rasul-rasul Kristus. Efesus 4 : 14, inilah gunanya, satu ketika sebagai bunga bakung Tuhan ijinkan kita berada di lembah-lembah, duri-duri, tujuannya supaya kita menjadi dewasa bukan anak-anak tapi sudah dilatih dan diuji di lembah-lembah, duri-duri. Emas murni harus masuk ke dalam api supaya menjadi logam mulia. Mereka menggunakan permainan palsu, pemutarbalikkan, licik. Di mana letak pemutarbalikkan? Yohanes 10 : 1 - 4, Yesus tegas berkata: “Domba harus punya kandang,” pemutarbalikkannya tidak perlu dikandang, tidak perlu gereja-gereja, persekutuan saja. Mereka yang tidak mau punya kandang, mereka perampok-perampok, pencuri. Jangan sampai kita berada di perjalanan fatamorgana, pemutarbalikan, domba harus punya kandang.

Ibrani 10 : 25, jangan kita menjauhkan diri dari kandang karena Yesus Gembala Agung kita, lalu dipercaya ada gembala-gembala di tiap-tiap gereja, rumah sebagai tanda bahwa mereka merupakan satu komunitas keluarga, kalau kandang dan rumah digambarkan seperti bahtera sementara berlayar Kejadian 8:1 mengatakan Allah ingat mereka, ketika Allah ingat Dia siapkan apa yang kita perlu.

Amin.

Sunday, January 15, 2012

DARI IMAN KEPADA IMAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 15 Januari 2012
Oleh Pdt. Andrew M. Assa

II Korintus 5:4-7 - Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --

Selama kita masih mendiami kemah tubuh kita, kita masih mengalami tekanan demi tekanan; tapi sampai kapan? Allah-lah yang justru mempersiapkan hal itu, setiap kita tetap ada di dalam rencana Tuhan, Tuhan tidak pernah merancangkan pencobaan buat kita tapi kalau kita ada di dalam rancangan Tuhan, Tuhan tetap kendalikan hidup kita. Kita harus hidup karena iman bukan berdasarkan apa yang kita lihat; karena kalau berdasarkan apa yang kita lihat akan salah langkah. Situasi seringkali memojokkan kita untuk mengambil keputusan yang salah, itu sebabnya berjalanlah dengan iman.

Yesus ketika hidup di muka bumi, hidup dari iman kepada iman; Yesus yang seratus persen Allah, Ia juga seratus persen manusia. Lukas 2:21, 39-40. Setiap fase kehidupan Yesus, sebagai seratus persen manusia Ia tetap ikuti langkah-langkah kehidupan manusia, Ia mengalami harus bertumbuh hari demi hari, harus tetap taat pada peraturan Taurat, peraturan manusia sekalipun Dia Allah, Dia tetap taat kepada Allah Bapa, hukum Taurat dan peraturan manusia, Ia mulai dengan:

1. Berakar.

Kita harus berakar ke bawah, akar tidak kelihatan di bawah tanah. Melakukan sesuatu tidak untuk dilihat banyak orang. Jadilah pribadi yang taat pada Tuhan, dilihat atau tidak dilihat. Ketika berakar di dalam ketaatan sepertinya tidak kelihatan.

Dalam perjalanan kembali ke Nazaret, orangtua Yesus baru menyadari mereka kehilangan anaknya. Lukas 2:51, merupakan bagian dari cerita ketika Yesus berusia 12 tahun, Yesus pertama kali dibawa ke Bait Allah, setelah alami pentahbisan anak yang sudah dewasa, Yesus sibuk dengan imam-iman bertanya jawab, imam-imam melihat Ia punya hikmat. Ketika Yesus disuruh pulang, Ia taat pada orangtua-Nya, Ia tetap hidup dalam asuhan orangtua jasmani-Nya, menundukkan diri sekalipun ia lebih pintar dari orangtua jasmani-Nya. Yesus punya sikap penundukan diri. Keluaran 20:12. Berapa banyak kali jasmani kelihatan taat tetapi hati tidak? Akar pertumbuhannya tidak kelihatan tetapi sangat penting untuk pertumbuhan selanjutnya. Bertumbuhlah pada ketaatan firman Allah. Kisah Para Rasul 5:29 sebagai wujud ketundukan hati yang berbicara tetang sikap hati; ketaatan adalah sikap yang di luar. Ketundukan hati akan nampak pada ketaatan di luar.

2. Bertumbuh.

Lukas 2:52 - And Jesus increased in wisdom and stature, and in favour with God and man (KJV). Stature = pertumbuhan yang didapatkan karena sebuah pencapaian; makin dewasa. Bagaimana kondisi dewasanya Yesus? Lukas 3:23 hubungkan dengan Lukas 4:22, ketika Yesus bertumbuh Yesus tetap taat pada orangtua sampai umur 30 tahun sebagai anak; ini menimbulkan konsekuensi yang tidak enak, tidak dihargai, Ia dihargai sebagai anak Yusuf. Perlu kerendahan hati untuk bertumbuh di bawah bayang-bayang orang.

Lukas 14:11, ketika kita mau merendahkan diri, lakukan dihargai atau tidak dihargai, ketika kita tidak mendapat penghargaan manusia kita sedang memperbesar penghargaan dari Tuhan (Maleakhi 3:16). Amsal 22:4 - Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan; karena itu bertumbuhlah di dalam kerendahan hati.

3. Berbuah.

Yohanes 15:5, Tuhan pokok anggur, ketika kita tinggal di dalam-Nya kita akan berbuah. Yohanes 9:25, kesaksian merupakan buah yang nyata yang dihasilkan seseorang. Ketika kita melakukan kebaikan harus orang lain yang menikmati, ini adalah prinsip pohon--ia mengeluarkan yang baik sekalipun ia tidak menikmati. Yesus tidak dihargai dengan nama, buah-buah akan membuktikan siapa di dalam kita, berakar di dalam siapa. II Petrus 1:5, 8; kebajikan = kebaikan yang memberi nilai tambah; harus tetap bertumbuh terus.

Mazmur 1:1-3, kita harus tetap berakar, akar harus tetap bertumbuh, berbuah dan tetap bertumbuh.

Amin.

Sunday, January 08, 2012

BUNGA BAKUNG

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 8 Januari 2012
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Tuhan kita dalam hal menunjukkan perhatian, peduli, kasih, kedekatan-Nya pada domba-domba-Nya, umat-Nya, Tuhan tidak segan-segan memberikan gambaran diri-Nya sebagai Gembala yang menggembalakan domba; mengumpamakan diri sebagai Ibu untuk menggendong anak-anak-Nya untuk disusui (El-Shaddai); Tuhan itu Pohon, kita cabang-cabangnya. Untuk menunjukkan tanggung jawab --mengandung unsur peduli, perhatian-- dalam kitab Yesaya Tuhan katakan Ia seperti singa muda. Untuk menunjukkan bahwa Tuhan tidak bosan-bosan, tidak capai, tetap mau menuntun anak-anakNya/menyertai/memimpin, dalam kitab Ulangan Tuhan gambarkan diri seperti Rajawali mengamat-amati anak-anak-Nya yang berpotensi untuk tersesat dan mengawasi anak-anak-Nya yang mau diterkam binatang di padang gurun.
Sedangkan orang percaya Tuhan gambarkan sebagai berikut:
Kidung Agung 2:2 - Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis. Tuhan gambarkan orang percaya seperti bunga bakung, karena bunga bakung tidak pernah terkondisi oleh lingkungan. Ketika bunga bakung tumbuh di pematang, lembu lewat lalu terkena lumpur, bunga bakung tetap tumbuh dan tetap keluar bunga berwarna putih, putik kekuningan, tidak pernah ‘ngambek’, tetap menjaga jati dirinya. Kalau dia tumbuh di lembah daunnya tetap hijau, beda dengan tanaman lain bila tidak terkena sinar matahari daun akan kuning. Bunga bakung yang tumbuh di atas gunung yang terus kena terik matahari daunnya tetap hijau, di mana saja bunga bakung tumbuh dia tetap menjaga jati dirinya. Itu sebabnya orang percaya digambarkan bunga bakung, lingkungan kita boleh saja tidak mendukung tapi kita tetap kuat, jati diri kita adalah anak Tuhan.
Amsal 26:18, lingkungan kita seperti orang gila (pura-pura gila - TL) = berlaku seperti sinting tapi tidak sinting, senang menyusahkan, senang menyakiti; porsi kita dirampas, masa depan kita dihancurkan, tapi bunga bakung tetap tumbuh karena bunga bakung adalah miliknya Tuhan; kita tetap ada dalam pemeliharaan Tuhan. Kembali ke Kidung Agung 2:3, tidak usah peduli sekitar kita hutan gelap, pohon-pohon yang tinggi, banyak binatang buas sementara kita pohon apel yang harus diperlakukan halus, tidak usah kuatir, apel kita rasanya tetap manis sebab dirawat oleh Tuhan.
Sekalipun kita di tengah-tengah orang sinting, di antara duri-duri secara nalar bunga bakung tidak bisa hidup, tapi justru Yesus katakan dalam Matius 6:28-29, bunga bakung lebih mulia dari Salomo, lebih kaya dari Salomo. Lihat pembanding semaraknya Salomo dalam I Raja-raja 10:14, penghasilan emas--pemasukan setahun 666 talenta = 23.000 kg = 23 ton; I Raja-raja 10:21 Salomo punya gudang “hutan Libanon” tempat menyimpan kekayaan. Kita tidak ditaklukkan/ diatur realita, kita dibungkus oleh firman Allah. Firman Allah mengatakan singa muda boleh kelaparan tapi bunga bakung dipelihara oleh Tuhan.
Kenapa kita lebih semarak, lebih unggul dari Salomo?
Ada 4 konser (pertunjukan musik dan lagu--ada pertunjukan melodrama fakta hidup lalu dituangkan menjadi lirik-lirik lagu kemudian diperankan) di kitab Mazmur menceritakan fakta hidup yang pahit tapi Tuhan berkata: “Engkau bunga bakung tidak usah kuatir.”
1. Mazmur 60:1-2.
Konser ini temanya bunga bakung, apa yang ditampilkan ketika Daud menaati firman Allah pada waktu ia berhadapan dengan raja Aramnaharaim orang Mesopotamia yang selalu mengancam dia tapi Daud gagal. Satu waktu Tuhan ijinkan sepertinya kalah, gagal. Orang Kristen yang kuat juga perlu pengalaman-pengalaman yang pahit silih berganti, dalam Mazmur 60 bunga bakung pernah gagal, kalah, tapi bunga bakung tetap dalam pangkuan Tuhan, pasang surut hidup orang percaya boleh terjadi tapi di atas dari semua Tuhan tetap menolong bunga bakung.
2. Mazmur 69:1.
Juga bertema bunga bakung, Tuhan ijinkan orang kafir masuk ke Yerusalem, lalu orang Yerusalem berdoa supaya Tuhan menjaga dan melindungi, Tuhan ijinkan terjadi karena ada dosa yang harus dibereskan dan mereka harus menjadi bunga bakung, kekayaan orang Israel dirampas habis--mereka menanam tapi saat panen orang kafir menjarah malam harinya, ternak pun dirampas; pengalaman ini Tuhan ijinkan mereka menderita dalam hal yang tidak patut mereka alami tapi bunga bakung tetap dirawat dipelihara oleh Tuhan, bunga bakung tetap setia mengiring pada Tuhan.
3. Mazmur 80:1.
Menceritakan tentang 10 suku bangsa Israel yang ada di Utara--disebut kerajaan Utara/Israel dengan ibukota Samaria, mereka adalah keluarga Ilahi, mereka berbuat kesalahan dan Tuhan ampuni, tiba-tiba sekitar tahun 700 sebelum Yesus lahir 10 suku ini habis tercerai-berai ke seluruh dunia tapi Mazmur 80 menyanyi: “Kamu bunga bakung ada di hati-Ku,” sekitar 2.600 tahun kemudian Tuhan kumpulkan (Yeremia 29:14), tahun 1948 mereka menyatakan menjadi negara merdeka dan sampai sekarang mereka menjadi persoalan dunia. Zakharia 12:3-9, sekalipun bangsa ini dilumat, diinjak-injak tapi bangsa ini tetap dipelihara oleh Tuhan. Kita adalah orang Israel rohani yang dipelihara oleh Tuhan.
4. Mazmur 45:1-2.
Konser pesta pernikahan raja; latar belakang cerita raja mempersunting gadis desa yang kemudian mendapat gelar putri raja, pekerjaannya menggembalakan domba, mengurus tanaman tapi raja jatuh hati kepadanya dan menikah dengannya. Ketika ia disusahkan, dihimpit, alami penderitaan yang sebenarnya tidak patut dia alami, tapi bunga bakung tetap setia berkomitmen saya adalah milik Kristus, mereka kemudian diangkat menjadi putri raja. Yesus segera datang dan akan menjemput kita menjadi putri Raja. Kita mungkin menderita tapi kalau kita setia melayani Tuhan kita akan disebut putri Raja.
Kidung Agung 6:3, Sulamit dia bersaksi, sekalipun ia diancam oleh pemuda-pemuda ‘preman’ yang akan menjarah tapi ia tidak kuatir karena ia milik Yesus dan Yesus miliknya ada ditengah-tengah bunga bakung, memperhatikan dan merawat bunga bakung; bunga bakung dipulihkan oleh Tuhan sehingga keluar warna sesuai identitasnya, bunga bakung tetap ada di genggaman tangan Tuhan.
Amin.

Sunday, January 01, 2012

PERTAHANKAN JATI DIRI SEBAGAI MILIK KRISTUS

Ringkasan Khotbah Kebaktian Sulung, 1 Januari 2012
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Sebagai orang percaya di akhir zaman, saat dunia sedang tidak menjanjikan, Tuhan memanggil kita untuk menjadi tembok yang menjadi jawaban bagi sekitar kita dan sebagai sokoguru.

Kidung Agung 8:8-10 - Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. -- Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.

Sulamit berkata bila ia tetap setia menjadi tembok maka di atasnya akan didirikan atap perak yang sekaligus menjadi benteng untuk mempertahankan orang-orang yang ada di dalamnya seperti nyanyian profetik raja Daud dalam Mazmur 65:12 - Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak. Mahkota = kemenangan. Kalau orang percaya mau berfungsi sebagai tembok walaupun ada kata-kata kotor atau hinaan yang ditulis di tembok itu, Tuhan akan kenakan mahkota kemenangan.

Habakuk 3:9 - Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah.... Di atas benteng ini Tuhan letakkan busur-Nya yang diisi dengan anak panah yang akan dilepaskan untuk menghancurkan musuh yang mengitari tembok. Amsal 26:18 - Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut. Lingkungan kita adalah lingkungan yang tidak menjanjikan, banyak panah api dan tembok menjadi sasaran panah api, dunia makin ‘gila’, sering kali kita tidak mampu mencerna perlakuan orang-orang di sekitar kita; Iblis-lah yang mengendalikan anak panah api.

Mazmur 64:7 - Mereka merancang kecurangan-kecurangan: "Kami sudah siap, rancangan sudah rampung." Alangkah dalamnya batin dan hati orang! Orang-orang gila menembakkan panah api dengan rancangan-rancangan kotor, namun Allah sudah siapkan busur dengan anak panah mujizat dari Tuhan. Ketika anak panah api dilontarkan ke atap perak dan benteng, Tuhan lepaskan anak panah Ilahi yang akan menghalau dan mengalahkan semua; mahkota kemenangan Tuhan letakkan di atas kepala kita dan Tuhan berperang ganti kita.

Kalau kita menjadi tembok yang berfungsi walaupun disusahkan, jangan mundur atau menyimpang ke kiri atau ke kanan; ketika kita nyata-nyata menjadi korban tetaplah bertahan sebagai tembok untuk memberi jawaban dan menjadi sokoguru. Apa yang akan terjadi kalau kita tetap pertahankan jati diri sebagai tembok milik Kristus? Bagaimana reaksi Tuhan terhadap kita?

Yesaya 51:3 - Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Jangan takut atau kecil hati kalau di tahun lalu kita serasa di padang gurun, jangan mengambil pilihan menurut pilihan kita sendiri. Acapkali Tuhan ijinkan sepertinya kita gagal tapi jangan berhenti di sana, Dia akan bawa kita terus sampai puncak kemuliaan. Keluaran 15, waktu orang Israel tiba di Mara yang penuh kegagalan dan kepahitan yang sempat mengganggu mereka, dari Mara Tuhan berkata: “Jalan terus sampai di Elim!” Di Elim Tuhan siapkan 12 mata air mujizat, selama 12 bulan, Allah siapkan mata air mujizat setiap hari Tuhan akan memelihara kita.

Mazmur 30:12 - Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita.

Berapa lama kita berada di ruang ratapan karena rugi, dikecewakan, dikhianati oleh teman dan kita berjalan dengan jubah kematian? Jadilah tembok milik Kristus maka ratapan akan Tuhan ubah menjadi tari-tarian dan kain kabung akan Tuhan ubah menjadi sukacita.

Amin.