Tuesday, January 06, 2009

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian V)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 Desember 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Formasi tiga suku yang menjaga kemah Tuhan yang berada di sebelah Timur yaitu suku Yehuda, Isakhar dan Zebulon.

1. Suku Yehuda.

Yehuda berarti bersyukur, memuji. Kelemahan dari Yehuda adalah ‘menjual’.

2. Suku Isakhar.

Isakhar adalah seorang pekerja keras, rajin menabur benih yang baik tetapi kalau tidak waspada akan dihinggapi roh perbudakan. Kelemahan dari Isakhar adalah: Kejadian 49:14 – Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya,... Keledai adalah hewan beban bukan hewan pacu, tulang (berbicara tentang potensi, ketrampilan, kemampuan) kuat = mampu menanggung beban, ketika jemaat menjadi kuat tulangnya jangan sampai ia hanya meniarap menanggung bebannya.

Hosea 6:6 – Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. Pada waktu Hosea dipakai Tuhan untuk menyampaikan ayat ini, orang Israel masih berada di zaman Taurat dan korban sembelihan sangat penting untuk menutup semua dosa, tetapi di zaman anugerah darah Anak Domba Allah sudah menghapus dosa. Di zaman Taurat itu ada orang yang ‘tulangnya’ kuat bisa memberi persembahan banyak lembu, ketika roh ini masuk pada kehidupan orang Israel, Tuhan menjadi geram karena mereka telah bergeser. Tuhan lebih merindukan hati yang berbelaskasihan, hati yang berisi kemurahan daripada korban-korban bakaran.

Roma 15:4, I Korintus 10:11; formasi perjalanan orang Israel menjadi pelajaran bagi kita yang ada di akhir zaman. Isakhar adalah salah satu suku yang ditugaskan untuk merawat, mendandani Bait Suci, saat mendandani mereka diberkati menjadi keledai yang kuat tulangnya tapi mereka diikat roh perbudakan ‘saya bisa memberi’.

3. Suku Zebulon.

Zebulon adalah putra Yakub kesepuluh dari Lea, yang artinya Tuhan telah memberi hadiah, Tuhan telah mengangkat serta memuliakan. Zebulon berada di lembah tapi Tuhan angkat dan promosikan dia sehingga ia dikenal sebagai pelaku bisnis bahari yang tidak takut ombak. Jiwa patriot ada dalam diri Zebulon, satu jiwa keras untuk membela tanah air.

Kita harus mempunyai jiwa patriot untuk membela kewarganegaraan kita yang Paulus katakan kita punya dua kewarganegaraan secara jasmani kita warga negara Indonesia tapi oleh iman pada Tuhan Yesus Kristus kita menjadi warga negara Surga. Filipi 3:20, sebagai warga negara Surga saat menantikan kedatangan Tuhan taatilah Undang-undang Surga yaitu firman Allah. Ulangan 28:1, 12, apapun bisa meremukkan/menghancurkan masa depan kita tapi kalau kita baik-baik menaati Undang-undang Surga, Tuhan akan mengangkat kita, Tuhan akan buka pintu-pintu pada masanya tepat sesuai kebutuhan. Ketika Zebulon menaati firman Tuhan, mereka menjadi penakluk-penakluk lautan, tidak ada badai yang tidak bisa ditaklukan pebisnis bahari.

Kelemahan Zebulon adalah Hakim-hakim 1:30; Keluaran 34:12-13, di satu sisi oleh kuat dari Allah mereka menjadi lebih dari seorang pemenang tapi mereka tidak membuang dari diri mereka pengaruh-pengaruh bangsa Kanaan, adat kebiasaan Kanaan, terikat berhala sehingga Tuhan berkata berawas-awaslah. Sesuatu yang sulit dilepaskan itu berhala.

Yeremia 1:5, kenapa Tuhan begitu cermat memperhatikan kita? Karena Tuhan mau angkat kita menjadi sokoguru, tiang penopang, pendandan, pemelihara di rumah Allah. Wahyu 3:12, ketika kita menjadi sokoguru, Tuhan akan ukirkan namaNya, mujizatNya, kedahsyatanNya, kuasaNya dan dimana pun kita berada mujizat, kedahsyatan, kuasaNya akan mengiringi kita karena semua itu akan mewarnai hidup kita.

Amin.

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian IV)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 7 Desember 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
Formasi tiga suku yang menjaga kemah Tuhan yang berada di sebelah Timur yaitu suku Yehuda, Isakhar dan Zebulon.
1. Suku Yehuda.
Yehuda adalah putra keempat Yakub melalui Lea. Yehuda berarti bersyukur, memuji. Kisah Para Rasul 15:15-17, Tuhan akan memulihkan kemah Daud/pondok Daud yang berisi satu perabot yaitu tabut perjanjian (= puji-pujian dan ucapan syukur) karena itu ketika mendengar firman Allah responi dengan ucapan syukur dan puji-pujian. Di situasi apa pun juga mengucap syukur, buah dari ucapan syukur semua orang mencari Tuhan, tertarik pada pengikut Kristus.
Kelemahan dari Yehuda: Kejadian 37:23-28, Yusuf disuruh oleh ayahnya pergi ke Sikhem mengantar makanan untuk kakak-kakaknya, namun setelah sampai di Sikhem jubah maha indahnya dilucuti dan Yusuf dimasukkan ke dalam sumur. Yehuda kelihatannya punya andil baik mengusulkan pada saudara-saudaranya agar tidak membunuh Yusuf tapi menjualnya. Roh menjual (menjelek-jelekkan orang, mengatai-ngatai orang) akan muncul di akhir zaman. Matius 26:14-16, roh ini berasal dari Yudas Iskariot selama 3½ tahun berjalan, berdoa, memuji bersama Yesus bahkan korban persembahan mereka yang terbeban pada pelayanan Yesus, Yesus serahkan pada Yudas untuk menyimpan, Yesus banyak berkomunikasi dengan Yudas tapi sampai hati dia menjual Yesus.
Yesus rindu berdampingan dengan gereja yang tidak tercemar dengan roh menjual, itu sebabnya Ia memberi nasihat dalam Matius 24:10, banyak orang akan murtad (= dalam bahasa asing mempunyai pengertian mudah tersinggung), saling menyerahkan (= suka memfitnah, mengkhianat). Memang mungkin orang lain punya kelemahan tapi kita tidak berhak untuk membeberkan kelemahannya, Tuhan ingin kita peduli, tidak mudah menjual antar sesama jemaat/gereja lokal karena kita sedarah dengan Yesus. II Raja-raja 3:26, dua orang ibu yang memperebutkan seorang bayi yang masih hidup sama-sama memuji Salomo, namun ibu yang anaknya masih hidup menyerahkan haknya, sementara ibu yang lainnya menjual (tidak mau melepaskan haknya). Jadilah gereja yang punya roh puji-pujian tapi steril, tidak punya roh menjual.
2. Suku Isakhar.
Isakhar adalah putra kesembilan Yakub melalui Lea. Isakhar artinya Tuhan telah memberiku upah; Tuhan telah menumbuhkan taburanku; bekerja dan aku mendapat upah. Isakhar adalah seorang pekerja keras digambarkan sebagai penghisap kelimpahan laut karena dia rajin.
Gereja harus rajin dan kalau gereja rajin gereja tidak usah kuatir karena apa yang telah ditabur Tuhan akan tumbuhkan. Tuhan punya peluang di masa krisis. Amsal 10:4, tangan yang lamban (= malas) membuat miskin; tidak bisa bertumbuh. Tangan berbicara tentang hubungan dengan Tuhan (= rajin mengucap syukur, memuji Tuhan, mengambil pelayanan) dan hubungan dengan sesama (jangan menyakiti); tangan yang rajin membuat kaya = pohon hidup kita dirawat oleh Tuhan, kalau Tuhan yang merawat siapa yang dapat menghambat pertumbuhan pohon hidup kita? Kalau rajin akan terjadi perkembangan dan Tuhan akan meluaskan karena Tuhan selalu punya metoda selalu memperluas, pelipat kali gandaan (Kidung Agung 4:4).
Kita yang sudah dikuduskan, diampuni dari segala dosa kita menjadi umat kepunyaan Tuhan, namun sebagai umat kepunyaan Tuhan, Tuhan ingin kita menabur benih yang baik sekalipun ketika menabur benih yang baik tidak mendapat balasan yang baik. Di situasi apapun jangan berhenti menabur benih yang baik, karena ketika kita menabur benih yang baik Tuhan akan menumbuhkan dan Tuhan mampu memberi buah.
Kalau kita mengambil pilihan dan keputusan mau selalu menabur benih yang baik, berbuat baik maka akan mengeluarkan buah dan kita akan memetiknya.
Amin.