Sunday, November 29, 2009

MENDIRIKAN KEMBALI PONDOK DAUD YANG TELAH ROBOH

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 29 November 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2 : 10 - 11 - Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.
Pasal ini merupakan hasil keputusan konferensi pertama para rohaniwan di Yerusalem. Peran Yakobus sebagai ketua dalam konferensi ini, dan dialah uskup/gembala pertama jemaat Yerusalem. Profil Yakobus, dia sebelumnya adalah pengejek, penghambat pelayanan Yesus, tapi waktu Yesus mati di kayu salib, hati Yakobus berbalik menjadi pengikut yang setia. Apa saja yang dihasilkan konferensi pertama di Yerusalem sehingga Roh Kudus mendorong Yakobus untuk menulis hal ini sewaktu Yakobus menulis surat ini kepada dua belas suku bangsa Israel?
Salah satu hasil konferensi pertama di Yerusalem adalah Kisah Para Rasul 15 : 13 - 21. Konferensi ini diadakan karena terjadi perbedaan pendapat tentang iman kepada Yesus Kristus. Ada yang berpendapat percaya kepada Yesus Kristus dan tetap melakukan juga adat istiadat Yahudi, melakukan hukum Taurat, sekarang pun terjadi pertentangan paham yang menghendaki pelayanan Taurat dikembalikan. Cukup satu kali Yesus mati di salib, darahNya yang sudah tertumpah untuk menebus dosa manusia.
Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara dalam konferensi, Yakobus berbicara sebagai ketua seperti misalnya dalam ayat 16 - Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan (diangkat dari kitab Amos 9 : 11). Pondok Daud = kemah Daud, kemah doa, kemah puji-pujian karena Daud memilih 288 imam pemuji yang dibagi menjadi 24 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 12 orang (I Tawarikh 25). Tugas mereka bergiliran selama 24 jam untuk menyemarakkan rumah Tuhan, sehingga kemuliaan turun dan Tuhan berbicara pada bangsa ini sehingga Daud bersaksi dalam Mazmur 119 : 62, Mazmur 134 : 1 - 3 ketika ia bangun di jam berapa saja ia mendengar puji-pujian. Pondok Daud akan dipulihkan kembali dalam gereja.
Puji-pujian = penyembahan kepada Allah agar karakter/tabiat Allah nyata dalam hidup kita. Apakah kita tetap punya komunikasi dengan Tuhan sementara kita sibuk dengan masalah jasmani? Hubungan kita dengan Tuhan harus dipulihkan, ketika kita mengambil waktu khusus untuk Tuhan, Tuhan berperan dalam hidup kita. Pondok Daud harus dipulihkan, karena ketika sifat Allah turun, bukan karakter kita lagi, kita dijadikan baru, Tuhan beri tabiat menurut keadaan kita. Kejadian 1 : 11 - 12 - ...yaitu ditumbuhkan bumi akan rumput dan pokok yang berbiji dengan tabiatnya dan pohon-pohon yang berbuah-buah, yang berbiji dalamnya dengan tabiatnya... (TL). Tabiat/sifatnya = setiap tumbuh-tumbuhan diberikan karakter supaya masing-masing mencapai tujuan, targetnya.
Pada waktu pondok Daud dipulihkan kita bukan hanya menerima karakter Allah tapi akan turun rahmat Allah/pertolongan dan pembelaanNya. Ketika kita menerima karakter Kristus, Tuhanpunya target untuk kita.
Simson, Tuhan sediakan target. Target kembali nyata ketika ia membangun pondok Daud. Sebagai Nazir ia tidak boleh menjamah bangkai, di saat kritis di penjara Gaza ia sadar akan kesalahannya, berdoa mohon ampun pada Tuhan, ia ingin capai target —tidak mau suam-suam kuku, tidak mau lagi berputar-putar pada persoalan rumput/jerami. Allah pun siapkan target untuk kita, Allah beri karakter untuk kita; seiring itu Allah siapkan target, Allah berikan gol.
Daud sebanyak ia jatuh sebanyak itu ia bangkit tapi Daud berdoa dalam Mazmur 51 : 12 - Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Tahir = kabaq - bahasa Ibrani (punya pengertian dalam cuci tradisional dibanting-banting). Daud membangun hubungan dengan Tuhan, Tuhan memulihkan Daud sehingga ia disebut kardia (melekat di hati Tuhan) sampai 313 tahun Tuhan tetap melindungi keluarganya. II Raja-raja 19 : 24. Tuhan berkata kepada Hizkia, orang-orang Yehuda sebenarnya tempat kediamannya dibongkar musuh, kekayaannya dijarah oleh musuh, tetapi karena Aku ingat nenek moyangmu Daud maka Aku akan menjaga dan memelihara. hal ini terjadi 313 tahun sesudah Daud mati. Berkat itu untuk anak keturunan kita, bangun pondok Daud, target Allah untuk kita akan Tuhan perlihatkan dan Tuhan sudah siapkan.
Amin.

Sunday, November 22, 2009

JANGAN MEMANDANG MUKA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 22 November 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:9-10 - Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Melalui ayat ini Tuhan ingin perlihatkan peranan Roh Kudus yang sangat nyata dalam kehidupan Yakobus. Latar belakang Yakobus, ia adalah seorang yang sangat menentang pelayanan Yesus bahkan ia mengatakan Yesus tidak waras meskipun ia saudara kandung Yesus secara jasmani. Namun di satu sisi Yakobus banyak melihat fakta Yesus tidak segan-segan menjamah orang yang berpenyakit kusta, berjumpa dengan orang yang hina sekalipun dalam pelayananNya, Yesus tidak pernah memandang muka. Hal ini kemudian muncul setelah Yakobus lahir baru dan Tuhan memakai dia dalam pelayanan, pada waktu Yakobus menulis surat ini, ia banyak melihat cara pelayanan Yesus dan Roh Allah mendorong Yakobus untuk mengangkat hal ini.
Apa saja peranan Roh Kudus dalam diri seseorang?
I Korintus 2:13-15, Paulus menerangkan bahwa seseorang yang tidak memiliki Roh Kudus (tidak rindu untuk dipenuhi Roh Kudus, tidak ada kerinduan yang mendalam) ia tidak akan mengerti hal-hal yang rohani. Mereka yang tidak mengijinkan Roh Allah mengendalikan pikiran, perasaan, emosi dan tekadnya mereka tidak bisa memahami apa yang diinginkan Roh Kudus. Yesus memberi penegasan ketika kita mau dipimpin oleh Roh Kudus, Roh Kudus akan membawa kita kepada seluruh kebenaran, salah satu kebenaran yaitu: I Samuel 16:7 - Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Kita sering kali terpancang seperti yang Yakobus katakan manusia memandang muka (menitik beratkan pada suku, bangsa dan bahasa), Allah tidak melihat muka tapi Allah emlihat hati, Allah selalu menghargai hati yang rindu, terbuka dan mau mendengar. Apakah kebenaran ini bisa dibuktikan?
1. Kejadian 24:1-3.
Eliezer, hamba dari Abraham mendapat tugas istimewa diutus ke Haran untuk mencari istri bagi Ishak anak Abraham. hamba Abraham ini bukanlah orang Ibrani tapi ia orang Damaskus/Damsyik secara kulit bermusuhan dengan Abraham karena dianggap bangsa kafir tapi justru Eliezer dipakai Tuhan secara luar biasa. Pekerjaan Roh tidak sama dengan akal. Jangan memandang muka, karena Tuhan melihat hati. Lukas 3:8, Tuhan bisa mengangkat batu-batu untuk menjadi anak Abraham. Jadi dalam soal menerima berkat dari Allah, Tuhan melihat hati, Tuhan memakai orang di luar pemikiran kita, karena itu bongkar pola pikir kita.
2. Markus 15:21.
Ketika Yesus jatuh bangun di Via Dolorosa tidak seorang pun mau menawarkan diri menolong Yesus tapi Simon --orang Kirine (salah satu kota di Libya), ayahnya Rufus seorang tentara Romawi-- rohnya mau menanggapi dan ia mau membantu Yesus untuk memikul salib. Jangan memandang muka, Tuhan melihat hati. Mazmur 113:7-8, Tuhan tidak melihat realita tapi Ia melihat hati.
Inilah kebenaran, Allah melihat hati.
Kembali ke I Samuel 16:7, 10-11, Tuhan menyuruh Samuel untuk pergi ke rumah Isai untuk melantik, mengurapi salah seorang anaknya menjadi raja. Isai memandang muka kepada Daud karena Isai hanya menyuruh ketujuh anaknya yang gagah untuk bertemu dengan Samuel sedang Daud masih di padang menggembalakan domba-dombanya. Ketika Daud tiba Roh Allah berbicara kepada Samuel untuk mengurapi Daud sebab Daud berkenan di hati Tuhan. Ini yang Tuhan sampaikan kepada Yakobus, Tuhan tidak memandang muka tapi kitalah yang sering kali membuat kotak-kotak. Tuhan tidak melihat hal yang lahiriah/penampilan.
Kisah Para Rasul 13:22. Kenapa Daud begitu hina, banyak kekurangan, banyak sisi kelemahan tapi Tuhan berkata Ia sudah menemukan seorang yang kardia (selalu menempel di hati Tuhan)? Kenapa sampai Daud dipilih? Kembali ke I Samuel 17:42-46, bukan karena Daud bisa mengalahkan raksasa Goliat tapi Daud betul-betul berserah pada pimpinan Roh. Waktu Goliat menghina Daud, Daud tidak takut karena Daud datang dengan nama Tuhan semesta alam. Goliat tampil selama 40 hari menghina bangsa Israel. Daud satu kali tampil dan ia menang. Kalau hati kita tertuju pada Tuhan, selalu melekat pada Tuhan, kita akan berkata: “Hari ini saya akan tewaskan Goliat kecemasan, kegoncangan, kekuatiran yang selalu datang mengintimidasi.” Miliki kemenangan Tuhan, alihkan pandangan pada Yesus, jangan memandang pada Goliat permasalahan hidup kita.
Amin.

Sunday, November 15, 2009

KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 15 November 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:7-8 - Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Ayat ini merupakan penjelasan bagi mereka yang tidak mau menindas dan menjerat orang lain ke pangadilan, bahwa mereka ini adalah sedang dan terus melakukan mengasihi sesama manusia seperti diri mereka sendiri. Pengadilan bukan hanya berbicara penghukuman kekal tapi kita akan diukur dan timbang sesuai pedoman firman Allah. Mereka yang tidak sesuai akan di lempar ke dalam gelap yang ada tangisan dan kertak gigi.
Dalam Perjanjian Baru tujuh kali ditulis kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, apapun latar belakang sesama kita; berarti sangat penting, menuntut perhatian kita, jadi tidak ada batasan sekalipun ada titik-titik perbedaan (misal warna kulit, hobi).
1. Matius 19:19, penjelasan Yesus berkaitan dengan hidup kekal.
2. Markus 12:31 disejajarkan dengan Matius 22:39, membangun dan menjaga keseimbangan relasi dengan sesama.
3. Markus 12:33, kesimpulan para ahli Taurat bahwa mengasihi sesama seperti diri sendiri itu lebih penting dari korban bakaran dan korban sembelihan. Berarti dalam melakukan mengasihi sesama seperti diri sendiri perlu pengorbanan mungkin harga diri, prinsip-prinsip hidup kita perlu ditanggalkan.
4. Lukas 10:27, pernyataan para ahli Taurat yang menunjukkan kualitas, mutu karakter Allah penuh dengan belas kasihan (kepekaan, respon seseorang untuk mengulurkan tangan melihat kebutuhan orang lain), Tuhan digambarkan seperti matahari yang tidak pernah mengurangi energinya sekalipun manusia tidak berterima kasih pada Penciptanya (Mazmur 84:12).
5. Roma 13:9 merupakan peringatan dari Paulus pentingnya untuk dipahami perintah pertama (kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu) identik dalam banyak segi dengan perintah kedua (kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri) tetapi tidak sama persis, tidak sekualitas supaya kita tidak terjebak.
6. Roma 5:14, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri punya pengertian melayani.
7. Yakobus 2:8 mempunyai makna bahwa kita memandang, membuka tangan untuk orang lain seperti kita memperhatikan diri sendiri, jadi orang lain adalah pengalihan diri sendiri.
Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri apakah bisa dibuktikan dalam Alkitab?
I Samuel 18:6-9 Saul menjadi benci dan selalu ingin membunuh Daud sejak saat ia melihat dan mendengar sanjungan putri-putri Sion dan Yerusalem yang diberikan padanya berbeda dengan yang diberikan kepada Daud tapi Daud selalu disertai dan dipelihara oleh Tuhan.
I Samuel 18:1-4, jelas-jelas Saul ingin membunuh Daud namun Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri, Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Yonatan mau membangun relasi dengan sesama, mau mengasihi sesama seperti diri sendiri karena lebih dari korban bakaran dan korban sembelihan, karena itu juga merupakan karakter Bapa. Yonatan mau berkorban dan itu ia buktikan dengan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Ketika Yonatan melepaskan lima kebesaran ini (seperti menabur benih) ia tidak langsung menerima hasilnya tapi lama sesudah itu ia menerima buah untuk anak keturunannya. I Samuel 19:4-6, Yonatan selain menyerahkan lima kebesaran ini kepada Daud, ia juga membela Daud di depan Saul ayahnya dan memelihara keselamatannya. Yonatan tampil sebagai juru syafaat. Kalau kita mengasihi sesama seperti diri sendiri, kita menjadi juru syafaat, melepaskan sesuatu yang kita banggakan.
Sesama = Paulus jelaskan dalam Galatia 6:10 terutama kawan seiman, sesama keluarga Allah, gereja lokal. Tuhan mempunyai respon kepada mereka yang mengasihi sesama seperti diri sendiri Yohanes 12:48, menolak Yesus berarti menolak pengajaranNya, hakim = ukuran/timbangan yaitu firman Allah, firman akan mengukur, menimbang dia apakah pola hidupnya mirip dengan pengajaran yang ia terima. Kalau pola, gaya hidup kita mirip --memang kita masih banyak kekurangan tapi kita akan terus disempurnakan sampai sama persis-- dengan firman Allah, Tuhan berkata dalam Yesaya 43:19 - ...Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. Tuhan akan prioritaskan, promosikan kita, ada terobosan, sesuatu yang baru Tuhan adakan dalam hidupnya. Dalam kesempatan emas yang dirampok oleh orang yang tidak menyukai kita, Tuhan akan adakan jalan di padang gurun dan sungai di padang belantara kompetisi, pergumulan hidup kita. Sungai untuk menjawab pergumulan hidup kita, memuaskan umat pilihan Tuhan, orang-orang disekitar kita. Berlakulah mirip dengan ajaran yang kita terima.
Amin.

Sunday, November 08, 2009

TENANG ATAU TIDAK ITU ADALAH PILIHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 8 November 2009 – Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:5-6 - Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan?
Yakobus ingin menampilkan betapa jauh perbedaan antara sikap dan perbuatan Allah dibanding dengan sikap dan perbuatan manusia. Tuhan tidak pernah menambahkan kadar oksigen pada mereka yang kaya dan mengurangi kadar oksigen pada yang miskin, sinar mataharipun diberikan sama kepada semua. Yakobus sangat terharu, sekalipun pada masa pelayanan Yesus, Yakobus sebagai saudara kandung --adik jasmani Yesus-- namun Yakobus adalah seorang pengolok pelayanan Yesus, ia sebagai penentang tapi ia cukup banyak melihat pelayanan Yesus di masyarakat untuk tingkat sosial yang berbeda terutama waktu proses kematian Yesus hingga Yesus bangkit dari kematian membongkar kekerasan hatinya, kemudian ia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Yakobus mengalami perubahan yang luar biasa karena ia lahir baru sehingga makin lebih jelas, ia tahu persis bagaimana hidup mereka yang menolak Yesus dan mereka yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Bagaimana pun orang itu (kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak), Yakobus melihat orang yang menolak Yesus, mereka hidup susah dan tidak punya kenyamanan tapi orang yang menerima Yesus mereka begitu tenang, merasa nyaman.
Mengenai orang kaya. Lukas 7:1-4.
Di mana letak kemuliaan watak seorang perwira, petinggi di pemerintahan raja Yohanes Antipas sehingga ketika hamba perwira itu sakit, orang-orang yang menyeganinya datang kepada Yesus dan menyebut dia layak untuk mendapatkan pertolongan dari Yesus? Lukas 7:5, perwira ini warga Romawi bukan orang Yahudi tapi punya hati seorang imam bahkan lebih seorang imamat. Ia punya tangan yang terbuka sebagai orang Romawi ia membela orang Yahudi yang sedang tertindas, ia pun mengeluarkan kekayaannya untuk membangun, merawat, memelihara Bait Allah. Bait Allah = orang percaya, apakah engkau punya roh imamat untuk menyisihkan sebagian hartamu untuk membangun Bait Allah? Gunakan yang 90% dan kembalikan 10% pada Tuhan maka engkau akan mendapat prioritas. Banyak orang disebut imam tapi tidak punya roh imamat. Gereja adalah orang-orang Lewi di akhir zaman ditahbiskan oleh Tuhan sendiri yang berada di tangan kelimpahan Tuhan, tapi apakah kita mempunyai roh imamat (diberkati untuk memberkati orang lain)?
Mengenai orang miskin. Matius 15:28.
Kali ini bukan masyarakat tapi Yesus sendiri yang memberi predikat bahwa perempuan ini mempunyai iman yang besar sehingga Yesus berkata jadilah seperti yang kau kehendaki. Kenapa sampai perempuan Kanaan yang hina ini --orang kafir, bukan umat pilihan-- tapi Yesus memberi sebutan: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” ? Karena ia mempunyai kerinduan yang dalam untuk berjumpa dengan Yesus (ia disamakan seperti anjing karena bukan orang pilihan--anak-anak sering kali tidak menghargai roti tapi anjing mengambil remah-remahnya). Kalau kita rindu berjumpa dengan Tuhan, siapapun kita Tuhan akan berkata besar imanmu, jadilah menurut keinginanmu.
Yakobus 2:6, apa yang Yakobus maksudkan dalam ayat ini?
Ayat ini mempunyai makna ganda yaitu bisa terjadi karena orang kaya bisa menindas dan menyeret ke pengadilan dan dengan kekayaannya ia menindas dirinya sendiri dan menyeret ke pengadilan. Kapan seseorang menindas dirinya sendiri dan menyeret ke pengadilan, membuat tidak tenang? Lukas 12:20-21. Tuhan melimpahkan anugerahnya bagi setiap kita, bisa Tuhan limpahkan kaya secara jasmani tapi ketika mereka kaya secara jasmani, jangan berhenti sampai di sini tapi jadilah kaya secara rohani. Mereka yang kaya secara jasmani tapi tidak kaya secara rohani kalau pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Ada satu tindasan, apakah engkau mempertanggung-jawabkan karunia-karunia yang telah Kuberikan padamu --dalam bentuk harta benda, rupiah-- apakah engkau lega atau tertindas?
Kapan seseorang lega? Saat ia bagiannya (90%) ia gunakan dan bagian Tuhan (10%) ia lepaskan, ia kembalikan pada Tuhan. Bagian Tuhan akan menguduskan yang ia gunakan, akan menjadikan kenyamanan. Yesus sangat mengasihi manusia, Tuhan ingin kita lepaskan bagian Allah sehingga itu akan menguduskan supaya kita nyaman, tidak terseret dan tidak tertindas.
Daud adalah seorang yang kaya raya tapi tidak mau tertindas dan terseret ke pengadilan, ia lega. I Raja-raja 2:1-4. Daud banyak kekurangan dan kelemahan sebagai manusia tapi kemudian Tuhan memberi sebutan ia seorang yang kardia (seorang yang diingat, selalu ada di hati Tuhan) karena bagian yang memang Allah percayakan 90% ia gunakan tapi bagian Tuhan yang 10% ia kembalikan sehingga ia mendapat prioritas. Daud merasa 90% terlalu banyak bagi dia, ia menambahkan untuk Tuhan ia memberi 3000 talenta emas (I Tawarikh 22:14) bahkan karena kecintaannya pada Tuhan sebab ia seorang yang berdosa tapi Tuhan telah memberi kemampuan padanya, ia menambahkan 100 talenta emas (I Tawarikh 29:4). Mazmur 27:4, Daud mengalami rasa nyaman, tenang berasal dari Allah, bebas dari tindasan karena ia mau melakukan firman Allah.
Amin.

Sunday, November 01, 2009

ROH KEBERPIHAKAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 1 November 2009 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:1-13 berisi hukum Kerajaan Allah, peraturan bagi kita sebagai warga Kerajaan Sorga.
Yakobus 2:1-4 - Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka ... bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
Dalam hukum kerajaan Allah/peraturan bagi warga Kerajaan Sorga kita harus mempunyai gaya/sikap hidup di tengah masyarakat yang berbeda. Kita telah disucikan (bersih = hagios - bahasa Yunani artinya tidak sama dengan pada umumnya). Kenapa sampai kita diatur oleh firman Allah supaya mempunyai gaya hidup yang berbeda? Karena kita sedang dalam persiapan untuk menuju kemuliaan Tuhan. Dari lahir sampai mati kita dalam masa persiapan karena pada akhir satu titik kita pasti akan berada satu di antara dua pilihan yaitu sorga atau neraka.
Hukum/jubah yang harus kita kenakan adalah Yakobus 2:4, jangan sampai kita memiliki roh keberpihakan/membeda-bedakan orang. Hati-hati kalau kita silau dengan yang tampak, condong kalau sederajat, status sosial sama kita hormati. Ilustrasi: kita mempunyai organ tubuh lengkap, semua berjalan bergerak bersama-sama, saling membutuhkan, saling terikat satu dengan yang lain, demikian di dalam tubuh Kristus sebagai sesama orang percaya. Jika kita mempunyai roh keberpihakan Paulus katakan dalam I Korintus 3:4 - ...kamu manusia duniawi bukan manusia rohani. Mereka yang membiarkan roh keberpihakan berkembang, suka membeda-bedakan Paulus menyebutkan dalam I Korintus 3:1-2 mereka adalah manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Yesus akan segera datang kali yang kedua, menikah dengan gereja yang telah dewasa rohani.
Akibat bila dalam diri orang percaya terdapat roh keberpihakan, I Korintus 3:3:
1. Iri hati.
Iri hati adalah tidak senang melihat kelebihan orang lain, ketika iri hati muncul maka akan menjadi satu penyakit, ada 5 virus penyakit yang bisa mematikan iman (I Petrus 2:1) yaitu: kejahatan: orang ini mudah sekali untuk merugikan orang lain, mencederai hati, perasaan, emosi orang lain; tipu muslihat: ingin mengeruk keuntungan --bukan hanya materi tapi juga moral-- dengan mengabaikan rasa nyaman orang lain; kemunafikan: tidak jujur, suka berpura-pura; kedengkian: tidak senang melihat orang lain lebih dari saya; dan fitnah: suka menghancurkan, menjatuhkan, menjelekkan orang lain.
2. Perselisihan.
Perselisihan adalah pencemaran ikatan persatuan persaudaraan satu dengan yang lain, perobekan organ-organ tubuh. Akibatnya tidak tenang, tidak nyaman
Bagaimana caranya untuk menaklukkan roh keberpihakan supaya kita tidak ditaklukkan roh keberpihakan?
I Petrus 2:9, kita adalah umat yang terpilih menjadi anak-anak Allah lalu kita ditahbiskan dalam dua karakter keluarga sebagai warga sorga yang merupakan perpaduan karakter keluarga imam (kita disebut imamat yang kudus) dan keluarga raja. Imamat artinya orang Lewi yang bukan hanya mempunyai jabatan imam tetapi dalam hidup keseharian ia praktekkan keimamannya di dalam pelayanan. Ada imam tapi dia bukan imamat, ada anak Tuhan tapi bukan pelayan hanya menjadi penonton. Kita bukan hanya imam tapi keluarga imamat. Contoh imam tapi bukan imamat: Lukas 10:32, 31. Orang Lewi menurunkan imam jadi ada dua kategori baik orang Lewi sudah melihat ada orang perlu ditolong tapi hanya melintasinya dan ada yang sudah dilantik menjadi imam tapi ternyata ia tidak punya roh imamat hanya melihat dan pergi. Kita ditahbiskan menjadi keluarga imamat. Nikmati berkat Allah tapi mari bagikan berkat bagi orang lain, menjadi berkat buat orang lain.
Karakter keluarga/keturunan raja: rajani berarti ia berperan sebagai seorang raja. Rajani artinya ia mempunyai wawasan dan peran mendamaikan orang-orang yang bersengketa di kerajaannya, teritorialnya bukan membuat persengketaan; bagaimana mengembangkan kerajaan/pelayanannya. Diberkati untuk memberkati orang lain, orang yang bersengketa didamaikan, mempunyai tekad mengembangkan pelayanan.
Ketika kita mempunyai dan kita pahami saya adalah imam dan rajani, sebagai imam satu ketika ia berada di pihak Allah mendengar dan menyampaikan berita dari Allah kepada manusia dan berita itu tidak dibeda-bedakan kepada orang kaya atau miskin. Sebaliknya ia berada di pihak manusia semua masalah (tidak membedakan orang kaya atau miskin) ia ambil dan ditaruh di pundaknya, datang kepada Tuhan.
Kalau kita punya roh imam, jubah imam, hati imam, tidak punya roh keberpihakan, Tuhan berkata dalam Yesaya 49:16 - Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. Telapak tangan dalam bahasa Ibrani mempunyai pengertian Aku meletakkan kamu di tempat berkelimpahan jasmani dan rohani.
Amin.