Sunday, April 10, 2011

JANJI TUHAN BAGI MEREKA YANG LAHIR BARU

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 10 April 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 4:10 - Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. Ayat ini merupakan ayat nubuatan dengan menggabungkan ciri-ciri dari orang percaya yang telah lahir kembali/lahir baru --lahir baru = hidup lama/karakter lama ditinggalkan dan menerima karakter baru dari Yesus, bukan berarti langsung sesaat berubah tapi tiap hari ada proses perubahan, dari hari ke hari berubah dengan tujuan menjadi seperti Yesus; orang yang telah lahir baru rendah hati, tidak sombong-- dan janji/nubuatan yang pasti dialami oleh orang yang lahir baru.
Mungkin kemarin sengaja dibenamkan di lumpur, ditimbun dengan sampah/dibusukkan tapi kalau kita lahir baru, Tuhan akan meninggikan dan mempromosikan kita. Siapa saja mereka yang Tuhan tinggikan? Ulangan 28:14 - dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya. Dari ayat 13 mundur sampai ayat 1 ada 29 pintu/kunci berkat yang Tuhan siapkan untuk menjamin kita setiap hari apabila kita tidak menyimpang dari firman Allah. Ulangan 28:1 - Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Ambillah komitmen lakukan firman Allah hari ini, setiap hari dengan setia apapun situasinya! Paulus meneguhkan apa yang ditulis oleh Musa dalam II Timotius 4:2, lakukan firman Allah dengan setia baik atau tidak baik waktunya.
Orang yang ditinggikan Tuhan, orang itu suka mendengar dan melakukan firman Allah, orang itu pasti mempunyai api yang berkobar-kobar, kasih, dan semangat dari Tuhan; orang ini punya roh yang dimiliki Tuhan. Wahyu 2:4-5, mereka yang suka mendengar dan melakukan firman Allah, kasih mula-mula ada di dalam dia, di kesibukan apapun biarlah kita mengingat Yesus, mengidolakan Yesus. Gereja harus bangun, bangkit dan semangat; iman kita perlu ditegakkan.
Kalau kita mengidolakan seseorang, kita pasti mencari dia, ada dampak. Kalau kita sedang mengidolakan Yesus, kita akan mencari Dia, pasti ada dampak. Kisah Para Rasul 12:4, Herodes Agripa I --ayah Agripa-- membunuh Yakobus dan ia menangkap Petrus untuk kemudian akan dibunuh, Tuhan geram dan membunuhnya; Herodes Agripa I tiba-tiba mati dan sudah penuh dengan cacing-cacing. Anaknya, Herodes Agripa II bertemu dengan Paulus yang penuh dengan cinta mula-mula, punya api dari Tuhan, bahasa Paulus dibalut dengan kasih Yesus dan ia berkata: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!" (Kisah Para Rasul 26:28).
Ada satu peringatan dalam Wahyu 3:15-17 - ...Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku... Kalau tidak mempunyai cinta mula-mula, roh mengejar Yesus, roh untuk memiliki api dari Yesus maka Yesus akan muntahkan orang Kristen semacam ini. Mintalah Tuhan untuk membangkitkan kita untuk mendengar firman Allah sehingga kita menerima api dari Tuhan sehingga Tuhan akan meninggikan kita.
Tuhan punya banyak cara untuk mengangkat kita. Yesaya 2:2-3, akan terjadi pada hari-hari terakhir akan muncul gunung kudusnya Allah. Siapa gunung kudusnya Allah? Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita diselamatkan, dosa diampuni dan kita menjadi rumah kediaman Roh Kudus, rumah Tuhan; kita menjadi gunung kudus yang dibanggakan Tuhan ketika di dalam hidup kita ada pengajaran. Jangan menjadi orang Kristen hanya berpredikat Kristen tapi harus mempunyai pengajaran lalu bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke rumah Allah. Secara jasmani bangsa-bangsa akan datang kepada kita, kita akan ditinggikan oleh Tuhan; secara rohani jiwa-jiwa akan datang kepada Tuhan. Kapan itu terjadi? Akan terjadi pada hari-hari terakhir, di hari-hari terakhir akan terjadi keretakan-keretakan zaman; dalam hal apa? Gempa, tsunami membuat pulau-pulau bergeser, volume permusuhan antar kelompok makin menghebat, itulah saatnya ada ‘celah yang terbuka’; tergantung pada kita bagaimana kita menyikapi ‘celah yang terbuka’. Celah yang terbuka dapat menjadi kesempatan Tuhan untuk melakukan mujizat bagi kita.

Amin.