Wednesday, April 25, 2007

Ringkasan Khotbah

Tahun XVIII 22 April 2007 No. 860
PENGALAMAN MENUJU KEMULIAAN
Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi,15 April 2007.
Oleh: Pdt. Frans.Z.Assa.
I Petrus 5:10 - Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaanNya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.Berangkat dari menjadi satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus, Petrus ingin membagi pengalaman rohaninya ketika ia nikmati perjumpaan dengan Tuhan di dalam kemuliaan.Apa saja yang Petrus alami atau peroleh melalui pengalaman perjumpaannya dengan kemuliaan Allah?1. Matius 17 : 1 - 3 - Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes... Pada waktu Petrus, Yakobus dan Yohanes --di mana Yesus berada ketiganya selalu diajak serta; Yakobus gambaran iman, Petrus gambaran pengharapan, Yohanes gambaran kasih-- diajak naik ke sebuah gunung yang tinggi tiba-tiba Yesus ditudungi kemuliaan Allah, dengan mata kasat Petrus melihat Yesus berubah bercahaya seperti matahari.2. Lukas 8 : 50 - 51 - ...”Jangan takut, percaya saja dan anakmu akan selamat.” Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta serta ibunya. Petrus, Yohanes dan Yakobus diajak lagi oleh Yesus masuk ke ruangan di mana mayat anak Yairus tergeletak. Petrus bukan hanya sekedar melihat ada mayat tetapi ada pengalaman kemuliaan yang masuk dalam hidup Petrus.3. Markus 14 : 32 - 36 - ...Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes sertaNya... Ketiganya kembali berada di dekat Yesus ketika Yesus berdoa di taman Getsemani. Petrus mendengar pada waktu Yesus berdoa mengatakan hatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Petrus tahu saat Yesus menjerit malaikat turun untuk meneguhkan, menguatkan dan menghibur.Pengalaman bersama kemuliaan Allah yang sulit untuk Petrus ceritakan itu memenuhi hati dan rohnya sehingga ia menulis (terjemahan bahasa asing) Allah sumber segala kasih karunia ( grace; TL = anugerah ) yang telah memanggil kita (menunjuk pada diri Petrus juga) ke dalam kemuliaan Yesus Kristus sesudah merasai sengsara dalam sedikit waktu akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, mengokohkan.Jadi, Bapa sumber dari segala anugerah yang sudah memanggil kita ke dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus ke dalam kemuliaanNya setelah kita mengalami sengsara dalam beberapa saat barulah kelengkapan, peneguhan, penguatan dan pengokohan itu terjadi.Karena bagaimana kita bisa memahami atau mengerti saya dilengkapi, diteguhkan, dikuatkan dan dikokohkan sebelum kita mengalami penderitaan. Petrus menerima hikmat, penglihatan cara Tuhan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan itu selalu diawali penderitaan.Sering kita berdoa supaya Tuhan lengkapi, teguhkan, kuatkan, kokohkan, Tuhan beri jawaban penderitaan; itu merupakan cara Allah membentuk kita.Matius 7 : 24 - 27, ada dua jenis orang Kristen, keduanya mempunyai doa yang sama. Untuk menunjukkan apakah orang Kristen itu sudah lengkap, teguh, kuat dan kokoh, Tuhan mengirimkan hujan (=celaan, penghinaan), banjir (=kata-kata yang menyakitkan) dan angin (=membawa debu yang mengotori pandangan orang terhadap kita), tapi jangan kuatir karena Allah yang mendidik kita adalah Allah sumber segala anugerah dan sumber segala yang kita butuhkan.Perhatikan doa, keyakinan dan kesaksian Daud dalam Mazmur 94 : 22 - Tetapi TUHAN adalah kota bentengku dan Allahku adalah gunung batu perlindunganku. Menjawab, meresponi doa, keyakinan dan kesaksian Daud muncullah pengalaman hujan, banjir dan angin dalam bentuk Simei (II Samuel 16 : 5 - 7) yang melempari batu, terus mengutuk dan mengatai Daud dursila (=kelakuan/perilaku jahat), padahal orang mengenal Daud sebagai penulis Mazmur, Daud menolong banyak orang yang menderita. Bahkan Ahitofel – penasihat dan sahabatnya -- (Mazmur 41:10) yang secara manusia tidak mungkin melawan Daud, berbalik melawan dia bergabung dengan Absalom.Tuhan tidak pernah hadirkan banjir, hujan dan angin tanpa menyiapkan sesuatu yang luar biasa. Allah sumber dari segala anugerah tetap menyertai kita, Dia tetap cermat, teliti, awasi, pelihara dan pedulikan kita.
Amin

Sunday, April 15, 2007

Ringkasan Khotbah

Tahun XVIII 15 April 2007 No. 859
MENJADI SATU DALAM KEBANGKITAN-NYA
Ringkasan Khotbah Kebaktian Paskah Minggu, 8 April 2007
Oleh Pdt: Frans.Z.Assa.


Bila kita telah menjadi satu di dalam kematian Yesus, seperti benih yang mati dan telah kehilangan identitas karena ditelan bumi akan keluar sebagai benih yang menang dan berbuah lebat bersama dengan kebangkitan Yesus.
Ibrani 5 : 8 - Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar taat dari apa yang telah dideritaNya,
Yesus adalah Firman, Dia disebut Putra namun sebagai Firman, Ia Maha Kudus, Maha Mulia dan berada di tempat yang maha tinggi tetapi pada waktu Bapa punya rancangan penyelamatan, Putra harus mengambil rupa sebagai manusia dan Roh membantuNya memberi kesanggupan.
Ketaatan bukan hanya percaya kepada program Bapa tapi Ia harus menyetujui untuk melaksanakan yang berarti Ia juga harus setuju untuk berada di areal di mana manusia ada yang sebenarnya tidak bisa karena Ia Maha Kudus. Putra harus mengambil bentuk manusia supaya Ia bisa berjalan bersama manusia lalu mengalami pengalaman seperti manusia.
Ruang ke mana Tuhan pergi berisi:
Matius 8 : 17 - Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Ruang itu disebut KRONOS - ruang waktu yang diberi kepada manusia berisi tangisan karena banyak penderitaan. Ini terbukti saat Yesus berada di ruang kronos yang Pemazmur mengatakan di sana banyak untung-malang, susah-senang terjadi. Putra harus masuk ke sana untuk mengambil lalu menyelesaikan kelemahan, tekanan, penderitaan manusia dan memberikan pertolongan serta jalan keluar.
Matius 26 : 38 - lalu kataNya kepada mereka: “HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya....
Jeritan ini bukan jeritan Allah tetapi ketika Yesus yang dalam keadaan 100% sebagai manusia, Yesus harus selesaikan beban-beban, sakit-penyakit, penderitaan, dan persoalan manusia. Yesus bukan hanya sekedar melihat, mendengar tapi harus mengulurkan tanganNya yang kudus dan rela tanganNya berlumuran dengan dosa manusia. Dia tidak berdosa, sebagai Seorang yang kudus sebenarnya itu bukan tugasNya tapi Ia harus patuh kepada Bapa, sehingga pada saat sebagai manusia Ia berkata jiwaKu (terjemahan bahasa Inggris : my soul) -- terjemahan bahasa Indonesia : hatiKu -- sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Sepertinya tidak ada kesempatan bagi Yesus untuk bernafas lega, ketika menarik nafas Ia menghirup penderitaan manusia dan saat menghembuskannya Ia menghembuskan pertolongan, pembelaan, perhatian dan kepedulianNya.
Lukas 22 : 42 - “Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.”
Saat Yesus menggunakan jubah belas kasihanNya, ternoda oleh pelanggaran, kejahatan manusia tapi bukanlah Putra kalau Yesus tidak mau selesaikan tanggung jawab dan tugas yang diberikan Bapa sampai tuntas di ruang kronos.
Yohanes 19 : 30 - Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”...
Tidak ada masalah, pekerjaan, tanggung jawab yang tidak dapat diselesaikanNya, Ia selesaikan sampai tuntas sehingga Paulus memberikan jaminan :
Roma 6 : 5 - Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya.
Saat kita menjadi satu dalam kebangkitanNya, tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh Yesus dengan tuntas.
I Korintus 15 : 43 - Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
Ketika kita menjadi satu dengan kematianNya mungkin kita dicemooh tapi perut bumi tidak bisa menahan tubuh Yesus karena Allah tidak pernah bisa mati. Yesus bangkit bukti kemenangan surga yang diimpartasikan (dialihkan) pada kita sehingga kita menang.
II Korintus 2 : 14 - Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenanganNya....
Ia tidak gagal ketika berada di ruang kronos, sekalipun ruang ini berisi penderitaan manusia, ketika Ia bangkit dari kematian itu merupakan bukti kemenangan surga dan setiap hari kita dibawa ke dalam kemenangan dari Yesus Kristus.
Amin

Monday, April 09, 2007

Ringkasan Khotbah

Tahun XVIII 8 April 2007 No. 858
MENUJU TANAH PERJANJIAN
Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi 1 april 2007 Oleh Pdt: Robby Mandey , Tanjung Pinang
Yosua 3 : 5 - Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
Kita saat ini berada di akhir/ujung akhir zaman, ada perkara besar yang terjadi sebelum akhir zaman yaitu pemulihan gereja tetapi juga kehancuran gereja karena menggenapi Firman Allah banyak orang yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih.
Kalau kita masuk di zaman yang baru di mana Yesus memerintah di bumi tetapi dengan satu pembaharuan yaitu tubuh baru, hidup baru karena keadaan gereja disempurnakan sama seperti saat Yesus dipermuliakan, kita dipersiapkan oleh Yesus sendiri.
Persiapan apa yang Allah lakukan untuk menguduskan gerejaNya?
Yosua 1 : 1 - 2, setelah kematian Musa, Tuhan tetapkan Yosua untuk memimpin bangsa Israel masuk ke Kanaan. Tangan Tuhan yang luar biasa membuka jalan sebelum mereka masuk tanah perjanjian, dua kali bangsa Israel melewati air yaitu laut Teberau (gambaran baptisan air) dan sungai Yordan (gambaran baptisan Roh Kudus).
Sungai Yordan juga berbicara tentang dunia ini yang mengalirkan air yang membawa banyak lumpur dari danau Galilea menuju ke laut Mati. Di laut Mati tidak ada kehidupan, kita harus lewati dunia ini untuk mencapai tanah perjanjian. Tidak ada seorangpun yang mencapai kesempurnaan/kerajaan sorga tanpa kepenuhan Roh Kudus.
Yosua 1 : 3, Allah yang berjanji (janji = covenant) dan dasar janjiNya adalah sumpah.
Yosua 1 : 4, 15, tanah yang Tuhan janjikan untuk kita begitu luas.
Lumpur berbicara tentang pengajaran yang sedang marak saat ini.
Matius 24 : 7, huru-hara juga masuk dalam gereja. Sebelum masuk dalam zaman baru akan ada permulaan penderitaan.
Matius 24 : 9 - 12, karena pengaruh dosa kasih orang menjadi dingin, gereja harus mengatasi lumpur-lumpur ini untuk masuk ke tanah perjanjian.
II Tesalonika 2 : 3 - 4, roh Antikris sudah ada saat ini hanya oknumnya belum kita lihat.
II Tesalonika 2 : 9 - 10, ia tidak mengasihi kebenaran (kebenaran = Firman Allah, Yohanes 17 : 17).
II Petrus 2 : 1, akan ada guru-guru palsu dan pengajaran sesat.
Yosua 1 : 5 - 7, dasar-dasar kekuatan gereja di akhir zaman adalah pengajaran, doa dan penyembahan. Gereja membutuhkan kekuatan dari Roh Kudus dan keteguhan hati harus datang dari diri kita.
Filipi 3 : 2 - 3, kita harus lebih berhati-hati, lebih selektif, ada perhatian dalam bertindak dan mengambil keputusan, ukur semua dengan Firman Tuhan.
Yosua 1 : 8 - Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Dengan penuh Roh Kudus seberangi sungai Yordan, maka kita akan mencapai tanah perjanjian.

Amin