Sunday, September 11, 2011

FIRMAN ALLAH TETAP SAMA DARI ZAMAN KE SEGALA ZAMAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 September 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Dari zaman purbakala sampai Yesus datang kali yang kedua, firman Allah tidak berubah; firman Allah ya dan amin. Ibrani 13:8 - Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Apabila firman Allah merupakan nubuatan pasti terjadi/digenapi. Dalam kitab Mikha misalnya, jauh sebelum penciptaan Yesus sudah ada. Kejadian 3:15 - Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. Ayat ini diucapkan ketika manusia baru saja jatuh dalam dosa; keturunan perempuan akan menghancurkan rencana-rencana jahat Iblis. Setelah Allah mengucapkan baru kemudian manusia diusir dari taman Eden. Empat ribu tahun kemudian ayat ini digenapi saat Yesus lahir dan Ia melakukan pelayanan 3,5 tahun dan Ia naik ke Golgota, disalibkan--ini bukan kekalahan, Paulus terangkan dalam Kolose 2:15 itulah saat Yesus melucuti senjata-senjata, pekerjaan-pekerjaan Iblis.

Apabila firman Allah merupakan sebuah ilustrasi yang mempunyai makna di akhir zaman itu pasti terjadi/digenapi. Keluaran 25:31-35, di kemah sembahyang ada tiga ruangan yaitu halaman, tempat kudus, dan tempat maha kudus. Salah satu perabot yang terdapat di tempat kudus adalah kaki pelita; tiap cabangnya terdiri dari 3 stel kelopak-kuntum-bunga, tiap cabang ada 9 potong, barulah paling atas lampu, berarti ada 27 potong; batang di tengah ada 4 stel berarti ada 12 potong. Kalau dijumlahkan di sebelah kiri ada 27 potong, di sebelah kanan ditambah dengan batang ada 39 potong. Gambaran ini diberikan Tuhan kepada Musa ketika di gunung Sinai, Musa harus membuat seperti contoh yang telah ditunjukkan padanya (Keluaran 25:40); 1.800 tahun kemudian tokoh-tokoh gereja mengadakan Konsili I di Konstantinopel (sekarang Istambul ibukota Turki) --300 tahun sesudah Yesus mati di salib--; dikumpulkanlah tulisan-tulisan lalu disepakati Perjanjian Baru ada 27 buku, Perjanjian Lama ada 39 buku. 500 tahun setelah Musa menerima instruksi di gunung Sinai, Daud berkata dalam Mazmur 119:105 - Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Firman Allah, apakah itu dalam bentuk nubuatan atau ilustrasi, itu pasti akan digenapi. Matius 24:35 - Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Kalau kita menerima firman Allah kita menerima kekekalan. Kenapa/apa sebab Alkitab menulis dengan vulgar bahwa ada pribadi, bahkan bangsa yang mengalami kepahitan-kepahitan padahal semua firman Allah kekal dan digenapi?

Hakim-hakim 6:1-6, dalam kitab Imamat dan Ulangan di sana Tuhan janji kalau orang Israel masuk ke Kanaan Tuhan sudah siapkan fasilitas-fasilitas. Tetapi setelah berada di tanah perjanjian mereka mempunyai rumah tapi tidak menikmati, di malam hari mereka harus naik ke gunung untuk tidur di lubang-lubang perlindungan, mereka menabur, tapi hasil dijarah oleh orang Midian, mereka menjadi sangat melarat, mereka alami ini selama 7 tahun. Yeremia 25:11-12, bangsa ini baru saja menerima kaabah megah yang dibangun oleh Salomo tapi tidak berselang lama semua kekayaan mereka dan perkakas bait Allah di bawa ke Babel. Kenapa bisa terjadi? Padahal dalam Keluaran 19:5-6 dikatakan: ... jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.... Mereka punya berkat tapi tidak menikmati, di Babel mereka dihina habis-habisan (Mazmur 137:1-4).

Apa sebab mereka mengalami ini? Karena:

1. Mereka meragukan firman Allah.

Tuhan sudah berjanji dalam Kejadian 28:15 tapi Yakub tidak yakin, Yakub takut ketika bertemu dengan Esau dan ia mengatur formasi, buktinya Kejadian 33:1-2. Percayalah pada Yesus maka Tuhan akan bekerja luar biasa. Orang yang bimbang sama halnya dengan orang yang telah meninggalkan Tuhan.

2. Hidup mementingkan diri sendiri.

I Samuel 8:11-18, ketika mereka menuntut Tuhan terus-menerus supaya mereka mempunyai seorang raja, Tuhan ijinkan mereka mempunyai seorang raja dan nabi Samuel telah memberitahu hal-hak raja. Sebenarnya Tuhan yang harus menjadi raja, Tuhan yang diutamakan, persembahkanlah segala-galanya untuk Tuhan. Kita seringkali meletakkan diri sebagai raja; seringkali kita berkata hatiku adalah rajaku. Selama zaman raja-raja 490 tahun orang Israel sudah mengesampingkan Tuhan, semuanya untuk raja; sebenarnya setiap 7 tahun ada 1 tahun khusus untuk Tuhan, tapi selama 490 tahun tidak satu hari pun diberi untuk Tuhan, sehingga 70 tahun mereka ditindas oleh Babel.

Karena itu Daud berkata dalam Mazmur 19:13 - Tak ada yang dapat menyadari kesesatannya; TUHAN, bebaskanlah aku dari kesalahan tersembunyi (TBIS).

Amin.