Sunday, March 14, 2010

HATI YANG TAAT DAN MENGASIHI TUHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 Maret 2010 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:21 - Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
Latar belakang hidup Abraham adalah nenek moyangnya penyembah berhala. Abraham disebut orang yang benar dan dibenarkan oleh iman dan perbuatannya. Yosua 24:2-3. Kenapa Abraham sampai dipilih menjadi bapa dari segala orang percaya? Tuhan melihat ke dalam hati setiap orang, kita bukan ditimbang karena kaya atau miskin tapi Tuhan menimbang hati. Bagaimana mutu hati Abraham?
Ibrani 11:8 - Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman Abraham taat, kualitas yang ada di dalam hati Abraham, Tuhan melihat dari kehidupan sehari-hari Abraham bertumbuh sebagai seorang anggota masyarakat yang punya ketaatan, sangat menghargai norma-norma/hukum apapun juga. Abraham punya ketaatan saat ia dipanggil untuk keluar dari negeri dan keluarganya. Ketika ia keluar dari Urkasdim Abraham berumur 75 tahun, ia seorang yang sudah mapan, kaum ningrat, ke mana saja ia pergi ia mendapatkan prioritas, orang-orang sangat menghargai dia karena dia taat pada hukum umum (hukum manusia). Tuhan melihat dalam hukum manusia saja ia taat apalagi untuk hukum sorga, lalu Abraham tinggalkan negeri dan kaum keluarganya dan pergi ke negeri yang tidak diketahuinya sebelumnya.
Waktu Abraham berada di zona nyaman Tuhan panggil dia untuk berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Sering kali ketika kita mendengar firman Allah, firman Allah menuntut untuk patuh tapi dalam kepatuhan kita menuntut imbalan. Ibrani 11:9, waktu Abraham tiba di tanah itu pun ia dianggap pendatang, orang asing, tidak ada penghargaan. Seorang yang taat dan mengasihi pada Tuhan tidak berharap akan mendapatkan apa-apa, tidak menuntut pada Tuhan, ia patuh karena ia mengasihi Tuhan.
Tuhan melihat Abraham punya kualitas patuh, kepatuhannya nyata sekali. Ibrani 11:17, karena iman ia taat dan mengasihi--seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan nominal dan hukum yang menguatkan nominalnya; banyak orang menuntut pengakuan patuh tapi tidak mengasihi dan sebaliknya. Kalau kita mau dibenarkan Tuhan, kepatuhan bukan temporer tapi patuh selalu beriringan dengan kasih (cinta), banyak orang berjalan patuh tapi temporer. Karena Abraham taat dan mengasihi Tuhan waktu berumur 125 tahun, Ishak anak satu-satunya ia persembahkan pada Tuhan, Tuhan ingin tahu mutu kasihnya. Ishak berumur 25 tahun --umur produktif-- bagaimana kalau Abraham tidak mempunyai kasih?
Ketika Abraham mempunyai kepatuhan yang berjalan seiring dengan kasih, Tuhan sangat menghargai dan menghormati, kalau kita punya taat dan cinta kita pasti dihargai oleh Tuhan. Tuhan abaikan simfoni sorga, Tuhan mau mendengarkan kita karena kita patuh dan mengasihi Tuhan. Bagaimana Tuhan mau mendengar karena orang itu patuh dan mengasihi Tuhan? Hakim-hakim 6:1-6. Orang Israel menjadi sangat melarat dan menderita 7 tahun karena mereka dipermainkan oleh bangsa Midian yang jumlahnya sangat banyak tidak imbang dengan kekuatan mereka. Saat mereka menderita Tuhan menyuruh Gideon untuk mengumpulkan tentara, pertama kali berkumpullah 32.000 orang, melewati tahap seleksi tinggal 10.000 orang, dari 10.000 orang yang punya kualitas taat pada firman Allah dan mengasihi Tuhan yang berfirman hanya 300 orang. 300 orang yang taat dan mengasihi masih dites untuk berhadapan dengan puluhan ribu tentara Midian, orang Israel hanya bersenjatakan kendi, obor dan terompet. Kalau kita mendapatkan perintah ini kita mau taat atau tidak?
Tuhan sangat menghargai ketika kita taat dan cinta pada Tuhan, dengan senjata itu puluhan ribu orang Midian dikalahkan. Ketika kita menyatakan mau taat dan mengasihi Tuhan, Tuhan berkata dalam Ibrani 11:16 - ...Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka,... Gideon sangat dipermalukan ketika menyiapkan 300 kendi, obor dan terompet sebagai senjata, dan pengolok-olok ribuan orang tapi ketika kita taat kepada Roh Allah dan mau mengasihi apapun kata orang, Tuhan datang dan tampil berkata Aku tidak malu mengakui bahwa engkau anakKu, dombaKu, sebutlah Aku Bapa, Abba, dan Aku akan menolongmu. Maukah kita taat, seiring dengan taat mau cinta Yesus?
Amin.