Monday, January 19, 2009

MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN SURAT YAKOBUS

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 Januari 2009

Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Kedua belas suku bangsa Israel yang merupakan gambaran orang percaya di akhir zaman dengan formasi masing-masing 3 suku di sisi Timur (Yehuda, Isakhar, Zebulon), Barat (Efraim, Manasye, Benyamin), Utara (Dan, Asyer, Naftali), dan Selatan (Ruben, Simeon, Gad) Tuhan sudah tetapkan untuk mengelilingi, merawat kemah Tuhan. Mereka harus setia mengelilingi dan tidak boleh berubah. Kalau mereka tetap setia, tidak beranjak maka awan (berbicara tentang kemuliaan Allah) akan menudungi mereka.

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai sehingga Roh Kudus mendorong Yakobus untuk menulis surat Yakobus adalah supaya jemaat dapat membuktikan iman masing-masing melalui perbuatan di mana Tuhan percayakan kita ada.

Sifat dari Allah:

1. Mazmur 23:1.

Yehova Rohi = gembala, gelar yang disandang Tuhan dengan keahlian:

- Ahli memberi makan domba-dombaNya. Mazmur 23:2, Ia meletakkan di padang yang berumput hijau, di zaman kuno gembala akan mengadakan peninjauan ke lokasi di mana domba akan digembalakan satu hari sebelumnya dan ia akan mencabuti rumput yang mengandung racun sehingga ada jaminan domba tidak akan sakit.

Matius 14:15-17, jangan panik sementara kita berhadapan dengan sebentar lagi akan ‘gelap’ karena Dia sanggup mencukupi kebutuhan kita.

- Ahli dalam hal memberi minum. Yohanes 4:13,14; Mazmur 23:2, Ia membawa ke air yang tenang bukan air yang mengancam/menghanyutkan. Dia tahu kehausan fisikal juga kehausan rohani.

- Ahli untuk memelihara dan menghibur. Yesaya 66:12,13, Allah kita adalah Allah yang perkasa tapi Ia tidak segan mengumpamakan diriNya seperti seorang ibu yang merawat menggendong dan menyusui bayinya.

2. Keluaran 15:26.

Yehova Rapha, gelar yang disandang Tuhan dengan keahlian:

- Menyehatkan air yang telah tercemar, Keluaran 15:22,23. Banyak yang bisa mencemari kita, Iblis berusaha mencemari hidup kita sehingga kita terkena penyakit rohani tapi Tuhan adalah Yehova Rapha yang mampu menyehatkan air yang telah tercemar.

- Menahirkan air yang menyebabkan kematian, II Raja-raja 2:19-22. Letak kota Yerikho stategis tetapi airnya selalu membawa kematian.

- Ahli untuk membalut, membebat luka-luka dan membiayai proses pemulihan, Lukas 10:30, 33-34.

Sifat Allah ini akan diimpartasikan, dialihkan kepada orang percaya (Kolose 3:10). Tuhan memanggil kita bukan hanya sekadar melimpahi kita dengan anugerahNya tetapi melalui anugerahNya Tuhan ingin agar sifatNya menjadi sifat kita. Ketika kita menerima firman Allah, kita disebut orang yang diselamatkan, kita mulai memuji, berdoa, melayani Tuhan karena menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah kepunyaan Tuhan dan Dia ijinkan kita untuk nikmati maka saat kita percaya, mengimani firmanNya, saat itu Dia impartasikan sifatNya dalam hidup kita secara terus-menerus sehingga kita menjadi serupa dengan gambaran Yesus (Roma 8:29).

Kapan dan melalui apa iman seseorang dapat kelihatan, tampak melalui perbuatan-perbuatannya?

Yohanes 5:16 - Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Kita dipanggil di setiap sisi masing-masing supaya sifat Yesus nampak dari perbuatan kita. Kalau kita berusaha merawat rumah Tuhan, tidak diam tapi bangkit maka Tuhan mempunyai respon awan (= pribadi Tuhan) tidak akan beranjak, tetap menjaga dan menunggui hidup kita. Matius 26:40-41, seumur hidup kita Tuhan sudah menjaga kita, tidak sanggupkah kita untuk merawat, menjaga kemah Tuhan¾memberi makan, memberi minum, memelihara dan menghibur, menyehatkan air yang telah tercemar, menahirkan air yang membawa kematian dan membalut, merawat luka-luka? Jangan tunggu awan kemuliaan hilang karena akan terjadi bencana atas rumah-rumah orang Israel kalau awan kemuliaan Allah beranjak.

Amin.

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian VIII)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 04 Januari 2009

Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Formasi keempat, tiga suku yang berada di sebelah Barat yakni suku Efraim, Manasye dan Benyamin sekalipun diberkati luar biasa, mereka punya kelemahan; sama dengan jemaat Laodikia secara materi mereka diberkati tapi punya kekurangan. Kekurangan/kelemahan yang menjerat tiga suku ini yang perlu kita waspadai:

1. Kelemahan Efraim.

Yesaya 7:1-5, Efraim berkompromi dengan yang bukan kehendak Allah. Efraim berkompromi dengan bangsa-bangsa lain untuk menyerang raja Ahas. Efraim tidak punya sikap. II Korintus 6:14, Efraim gagal memelihara perangai sebagai terang, terjerat perangai kegelapan yang sering menyerang, menaklukan dan mengendalikannya. Sebagai orang percaya kita harus punya ketegasan untuk menjadi terang atau gelap. Efraim tidak punya pendirian yang kokoh.

Hosea 7:8, Ibrani 5:11-14. Efraim diberkati tapi bantut, tidak punya pertumbuhan rohani. Sebagai orang percaya kita harus bertumbuh dewasa di dalam Tuhan, dewasa dalam berkata-kata, bertindak dan bersikap.

2. Kelemahan Manasye.

Hakim-hakim 1:27, ketika suku-suku bangsa Israel memperoleh waris, mereka diberi pesan menghalau suku-suku bangsa Kanaan yang ada di situ, namun Manasye tetap mengijinkan penduduk Bet-Sean, Taanakh, Dor, Yibleam, dan Megido untuk tinggal di situ. I Petrus 2:5, mereka menjadi virus penyakit yang menjadi penghambat utama dalam rangka kita dibentuk menjadi batu yang hidup. Kita yang semula adalah batu hutan, Tuhan membentuk kita menjadi batu hidup melalui proses pembentukan hidup kita. Ketika kita digali, dilinggis dan dipahat Tuhan tidak meninggalkan kita. I Petrus 2:1, kita harus membuang virus penyakit -segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah- supaya tidak menghambat pertumbuhan rohani kita.

3. Kelemahan Benyamin.

Hakim-hakim 20:12-14, orang-orang Benyamin tidak mau mendengar nasihat saudara-saudaranya untuk minta maaf dan mohon pengampunan dari Tuhan karena mereka telah mengusik dan merampas hak orang Lewi yang dalam perjalanan. Suku Benyamin terjebak oleh roh tidak mau menerima pimpinan dari Tuhan sehingga suku Benyamin tertimpa murka. Daud tahu ini, itu sebabnya ketika Daud beberapa kali terjebak untuk tidak mau patuh pada pimpinan Tuhan, Daud mempunyai doa dalam Mazmur 143:10 – Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!

Namun lepas dari semua kelemahan ini, surat Yakobus ditujukan pada kita dan kita diminta supaya menjaga kemah Tuhan, mengelilingi kemah Tuhan, setia dalam panggilan Allah. Imamat 11:45, Tuhanlah yang telah menuntun kita keluar dari Mesir menuju ke Tanah Perjanjian, dulu kita berada pada hidup yang lama sekarang kita telah menjadi anak-anak Allah, Tuhan bukan hanya memberkati kita melainkan Tuhan atur formasi supaya masing-masing kita berdiri di sisi dimana Allah percayakan untuk merawat rumah Tuhan.

Ketika kita dipercaya untuk merawat rumah Tuhan milikilah merasa memiliki (sense of belonging) apa yang kita rawat. Rumah Allah itu Tuhan yang punya, dipercaya kepada kita untuk kita rawat karena melalui rumah Allah, kita dipelihara, dilindungi, diberkati. Dan di dalam rangka kita merasa memiliki rumah Tuhan, kita dipanggil bukan hanya sekedar untuk diselamatkan dan menerima berkat tapi semua yang kita terima kita pakai untuk merawat rumah Tuhan, karena itu Tuhan berkata: “Jadilah kudus sebab Aku ini kudus” (= suci, saya tidak sama seperti yang pada umumnya); qadowsh – bahasa Ibrani; hagios – bahasa Yunani. Milikilah roh turut merasa memiliki, jangan hanya turut menikmati! Ketika kita punya roh semacam ini kemuliaan Allah yang berisi kelimpahan, kekayaan, semarak, kemegahan, kebahagiaan yang Allah punya akan turun dalam penghidupan kita sehingga kelimpahan dari seberang lautan akan diserahkan kepada kita (Yesaya 60:5).

Amin.