Sunday, August 02, 2009

ANAK SULUNG

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 2 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:18 - Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Atas kehendakNya sendiri yang Paulus katakan sebagai takdir, ketika Tuhan jadikan kita, Ia sudah tetapkan tujuan sejak awal. Sebelum ada tanda-tanda, sebelum ada segala sesuatu Tuhan sudah punya takdir untuk kita. Dalam Efesus 1:3-14 terdapat tujuh rumus ilahi tentang takdir (= predestination; satu tujuan yang ditetapkan sejak awal di dalam Kristus). Selama kita di dalam Kristus, tujuh rumus ilahi dan buahnya akan mewarnai hidup kita. Persoalannya banyak orang ingin berjalan menurut kemauannya sendiri dan saat ia berjalan menurut kemauannya sendiri ia berada di luar Kristus. Jangan mimpi akan mendapat perkara-perkara ilahi kalau berada di luar Kristus, di luar Kristus hidup menjadi sia-sia.
Beberapa di antara tujuh rumus ilahi dalam kerangka takdir kalau di dalam Kristus:
Efesus 1:3. Laut boleh terjadi tsunami, peta bumi boleh berubah, bencana boleh terjadi, tapi kita ditakdirkan di dalam Kristus menerima berkat dari sorga, sebagaimana yang di sorga demikian akan terjadi dalam hidup kita. Jangan dicengkram takdir di luar Kristus!
Efesus 1:4. Kita telah dipilih dan ditetapkan --bukan ‘akan’ dipilih-- sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus (hagios - bahasa Yunani = tampil beda; tidak sama dengan yang pada umumnya) dan tidak bercacat (amōmos - bahasa Yunani = tidak ada nodanya).
Di dalam Kristus ada jaminan dan tujuh rumus ilahi diakhiri di ayat 13 dan 14 ditekankan di dalam Kristus kita telah dimeteraikan dengan Roh Kudus, kita memiliki surat berharga/jaminan untuk memperoleh semua. Pastikan diri kita untuk mengambil pilihan untuk tinggal di dalam Kristus (memiliki jaminan), jangan mengambil pilihan untuk tinggal di luar Kristus--banyak ancaman binatang, penyamun, penguasa di udara.
Kembali ke Yakobus 1:18, ketika kita mengenal soal takdir ada tujuh rumus takdir supaya pada tingkat tertentu dalam proses menuju tujuan ada perkembangan/pertumbuhan. Tuhan sudah tetapkan sejak awal satu kepastian tapi harus ada perkembangan karena setiap perkembangan ada berkat/fasilitas sendiri-sendiri. I Yohanes 2:13-14, ada tiga fase yang dimuat dalam ayat ini yaitu anak-anak, orang muda dan orang tua. Biasanya tiga fase dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok anak-anak dan kelompok dewasa. Ketika orang percaya ini mencapai tingkat tertentu seperti yang dimaksud oleh Yakobus ketika pertumbuhan/perkembangan dalam kategori dewasa maka ia menjadi anak sulung, dewasa rohaninya. Dewasa rohani tidak dibatasi oleh umur.
Saat Tuhan melihat kita dewasa, Imamat 23:10 hasil pertama dari penuaian itu milik Tuhan dan hasil pertama disebut buah sulung. Siapa yang disebut buah sulung di Perjanjian Baru?
1.Kolose 1:18, Yesus karena Ia yang pertama bangkit dari antara orang mati.
2.Ibrani 12:23, orang percaya di hadapan Allah disebut anak sulung karena anugerah.
Bilangan 3:13, setiap anak sulung itu kepunyaan Tuhan, Yesus kepunyaan Bapa, kita sebagai orang percaya kepunyaan Bapa. Fasilitas yang bagaimana yang disiapkan untuk anak sulung (orang percaya yang dewasa rohaninya)?
Ulangan 28:11-13 adalah hak dari semua anak sulung, berkat yang Tuhan siapkan untuk anak sulung. Anak sulung bukan hanya berbicara tentang pribadi kita tapi juga anak keturunan kita, keluarga kita. Yesaya 61:9 - Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN.
Amin.