Sunday, July 26, 2009

PROSES LAHIRNYA KITA SEBAGAI ORANG PERCAYA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 26 Juli 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:18 - Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Yakobus ingin kemukakan terlebih dahulu, Bapa yang memanggil kita di dalam Dia tidak ada perubahan, semua bisa berubah (langit-bumi, umur, kekuatan kita, dll.) tetapi Allah mempunyai proses di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya dan sifat-sifat Allah yang tidak berubah Tuhan masukkan ke dalam hidup kita.
Apa kata firman Allah tentang segala sesuatu di dunia ini?
Bapa kita yang Yakobus katakan sumber segala terang yang padaNya tidak ada perubahan, Paulus terangkan dalam Roma 11:36 - Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Segala sesuatu dari Dia, kita membutuhkan banyak hal baik yang tampak/bisa disentuh maupun yang tidak bisa disentuh (ketenangan, rasa nyaman) yang Daud katakan dalam I Tawarikh 22:14 sekalipun dalam kesusahan, menghadapi banyak masalah ia telah menyediakan untuk rumah Tuhan seratus ribu talenta ( 3.400 ton) emas dan sejuta talenta ( 34.000 ton) perak, tembaga dan besi yang tidak tertimbang beratnya --upeti, hadiah dari raja-raja yang ia simpan di menara Daud-- karena Daud menyadari semua yang ia terima berasal dari Tuhan. Jangan sombong dengan apapun yang Tuhan percayakan pada kita karena segala sesuatu berasal dari Dia. Hubungkan dengan I Tawarikh 29:3-4, karena cintanya pada rumah Tuhan Daud menambahkan persembahan dari kekayaan pribadinya. Daud memberikan satu pernyataan dalam I Tawarikh 29:11-12, 10 kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan kepunyaan Tuhan. Daud mengembalikan pada Tuhan. Dunia kagum pada Nebukadnezar yang berhasil membangun kota dengan taman gantung lalu dengan pongah ia berkata segala pencapaian itu adalah milikku; ia tidak menyadari semua yang ia miliki itu karena Tuhan, Tuhan bisa mengambil kembali, Tuhan hempaskan dia, dan ia kehilangan segala-galanya dan menjadi seperti binatang.
Segala sesuatu dari Tuhan, Dialah yang sedang memproses kita sebagai milikNya, kembali ke Yakobus 1:18 - Atas kemauan-Nya sendiri... (TBIS); jadi Ia telah menjadikan kita bukan dengan tidak ada tujuan tetapi melalui firmanNya Ia menentukan tujuan yang akan kita capai, ketika Ia menciptakan kita Ia jadikan dengan satu tujuan yang pasti, yang Paulus jelaskan dalam Efesus 1:5 - yang dengan kasih-Nya telah mentakdirkan kita menjadi anak angkat-Nya oleh sebab Yesus Kristus, menurut kerelaan kehendak-Nya (TL).
Takdir/predestination-bahasa Inggris = tujuan yang akan dicapai sudah ditetapkan sejak awal; takdir menurut Alkitab adalah pada waktu Allah memberi takdir kepada kita, Ia sudah punya program, kita punya tujuan yang pasti, hubungkan dengan Yeremia 29:11 tulisan tentang kita yaitu rancangan Tuhan untuk kita, Tuhan sudah menetapkan sebelumnya bukan untuk celaka tapi untuk memiliki masa depan penuh dengan kepastian, tapi jangan lupa Efesus 1:3-14 ada tujuh hukum ilahi menyangkut takdir bila kita di dalam Kristus. Di dalam Kristus Tuhan takdirkan kita berhasil, memiliki masa depan penuh kepastian. Berapapun talenta, potensi atau kapasitas yang Tuhan beri pada setiap kita di tingkat manapun Tuhan tempatkan kita (benda terang, bintang-bintang tidak sama sinarnya), Paulus tekankan engkau punya masa depan yang penuh kepastian di dalam Kristus.
Masa depan yang Tuhan sudah siapkan bagi kita: Hosea 2:18-19 - Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya... Tuhan telah menjatuhkan pilihan ketika Ia takdirkan kita di dalam Kristus untuk satu tujuan yang pasti, saat kita menuju kepada tujuan yang pasti Ia tetapkan kita bukan hanya menjadi putraNya, pewaris dari kekayaan tapi kita mendapat gelar/status disebut istri. Dia tidak salah pilih. Puji Tuhan! Tuhan tidak pernah punya niat untuk menceraikan kita, kita digambarkan istri yang Lukas 15:31 katakan ketika kita dipilih menjadi istri Tuhan, Alkitab katakan kepunyaan suami adalah kepunyaan istri, Daud menyadari semua yang ia persembahkan karena cintanya pada Tuhan berasal dari Tuhan, keberhasilan Bapa adalah keberhasilan kita, Allah takdirkan kita di dalam kemenangan oleh anugerahNya di dalam Yesus Kristus. Tidak usah takut menghadapi hidup, menghadapi kompetisi yang tidak sehat sekalipun karena Allah tetapkan kepunyaan Bapa menjadi kepunyaan kita, namun apa yang Tuhan tetapkan bisa berubah atau tidak?
Di dalam Kristus tidak ada perubahan (Ibrani 13:8) tapi di luar Kristus ada perubahan. Ulangan 28:15, 23 yang membuat berubah adalah pihak manusia. Selama orang ini di dalam Yesus, tidak berubah tapi saat di luar Yesus --saat itu ia menjadi pemberontak terhadap firman Allah, tidak taat pada firman Allah-- ia yang menyebabkan anugerah berubah. Ulangan 28:38-40 ketika seseorang tinggalkan Yesus, Tuhan tetap menghargai potensinya tapi seluas, sedalam, setinggi yang dapat ia kumpulkan, semuanya akan gugur.
Apa yang Tuhan tetapkan tidak pernah berubah, Yeremia 26:12-13 Tuhan ingat ketika Ia tetapkan orang percaya untuk menjadi istri untuk selama-lamanya tapi ketika orang ini mau di luar Kristus itu adalah pilihannya untuk bercerai tapi sekalipun orang ini sudah salah melangkah Tuhan tetap ingat sehingga ketika orang ini bertobat kembali pada Tuhan, memperbaiki tingkah langkahnya, perbuatannya maka Tuhan akan menyesal atas semua yang terjadi atas dirinya dan Tuhan masukkan kembali orang itu dalam rangka takdir menuju kepada satu kepastian.
Amin.

Sunday, July 19, 2009

TUHAN GEMBALA YANG BAIK

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 19 Juli 2009
Oleh Pdt. Matheos Luhi, Takari Timor


Mazmur 23:5 - Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Sebagai gereja yang dalam perjalanan menuju ke rumah Bapa, banyak yang kita alami tapi Tuhan adalah Gembala yang baik. Bagaimana cara Tuhan sebagai Gembala yang baik menolong kita dalam menghadapi persoalan hidup? Dalam menghadapi persoalan hidup, kita tidak sendiri, hal ini dibuktikan oleh kesaksian Daud --semula ia adalah gembala domba-- pengalaman Daud sebagai gembala, seperti itu pula yang Tuhan lakukan dalam kehidupannya.
Latar belakang ditulisnya Mazmur 23:5b - Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak...
Domba-domba gembalaan ditimpa suatu penyakit yang tidak diketahui sebabnya pada waktu pergantian musim mereka membentur-benturkan kepala untuk menghilangkan rasa sakit dan tidak sedikit dari mereka yang mati. Setiap pergantian musim ada serombongan serangga --lalat sebesar pasir-- ketika serangga hinggap di kepala domba sampai di hidung yang ada kelenjar dan lalat-lalat ini bertelur di sana, hanya membutuhkan hitungan beberapa jam saja bisa menetas karena kehangatan kelenjar dan keluarlah ulat-ulat kecil yang makanannya berupa kelenjar di hidung yang kemudian naik ke otak dan saat itu timbullah masalah pada domba (gatal, sakit dan perih) yang menyebabkan domba lari saling bertubrukan, membenturkan kepala pada batu atau apa saja sehingga mereka tergeletak dan mati. Padahal di musim panas seharusnya pesta, musim panen tapi domba-domba seperti kerasukan dan mati ‘konyol’ karena mengerang sakit di bagian kepala. Ini menyiksa domba-domba, jadi sebelum pergantian musim kepala mereka disiram dengan minyak zaitun yang dicampur dengan rempah-rempah lain, serangga masih berkeliaran tapi campuran rempah-rempah menjadi bau yang tidak sedap bagi serangga sehingga mereka tidak hinggap di kepala domba.
Minyak = Roh Kudus, dalam menghadapi kesulitan apapun kita membutuhkan urapan Roh Kudus. Lalat sebesar pasir = hal-hal kecil bisa membuat masalah dalam kehidupan kita bahkan bisa membuat seseorang meninggalkan Tuhan. Ini adalah upaya Iblis untuk membinasakan orang percaya. Ada banyak cara dari Iblis untuk menggagalkan kita dalam perjalanan menuju rumah Bapa, Iblis tahu jerat-jerat/masalah yang halus bagi kita seperti dia menaruh lalat di hidung domba-domba Daud dan kadang bagaikan singa yang berjalan mengaum-aum tapi jangan takut karena Tuhan mengurapi kita dengan minyak. Kalau Roh Kudus mengurapi kita, kita akan tahu itu jerat Iblis.
Petrus pun mengingatkan kita agar hal-hal kecil ini jangan menggagalkan kita dalam perjalanan ke rumah Bapa. II Petrus 1:10 - Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Orang terantuk bukan karena tumpukan batu tapi karena batu yang kecil dan Iblis memanfaatkan hal-hal yang kecil untuk membuat kita tersandung.
Kepala = padangan rohani yang diurapi Roh Kudus. Masalah/perkara yang besar akan terlihat kecil kalau kita memiliki pandangan yang diurapi Roh Kudus. Kalau kita berada di suatu tempat yang tinggi, hal-hal yang besar di bawah kita semuanya kelihatan kecil, demikian kalau kita berada di hadirat Tuhan. Paulus katakan dalam I Timotius 3 hari-hari ini adalah hari yang sukar, pastikan Tuhan mengurapi kita dengan Roh Kudus sementara kita dalam perjalanan sehingga masalah yang besar sekalipun akan mampu kita hadapi. I Petrus 5:4 - Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Amin.

Sunday, July 12, 2009

PADA BAPA SEGALA TERANG TIDAK ADA PERUBAHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 12 Juli 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:17 - Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Bahwa sebagai Bapa dari segala terang, padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran (neither shadow of turning), ilustrasinya misalnya kita berdiri di jam 4 sore, derajat kemiringan bayangan tidak akan kembali menjadi bayangan jam 12 siang atau jam 2 siang atau berulang kembali. Di dalam Tuhan, Bapa segala terang janjiNya tidak pernah berubah, Ia tidak pernah menarik janjiNya, manusialah yang selalu merusak. Allah punya karakter selalu membetulkan, memperbaiki, tetapi Allah punya batas panjang sabar, Allah tidak mau dipermainkan.
Apa yang menjadi dasar bahwa di dalam Tuhan tidak ada perubahan?
Yakobus memberikan alasan dalam Yesaya 40:28, tidak terduga sama sekali pengertianNya dalam hal penciptaan, karya dan perhatianNya pada kita--perhatian manusia sering kali mempunyai dasar karena baik, berjasa. Semua yang Tuhan lakukan, memperhatikan, memberikan kasihNya, memang itu karakter Allah. Kita tidak akan pernah bisa menduga/memahami pengertian Allah sebab Tuhan adalah Allah yang kekal, Allah dari segala zaman. Ayat ini ditegaskan oleh Paulus dalam I Timotius 1:17. Allah kita adalah Allah segala zaman, Ia adalah Allah zaman Kejadian 1:1, Allah zaman Kejadian 1:2 (antara Kejadian 1:1 --bumi sudah ada penghuninya lalu bumi dirusak oleh Lucifer-- dan Kejadian 1:2 tidak ada data-data berapa lama zaman itu berlangsung), Allah zaman Nuh, Allah zaman Daud. Tuhan adalah Raja segala zaman dan situasi, Dia ada pada zaman purba, Dia juga Allah pada zaman sekarang/akhir zaman, Dia Allah yang mengendalikan segala sesuatu. Daud menggambarkan tentang kedahsyatan Allah dalam Mazmur 84:12, Allah kita adalah Allah yang maha kuasa tapi Ia bersedia digambarkan seperti matahari, matahari setiap detiknya mengeluarkan energi untuk menghidupi jagad raya sebesar 4 x 1033 (penulisan dengan rumus matematika). Allah kita adalah Allah yang punya perhatian dari segala zaman dan perhatiannya tidak pernah dikurangi. Bilangan 23:19, kalau Ia berfirman Ia pasti melakukan.
Tuhan tidak pernah ada perubahan, sebagai Allah yang tidak pernah ada titik perubahan, apa yang Ia ingin temukan dalam diri kita?
Mazmur 102:14 - Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya; sebelum Ia menemukan sesuatu yang diharapkan dalam diri kita, itu sudah ada di dalam diri Yesus. Sion bicara tentang orang percaya, tidak hanya menunjuk roh, tubuh dan jiwa tapi semua yang ada pada orang percaya itu, keluarga, karir, bisnis. Tuhan akan menyayangi Sion, Tuhan sangat menyukai perhimpunan orang-orang benar (Ibrani 10:25). Ketika Tuhan turun dalam perhimpunan orang percaya, Ia datang pada tiap pribadi yang akan di-rapha bukan hanya individunya tapi semua yang ada padanya. Tuhan memiliki ikatan batin dengan umatNya. Di saat kita takut Ia ingin tuangkan damai sejahtera. Mazmur 78:25, roti malaikat = firman Allah, orang percaya yang datang ke perhimpunan dan senang makan firman Allah, Tuhan akan mengirimkan perbekalan untuk konsumsi emosi, intelektual, bisnis, karir, Tuhan akan berikan berlimpah.
Sebagai Allah yang tidak pernah berubah apa yang Ia harapkan dari kita?
Mazmur 102:15, Tuhan ingin kita bukan hanya menuntut apa yang kita imani tapi Allah ingin karakterNya ada dalam hidup kita. Batu bangunan = sesama orang percaya. Tuhan menunggu kita, mungkin ketika kita menyentuh batu-batu yang berserakan, mengumpulkan debu-debu yang beterbangan mungkin lingkungan memperkatakan kita tapi miliki Roh Kristus untuk merawat. Allah selalu memperlihatkan perhatianNya dan Ia ingin komponen ini ada dalam hidup kita.
Mazmur 133:3, di lokasi manapun Tuhan temukan anak-anakNya punya hati Bapa, punya perhatian mengumpulkan batu-batu yang berserakan, mengumpulkan debu, ketika Tuhan temukan orang yang punya hati Bapa, ke sana Tuhan mengirimkan berkat. Sekalipun kita berada dalam kompetisi ketat, Tuhan menaruh berkat di sana, ketika Tuhan mengirimkan berkat ke sana, tidak semua orang akan menyukai kita karena kita berada di dunia yang penuh ketidakseimbangan, jangan kuatir dan takut! Mazmur 76:3-4, anak panah yang diarahkan pada kehidupan Sion, Tuhan patahkan, Allah punya cara untuk mendemonstrasikan Dia adalah Allah segala zaman dan Raja segala zaman.
Amin.

Sunday, July 05, 2009

PEMBERIAN-PEMBERIAN BAPA SEGALA TERANG

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 5 Juli 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:17 - Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Manusia mudah lepas kontrol, tapi bersyukur karena Bapa kita adalah Bapa segala terang. Tuhan adalah sumber dari segala terang baik secara jasmani maupun rohani. Ia ingin menerangi pendidikan, pekerjaan, keuangan, emosi, hati kita, bahkan saat kita mengambil keputusan dalam setiap tindakan kita.
Kapan, di mana dan bagaimana caranya untuk mendapatkan pemberian-pemberian Bapa segala terang?
Matius 6:9 - Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu... Bapa kita adalah Raja atas Kerajaan kemuliaan, ketika berseru anak-anak Kerajaan menyebutNya Bapa--berarti ada ikatan keluarga. Matius 3:17, pentahbisan seseorang yang disebut putra Bapa di sorga adalah saat dia percaya, tinggalkan dosa dan dibaptiskan air. Matius 6:10, setelah dia menjadi putra, dia harus mengakui, menerima dan melaksanakan tatanan sorga karena Yesus ingin temukan tatanan itu dalam hidup pribadi, rumah tangga, di kesibukan apapun juga. Paulus menjelaskan format/tatanan Kerajaan Allah dalam Roma 14:17. Ada dua tatanan kerajaan yaitu kerajaan di bumi ini dan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah bukan hanya bicara soal jasmani karena yang jasmani satu kali kelak akan ditinggalkan tapi format Kerajaan Allah adalah kebenaran (oleh iman kepada Yesus, oleh anugerah Allah, kita dibenarkan) Roma 10:10; damai sejahtera = telah diperdamaikan dengan Bapa di sorga, dipersatukan kembali, dahulu kita adalah pohon zaitun hutan yang dipotong dan kemudian oleh iman kepada Yesus kita dilekatkan/diselipkan pada pokok anggur yang benar (Yohanes 15:1-8); sukacita oleh Roh Kudus = dikendalikan oleh Roh Kudus, karena kita bukan lagi berjalan dengan keinginan-keinginan daging.
Kalau tatanan kerajaan Allah ada dalam penghidupan kita, kita masih ada dalam dunia, berhadapan dengan berbagai masalah tapi tatanan ini akan mengerjakan banyak hal dalam hidup kita. Kejadian 28:17, Yakub sedang goncang dan dalam tekanan karena Esau sedang mengejar dengan ancaman untuk membunuhnya, dalam tekanan justru Yakub berkata tempat ini dahsyat, merupakan pintu gerbang Kerajaan Allah dan ia merasa aman dan nyaman. Kenapa? Karena Yakub taat saat Tuhan mencegah dia untuk menggunakan kantong kulit pemberian ibunya dan mengatakan untuk mengambil batu menjadi bantal/alas kepalanya. Ketika Yakub menggunakan batu, Tuhan mengubah kekerasan menjadi lunak, ia melihat ada tangga dan malaikat naik-turun di tempat itu dan Tuhan berfirman: ...”Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” (Kejadian 28:13-15). Kalau tatanan Kerajaan sorga itu ada dalam hidup kita, di padang gurun pun Tuhan hadirkan suasana sorga.
Janji ini juga dialami oleh Salomo, II Tawarikh 1:10 ketika Salomo diangkat menjadi raja, Tuhan datang dalam sebuah mimpi, Salomo hanya minta tatanan Kerajaan Allah (hikmat dan pengertian) yang 1000 tahun kemudian Paulus menuliskan hikmat itu adalah Yesus Kristus (I Korintus 1:24). Tuhan meresponi ketika Salomo meminta tatanan Kerajaan Allah selain hikmat dan pengertian Tuhan memberi kekayaan, harta benda, kemuliaan yang belum pernah dimiliki siapapun juga (II Tawarikh 1:11-12) dan Tuhan menggenapinya, Tuhan menggerakkan Hiram raja orang kafir mengirimkan apa yang Salomo kehendaki (I Raja-raja 5:8-10) bahkan Tuhan mempromosikan Salomo sampai ke Afrika (I Raja-raja 10:10-11).
Yeremia 39:17-18, selain Tuhan mempromosikan seseorang kalau ada tatanan Kerajaan Allah, Tuhan juga akan membela. Janji ini diberikan kepada Ebed-Melekh (Yeremia 39:16) karena ia pernah memperhatikan, membela Yeremia dengan taruhan nyawanya ketika Yeremia ditangkap oleh raja Zedekia. Namun, setelah Allah promosikan, membela, jangan lupa ada satu peringatan dalam Ulangan 8:11, 17 jangan sampai roh Nebukadnezar ada dalam hidup kita. Nebukadnezar lupa apa yang ia capai bukan karena ia berpotensi atau cakap tapi itu merupakan karya Tuhan dalam hidupnya. Semua kembalikan pada Tuhan karena manusia itu nothing (tidak ada apa-apanya), Tuhan itu everything (segalanya), mendekatlah pada Tuhan maka engkau akan menjadi something (sesuatu). Ketika imam-imam menyembelih korban untuk Tuhan, semua daging boleh dimakan imam dan orang Israel namun lemak (yang membuat harum korban) untuk Tuhan. Lakukan tugas kita dan hasilnya kembalikan pada Tuhan.
Amin.