Sunday, February 14, 2010

IMAN HARUS BERTUMBUH

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 Februari 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:17 - Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Ayat ini diawali dengan demikian juga halnya dengan iman berarti ayat ini punya hubungan dengan ayat 15-16, Tuhan menyapa manusia dengan bermacam-macam cara, Ayub menulis Tuhan menjumpai manusia dengan satu dua cara melalui ciptaanNya tapi manusia tidak memperhatikannya. Allah menyampaikan firman Allah, di mana firman Allah pergi, firman Allah membawa kekuatan demikian juga dengan iman, iman muncul tapi iman tidak dihiraukan manusia.
Apa yang dimaksud dengan iman tanpa disertai perbuatan? Disamakan halnya dengan sapaan Tuhan kepada manusia tapi manusia tidak menghiraukannya. Tidak disertai perbuatan = iman yang tidak mempunyai pertumbuhan seperti pohon yang tidak mengeluarkan buah. Ia menamakan diri orang beriman tapi tidak ada buah. Tuhan sedih, kenapa Tuhan begitu sedih? Markus 4:26-29, dalam pasal 4 diawali ayat 1-20, Yesus memberi perumpamaan tentang penabur, ada empat kualitas/karakter/jenis tanah yaitu: tanah di tepi jalan; tanah penuh batu-batu, tanah penuh duri; dan tanah subur; dari keempat jenis ini hanya satu yang mengeluarkan buah dan baru kemudian Yesus menyambung dengan perumpamaan tentang benih (misteri benih) – ayat 28. Bumi Tuhan siapkan dan Tuhan beri kesempatan agar benih bisa berkembang sesuai karakter/tabiat masing-masing. Ayat 27, ketika benih bertumbuh, kejadiannya tidak diketahui oleh orang. Bagaimana benih itu bertumbuh kita sama sekali tidak tahu, tidak bisa mengerti. Bertumbuhlah semaksimalnya dan Tuhan beri kesempatan sampai bumi ditutupi kemuliaan Allah. Tuhan rindu mempunyai satu tempat sehingga melalui tempat ini Tuhan tuangkan perhatian, kasih, semua belas kasihanNya pada manusia.
Kejadian 2:8, setelah Tuhan menciptakan jagad raya maka Tuhan tetapkan bumi supaya bumi ada benih kemudian benih bertumbuh untuk memenuhi bumi. Tuhan tetapkan di pusat bumi, Tuhan membuat taman Eden, Tuhan siapkan untuk berkomunikasi dengan manusia sehingga Tuhan bebas untuk turun menyatakan kasihNya sehingga manusia bisa bebas menikmati kemuliaanNya. Paulus terangkan dalam II Korintus 6:16, ketika Tuhan sudah membuat taman Eden, Tuhan menempatkan manusia di sana dan Tuhan berkata: Aku akan diam bersama-sama manusia; Aku akan hidup (= semua yang Aku miliki Aku akan perlihatkan kepada manusia) bersama manusia; mereka yang ada di taman ini akan menjadi umatKu, bangsaKu.
Yesaya memberi penjelasan tentang tempat itu dalam Yesaya 51:3 - Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring. Di mana tempat itu sekarang? Taman Eden sudah hilang, kalau Yesaya mengatakan sekarang ini masih ada tempat seperti dalam Yesaya 51:3, di mana tempat itu sekarang? Tempat ini namanya Sion, Tuhan menghibur Sion (= orang percaya). Di mana wadah tempat orang percaya? Gereja yaitu kita – bukan gedungnya tapi perhimpunan orang percaya, reruntuhan = di dalam gereja berisi pribadi-pribadi yang ayat ini gambarkan seperti kota yang telah runtuh–karena penyakit, studi, karir, gagal dalam banyak hal, tetapi di tempat reruntuhan itu Tuhan turun kemudian Tuhan bergerak untuk memulihkan sehingga reruntuhan ini menjadi taman Eden. Tuhan akan turun untuk menghibur reruntuhannya dan membuat menjadi taman Eden/taman Tuhan. Tuhan akan memulihkan, membangkitkan kembali sehingga mereka menjadi taman Tuhan.
Kapan puing-puing ini bisa kembali menjadi taman Tuhan? Kejadian 1:12. Allah melihat semuanya itu baik, apa dan kapan semua Tuhan lihat sehingga Tuhan memberi pujian semua itu baik? Ketika tanah, Sion, gereja yang berisi orang-orang yang gagal dalam banyak hal, mereka bagaikan benih mulai bertumbuh, ketika benih-benih mulai bertumbuh, mengeluarkan tunas, pertumbuhan mereka akan menghasilkan kemuliaan Allah. Kita punya benih firman Allah, iman harus bertumbuh menurut karakter masing-masing, kapasitas yang berbeda satu dengan yang lain maka kita akan menjadi taman Tuhan. Tidak ada satu reruntuhan yang tidak akan menjadi taman Tuhan kalau iman kita mau bertumbuh di dalam Tuhan menurut potensi masing-masing.
Amin.