Sunday, November 28, 2010

ISI / WARNA RUMAH HIKMAT

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 November 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Orang percaya sebagai rumah hikmat yang dibangun oleh Yesus, Yesus rindu supaya kita sebagai pribadi yang telah ditebus oleh darah Anak Domba Allah memiliki kepastian warna, jangan seperti ‘bunglon’ --eksis di tempat yang menguntungkan-- harus tegas, jangan berubah-ubah.
Wahyu 3:14-16 - Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Ada satu berita tragis ada orang Kristen yang tidak halal tapi tidak haram, Yesus menegaskan orang Kristen semacam ini Tuhan akan muntahkan. Laodikia berbicara tentang jemaat di akhir zaman. Kita adalah jemaat di akhir zaman, jangan suam, kita harus mempunyai kepastian mau dingin atau panas yang Paulus tegaskan dalam II Korintus 6:14, sebagai rumah kita harus tegas, Paulus katakan gelap atau terang. Mengenai panas atau terang, Yakobus pastikan dalam Yakobus 3:17 - Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Yakobus memberi penjelasan yang disebut panas/terang memiliki tujuh muatan/warna, ini adalah warna dari Yesus; tujuh warna/muatan ini harus menjadi warna/elemen-elemen yang ada di hidup kita.
Salah satu di antara ketujuh warna/muatan yaitu pendamai = senang terhadap ketenangan, risih kalau ada permusuhan. Milikilah warna dari Yesus, Yesus sampai rela tinggalkan tahta kemuliaan hanya karena terbeban melihat manusia yang senang berkelahi sampai terjadi perang sebab Dia Raja Damai, karena sorga warnanya terang maka kita harus punya warna pendamai. Roh permusuhan sudah masuk sejak manusia jatuh dalam dosa, sebagai contoh Kejadian 3:11-13. Kalau dosa masuk ke manusia, semua akan menjadi kotor, dosa selalu mau menutup-nutupi. Seorang yang berbuat dosa menjadi tidak tegas, tidak sportif. Dosa itu jahat menjadi penyebab sehingga manusia bermusuhan.
Sebagai gereja, muatan/warna hidup kita harus suka damai. Lihat Perang Dunia I (tahun 1914 -1918), dimulai dari satu insiden sederhana karena kelompok Nasionalis Serbia menangkap putra mahkota Austria lalu berkembang menjadi Perang Dunia I. Iblis licik, dia tidak bisa melawan Tuhan, dia menebarkan benih permusuhan sehingga terjadi perang dahsyat 10 juta orang tewas, 20 juta orang luka-luka dan cacat; Perang Dunia II (tahun 1939 - 1945) menyebabkan 40 juta orang tewas; saat ini sedang terjadi konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sebagai orang percaya/rumah, Yesus menekankan kita jangan ikut cara dunia senang memiliki musuh dan memusuhinya. Apa bisa? Damai itu sekarang sepertinya langka, kalau Yesus minta rumah ini harus punya muatan damai, itu pasti bisa.
Roma 6:6 - Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Yang suka bermusuhan adalah manusia lama, waktu kita lahir baru bukan berarti struktur anatomi kita berubah; tubuh, golongan darah dan sebagainya masih sama. Waktu Yesus disalib, manusia lama turut disalibkan, semua karakter manusia lama diambil dan ditanggung oleh Yesus, semua ketidakmampuan, ketidakberdayaan kita dinetralisir, dilumpuhkan, disterilkan oleh Yesus. Tuhan melumpuhkan potensi-potensi ingin menyakiti dan lain-lain.
Paulus jelaskan dalam Efesus 2:10 - kita ini buatan Allah... adalah ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dilahirkan kembali, menerima manusia baru. Kita adalah karya Allah (master piece) sehingga ketidakberdayaan kita sudah dilalukan. Ketika kita menjadi ciptaan baru, kita diciptakan 100% seperti Yesus. Roma 8:29 - ...menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya... karena Yesus ada dalam kita, kebaikan Yesus pun ada dalam hidup kita, biarlah rumah kita warnanya damai sehingga orang melihat keserupaan kita dengan Yesus. Yesaya 9:5 - ...dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yesus disebut Penasihat Ajaib, nasihat kita harus melegakan banyak orang, di dunia yang sedang dalam himpitan kita menjadi jawaban; Raja Damai, kita mempunyai kerajaan damai, apa saja damai, menjadi pendamai. Keserupaan kita dengan Yesus adalah apa yang ada di dalam Yesus itu ada dalam kita. Tuhan punya janji kalau rumah kita muatannya damai, kita akan memiliki masa depan (Mazmur 37:37), untuk mencapai masa depan Tuhan akan mengerjakan (Yesaya 26:12); mungkin ada gunung tinggi, masalah-masalah yang sulit kita selesaikan tapi Yesus berkata Aku akan selesaikan bagimu. Amin.

Sunday, November 14, 2010

PROFIL DARI PENDIRI RUMAH HIKMAT

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 November 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 3:16-17 - Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Yesus, Dia adalah owner/pemilik, arsitek/perancang, dan kontraktor/pelaksana dari pembangunan rumah hikmat. Rumah hikmat adalah hidup kita yang dibangun oleh Yesus. Potret dari Dia yang mempunyai ide, Dia disebut kekuatan Allah dan hikmat Allah (I Korintus 1:24), nama lengkapnya Tuhan Yesus Kristus; Dialah owner, arsitek dan kontraktor rumah hikmat. Kalau Yesus adalah pemilik rumah hikmat maka kita tidak usah kuatir karena Yesus bertanggung jawab dan Tuhan telah merancang hidup kita dan telah melaksanakan pembangunan dalam hidup kita, material yang bobrok (dosa) sudah diambil oleh Dia --kontraktor-- dan diganti yang baru sehingga kita disebut manusia baru.
Kolose 3:1, setelah Yesus --pemilik, perancang hidup kita, dan pelaksana pembangunan dalam hidup kita-- selesai membangun rumah, melakukan pekerjaannya, Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa; hubungkan dengan Ibrani 1:3 - ... Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa... di sini dijelaskan masa pelayanan Yesus selama 3½ tahun di dunia ini. Lukas 4:18-19, di dalam urapan Allah, Ia nyaringkan meniup terompet kabar baik yang isinya berbeda dengan kabar buruk, Ia datang menyembuhkan yang patah hati, luka-luka batin, mencelikkan mata yang buta, yang lumpuh bisa melompat. Setelah selesai masa pelayanan 3½ tahun membawa kabar baik, naiklah Ia ke Golgota yang Markus 10:32-34 memberikan gambaran tentang potret pada waktu Yesus mengakhiri pelayananNya di muka bumi ini. Pada waktu Yesus mengakhiri pelayananNya maka ahli-ahli Taurat dan imam-imam menyerahkan Yesus kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Dia, ke tangan orang-orang Kafir lalu Yesus jatuh ke tangan gubernur Pilatus, raja Herodes, dan tentara Romawi; Yesus diolok-olok, diludahi, disesah, dan dibunuh.
Kenapa Yesus alami ini dan wajahNya menjadi buruk?
Ketika zaman Nuh Tuhan murka, murka Tuhan dinyatakan melalui air bah untuk menumpas manusia hanya Nuh, istri, ketiga anak dan ketiga menantunya yang selamat. Selesai penghukuman, Nuh keluar dari bahtera dan saat Nuh mempersembahkan korban muncul pelangi sebagai tanda bahwa Tuhan tidak akan menghukum dunia dengan air bah, ini adalah gambaran zaman anugerah. Kenapa Yesus menderita sampai tidak berbentuk manusia lagi? Yesaya 53:4 - Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Galatia 3:13, manusia yang penuh dengan dosa, pelanggaran-pelanggaran, manusia akan menerima hukuman dari Tuhan, murka dari Tuhan namun Yesus datang, Ia tidak rela kita kena murka/kutuk dari Allah. Yohanes 19:30, saat Ia mati di kayu salib, semua kutuk dan murka Allah karena dosa dan kejahatan kita itu diambil oleh Yesus lalu Ia pikul atas diriNya. Sebenarnya kita yang menanggungnya tapi Ia mau mengambil semua ketidakmampuan kita lalu Dia pikul atas diriNya dan dipakukan di kayu salib lalu Yesus berkata: "Sudah selesai." -- artinya pekerjaan penebusan sudah selesai. Kita tidak akan lagi mengalami penghukuman setelah semuanya Ia pikul untuk kita.
Ibrani 1:3, sebagai bukti Yesus menang pada hari ketiga Ia bangkit dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa karena sudah selesai. Wahyu 15:7, bencana-bencana boleh terjadi saat ini tapi itu bukan murka Allah, setelah zaman anugerah baru murka Allah akan datang, setelah satu dari empat zat yang hidup yang mengelilingi tahta Allah, ia mengambil cawan murka Allah dan diserahkan kepada ketujuh malaikat (Wahyu 16), setelah gereja disingkirkan ke padang belantara barulah dicurahkan murka Allah. Semua murka Allah, kesalahan kita sudah Yesus pikul, semua sudah ditanggung oleh Yesus. Saring berita yang kita terima dengan salib Kristus, kita berada di zaman anugerah sehingga kita yang percaya memiliki jaminan pertolongan, jaminan kelepasan. Apakah kita mengasihi Dia?
Amin.

Sunday, November 07, 2010

PERHATIAN TUHAN TERHADAP RUMAH YANG DIBANGUN OLEH HIKMAT

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 7 November 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 3:16-17 - Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Rumah hikmat merupakan kerajaan karena merupakan kekuatan Tuhan, di dalamnya ada sukacita, damai, pengharapan dari Tuhan; beda dengan rumah yang dibangun dengan hikmat dunia di dalamnya penuh dengan pertengkaran, kekacauan dan perkelahian.
Reaksi, perhatian Tuhan terhadap rumah yang dibangun oleh hikmat yang dari atas.
Amsal 24:3 - Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan. Hikmat itu membangun, mendirikan sebuah rumah, hubungkan dengan Amsal 9:1 - Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya. Rumah yang dibangun oleh hikmat, rumah itu teguh, kokoh karena ditopang oleh tujuh tiangnya. I Korintus 1:24 - ... Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Siapa hikmat itu? Paulus katakan hikmat yang membangun rumah begitu kokoh, hikmat itu adalah kuasa Allah, satu Pribadi yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang Petrus jelaskan dalam I Petrus 2:5 - Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani... Rumah rohani adalah orang percaya.
815 tahun sebelum Paulus menulis dalam I Korintus 1:24, Yesaya menerangkan dalam bentuk ilustrasi tentang rumah itu, digambarkan seperti sebuah kebun anggur dalam Yesaya 5:1-2. Ayat 1 - Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku,... (I want to sing a song for someone I love - Jewish Bible). Rumah ini adalah rumah yang selalu dirindukan oleh Tuhan. Kita adalah rumah hikmat, rumah rohani yang dibangun Yesus, kebun anggur yang disayang Tuhan. Bencana bermunculan di mana-mana, itulah potret dunia sekarang ini; Tuhan ingin menyanyikan sebuah lagu untuk kita.
Yesaya 5:2 - Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam. Tuhan berkata kebun anggur itu Aku cangkul, duri dan batu-batu Aku buang semua; ketika Tuhan tampil sebagai Allah pemelihara hidup kita, Ia datang dan memperkenalkan diri Yehova Yireh, Yehova Syallom yang memberi ketenangan yang Mazmur 121:4 katakan sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel, inilah profil/penampilan Tuhan kita sebagai pemelihara. Ia mempunyai seribu kunci untuk seribu pintu yang berbeda. Allah kita Allah yang tidak pernah terlelap, pastikan beriman di dalam Yesus, kita adalah rumah yang dibangun oleh Tuhan.
Tuhan menanami kebun itu dengan anggur pilihan. Gereja, Tuhan perlakukan sebagai orang yang paling istimewa/prioritas. Keluaran 19:5, kalau kita menjadi milik Yesus, kita menjadi harta kesayangan Tuhan (cequllah - bahasa Ibrani, salah satu maknanya perhiasan/leontin dengan batu permata yang selalu tergantung berada di dada, selalu mendengar detak janji Tuhan).
Tuhan mendirikan sebuah menara jaga untuk mengintai kalau ada musuh, orang yang berada di sana akan memberitahu kalau ada ancaman, memberi tanda. Penunggu menara jaga adalah Roh Kudus, Ia meniup sangkakala melalui firman Allah, bisa juga dalam bentuk bencana. Tuhan sediakan menara jaga supaya kita ingat, dekat dengan Tuhan. Yohanes 16:13 - Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Roh Kudus akan memberitakan melalui sesama anak Tuhan, Roh Kudus mengingatkan seringkali dalam bentuk nasihat teman. Roh Kudus memakai siapapun dia untuk memberitahu, tujuannya Ia akan memimpin kita ke seluruh kebenaran, keselamatan, pemeliharaan Tuhan, kepada janji-janji setia Allah. Jangan sampai Roh Kudus mengingatkan dengan menggunakan alam.
Amin.

Thursday, November 04, 2010

KERAJAAN HIKMAT YANG DARI ATAS

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 31 Oktober 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 3:16-17 - Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Tema di perikop Yakobus 3:13-18 adalah Hikmat yang dari atas. Hikmat ada dua yaitu: hikmat yang datang dari dunia/Iblis yang selalu membuat kekacauan; dan hikmat yang dari atas yang berisi tujuh warna (murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik). Yakobus sedang menunjukkan kepada kita dua realita/kekuatan yang akan muncul di akhir zaman yaitu: kerajaan/kekuatan yang penuh dengan kekacauan karena kerajaan ini hanya berisi hikmat dari dunia; dan kerajaan hikmat dari atas.
Kerajaan/kekuatan yang memuat damai, ketentraman, dan kuasa Allah, yang berisi hikmat dari Allah.
Sekitar seribu tahun sebelum Yesus lahir, Salomo menubuatkan tentang siapa saja dan bagaimana keadaan orang-orang yang akan berada di kerajaan hikmat. Amsal 23:18, bencana-bencana terjadi dan manusia seperti kehilangan harapan tentang masa depan, tapi firman Allah berkata masa depan sungguh ada bagi kita, harapan kita terhadap firman Allah karena firman Allah memuat janji-janji yang pasti. Semua bencana yang terjadi tidak bisa membatalkan janji setia Allah, semua boleh terjadi sampai kita mungkin akan tertutup dengan realita/fakta tekanan, kesesakan dan kesulitan, tapi sebenarnya kesulitan itu merupakan lingkungan dari sebentar lagi mujizat akan terjadi. Tidak ada mujizat terjadi tanpa diliputi oleh kesulitan, penderitaan.
Siapa saja mereka yang memiliki masa depan walaupun situasi berbicara berbeda? Siapa saja mereka yang mempunyai harapan yang tidak akan hilang? Petrus menulis dalam I Petrus 2:5 - Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani... Petrus sedang berbicara tentang orang percaya, kita adalah orang percaya. Orang percaya disebut batu hidup. Untuk apa batu hidup ini? Kita bukan batu mati yang tergeletak tanpa arti, kita adalah batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani; hubungkan dengan rumah/kerajaan di surat Yakobus, batu hidup itu digunakan untuk membangun rumah hikmat.
Bagaimana caranya sehingga kita disebut batu hidup?
Ini dilatarbelakangi pada zaman Salomo. I Raja-raja 5:15, tema di pasal 5 adalah Persiapan-persiapan untuk mendirikan Bait Suci (kaabah Salomo). Dalam persiapan itu salah satu prosesnya Salomo mempunyai 70.000 kuli (pengangkut beban) hanya khusus pengangkut material yang dibutuhkan pembangunan Bait Suci, selain itu ada 80.000 tukang gali batu sekaligus sebagai ahli untuk membentuk batu itu sesuai perencanaan. Mereka diawasi oleh 3.300 orang mandor. Kita menjadi batu hidup untuk pembangunan rumah hikmat, kita adalah batu dari gunung, dari lumpur, dari tempat comberan lalu digali oleh kasih, anugerah Allah, kita dibawa dan ketika menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita tinggalkan lokasi-lokasi awal kita --dengan berbagai macam latar belakang-- lalu menjadi orang percaya. Saat kita menjadi orang percaya kita mulai dibentuk (ada 80.000 penggali sekaligus tukang potong untuk memahat batu), setiap hari mungkin kena alat-alat untuk membentuk kita. Ketika kita mengalami pengalaman yang mengusik --mungkin datang dari orang yang tidak kita kenal tapi mungkin juga orang yang dekat dengan kita-- Tuhan melihat hidup kita perlu dibentuk menjadi batu hidup, Tuhan pakai alat-alat itu untuk membentuk kita. Jangan kita berpikir kenapa hidup Tuhan biarkan saya terusik? Jadilah dewasa dan mengerti rencana Allah. Ketika Tuhan membentuk kita, Roh Kudus mengamat-amati kita apakah kita sudah menjadi bentuk yang sesuai perencanaannya atau belum? Kalau ternyata masih ada benjolan --mungkin kelakuan, karakter, cara berbicara, berpikir-- yang belum diluruskan, melalui pengalaman Tuhan ijinkan tukang pahat datang dan membentuk kita sampai menjadi batu yang sesuai dengan ukuran yang Tuhan rencanakan.
Untuk dipahat tidak gampang dan terasa sakit, setelah diangkut oleh 70.000 pengangkut beban, disentuh oleh 80.000 penggali, pemahat lalu batu diapakan? I Petrus 2:5, kita dibentuk menjadi batu hidup. Setelah menjadi batu menurut ukuran lalu batu dilapisi kayu sanobar (sejenis pinus/cemara) baru diberikan ornamen/gambar, ada yang berbentuk kerub, pohon kurma, bunga yang sedang mekar. Kita tidak bisa berdiri sendiri, kita dituntut untuk bisa menjadi satu/bersama-sama. Tuhan ingin ukirkan dalam hidup kita setiap kali mendengar firman Allah kita dibentuk menjadi dewasa supaya kerub (kemuliaan Allah), pohon kurma (gambaran tangguh, tegar), bunga yang sedang mekar tampak melalui hidup kita, sehingga dunia akan melihat kita bukan lagi batu yang tidak mempunyai bentuk tapi kita menjadi batu yang hidup.
Setelah menjadi batu yang hidup sesuai dengan bentuk menurut firman Allah, Salomo menerangkan dalam Amsal 24:3-4 ada perubahan, kita disusun menjadi rumah hikmat --kita sementara dibentuk sampai kita terhias rapih menjadi pengantin bertemu dengan Tuhan, inilah pengharapan kita, bencana-bencana boleh terjadi tapi kita mempunyai masa depan dan harapan kita tidak akan hilang-- maka ruang-ruang di dalam rumah ini diisi penuh-penuh oleh Tuhan dengan bermacam-macam harta benda yang berharga, berguna, bermanfaat, yang siap pada saat kita membutuhkan, salah satunya adalah janji Allah (Ulangan 31:8, Yehezkiel 47:3-5).
Ketika Tuhan masukkan harta ke rumah ini, Tuhan berjanji: “Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah” (Mazmur 89:35).
Amin.