Saturday, May 24, 2008

JALAN / WARNA JUBAH BILEAM

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 13 April 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 2 : 15 - Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
Mereka telah meninggalkan jalan yang benar adalah mereka yang nampaknya rohani tapi di dalam hati mereka terdapat banyak pelanggaran, dendam, iri. Hati-hati ! Jangan sampai tumbuh akar pahit. Penulis kitab Ibrani menegaskan dalam Ibrani 12 : 15, kalau di dalam hati yang mengendap bukan Firman dan Roh Kudus maka yang mengendap adalah kepahitan.
Kalau Tuhan mengampuni kesalahan kita, mengapa kita tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain? Hati punya pelita, banyak orang tampil nampaknya rohani tapi pelitanya redup. Hati yang penuh sampah marah, iri, cemburu sepertinya wajar menumpuk, mengendap di hati maka akan menjadi akar pahit dan mencemari banyak orang.
II Petrus 2 : 15 merupakan gaya Bileam, karena dosa sudah mengendap di dalam hati maka tersesatlah = PLANAO (bahasa Yunani) artinya ada usaha untuk membelokkan, menyesatkan. Jalan Bileam adalah satu kekuatan untuk coba membelokkan jalan yang benar, menyesatkan, arah perjalanannya menyimpang. Sebelum gereja lahir, Yesus sudah memberi peringatan begitu jelas dalam Matius 24 : 11, di akhir zaman akan muncul orang-orang yang menipu. Berapa banyak orang yang tertipu? Banyak orang. Jadi kita tidak boleh main-main, jangan sampai kita menjadi salah satu yang tersesat.
Matius 24 : 24 - ... sehingga sekiranya mungkin ... (if possible - terjemahan bahasa Inggris), berarti penyesat punya perhitungan kalau boleh orang pilihan pun disesatkan karena kita sering kali lengah, tidak waspada. Yohanes 15:16, kita adalah orang pilihan. Untuk apa kita dipilih ? I Petrus 2 : 9, untuk menyerukan semua perbuat- an Allah yang ajaib dalam hidup umatNya.
Kita harus mengerti orang pilihan menjadi target dari Iblis, tapi sekalipun demikian kita punya Tuhan yang membela kita.
Bagaimana gaya/warna jubah Bileam yang menyesatkan? Yudas 11, mereka yang menceburkan diri dalam kesesatan Bileam semula tidak sadar dan akhirnya tersesat. Yesus jelaskan begitu detail dalam Wahyu 2 : 12 - 17, jalan Bileam (ayat 14) adalah Bileam memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel supaya makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Kapan Bileam melakukannya ? Dalam Bilangan 22, 23 dan 24, sekalipun telah tiga kali raja Moab yaitu Balak memberi upah kepada Bileam untuk mengutuk Israel tapi Bileam tidak mengutuk dan Bileam kelihatannya 'bersih'. Keempat kali Bileam tidak secara terang-terangan memberikan saran kepada Balak untuk mengumpulkan gadis-gadis Moab untuk berzinah dengan orang Israel supaya orang Israel menyembah Baal dan mereka kawin dengan laki-laki Israel. Saran Bileam ini berhasil (Bilangan 25 : 1 - 2).
Apa yang hilang dari Bileam? Ia kehilangan pelita hati. Matius 23 : 27. Muncul banyak orang yang menamakan diri orang percaya berlabel rohaniwan, aktivis tapi di dalamnya ada iri, cemburu, kepahitan, mulut memuji tapi hati penuh dengan kebencian. Daud berkata dalam Mazmur 16 : 7 - ...pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku... Hati nurani = pelita hati yang akan menyinari hati. Mazmur 88 : 2 - 3, nyanyian bani Korah berasal dari tulisan Daud dari ilham Roh dan melewati fakta pengalaman iman supaya hati nurani bisa berbicara dan jelas.
Belajarlah dan pertajam pelita yang menyorot hati, belajar peka untuk melakukan yang Tuhan mau pelita harus menyala.
Mazmur 145 : 18, karena hati nurani bersih kata-kata yang diucapkan itulah yang Daud perbuat sekalipun Ahitofel penasihatnya meninggalkannya. Ketika dalam sengsara Tuhan dekat dengannya. Mazmur 145 : 14, 20, Tuhan itu penopang saat Daud tidak berdaya, sekalipun ia lelah tapi ia selalu menjaga hati nuraninya selalu bersih. Daud sudah berbuat baik tapi masih tetap cacat, raja Saul dan orang-orangnya selalu mengejar Daud sampai batas kemampuannya habis. I Samuel 27, Daud mengambil keputusan untuk bekerja pada Akhis (raja Ziklag), selama 1 tahun 4 bulan Daud tinggal di Ziklag dan kota itu diberkati karena Daud menjaga hati nurani. Orang Amalek marah mendengar kota Ziklag diberkati, mereka mengerahkan tentaranya untuk menyerang dan membakar kota itu. Kalau kita menjaga hati nurani, Tuhan akan angkat sekalipun orang lain coba untuk membenamkan kita dan tidak ada yang hilang. I Samuel 30 : 19 - Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar... semuanya itu dibawa Daud kembali.
Bagaimana hati nurani kita ? Jangan mengikuti jalan Bileam!
Amin

No comments: