Sunday, July 25, 2010

PERAN LIDAH TERHADAP MASA DEPAN SETIAP ORANG

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 25 Juli 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 3:5 - Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Lidah punya peran terhadap masa depan setiap orang, lidah mempunyai kekuatan yang luar biasa seperti api, hutan dapat hangus terbakar oleh api yang kecil. Masa depan kita diatur oleh Tuhan tapi lidah kita berperan menyentuh jasmaniah maupun rohani.
1. Firaun.
Keluaran 5:1-2, Tuhan meneguhkan panggilanNya kepada Musa dengan berbagai kepastian, Tuhan menyuruh Musa untuk memberitahu dan memohon kepada Firaun agar bangsanya diijinkan keluar dari Mesir untuk menyembah Tuhan tapi Musa enggan dan banyak berdalih karena Musa tahu persis karakter Firaun sebab mereka dibesarkan bersama di istana, lalu Tuhan teguhkan panggilanNya melalui api yang keluar di semak duri saat ia menggembalakan kambing domba Yitro--mertuanya (Keluaran 3:1-2). Tuhan meyakinkan kembali kepada Musa bahwa Tuhan berkuasa untuk mengubah Firaun saat tongkat berubah menjadi ular yang mematikan dan ketika Musa memegang ekornya ular berubah kembali menjadi tongkat (Keluaran 4:2-4). Mungkin kita selalu dihantui oleh keadaan, lingkungan, pribadi yang ada di sekitar kita, beralasan memang untuk takut tapi Tuhan ingin buktikan yang mustahil bagi kita tidak mustahil bagi Allah, Tuhan tidak akan pindahkan kita dari lokasi/areal itu tapi Tuhan akan ubahkan lokasi itu kalau kita imani kebenaran firman Tuhan.
Keluaran 5:2, pada waktu Musa berjumpa dengan Firaun, dengan pongahnya Firaun menjawab: "Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” Firaun sangat melecehkan dan menghina Tuhan dan firmanNya. Amsal 13:13 - Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya... Jangan coba-coba meremehkan firman! Siapapun yang menyampaikan firman Tuhan, di kesempatan apapun ia sedang dipakai Tuhan. Akibat karena Firaun meremehkan firman: Keluaran 14:23, 26-28, pada waktu orang Israel akhirnya keluar dari Mesir, Firaun baru sadar ia kehilangan orang-orang Israel yang selama ini adalah tenaga-tenaga andalan di Mesir dan waktu Firaun mengejar dari jauh ia melihat laut terbelah, bangsa Israel sedang berjalan di tengahnya. Lidah punya pengaruh untuk masa depan, Firaun sebelumnya berkata: “Siapa Tuhan?” itu sebabnya waktu Firaun masuk ke laut mujizat Tuhan, mujizat menjadi lautan kematian baginya. Mujizat disediakan bagi orang yang percaya bukan bagi orang yang meremehkan firman.
2. Goliat.
I Samuel 17:40-44. Bangsa Israel telah berada di medan peperangan selama 40 hari, tidak ada seorang pun yang berani berhadapan dengan raksasa Goliat, tapi ketika Daud mendengar bahwa Goliat menghujat Tuhan, Daud geram. Sebelum Daud berhadapan dengan Goliat, Daud berdoa, Roh Allah berbicara pada Daud untuk pergi ke sungai dan mengambil lima batu (Daud taat sekalipun itu tidak masuk akal). Lalu Daud berangkat ke medan peperangan setelah mendapat ijin dari Saul. Waktu Goliat melihat Daud, ia berkata: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud. Tetapi Daud berkata: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu” (I Samuel 17:45). Daud datang dengan nama Tuhan, hubungkan dengan Mazmur 27:1, II Tawarikh 36:15-16. Ketika Daud berhadapan dengan Goliat, Daud bersama Tuhan, Tuhan --terang, keselamatan dan benteng-- ada di dalam dirinya, Daud adalah utusan Tuhan. Setiap kita adalah utusan Tuhan.
I Samuel 17:48-50. Masa depan sangat dipengaruhi oleh lidah. Goliat menghina utusan Tuhan, batu yang tidak mungkin bisa menewaskan orang, Tuhan pakai untuk menewaskan Goliat. Jangan bertanya bagaimana cara Tuhan menolong, jangan berjalan menurut keinginan daging tapi berjalanlah dengan iman (Matius 21:21). Daud secara manusia gentar melawan Goliat tapi saat ia datang dengan nama Tuhan, akibat Goliat menghina Tuhan, Goliat tewas tanpa pedang tapi dengan batu.
Kalau kita sempat menggunakan lidah untuk menghina utusan Tuhan, meremehkan firman, minta ampun pada Tuhan. Ketika kita mohon ampun pada Tuhan, Tuhan berjanji dalam Yeremia 15:19: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.” Amin.