Sunday, April 15, 2007

Ringkasan Khotbah

Tahun XVIII 15 April 2007 No. 859
MENJADI SATU DALAM KEBANGKITAN-NYA
Ringkasan Khotbah Kebaktian Paskah Minggu, 8 April 2007
Oleh Pdt: Frans.Z.Assa.


Bila kita telah menjadi satu di dalam kematian Yesus, seperti benih yang mati dan telah kehilangan identitas karena ditelan bumi akan keluar sebagai benih yang menang dan berbuah lebat bersama dengan kebangkitan Yesus.
Ibrani 5 : 8 - Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar taat dari apa yang telah dideritaNya,
Yesus adalah Firman, Dia disebut Putra namun sebagai Firman, Ia Maha Kudus, Maha Mulia dan berada di tempat yang maha tinggi tetapi pada waktu Bapa punya rancangan penyelamatan, Putra harus mengambil rupa sebagai manusia dan Roh membantuNya memberi kesanggupan.
Ketaatan bukan hanya percaya kepada program Bapa tapi Ia harus menyetujui untuk melaksanakan yang berarti Ia juga harus setuju untuk berada di areal di mana manusia ada yang sebenarnya tidak bisa karena Ia Maha Kudus. Putra harus mengambil bentuk manusia supaya Ia bisa berjalan bersama manusia lalu mengalami pengalaman seperti manusia.
Ruang ke mana Tuhan pergi berisi:
Matius 8 : 17 - Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Ruang itu disebut KRONOS - ruang waktu yang diberi kepada manusia berisi tangisan karena banyak penderitaan. Ini terbukti saat Yesus berada di ruang kronos yang Pemazmur mengatakan di sana banyak untung-malang, susah-senang terjadi. Putra harus masuk ke sana untuk mengambil lalu menyelesaikan kelemahan, tekanan, penderitaan manusia dan memberikan pertolongan serta jalan keluar.
Matius 26 : 38 - lalu kataNya kepada mereka: “HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya....
Jeritan ini bukan jeritan Allah tetapi ketika Yesus yang dalam keadaan 100% sebagai manusia, Yesus harus selesaikan beban-beban, sakit-penyakit, penderitaan, dan persoalan manusia. Yesus bukan hanya sekedar melihat, mendengar tapi harus mengulurkan tanganNya yang kudus dan rela tanganNya berlumuran dengan dosa manusia. Dia tidak berdosa, sebagai Seorang yang kudus sebenarnya itu bukan tugasNya tapi Ia harus patuh kepada Bapa, sehingga pada saat sebagai manusia Ia berkata jiwaKu (terjemahan bahasa Inggris : my soul) -- terjemahan bahasa Indonesia : hatiKu -- sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Sepertinya tidak ada kesempatan bagi Yesus untuk bernafas lega, ketika menarik nafas Ia menghirup penderitaan manusia dan saat menghembuskannya Ia menghembuskan pertolongan, pembelaan, perhatian dan kepedulianNya.
Lukas 22 : 42 - “Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.”
Saat Yesus menggunakan jubah belas kasihanNya, ternoda oleh pelanggaran, kejahatan manusia tapi bukanlah Putra kalau Yesus tidak mau selesaikan tanggung jawab dan tugas yang diberikan Bapa sampai tuntas di ruang kronos.
Yohanes 19 : 30 - Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”...
Tidak ada masalah, pekerjaan, tanggung jawab yang tidak dapat diselesaikanNya, Ia selesaikan sampai tuntas sehingga Paulus memberikan jaminan :
Roma 6 : 5 - Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya.
Saat kita menjadi satu dalam kebangkitanNya, tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh Yesus dengan tuntas.
I Korintus 15 : 43 - Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
Ketika kita menjadi satu dengan kematianNya mungkin kita dicemooh tapi perut bumi tidak bisa menahan tubuh Yesus karena Allah tidak pernah bisa mati. Yesus bangkit bukti kemenangan surga yang diimpartasikan (dialihkan) pada kita sehingga kita menang.
II Korintus 2 : 14 - Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenanganNya....
Ia tidak gagal ketika berada di ruang kronos, sekalipun ruang ini berisi penderitaan manusia, ketika Ia bangkit dari kematian itu merupakan bukti kemenangan surga dan setiap hari kita dibawa ke dalam kemenangan dari Yesus Kristus.
Amin