Sunday, August 01, 2010

PERAN LIDAH DALAM MEMBANGUN JATI DIRI SESEORANG

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 1 Agustus 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 3:6 - Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Lidah adalah api, di mana pun api sangat dibutuhkan. Hutan itu akan menjadi sebuah neraka atau menjadi tempat harapan tergantung api, apakah api bisa dikontrol atau tidak. Kalau api dalam kendali hutan itu menjadi sebuah harapan, tapi kalau tidak bisa dikontrol akan menjadi neraka. Ketika Tuhan ciptakan manusia, manusia membawa gambar dan rupa Allah, dan Tuhan melengkapi kita dengan tiga macam kecerdasan/kemampuan yaitu: kemampuan spiritual (Spiritual Quotient – SQ), kecakapan berpikir logis (Intelligence Quotient – IQ), dan kecakapan emosi (Emotional Quotient – EQ) supaya lidah kita terkontrol. Ketika lidah terkontrol lidah bisa membangun, berfaedah bagi sesama maupun bagi Tuhan.
Peran dari lidah dalam membangun, membentuk jati diri/identitas seseorang:
1. Yohanes 4:16-18.
Orang Farisi dan ahli Taurat merasa terancam ketika banyak orang menyatakan diri untuk percaya dan mengikut Yesus, banyak orang percaya dan dibaptis oleh murid-murid Yesus, lalu Yesus pergi dari Yudea kembali ke Galilea dan melewati Samaria (Yohanes 4:1-3). Ada sebuah proses ketika Yesus pergi dari Yudea ke Samaria (Yohanes 4:4-8), di pukul dua belas tengah hari saat Yesus sedang sendirian di kota Sikhar --di sumur Yakub-- datanglah seorang perempuan, hal ini bukan kebetulan tapi Tuhan sediakan waktu untuk satu jiwa. Separah, sebejat apapun keadaan seseorang, Tuhan punya waktu spesial untuk orang ini. Yohanes 5:4, sewaktu-waktu = kairos (waktunya Tuhan); pada waktu yang tidak diduga, yang tidak terpikirkan, ketika waktunya Tuhan tiba; demikian juga dalam Yohanes 4 itulah waktunya Tuhan untuk seseorang.
Yohanes 4:16-18, perempuan ini adalah orang yang paling bejat, untuk menimba air ia tidak berani muncul di jam-jam orang bekerja, ia muncul pada jam dua belas siang. Apakah Tuhan menyediakan waktu untuk orang semacam ini? Di mana letak peran lidah yang membangun, kemudian membentuk jati diri, mengubah dari seorang yang bejat menjadi seorang yang berarti yang dua jam sebelumnya ia ditakuti oleh masyarakat tapi dua jam kemudian ia dipulihkan reputasinya. Kalau Tuhan memulihkan, Tuhan memulihkan sampai orang-orang yang bersentuhan dengannya. Yohanes 4:19, ketika lidahnya mengaku bahwa Yesus adalah Nabi, peran dari IQ dan EQ-nya bekerja (perasaannya saya seorang wanita yang dibuang oleh masyarakat tapi sekarang emosinya terkontrol). Yohanes 4:25, ketika perempuan ini mengucapkan, “Engkau adalah Mesias yang memberitahukan aku tetang masa lalu dan masa depanku yang mampu memulihkanku,” lidahnya membangun reputasi/jati dirinya.
Yohanes 4:28-30, setelah perempuan ini mengaku Yesus adalah Nabi kemudian meningkat Yesus adalah Mesias lalu Yesus teguhkan imannya, tempayannya ia tinggalkan lalu ia masuk kota, lidahnya sudah memulihkan jati dirinya, image-nya (orang tidak lagi mempersoalkan dulu ia adalah perempuan yang bejat) lalu orang-orang datang kepada Yesus, terjadi kebangunan rohani. Yohanes 4:39.
2. I Korintus 15:9.
Paulus mengaku aku tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya jemaat Allah, telah merusak hidup banyak anak Tuhan. Galatia 1:13. Kapan dan bagaimana sampai lidah Paulus bisa membangun jati diri, memulihkan reputasinya dan ketika lidahnya dipulihkan Tuhan pulihkan image orang kepadanya? Kisah Para Rasul 9:3-5. Ketika Paulus --dahulunya bernama Saulus-- dengan mandat penuh dari mahkamah agama menganiaya orang-orang yang mengikut Tuhan --salah satunya adalah Stefanus yang dianiaya hingga mati-- dengan mandat ini saat dalam perjalanan ke Damsyik di tengah jalan tiba-tiba cahaya memancar dari langit dan ia rebah dan mendengar suara Aku, Yesus yang kau aniaya, IQ Saulus jalan dan kemudian SQ-nya bekerja menopang (ia tahu bahwa itu suara Tuhan dari kitab Taurat ada Seorang yang akan melepaskan umatNya) dan ia berkata ampuni aku. Setelah dicelikkan ia sujud dan berkata memang benar Engkau adalah Tuhan.
Galatia 1:11-16, kesaksiannya sejak perjumpaan pertama dengan Yesus, itulah saat Yesus menyatakan diri, logika Paulus jalan, SQ-nya menopang lalu ia mengambil keputusan Yesus, Engkau adalah Anak Allah yang hidup; Paulus begitu peka dan Tuhan berkata Aku akan menjadikan engkau menjadi suaraKu, menjadi pemberita Injil bagi orang-orang non-Yahudi. Ketika Paulus menyatakan dengan lidahnya Engkau adalah Mesias dan semua akan aku serahkan padaMu, Tuhan pulihkan jati dirinya, image orang pada dirinya juga dipulihkan.
Kalau kita ijinkan lidah kita terkontrol, Tuhan berjanji (Efesus 3:20), Tuhan bukan hanya pulihkan semua sisi (nama, reputasi, hubungan dengan sesama--menyangkut karir, pergaulan dan masa depan) tapi Tuhan mampu berikan semua yang tidak pernah kita pikirkan, ketika Tuhan bekerja, Tuhan akan memulihkan lebih dari apa yang kita sangkakan.
Amin.