Ringkasan Khotbah Minggu Pagi,19 Maret 2006Oleh:Pdt.F.Z.Assa
Lembaga pertama yang dibentuk oleh Allah adalah rumah tangga dan mujizat pertama juga terjadi dalam sebuah rumah tangga - jadi, Allah sangat menaruh perhatian, sangat peduli terhadap rumah tangga - Ia sangat memperhatikan rumah tangga di mana kita berada.Tema dari surat I Petrus 2 dan 3 adalah ziarah (lawatan) orang percaya di muka bumi ini.Mengapa orang percaya dikatakan melakukan lawatan/kunjungan ke dunia ini ?I Petrus 1 : 18, 17.Pada waktu kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita telah ditebus dari dosa-dosa kita, dari hidup lama kita, lalu kita menerima kualitas hidup yang baru (II Korintus 5 : 17) dan kita disebut sebagai penumpang di dunia ini.I Petrus 2 dan 3 menerangkan tentang kita yang berziarah di dunia ini - kita berkunjung sebagai peziarah dan sebagai ciptaan baru dengan tabiat baru. Dan sebagai peziarah, kita harus membawa “sesuatu” - kita harus membagi berkat di tempat di mana kita berada. Berkat seperti apa yang harus kita bawa ?I Petrus 3 : 11 - Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.Kita harus menjauhi yang jahat dan mencari perdamaian - inilah paket yang harus kita bawa, inilah warna hidup kita.Menjauhi, bahasa Inggris menggunakan kata : eschew, yang artinya ada tetapi dihindari.Kita akan lihat ketika Paulus bicara tentang waktu yang jahat - Efesus 5 : 16 - dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.Waktu di sini bicara tentang waktunya Tuhan yaitu ketika Tuhan lawati kita.Pergunakanlah waktu - responilah kehadiran Tuhan, karena hari-hari ini jahat (dari bahasa Yunani = PONEROS - baca : poneiros - artinya banyak jerat).Jerat selalu ditempatkan di tempat yang tidak bisa dilihat.Poneros sendiri punya pengertian : jerat, ben- cana, perih, buruk.Jadi, kita harus meresponi ketika Tuhan kairos supaya kita tidak terjerat.Hal apa yang menjerat kita ?Yang pertama, Yudas 16 – Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk memperoleh keuntungan.Ada orang-orang yang suka menggerutu dan mengeluh tentang fakta-fakta hidupnya, mereka mulai mengeluarkan perkataan yang bukan-bukan (great swelling words) - mereka mem-besar-besarkan kenyataan, mendramatisir kenyataan yang kadang sebenarnya tidak ada.Firman Allah katakan : hindarilah itu, sebab hari-hari ini adalah hari-hari yang jahat, ada jebakannya.Sebuah contoh : Maria, ia tahu menyimpan berita-berita yang didengarnya di dalam hatinya - tidak semua yang didengarnya diceritakan pada orang lain.Yang kedua, II Timotius 2 : 16 – Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.Hindarilah omong kosong (vain babblings) yang hanya menambah dosa.Ini “penyakit” di akhir zaman dan sebagai peziarah, kita harus menghindarinya sebab “racun”nya dapat merusak kita - orang yang suka babblings biasanya ada kesombongan di dalamnya.Kejadian 1 : 27, 31 - Tuhan berkata : sungguh amat baik.Jadi, kita tidak boleh berceloteh yang tidak baik karena Tuhan bercita-cita agar semua ciptaanNya menjadi amat baik.Kembali ke I Petrus 3 – ..... Kita harus mencari perdamaian dan mendapatkannya - jadi, ini pernah ada tetapi kemudian hilang.Ini sama dengan yang terdapat dalam Lukas 15 : 8, 9. Perempuan itu punya 10 dirham - dengan itu ia dapat mencapai masa depan yang diidamkannya. Ketika hilang satu dirham, ia mencarinya dengan sungguh-sungguh.Pada saat yang bagaimana damai bisa hilang?Dalam Yesaya 9 : 5 dikatakan bahwa Yesus mempunyai gelar : Raja Damai, artinya ahli dalam soal damai.Yohanes 1 : 14 - Ia datang ke antara manusia untuk duduk di tengah manusia, mengampuni dan melupakan salah mereka, berjalan bersama mereka dan memberkati mereka - inilah arti perdamaian.Yehezkiel 34 : 18, 19.Niat untuk mencari perdamaian sering hilang karena fakta-fakta - ada orang yang sudah kita tolong tetapi kemudian ia datang menginjak-injak “rumput” kita, mengeruhkan “air” kita.Tetapi meskipun itu yang terjadi, kita harus tetap mencari damai.Matius 5 : 9 - Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.Yang disebut anak Allah adalah mereka yang selalu membawa damai (peace maker - pembuat damai) saat berziarah di dunia ini.Mazmur 37 : 37 - ..... pada orang yang suka damai akan ada masa depan.Masa depan ini bukan dijanjikan oleh suatu perusahaan tetapi masa depan yang dijanjikan oleh Tuhan sendiri.Efesus 3 : 20 - Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.Apa yang Tuhan janjikan itu melebihi apa yang pernah kita pikirkan/inginkan, tetapi untuk memperolehnya kita harus menghindari kejahatan dan mencari perdamaian.
Amin