Sunday, April 19, 2009

PENCOBAAN YANG ADA DI DALAM DIRI MANUSIA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 19 April 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:13 - Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Kata pencobaan di ayat ini seperti kata pencobaan di Yakobus 1:2; dalam bahasa Yunani menggunakan dua kata yaitu dokimion (= ketika menemukan kelemahan seseorang maka orang yang menemukan kelemahan ini akan menguatkan dia) dan peirazō (= ketika menemukan kelemahan maka kelemahan ini digunakan untuk menghancurkan). Dokimion, ketika Yesus menemukan kelemahan Petrus –ia ingin kembali ke pekerjaan lamanya– Yesus menguji Petrus dan bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Justru pada saat Petrus sedang hancur, itulah titik lemahnya, Tuhan berkata: “Petrus berilah makan domba-dombaKu.” Ketika Tuhan temukan kelemahan, kelemahan ini Tuhan sentuh supaya orang ini sadar dan datang pada satu pengakuan, setelah itu Tuhan pulihkan dan Tuhan berikan kepercayaan gembalakan domba-dombaKu. Beda dengan peirazō, ini yang Yakobus bicarakan di ayat 13 - ... janganlah ia berkata: "Peirazō ini datang dari Allah!"... Di ayat-ayat sebelumnya Yakobus berbicara tentang pencobaan di luar diri manusia, namun mulai di ayat 13 Yakobus berbicara tentang pencobaan yang ada di dalam diri manusia. Peirazō bukan dari Tuhan, ini harus dilawan.
Jadi potensi untuk tergoda, terjebak dan hancur rupanya sudah ada di dalam diri manusia. Kapan potensi ini masuk di dalam diri manusia? Ketika manusia tidak menaati firman Allah di Taman Eden, mereka melanggar firman Allah, makan buah yang dilarang Tuhan maka dosa masuk ke dalam manusia, sengat-sengat dosa yang membawa potensi untuk tergoda juga masuk ke dalam manusia. Pada waktu Tuhan menciptakan manusia, Tuhan tidak pernah memberi potensi untuk tergoda, Allah ciptakan manusia mempunyai hak bebas untuk memilih. Tergoda atau tidak itu pilihan bukan karena potensi tapi pilihan manusia.
Pencobaan/potensi apa saja yang ada dalam diri manusia yang acapkali menggoda, menjerat dan akhirnya menghancurkan manusia?
1.Rasa takut/roh takut, roh cemas, roh kuatir.
I Petrus 5:7, Matius 6:25. Kita memang punya potensi untuk takut, cemas, kuatir dan sekarang manusia berusaha untuk mencari-cari jalan keluar, tapi serahkanlah semua itu pada Tuhan.
2.Hawa nafsu daging.
Paulus memberikan perincian ada 17 daftar keinginan/hawa nafsu daging dalam II Timotius 3:1-5, mereka yang memiliki dan menyimpan roh-roh ini, mereka adalah orang yang tidak mempunyai kasih.
Roh takut, cemas dan kuatir ada di dalam diri manusia. Apa saja yang membuat manusia takut, kuatir dan cemas?
1.Penyakit.
Yesaya 52:14, I Petrus 2:24, Yesaya 53:4. Ketika Yesus naik ke Golgota penyakit kitalah yang dipikulNya, Dia yang memikul menggantikan kita dan kita telah bebas karena itu jangan ditaklukkan oleh roh kuatir, cemas dan takut.
2.Musuh.
Walaupun kita tidak mau mempunyai musuh, tapi ketika terbayang kata-kata, sepak terjangnya itu membuat kita cemas. Amsal 16:7 - Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia. Didamaikan Tuhan = diselesaikan Tuhan. Kapan dan bagaimana Tuhan berkenan pada jalan hidup seseorang?
I Samuel 16:1, Daud dilantik menjadi raja itu bukan karena Daud mempromosikan diri, dan bukan keinginannya tapi karena Tuhan yang memilih, tetapi dalam II Samuel 16:7-8 datanglah Simei yang memaki-maki Daud, memperkatai dan mengecamnya. I Samuel 16:23, bahkan dua kali Saul mengerahkan tentaranya untuk membunuh Daud. Sekalipun demikian Daud tidak pernah membalas, Daud mengambil pilihan dan komitmen untuk melakukan firman Allah selama-lamanya (Mazmur 119:112).
Ketika Tuhan berkenan kepada jalan seseorang maka musuh itupun didamaikan dengan orang itu, Tuhan dapat menahan musuh agar berhenti menyakiti. Kejadian 31:22-24; 30:43, Laban geram dan panas hati ketika melihat kekayaan Yakubmenantunya bertambah-tambah.
Kejadian 33:1-4, Yakub sedang cemas, kuatir, ini sedang menggoda dia. Laban mengejarnya dan Yakub harus pulang dari Haran ke Hebron dan ia harus melewati Edom – daerah Esau, padahal sejak 21 tahun sebelumnya Esau sudah mengambil keputusan bila bertemu ia akan membunuh Yakub, namun benarlah apa yang dikatakan firman Allah dalam Amsal 16:7, Tuhan membuat Esau ramah sehingga justru ketika Yakub melewati Edom, Esau berlari-lari mendapatkannya lalu bertangis-tangisanlah mereka.
Baik Daud maupun Yakub, mereka mempunyai kelemahan tapi mereka mempunyai komitmen mau melakukan firman Tuhan. Tuhan tidak pernah gagal menepati janjiNya, Dia pasti menepati janjiNya ketika jalan hidup kita berkenan kepada Tuhan, musuh akan didamaikan bahkan air deras sungai Yordan Tuhan mampu membalikkan ke hulu (Mazmur 114:3).
Amin.