Sunday, January 01, 2012

PERTAHANKAN JATI DIRI SEBAGAI MILIK KRISTUS

Ringkasan Khotbah Kebaktian Sulung, 1 Januari 2012
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Sebagai orang percaya di akhir zaman, saat dunia sedang tidak menjanjikan, Tuhan memanggil kita untuk menjadi tembok yang menjadi jawaban bagi sekitar kita dan sebagai sokoguru.

Kidung Agung 8:8-10 - Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. -- Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.

Sulamit berkata bila ia tetap setia menjadi tembok maka di atasnya akan didirikan atap perak yang sekaligus menjadi benteng untuk mempertahankan orang-orang yang ada di dalamnya seperti nyanyian profetik raja Daud dalam Mazmur 65:12 - Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak. Mahkota = kemenangan. Kalau orang percaya mau berfungsi sebagai tembok walaupun ada kata-kata kotor atau hinaan yang ditulis di tembok itu, Tuhan akan kenakan mahkota kemenangan.

Habakuk 3:9 - Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah.... Di atas benteng ini Tuhan letakkan busur-Nya yang diisi dengan anak panah yang akan dilepaskan untuk menghancurkan musuh yang mengitari tembok. Amsal 26:18 - Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut. Lingkungan kita adalah lingkungan yang tidak menjanjikan, banyak panah api dan tembok menjadi sasaran panah api, dunia makin ‘gila’, sering kali kita tidak mampu mencerna perlakuan orang-orang di sekitar kita; Iblis-lah yang mengendalikan anak panah api.

Mazmur 64:7 - Mereka merancang kecurangan-kecurangan: "Kami sudah siap, rancangan sudah rampung." Alangkah dalamnya batin dan hati orang! Orang-orang gila menembakkan panah api dengan rancangan-rancangan kotor, namun Allah sudah siapkan busur dengan anak panah mujizat dari Tuhan. Ketika anak panah api dilontarkan ke atap perak dan benteng, Tuhan lepaskan anak panah Ilahi yang akan menghalau dan mengalahkan semua; mahkota kemenangan Tuhan letakkan di atas kepala kita dan Tuhan berperang ganti kita.

Kalau kita menjadi tembok yang berfungsi walaupun disusahkan, jangan mundur atau menyimpang ke kiri atau ke kanan; ketika kita nyata-nyata menjadi korban tetaplah bertahan sebagai tembok untuk memberi jawaban dan menjadi sokoguru. Apa yang akan terjadi kalau kita tetap pertahankan jati diri sebagai tembok milik Kristus? Bagaimana reaksi Tuhan terhadap kita?

Yesaya 51:3 - Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Jangan takut atau kecil hati kalau di tahun lalu kita serasa di padang gurun, jangan mengambil pilihan menurut pilihan kita sendiri. Acapkali Tuhan ijinkan sepertinya kita gagal tapi jangan berhenti di sana, Dia akan bawa kita terus sampai puncak kemuliaan. Keluaran 15, waktu orang Israel tiba di Mara yang penuh kegagalan dan kepahitan yang sempat mengganggu mereka, dari Mara Tuhan berkata: “Jalan terus sampai di Elim!” Di Elim Tuhan siapkan 12 mata air mujizat, selama 12 bulan, Allah siapkan mata air mujizat setiap hari Tuhan akan memelihara kita.

Mazmur 30:12 - Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita.

Berapa lama kita berada di ruang ratapan karena rugi, dikecewakan, dikhianati oleh teman dan kita berjalan dengan jubah kematian? Jadilah tembok milik Kristus maka ratapan akan Tuhan ubah menjadi tari-tarian dan kain kabung akan Tuhan ubah menjadi sukacita.

Amin.