Thursday, October 11, 2007

SETIA, TEKUN MELAYANI SAMPAI YESUS DATANG KEMBALI

Ringkasan Khotbah Minggu Sore 30 September 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Tesalonika 2 : 8 - pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.Surat Tesalonika yang ditulis oleh Rasul Paulus terdiri dari dua surat yaitu I Tesalonika berisi pengharapan yaitu Yesus yang telah menyelamatkan kita satu kali kelak pasti akan datang kali yang kedua. II Tesalonika berisi nasihat supaya mereka yang menamakan diri pengikut Kristus tetaplah tekun dan setia melayani sampai Ia datang kali yang kedua.Kedatangan Tuhan yang kedua kali mempunyai pengertian jamak, pertama secara universal untuk seluruh penduduk bumi. Yesus datang pada saat sangkakala terakhir dibunyikan, orang percaya yang penuh Firman dan Roh Kudus sudah disingkirkan dari aniaya Antikris, mereka diubahkan oleh kemuliaan Allah, diangkat dan berjumpa Yesus di udara. Sementara itu dunia digoncangkan, bintang-bintang akan berguguran dan bumi terbakar. Pengertian lain, secara pribadi Tuhan datang untuk kita, Dia angkat kita, disebut dengan menghembuskan nafas terakhir.Setiap kita akan mengalami kedatangan Tuhan secara pribadi atau secara universal.Paulus tekankan dalam II Tesalonika 2 : 8, si pendurhaka yaitu Antikris akan diberi waktu 3 ½ tahun, ada satu aniaya yang besar. Selama 3 ½ tahun ia menganiaya, ia menguasai dunia ini tidak seorang pun bisa bepergian, berbelanja kecuali mereka yang tertinggal yang mempunyai tanda dari Antikris di dahi atau lengannya. Orang percaya yang serius, sungguh-sungguh, tekun dan setia mengiring dan melayani Tuhan, mereka tidak akan mengalami masa aniaya karena mereka akan di angkat dan disingkirkan oleh Tuhan. Yesus akan memusnahkan Antikris selesai masa dispensasi yang diberikan untuk dirinya (terjemahan bahasa. Inggris …destroy with the brightness of His coming…). Ketika cahaya kemuliaan Yesus memancar atas bumi ini, gereja yang sudah disingkirkan, dengan cahaya itu mereka akan diubahkan, memiliki tubuh baru kemudian diangkat bertemu Yesus di angkasa. Menurut kitab Daniel ada pesta 75 hari di angkasa sementara itu bumi dihanguskan, dibersihkan, setelah selesai mereka akan turun lagi ke bumi yang sudah dibersihkan.Pada saat Yesus datang kembali, orang yang tekun Wahyu 22 : 20 memberikan informasi ada dua pribadi yang terlibat dalam dialog :1. Yesus sendiri. Apakah kita penat hati, menderita dengan berita yang membuat kita suntuk ? Semua akan berakhir, Yesus segera datang.2. Orang percaya yang meresponi. Amin. 72 kali dicatat dalam 4 Injil, Perjanjian Baru menulis 318 kali. AMIN (bahasa Yunani) = sesungguh-sungguhnya demikian. Pengertiannya kata-kata yang diucapkan bisa dipercaya karena sangat terbukti, sebab yang mengucapkan adalah setia. Banyak orang kecewa dengan kata-kata 'amin'nya dunia, banyak orang mati karena janji-janji dunia berdampak pada satu kekecewaan yang mendalam, berbau harum tapi di dalam racun yang mematikan. Karena itu Yesus menggunakan atribut amin. Wahyu 3 :1 4. Atribut/gelar ini disandang oleh Yesus dan kita tidak akan kecewa. Itu sebabnya dalam menantikan kedatangan- Nya, Yesus berkata semua janji Tuhan pasti digenapi (Matius 24 : 35).Surat II Tesalonika mengajar sebelum langit dan bumi lenyap, tekun dan setia bekerja dalam menantikan kedatanganNya, tekun dan setia dalam hal apa ? II Petrus 3 : 12. Allah sudah atur waktunya tapi Allah punya pertimbangan, Allah berikan hak/ kepercayaan pada kita untuk mempercepat kedatanganNya. Caranya bagaimana ? Matius 24 : 14. Kalau kita mau bergerak untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dengan fasilitas yang kita miliki, contoh dengan HP gunakan SMS untuk hal yang tidak akan lalu. Apa hal yang tidak akan lalu ? Matius 10 : 42. Ketika kita ambil pilihan dan komitmen setia menanti kedatangan Tuhan, mengasihi dan melayani Dia sesuai bidang kita, Tuhan akan catat dan akan berikan upah. Mazmur 8 : 6, upah tidak hanya bicara mahkota yang kita terima saat Yesus datang. Memahkotai = berhasil di bidang mana saja, bukan hanya kita secara pribadi tapi orang dibalik bayang kita juga.Kalau mau mengambil keputusan melayani Tuhan bukan berarti kita bebas dari masalah, Petrus memberitahu dalam I Petrus 4 : 14, Iblis tidak tinggal diam, Iblis bisa pakai sahabat, orang yang selama ini kita bantu menjadi alatnya, mengejek, mengusik perasaan kita. Tapi jangan takut, Firman Tuhan berkata berbahagia (MAKARIOS = engkau memiliki gudang yang di dalamnya berisi apa saja yang engkau butuhkan). Amin

MILIKI PANDANGAN ALLAH

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 7 Oktober 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Petrus 1 : 9 - Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.Satu peringatan yang paling berbahaya kalau sampai seseorang lupa bahwa Yesus sudah tebus dosa-dosanya. Ditebus = hidup kita sudah berada di hati Tuhan, di tapak tangan Tuhan, kitab Yesaya mengatakan hidup kita terukir di tangan Tuhan. Ada bahaya besar pada waktu semua itu (tujuh warna iman ayat 5 - 7) tidak bertambah-tambah/tidak diaktifkan (ayat 8), ia akan menjadi buta dan picik. Terjemahan bahasa asing ia akan memiliki pandangan yang pendek bukan hanya rabun, orang yang berpandangan pendek berpikiran pendek. Kalau kita punya pandangan pendek, sebetulnya ada kesembuhan, peluang untuk berhasil tapi tidak terlihat. Ketika kita memiliki pandangan jauh, kita memang bisa melihat di sana ada jurang, binatang buas, jurang tapi kita bisa melihat celah-celah/kesempatan untuk kita lolos/keluar. Kita harus punya pandangan jauh yang Alkitab gambarkan pandangan seperti burung rajawali, ini dibuktikan dalam kitab Ulangan, Musa yang berumur 120 tahun harus naik ke Gunung Nebo, di atas bukit itu sejauh ia memandang ia bisa melihat semua. Gunung Karmel, Sungai Yordan, Kota Samaria, Yerusalem, Tuhan perlihatkan kepadanya. Kalau ketujuh warna iman itu ada di dalam kita, rawatlah dan aktifkan, kita akan lihat semua panorama persediaan yang Allah sudah siapkan dan kita juga bisa raih dan alami.Kenapa Paulus menjerit seperti orang yang tidak punya harapan? Roma 7 : 24. Ia menjerit karena punya pan- dangan pendek, tidak mengerti bahwa ada Seorang Pembebas dari apapun juga (dosa dan semua permasalahan) yang siap membantu dan menolongnya padahal latar belakang Paulus sebelum ia bertobat adalah ahli kitab. Seorang yang tahu banyak dan ahli kitab tidak menjamin hidup tenang karena ketujuh serat iman tidak bertambah-tambah, pandangannya jadi picik, pendek dan buta. Jadilah orang Kristen yang sama seperti Elia, bukan hanya melihat awan setapak tangan tapi ia sudah mendengar deru hujan lebat. Kalau ketujuh warna iman itu kita aktifkan, orang lain belum mendengar, belum melihat berkat itu, kita sudah melihat itu disiapkan oleh Tuhan.Seorang yang tidak bertambah-tambah dalam tujuh warna iman adalah seorang yang tidak berada di dalam pengalaman penebusan/ pembebasan Tuhan.Peran Yesus di dalam memberikan pengampunan, pengampunan bicara tentang pembebasan dari dosa, penyakit, ketakutan, rasa tidak aman, risau. Tuhan sudah bebaskan dari semua. Di dalam pembebasan itu Tuhan adalah kasih, di dalam kasih Tuhan punya cita-cita untuk membebaskan kita dari apapun juga, ini sifat dari Tuhan. Sifat Tuhan yang kedua Ia kudus, kekudusanNya menuntut Tuhan untuk memurkai dan menghukum orang berdosa. Kedua sisi kasih dan kudus sama-sama tidak boleh dikorbankan. Ibrani 13 : 20. Dalam perjanjian kekal, manusia harus dibebaskan dari dosa dan di dalam kekudusan manusia harus dihukum karena dosa. Perjanjian kekal menetapkan Putra (Yesus) harus datang ke dunia, karena kasih Putra harus lahir di Betlehem mengambil bentuk manusia tujuannya supaya manusia bisa dibebaskan dari dosa dan cengkraman apa saja. Yohanes 3 : 16, ini adalah bukti perjanjian kekal.Bagaimana dengan kekudusan ? Perjanjian kekal kembali terjadi, Putra harus menerima murka Allah dengan cara Ia naik ke Golgota lalu mati di kayu salib, seharusnya kitalah yang dimurkai.Dua sisi ini ditanggung oleh Yesus, ketika murka Allah ditanggungkan atas PutraNya, Yesus mati disalib, dikuburkan dan bangkit dari kematian, Paulus katakan dalam Roma 7 : 25. Yesus bukan hanya membebaskan kita karena kasih tapi Yesus mengambil hukuman Allah itu dikenakan pada DiriNya karena mengasihi kita. Namun untuk terus mengalami janji kekal tujuh warna iman harus terus bertambah/aktif. Hidupkan karunia yang Tuhan sudah beri, karena kalau tidak diaktifkan kita tidak berada di dalam areal pembebasan.Ketika kita aktifkan mezbah pelayanan, karunia, cinta kita kepada Tuhan, kita berada di areal penebusan/bebas dari apapun juga. Kita akan nikmati tiap waktu Tuhan bebaskan kita dari apapun yang membuat kita suntuk. Ketika didapati semua itu ada di dalam kita, kita tidak punya pandangan picik tapi punya pandangan seperti Allah melihat. Dunia melihat bahaya, tapi kita melihat terang kemuliaan, pembelaan dan berkat Allah ada dalam kehidupan kita.
Amin

KEUARKAN BUAH PELAYANAN SESUAI POTENSIMU

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 30 September 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Petrus 1 : 8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.TL = Karena jikalau segala perkara itu ada padamu dan bertambah-tambah, maka itulah yang menahan kamu daripada menjadi malas atau daripada hidup tiada berfaedah tentang hal mengenal akan Tuhan kita Yesus Kristus.Ada peringatan kalau tujuh warna iman (kebijaksanaan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang) tidak bertambah-tambah), Yesus katakan : “Engkau malas, hidupmu tidak berguna”. Kalau ada orang merasa hidupnya tidak berguna, itu adalah pilihannya sendiri karena ia tidak mau menjadi sumber yang terus keluar (mengalir). Peringatan Yesus dalam Matius 3 : 8,10. Keluarkan buah pelayanan sesuai dengan kemampuan kita dalam hal apa saja, Tuhan tidak menuntut lebih. Anak kecil yang mempunyai 5 roti karena ia mau fungsikan/ aktifkan/ gunakan apa yang ada padanya, roti itu bisa mengenyangkan 5.000 orang. Ketika kita kembangkan karunia, talenta, kemampuan yang telah kita terima dari Tuhan secara tidak sadar kita akan mendapat 30 kali ganda, 60 kali ganda dan 100 kali ganda. Kalau tidak bertambah-tambah sesuai dengan kemampuan yang Tuhan beri kepada kita, Tuhan siap untuk menebang pohon itu. Kalau Tuhan memotong satu orang ini, akan mempunyai dampak untuk orang yang ada dibalik bayang orang itu.Kalau ketujuh warna iman ini bertambah-tambah dan berkembang dalam hidupnya akan memberi pengaruh dalam diri seseorang dan orang disekitarnya.1. Kisah Para Rasul 9 : 36 - 40. Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita (= Dorkas bahasa Yunani). Tabita artinya rusa. Sebutan rusa dalam kitab Mazmur artinya seorang yang merindukan supaya hidupnya mengalir, memancarkan air. Rusa bisa mendengar air mengalir sekalipun air itu keluar melewati celah-celah batu bahkan dari jarak berkilo-kilometer. Berbicara tentang mau seperti karakter air, supaya sekalipun ditumpahkan ke lantai air selalu mengalir ke tempat yang rendah. Ia rindu supaya apa yang ada padanya bisa menyentuh banyak orang, dinikmati banyak orang. Apa yang bisa Tabita lakukan? Ayat 36. Ia banyak berbuat baik dan memberi sedekah. Baik adalah salah satu serat iman dan baik adalah anugerah Allah. Ayat 39. Baju dalam terjemahan bahasa asing menunjuk gaun perempuan. Tabita bukan hanya berbuat baik tapi banyak mengangkat harkat seorang wanita. Satu ketika Dorkas secara fisikal memang mati, kerinduannya untuk bertambah-tambah menghadapi kematian tapi Allah siapkan kehidupan untuk Dorkas. Usaha, dagang atau apa saja boleh mati, di balik pengalaman itu Allah siapkan terobosan mujizat kalau kita mau bertambah-tambah. Dorkas juga memberi pakaian, pakaian berbicara tentang memberi rasa aman, memberi semangat kepada keluarga dan orang lain, memberi pelayanan, sapaan sehingga orang lain merasa hidup berarti. Dia sudah mempunyai fondasi dan mendirikan mezbah pelayanan.2. Yakobus 4 : 8. Kekeliruan terbesar yang sering dilakukan orang Kristen, ia berdoa supaya Tuhan datang menolong dan menyertainya sementara ia sendiri tidak pernah dekat dengan Tuhan, selalu menuntut. Kuncinya Firman Allah katakan sebelum kita berseru/meminta Tuhan beri kalau kita dekat dengan Tuhan. Jangan hanya dekat dan menikmati janji tapi tahirkan/fungsikan tangan kita. Mungkin bukan fisikal tapi rohani yang terganggu tapi aktifkan tangan/pelayanan. Hubungkan dengan Lukas 5 : 12 - 13, menurut Imamat 13 : 44 -46 nasib/perlakuan terhadap orang kusta, ia dibuang, diusir dari tempat perkemahan dan harus tinggal di hutan, kalau ada orang yang lewat, pengidap kusta ini harus berteriak najis! Sekarang banyak orang mengidap kusta rohani, merasa terbuang, takut, luka-luka batin, ada tekanan berat pekerjaan, keuangan, keluarga, kecewa. Tuhan berkata aktifkan tanganmu (Lukas 5 : 13) dengan doa, senyum, sapaan, dengan fasilitas yang ada pada kita (lewat SMS). Kita adalah pribadi yang sudah diselamatkan, Yesus mengasihi kita, Dia mau jadikan tangan kita menjadi lenganNya Yesus. Ketika kita mau menjadi tanganNya Yesus, kita membangun mezbah/rumah pelayanan, menjamah banyak orang karena mau tahirkan/fungsikan tangan, maka seketika itu juga orang kusta ini sembuh. Amin

SEGERA MEMBANGUN RUMAH DI ATAS FONDASI

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 23 September 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Petrus 1 : 8 - Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.TL = Karena jikalau segala perkara itu ada padamu dan bertambah-tambah, maka itulah yang menahan kamu daripada menjadi malas atau daripada hidup tiada berfaedah tentang hal mengenal akan Tuhan kita Yesus Kristus Semuanya itu = tujuh langkah/serat iman (II Petrus 1 : 5 - 7) yang Tuhan beri agar itu me- warnai/ada dalam hidup kita. Bertambah = bertumbuh, kalau tidak bertumbuh orang ini malas.Makna surat I Petrus adalah surat penghiburan karena Petrus berbicara soal pengikut Kristus mengalami penderitaan, tapi Yesus yang sudah bangkit dari kematian meninggalkan Firman dan Roh Kudus itu yang memberi penghiburan. Surat II Petrus berisi peringatan-peringatan karena di akhir zaman keluarga-keluarga Kristen akan mapan dan diberkati, seiring dengan diberkati muncul bahaya di dalam gereja. Bahaya apa ? Karena mereka tidak memiliki pengalaman untuk bertambah-tambah, untuk bertumbuh.II Petrus 1 : 5 - 7, tujuh jenis batu, ini adalah dasar yang sudah diletakkan, tapi Tuhan tidak bangga hanya karena ada fondasi. Banyak orang Kristen berhasil meletakkan fondasi (sudah selamat) tapi mereka tidak mau segera membangun di atasnya, fondasi yang tidak diteruskan dengan pembangunan di atasnya akan tumbuh semak duri di tempat itu dan menjadi tempat pembuangan sampah. Berbeda kalau sudah dibangun rumah, rumah tidak senang dengan sampah.Tuhan bukan membutuhkan gandum tapi roti yang dibawa dalam pesta perjamuan. Kita harus mempunyai kerelaan untuk digiling sampai halus, pengalaman-pengalaman akan membentuk kita menjadi gandum yang digiling untuk menjadi roti. Kata-kata penghinaan kakak-kakak Daud menjadi gigi penggiling yang menghalusi Daud, tapi Daud tidak menyimpan dalam hati. Daud tahu ia tidak akan menjadi roti kecuali ada pengalaman gigi penggiling diputar untuk menghalusi hidupnya.Mereka yang telah membangun dasar tapi tidak segera mendirikan bangunan di atasnya, Alkitab menyebut mereka bayi (Ibrani 5 : 12 - 13). Saat percaya, menerima Yesus sebagai Juru Selamat, dibaptis dan penuh Roh Kudus (meletakkan dasar), seharusnya telah menjadi rumah. Sebab di dalam rumah ini akan keluar pengajaran, terdengar puji-pujian, doa dan memancarkan terang (Yesaya 2 : 2 - 3).Yesus sangat kecewa saat melihat gereja sibuk meletakkan dasar pengajaran demi pengajaran tapi jemaat tidak bertumbuh. Apakah tanda bahwa orang itu sibuk mendirikan bangunan di atas fondasi ? Secara kasat mata material dikumpulkan, batu disusun dan kerangka berdiri sampai rumah itu bisa menjadi tempat hunian.Amati Yohanes 4 : 1 - 26, dalam terjemahan bahasa Indonesia diberikan tema “Percakapan dengan perempuan Samaria”; terjemahan bahasa Inggris “Perjumpaan perempuan Samaria dengan Mesias” atau “Percakapan perempuan Samaria dengan Yesus” dan dituliskan dalam 20 ayat. Bandingkan dengan Kejadian 1 : 1 - 2, antara ayat 1 dan 2 mem- punyai selang waktu yang panjang kalau dihubungkan dengan penemuan para ahli berjarak ratusan milyar juta tahun. Dalam 20 ayat di Yohanes 4 memuat perbincangan Yesus dengan perempuan Samaria yang memakan waktu paling lama 90 menit telah membongkar semak belukar duri yang ada di dalam hidup perempuan Samaria. Ketika kita bersedia dibongkar oleh Tuhan, bukan hanya kita yang dibongkar tapi orang di sekitar kita pun turut disentuh (Tuhan bongkar pandangan banyak orang) sehingga dalam waktu sekejap pandangan mereka berubah terhadap orang yang sudah Tuhan bongkar.Yohanes 4 : 28 - 30. Fondasi sudah diletakkan oleh perempuan yang paling jahat di kota Samaria dan ia langsung membangun rumah, segera meninggalkan tempayan gaya hidup yang lama dan mengambil keputusan untuk berubah dan memiliki tabiat baru. Ia yang 2 jam sebelumnya menjadi sampah masyarakat tapi 2 jam kemudian menjadi berkat bagi orang Samaria karena ia mau segera membangun rumah (Yohanes 4 : 39).Kapan dan apa yang dimaksud dengan membangun rumah ? I Petrus 4 : 10. Warna membangun = layanilah satu dengan yang lain.Tuhan berkata kepada mereka yang bukan hanya bangga sudah meletakkan fondasi tapi segera membangun rumah dalam Yesaya 56 : 7. Jangan biarkan rumah kosong tidak ada yang menghuni, mulai bangun rumah, layani satu dengan yang lain, menjadi rumah doa dan Tuhan akan ada di sana menjadi pelindung. Amin

KASIH AKAN SEMUA ORANG

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 16 September 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Petrus 1 : 7 - dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.Serat ketujuh (terakhir) dari hidup yang berhasil guna yang disampaikan oleh Petrus adalah kasih akan semua orang. Kasih = pengasihan (TL); AGAPE (bahasa Yunani); kasih terhadap semua orang (TBS); love (bahasa Inggris). Kasih akan semua orang (agape) berbeda dengan kasih akan saudara-saudara (philadelphia). Kasih philadelphia artinya kita menerima lalu memiliki pemberian Allah yang kemudian kita salurkan untuk dinikmati orang lain. Inilah hukum kasih, kita memberi lalu kita menerima. Agape mempunyai arti sumber/pemilik yang terus mengalirkan dengan tidak ada henti-hentinya. Dan sumber/pemilik ini tidak pernah mengharap, berpikir akan menerima kembali apa yang sudah dialirkannya. Segala sesuatu yang sudah diberikan tidak akan kembali lagi pada sumbernya. Contohnya: Mazmur 84 : 12. Tuhan bukan matahari namun Ia digambarkan seperti matahari. Matahari adalah sumber hidup untuk jagad raya. Setiap detik matahari menyalurkan energinya tanpa pernah berhenti. Bila matahari yang diciptakan Tuhan mampu memberikan kehidupan, apalagi Tuhan Sang Pencipta. Dia memberi tanpa ada batasnya. Agape adalah memberi dengan tidak pernah terbatas, pemberian itu tidak pernah terukur, terus-menerus, tidak pernah berkurang, tanpa ingin memperoleh balasan. Kadangkala kita mengaku memiliki kasih agape tetapi kita selalu menghitung apa yang telah kita berikan dan mengharapkan balasan, itu bukan agape.Kemana dan kepada siapa Tuhan curahkan lalu letakkan agape ini ?Kisah Para Rasul 10:44-48. Dari kisah Kornelius (orang Romawi non Yahudi), kita melihat bahwa Roh Kudus juga dicurahkan kepada orang kafir yang belum mengenal Yesus.Roma 5 : 5. Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada Kornelius dan seisi rumahnya memproduksi kasih Allah (= Agape). Agape inilah yang diletakkan Tuhan di hati Kornelius dan keluarganya. Roh Kudus akan memberikan agape di hati setiap orang yang diurapiNya. Tuhan akan memberikan agape kepada semua orang, semua Tuhan jangkau.Agape merupakan kata sifat, sedangkan kata kerjanya adalah AGAPAO. Untuk apa Tuhan beri kasih agape kepada manusia ?1. Matius 22 : 37. Kasihilah (agapao) Tuhan Allahmu. Agapao = saya melakukan kasih/agape. Agape diberikan untuk agapao. Agape diberikan supaya saya lakukan. Takaran/pedoman kita melakukan agape kepada Tuhan adalah dengan segenap hati, jiwa dan akal budimu (all my mind = dengan seluruh pikiran). Pikiran adalah unsur dari jiwa kita. Dalam jiwa terdapat intelektual, kemauan, tekad, semangat kita.2. Matius 22:39. Kasihilah (agapao) sesamamu manusia; saya mengasihi, memberi dengan tidak mengharap menerima kembali. Berbeda dengan philadelphia. Takaran/pedoman kita melakukan agape (hukum ilahi) kepada sesama manusia adalah seperti diri sendiri (as your self). Jika kita mendengar kejelekan orang lain, maka kita tetap mengasihi orang itu seperti diri kita sendiri, tidak ikut menjelek-jelekkan, ini adalah konsep ilahi.Ketika Yesus memberikan agape ia punya harapan (= logos). Jika kita mau melakukan apa yang Yesus perintahkan, maka Tuhan akan beserta/melindungi kita. Matius 28:20.Ada satu peringatan kalau sampai kita tidak memenuhi harapan Tuhan. Lukas 7 : 36 - 38.Seorang perempuan yang terkenal berdosa, ia agapao, ia bukti nyatakan kasih yang sudah ia terima, ia datang kepada Yesus dengan membawa minyak narwastu, memecahkan leher botolnya dan menuangkan seluruh isinya (tanpa tersisa) di kaki Yesus. Ia memberikan seluruh hidupnya tanpa sisa, walaupun mungkin masih banyak caci-maki dan hinaan ditujukan padanya, bahkan orang-orang sekitarnya tidak mau menerimanya.Dalam Lukas 7 : 50 kita dapat melihat bagaimana respon Yesus terhadap wanita itu. Yesus berkata, “Pergilah dengan selamat karena iman/tindakanmu”. Sikap seperti wanita berdosa itulah yang Yesus harapkan dari kita. Meskipun masih banyak masalah yang menggoncangkan hidup kita, biarlah kita tetap melakukan agapao. Pasti kita juga akan mendengar Yesus berkata kepada kita, “Pergilah dengan selamat karena perbuatanmu yang agape”. Jangan takut, Tuhan akan beserta kita karena Tuhanlah yang menjadi jaminan bagi kita. Amin