Friday, October 31, 2008

PANJANG SABAR TUHAN ADALAH KESEMPATAN UNTUK SELAMAT

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 28 September 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa
II Petrus 3 :15 — Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Petrus mengambil perbandingan kesabaran Tuhan yang sudah ditunjukkan melalui Paulus yang sebelumnya adalah Saulus —seorang yang berhasil dalam dunia sekuler dan agama tapi hidupnya menjadi perusak hidup manusia— Tuhan punya panjang sabar (long-suffering = Tuhan sudah lama menahan sakit, menahan beban tapi sabar) terhadap Paulus sampai ia bisa menangkap hati Tuhan.
Dan hendaklah kamu hargakan bahwa panjang sabar Tuhan kita itu mendatangkan selamat,... (Terjemahan Lama), menghargai panjang sabar Tuhan; consider (Terjemahan bahasa Inggris) = memper-timbangkan baik-baik kesabaran Tuhan. Ketika mengambil pilihan harus pikir baik-baik bahwa kesetiaan Tuhan, kesabaran Tuhan untuk menunggui kita merupakan kesempatan untuk kita mendapat keselamatan.
Tuhan begitu sabar menunggui, mem- perhatikan, mengawasi kita dalam hal apa ?
1. Saat proses pembentukan hidup kita agar menurut/melakukan kehendak Tuhan. Yeremia 18 : 1-6.
Ketika Tuhan ciptakan manusia, daya kreasi Tuhan dimasukkan ke manusia digambarkan menjadi bejana, jadilah bejana sesuai dengan fungsinya, fungsikanlah menurut bentuk masing-masing jangan simpan seperti seorang yang memiliki satu talenta. Tuhan tahu bahwa kita sebagai bejana mempunyai kemampuan terbatas, suatu ketika dapat pecah atau retak karena benturan dengan seseorang atau karena kita tidak mau patuh, kita jatuh; namun Tuhan memperkenalkan diriNya sebagai tukang periuk. Ketika Tuhan memproses kita menjadi pelaku kehendakNya mungkin kita jatuh bangun tapi Tuhan long-suffering, Tuhan pegang dan mengerjakan kembali menjadi bejana yang lain. Mungkin kita sudah hancur, Yesus adalah penjunan, Dia sabar menahan diri, menunggui dan memberi kesempatan untuk kita memperbaiki diri.
Yohanes 21:15-17, dari tiga kali pertanyaan Yesus kepada Petrus: ”Apakah engkau mengasihi Aku ?” ini merupakan panjang sabar Tuhan terhadap Petrus. Pertanyaan pertama berhubungan dengan ketika Petrus tidak mendapat seekor ikan pun di Tasik Galilea, Yesus berkata: ”Tebarkan jalamu”, dan mereka memperoleh ikan, kegagalan Petrus diperbaiki Yesus. Pertanyaan kedua berhubungan ketika Petrus punya sesumbar kalau Yesus mati disalib ia juga mau mati disalib tapi tiga kali ia menyangkal Yesus. Pertanyaan ketiga berhubungan dengan sebelum Yesus naik ke surga, Petrus mengajak teman-temannya untuk kembali ke kehidupan mereka yang lama sampai terjadinya dialog tadi. Begitu sabarnya Tuhan menunggui, mengawasi tujuannya supaya dalam proses kita mau melakukan kehendak Allah.
2. Tuhan begitu panjang sabar ketika Tuhan menunggui kita untuk memasukkan karakter/ perangaiNya dalam hidup kita. I Yohanes 2:3.
Kita memang masih manusia tapi sejak lahir baru berperangailah, bersikap, berpikir seperti Yesus. Kenapa kita dituntut untuk seperti Yesus ? Ilustrasinya dalam I Raja-raja 6 : 7, pada waktu Salomo membangun bait suci, batu-batu digali dan dibentuk di Libanon baru kemudian dibawa ke Yerusalem untuk disusun/dibangun menjadi tembok dan tidak ada bunyi kapak atau perkakas besi. Begitu pula dengan hidup kita yang mempunyai temperamen yang berbeda-beda (Yesaya 11 : 6 - 8) disusun menjadi tubuh Kristus yang dibanggakan di surga. Ada transformasi, perubahan, Tuhan sabar menunggu supaya Tuhan bisa memasukkan karakterNya sehingga kita bisa menjadi satu komunitas duduk harmonis. Caranya: I Raja-raja 5 : 15-16, batu di pegunungan Libanon harus bertemu dengan 70.000 tukang gali dan 80.000 tukang pahat sehingga menjadi bentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Kapan karakter Kristus masuk ? Setiap hari, mungkin linggis perkataan/sikap orang lain yang menyakiti kita, pahat dengan berbagai ukuran menghalusi kita supaya karakter Kristus masuk dalam hidup kita. Bukan berarti Allah biarkan kita tapi Allah sedang menunggui mereka yang rela tiap hari dibentuk agar Tuhan temukan karakterNya dalam hidup kita.
3. Panjang sabar Tuhan saat menunggui untuk kita mengambil sebuah pilihan yang baik.
Hidup kita sekarang itu sebenarnya merupakan hasil pilihan kita di masa lampau. Kita punya banyak kesempatan untuk memilih yang baik/positif dan sebanyak itu pula kesempatan kita untuk memilih yang tidak baik/negatif tapi akibat pilihan kita tidak bisa pilih-pilih. Kidung Agung 7:8-9, pujian Salomo (gambaran Yesus) kepada Sulamit (gambaran orang percaya) di pasal 7 karena mutu rohani Sulamit. Salomo begitu kagum dengan Sulamit yang digambarkan seperti pohon korma (di sekujur tubuhnya penuh dengan bintil-bintil bekas tandan buah dan pelepah = kuat menghadapi ujian), bau mulutnya beraroma apel kasih Allah dan anggur anugerah Allah. Bau mulut kita harum kalau kita mengkonsumsi firman Allah sehingga bahasa kita penuh kasih dan anugerah Allah.
Beberapa orang yang gagal karena salah mengkonsumsi :
- Hakim-hakim 14 : 5 - 9. Kegagalan Simson bukan semata-mata karena Delila tapi ia melanggar firman Allah, mengkonsumsi madu dari bangkai singa.
- I Samuel 18 : 6 - 10. Saul ditolak Tuhan (Kisah para Rasul 13 : 22) walaupun Saul sudah dipilih Tuhan karena di ajang pemilihan ia memilih memiliki hati yang tidak baik terhadap Daud.
Roh Allah sudah berbicara tapi mereka tetap keraskan hati. Jangan mengkonsumsi bangkai, bau mulut akan menjadi busuk, tapi konsumsilah anugerah dan kasih Allah, pilihlah yang baik di ajang pemilihan jangan memilih menurut akal pikiran kita.
Amin

TIGA SISI AKTIVITAS ORANG PERCAYA YANG SELALU MENYENTUH MUTU ROHANI

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 21 September 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

I Petrus 3 : 14 - Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia.
Setelah Petrus berbicara tentang datangnya api yang akan menentukan setiap pekerjaan baik secara umum maupun dalam gereja. Makin sering api datang, menunjukkan semakin dekat hari Tuhan. Emas, perak, batu mulia akan tenang menghadapi api karena ia tahu tidak mengalami kerugian tetapi rumput dan kayu akan mengalami kerugian besar. Kita sedang dan sudah dibentuk oleh firman Allah melalui fakta sekarang kita sudah menjadi emas, perak, batu mulia bukan lagi rumput kayu. Ketika api makin sering terjadi membakar, Petrus katakan biarlah kita terus berusaha, fakta akan terus terjadi, kita tidak berkuasa menolak api itu, api tetap menjilat, membakar di luar dan di dalam, sebagai orang percaya kita harus berupaya sekuat tenaga dan Yesus ada di sana menunggui dan menolong kita.
Kita harus berusaha sekuat tenaga dalam hal yang bagaimana ?
1. Kejadian 1 : 26.
Kita harus mengembangkan kodrat/karunia dasar. Allah mempunyai daya mencipta, daya kreasi yang luar biasa, dan ketika Ia mencipta (Kejadian 1 : 1-31), semua yang Ia ciptakan itu baik. Pada waktu Ia menciptakan manusia, daya kreasiNya -Bapa, Putra dan Roh Kudus semua terlibat mengerjakan segala sesuatu- Ia masukkan dalam manusia sehingga tidak monoton. Sungguh pun manusia manusia sudah jatuh dalam dosa, Tuhan tidak menarik daya mencipta dari manusia.
Daya kreasi itu Tuhan punya, Tuhan beri pada kita untuk kita kembangkan. Matius 25 : 15, satu talenta adalah bakat dasar yang harus dikembangkan. Orang yang mulai membanding-bandingkan cenderung untuk iri hati dan mempunyai pikiran busuk. II Korintus 10 : 8, Allah memberi kita daya kreasi untuk membangun, mendirikan bukan untuk merobohkan, mengembangkan karunia dasar supaya kita memajukan pekerjaan Tuhan.
2. Efesus 1 : 4.
Kita harus berusaha supaya kudus, tidak bercacat, tidak bernoda. Sebelum dunia dijadikan Tuhan punya impian dan ini merupakan harapannya agar Ia bisa temukan wujud impian dalam komunitas orang percaya yaitu kudus (= HAGIOS bahasa Yunani) yang berarti bersih, suci, pengertiannya tidak sama dengan yang lain. Kita tidak sama dengan yang pada umumnya. I Tesalonika 5 : 16-18, saat dunia kehilangan sukacita, orang percaya harus bersukacita di dalam Tuhan karena itu adalah awal dari kekuatan, semangat untuk berjalan. Banyak orang jemu berdoa, meremehkan doa padahal kita diminta HAGIOS sebab doa akan membuka selaput mata yang menutup sehingga kita bisa melihat seperti apa yang Allah lihat. Saat orang Israel melihat hanya ada Laut Kolsom di hadapan mereka, Tuhan melihat di dasar laut Kolsom ada jalan. Ketika dunia kehilangan ucapan syukur yang ada hanya menyalahkan, orang percaya harus mengucap syukur, karena ketika kita mengucap syukur akan membuka pintu gerbang mujizat, menghadirkan apa yang tidak biasa manusia lakukan, Tuhan mampu mengadakan hal yang tidak biasa.
3. II Petrus 3 : 14 - ...berusahalah supaya kamu didapati dengan sejahtera, dan dengan tiada bercacat dan tiada bercela pada pemandangan Tuhan (TL).
Kita harus berusaha sekuat tenaga supaya didapati tidak bermusuhan/dimusuhi oleh Tuhan. Lakukan firman Tuhan, cocok atau tidak cocok, setuju atau tidak setuju supaya didapati damai oleh Tuhan. Bahaya sekali kalau firman Tuhan dilawan, kita sedang membuat titik untuk bermusuhan dengan Tuhan. Perhatikan Ulangan 28 : 23 - Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawahpun menjadi besi. Tembaga berbicara tentang tidak akan turun hujan sukacita, ada embun damai dan ketenangan dalam hidupnya, gelisah, takut dan cemas karena bermusuhan dengan Tuhan. Tanah di bawah menjadi besi berbicara tentang tidak memiliki benih yang baik, yang ada hanya kemarahan, hujat, permusuhan, tidak ada kebaikan, sebab bermusuhan dengan Tuhan.
Kalau kita berusaha sekuat tenaga, Imamat 26 : 6 mengatakan kita tidak bisa menolak banyak hal yang mengejutkan tapi kalau kita berusaha mengembangkan karunia dasar, hidup kudus dan hidup damai dengan Tuhan, kita akan tetap bisa berjalan seperti biasa karena Tuhan beserta kita.

Amin