Sunday, December 18, 2011

Orang serakah akan dpt sesuatu yg gak seberapa d banding dgn orang yg maw trima kenyataan.. Jd syukuri lah apa yg ada padamu saat ini :D

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 18 Desember 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Ada suara yang naik ke hadapan Tuhan, suara itu beragam, ada dari suatu bangsa, suatu kota, suatu keluarga atau pribadi. Dunia bisa menciptakan alat yang begitu mahal untuk mencari suara orang yang telah meninggal 100 tahun yang telah lalu bahkan lebih dari 100 tahun, semua peralatan yang diciptakan manusia itu mencontek dari peri-beradanya Allah, ke-Mahakuasaan Allah, kemudian diwujudkan dalam bentuk teknologi.

Mazmur 107:27 - mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal. Mazmur 107 ditulis pada zaman raja Koresh. Latar belakangnya kerajaan Yehuda yang terdiri dari dua suku ditawan di Babilonia selama 70 tahun karena kesalahan mereka selama 490 tahun tidak melakukan peraturan Tuhan, mereka tidak pernah mengembalikan tahun sabat kepada Tuhan. Ketika mereka berada di Babel, setelah pemerintahan raja Nebukadnezar muncullah raja Merodakh —sering disebut Evil Merodakh karena bengisnya— yang memerintah selama 2 tahun kemudian raja penggantinya memerintah selama 4 tahun, mereka sangat kejam. Baru kemudian muncul raja Belsyazar yang memerintah selama 6 tahun, mereka menderita, pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk.

Mazmur 107:28 - Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka. Ketika mereka terhuyung-huyung bagaikan orang mabuk, dibangunlah mezbah keluarga dan mereka berseru kepada Tuhan; ada satu catatan istimewa ketika mereka menaikkan doa, Daniel mengatur begitu rupa untuk menaikkan doa di satu hari yang telah ditentukan, pada waktu mereka berseru, Tuhan mengeluarkan mereka, Tuhan dengar, di negeri perhambaan suara mereka sampai ke hadirat Tuhan. Suara yang muncul sampai ke hadirat Tuhan:

1. Suara dari suatu bangsa/kota.

Yunus 1:1-2, suara kejahatan itu sudah sampai ke tahta Allah, campur baur suara rintihan dan kejahatan. Doa Abraham, Ishak dan Yakub masih ada di hadapan tahta Allah. Tuhan masih memperhatikan untuk menolong keturunannya baik keturunan jasmani maupun rohani. Kejadian 6:11-13, suara kejahatan, kebengisan seisi muka bumi sudah sampai ke hadapan tahta Allah. Kejadian 18:20-21, Lot ketika ia berada di Sodom dan Gomora melihat kejahatan-kejahatan yang sukar digambarkan dengan kata-kata manusia. Lot berkeluh kesah kepada Tuhan. I Samuel 17:43-44, kita mungkin pernah sakit hati dan terusik karena sesumbar orang yang mengancam kita, tetaplah setia kepada Tuhan karena Tuhan dengan ancaman itu dan Tuhan dapat ubahkan menjadi berkat.

2. Suara dari satu pribadi.

Tuhan tetap perhatikan suara dari satu pribadi. Kejadian 4:8-10, suara tipu licik Kain sampai ke hadapan Allah. Ketika Habel mati, suaranya sampai ke hadapan tahta Allah. Jangan simpan kebencian, kita punya kewajiban mendoakan supaya Tuhan mengampuni mereka. Tipu licik ini disimpan oleh Tuhan, Tuhan bukan pendendam tapi Tuhan adil, Tuhan tahu persis bentuk tipu licik orang-orang ini.

Kolose 3:8, hati-hati dalam mengeluarkan kata-kata saat marah, kata-kata yang keluar saat marah seperti binatang liar yang tidak bisa dikendalikan; ada yang dirampas oleh Iblis dan kemudian benar-benar terjadi pada orang itu.

3. Suara dari padang gurun.

Yesaya 40:3, ayat ini punya pengertian ganda yaitu bahasa nubuatan yang mengacu pada Yohanes yang berseru-seru di padang gurun; juga punya pengertian bahwa di padang gurun zona kehidupan/tempat aktivitas kita ada suara yang berseru-seru sampai ke hadapan Tuhan. Kejadian 37:22, ketika Yusuf diperlakukan semena-mena, keji dan kejam dan ia dibuang ke sumur, suara Yusuf didengar oleh Tuhan, Yusuf minta pengampunan untuk kakak-kakaknya, Tuhan sepertinya tutup tangan dan tutup mata tapi 22 tahun kemudian kakak-kakaknya datang ke Mesir menyembah dia.

Ratapan 5:9. Di padang gurun zona kehidupan kita yang sangat berbahaya, Tuhan turun dan akan melindungi kita. Yesaya 42:11, begitu banyak bentuk suara yang sampai ke hadirat Tuhan, kita yang di padang gurun disebut penduduk bukit batu--bukit perlindungan Yesus.

Buang suara geram, ganti dengan suara memuji, memuliakan Tuhan, menaikkan suara doa, pujian kepada Tuhan. Ketika ini yang akan kita naikkan, ada satu bahaya terjadi di bumi, satu kali kelak doa kita akan dituangkan atas bumi dan bumi akan celaka (Wahyu 8:5); ketika kita naikkan doa pujian, penyembahan, suara itu akan menjadi mujizat bagi kita (Kisah Para Rasul 16:25-26).

Amin.