Sunday, July 04, 2010

EKKLESIA – DEWAN (Bagian II)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 4 Juli 2010
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 3 : 4 - Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Pengertian asli/awal ekklēsia berbicara tentang komunitas militer, tentara Tuhan yang tugasnya menjaga areal/lokasi di mana Tuhan percayakan dia ada di sana.
Pengertian asli ekklēsia berbicara tentang komunitas militer, tentara, kemudian berkembang menjadi dewan (bahasa Persia) = beberapa orang; hubungkan dengan Matius 5 : 16 - Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Lewat kelakuan/perbuatan baik kita, Tuhan akan dimuliakan, kelakuan/perbuatan kita merupakan khotbah yang nyaring. Dewan Makedonia adalah perkumpulan beberapa orang pintar untuk memberi pengaruh ke daerah yang akan dikuasai, tugasnya mentransformasikan, membawa perubahan, pesan di bidang hukum, budaya, pendidikan, pajak, tatacara, aturan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh Iskandar Agung (Iskandar Zulkarnaen) anak dari raja Phillips II—raja Makedonia, Iskandar Agung merupakan anak didik Aristoteles—seorang filosof, seorang pemikir, ia dididik oleh Aristoteles 7 tahun, ketika berumur 20 tahun Iskandar Agung bisa mengumpulkan 30.000 tentara Yunani dengan 5.000 pasukan kuda sehingga ia mulai bergerak maju ke Timur, dia taklukkan Timur Tengah, Mesir, sepanjang pesisir Utara Afrika, Maroko, sampai selat Gibraltar, Spanyol, Perancis, Italia, sampai umur 30 tahun seluruh daerah-daerah Laut Tengah sampai ke Afganistan, India ia kuasai. Ia diajarkan kalau mau menaklukkan bangsa-bangsa taklukkan bahasa, budaya dan semuanya, kemudian dikirimlah ekklēsia—team, dewan Makedonia lalu mereka transformasikan budaya, pengetahuan, perpajakan, tatacara, hukum menurut Yunani, mereka membawa order untuk mempengaruhi sehingga pada tahun 333 SM seluruh daerah ini bisa berbicara bahasa Yunani sampai Yesus lahir mereka masih ingat bahasa Yunani, itu sebabnya Injil bisa dikabarkan sampai ke Eropa oleh Paulus dalam tempo 2 tahun.
Ekklēsia adalah orang-orang yang diutus pergi untuk membawa perubahan, adat budaya, bahasa dari dewan ini sendiri. I Petrus 2 : 12 -Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. Kita—ekklēsia adalah dewan sorga yang membawa bahasa, tatacara sorga, kita yang sedang dipersiapkan untuk menyongsong kedatangan Tuhan bisa/tidak bisa kita harus lakukan firman Tuhan. Perhatikan dewan ekklēsia di zaman gereja awal: Kisah Para Rasul 2 : 37 - 40. Baru saja Petrus dan kawan-kawan dimusuhi, dibenci setelah Yesus mati disalib tapi 3 bulan kemudian waktu Petrus berkhotbah, mereka yang dulunya membenci memusuhi Petrus dan kawan-kawannya, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" (ayat 37). Petrus dan murid-murid adalah ekklēsia—dewan sorga, mereka tidak kalahkan kebencian orang dengan kekerasan tapi mereka berdoa, karena tugas mereka harus mengadakan perubahan orang-orang jahat supaya bertobat sehingga reaksi masyarakat —karena mereka menjadi dewan dari sorga untuk mengadakan perubahan— mereka disukai semua orang (ayat 47). Ketika Petrus berkhotbah orang-orang yang membencinya masih ada tapi Petrus tahu bahwa dia punya tugas untuk membawa perubahan. Bahasa Yunani dibawa ke mana-mana, bahasa dunia bisa memperuncing keadaan tapi bahasa sorga harus dibawa ke mana-mana untuk memberi kelegaan sekalipun berada di tengah badai.
Kita adalah dewan dari sorga, ekklēsia ini disukai oleh banyak orang, apakah kita menjadi ekklēsia—dewan sorga yang disukai banyak orang? Kita mentransformasikan, membawa pembaharuan. Kalau kita menjadi ekklēsia yang benar untuk membawa perubahan di dunia ini, kita akan disukai banyak orang. Amsal 16 : 32 - Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. Seorang yang mau menjadi ekklēsia—dewan sorga, membawa perubahan bahkan pembaharuan, menjadi terang, orang itu adalah orang yang bisa menguasai dirinya (perkataan, lidahnya).
Amin.