Sunday, September 06, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR - (Bagian V)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 6 September 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:22-25 berbicara tentang hukum ilahi cepat untuk mendengar melalui derap langkah iman. Dalam hal mendengar dan melakukan dipadankan dengan menabur dan menuai. Jangan mimpi menuai kalau tidak menabur, jangan takut untuk menabur Tuhan pasti sediakan areal penuaian. Tuhan siapkan daerah/lokasi penuaian sering kali tidak sama dengan jalan pikiran kita, mungkin kita berada di tempat yang tidak produktif tapi kalau Tuhan tetapkan kita menuai di sana, Tuhan bisa mengubah padang tandus menjadi padang buah-buahan yang subur.
Areal tempat kita menuai: Yehezkiel 37:13-14 - Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu...
Ayat ini dilatarbelakangi penglihatan yang Tuhan perlihatkan pada Yehezkiel tentang satu individu, satu keluarga, satu komunitas yang disebut orang-orang percaya, lalu Tuhan perlihatkan satu kota, dan satu bangsa, mereka ada di lembah; ternyata orang-orang tadi nampaknya seperti tulang-tulang kering padahal secara jasmani mereka berhasil dalam pendidikan, karir, pergaulan tapi secara rohani mereka kelihatan seperti tulang-tulang kering. Bukanlah Tuhan kalau Tuhan tidak punya anugerah sehingga Yehezkiel memberitakan kepada tulang-tulang kering ini; tulang tapi masih bisa mendengar, untuk tegak berdiri tergantung mau meresponi atau tidak. Ketika tulang-tulang mau meresponi dengan melakukan firman Allah, Tuhan berkata Aku Tuhanmu, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu Aku akan membuka pintu ketidakberdayaanmu, ketidakmapananmu, kegagalanmu, dan Aku akan membiarkan engkau tinggal di areal penuaianmu.
Lembah yang sering kali manusia berada di sana:
1.Mazmur 84:7.
Ketika seseorang sedang berada di lembah baka (bac - bahasa Ibrani = lembah tangisan, lembah ketidakberdayaan, lembah ketidakmapanan, lembah kegagalan) bagaikan tulang-tulang tidak berdaya, untuk merubah menjadi lembah penuh sukacita itu tergantung pada mereka sendiri, Tuhan sudah siapkan terobosan tapi mereka harus menggapainya.
Pada waktu Abraham menguburkan Sara istrinya di Hebron, bani Het menawarkan dengan gratis tanah di sana karena semenjak Abraham berada di Hebron mereka diberkati tapi Abraham tidak mau ‘gratisan’, ia membayar 400 syikal perak kepada mereka. Harga keselamatan kita, Tuhan beri cuma-cuma tapi harga pembayar Yesus bayar dengan nyawaNya sendiri. Acapkali kita berada di lembah baka namun lembah baka dapat berubah menjadi lembah bermata air tergantung respon dan sikap kita mau bayar harga atau tidak.
2.Mazmur 23:4.
Lembah kekelaman = lembah bayang-bayang maut (TL), ayat ini menyatakan justru di ujung kematian pun Tuhan siapkan tempat itu menjadi areal penuaian mujizat kedahsyatan Allah.
Di lembah manapun Tuhan akan ubah menjadi areal penuaian tapi miliki kuncinya yaitu Yakobus 1:23-24 - Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Yakobus menggambarkan firman Allah seperti cermin yang menunjukkan kotoran-kotoran dan kekurangan-kekurangan kita. Yakobus berbicara firman Allah seperti cermin, namun sayang kenapa banyak orang Kristen --tanah subur sekalipun-- tidak menuai sedangkan lembah baka Tuhan bisa ubah menjadi areal penuaian? Sebab sudah tahu firman Allah tapi tidak mau memperbaiki, tidak memiliki roh kerelaan untuk berubah. Ketika kita berubah, bercermin pada firman Allah bukan hanya kita yang diberkati rapi orang lain diberkati. Pada waktu Zakheus berubah terjadi pemulihan ekonomi di kota Yerikho, pada waktu perempuan Samaria bertobat, satu kota diberkati, keluarga-keluarga yang berantakan diperbaiki.
II Korintus 3:18 inilah tujuan firman Allah menjadi cermin supaya waktu kita bercermin tahu kesalahan kita, kita mau berubah dan perubahan kita akan memantul pada orang lain, kita sekarang menjadi cermin yang memantulkan firman Allah. Galatia 1:13, 23-24, Paulus yang sebelumnya bernama Saulus dahulu menganiaya banyak orang, tidak bisa menjadi berkat dan menyusahkan banyak orang tapi sekarang ia sudah berubah. Dulu ia bercermin pada firman Allah sekarang ia menjadi cermin buat banyak orang, memantulkan firman Allah, menjadi berkat.
Sudahkah engkau menjadi cermin bagi orang lain (ketika orang melihat engkau berubah, ia ingin juga menjadi seperti engkau diubah, diberkati). Kalau engkau mau menjadi cermin bagi orang lain Tuhan berkata dalam Filipi 4:19 - Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Mereka yang mengenakan jubah cepat mendengar berjalan dalam derap langkah iman, di lembah manapun engkau berada Tuhan mau ubah menjadi lembah penuaian.
Amin.