Monday, January 19, 2009

MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN SURAT YAKOBUS

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 Januari 2009

Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Kedua belas suku bangsa Israel yang merupakan gambaran orang percaya di akhir zaman dengan formasi masing-masing 3 suku di sisi Timur (Yehuda, Isakhar, Zebulon), Barat (Efraim, Manasye, Benyamin), Utara (Dan, Asyer, Naftali), dan Selatan (Ruben, Simeon, Gad) Tuhan sudah tetapkan untuk mengelilingi, merawat kemah Tuhan. Mereka harus setia mengelilingi dan tidak boleh berubah. Kalau mereka tetap setia, tidak beranjak maka awan (berbicara tentang kemuliaan Allah) akan menudungi mereka.

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai sehingga Roh Kudus mendorong Yakobus untuk menulis surat Yakobus adalah supaya jemaat dapat membuktikan iman masing-masing melalui perbuatan di mana Tuhan percayakan kita ada.

Sifat dari Allah:

1. Mazmur 23:1.

Yehova Rohi = gembala, gelar yang disandang Tuhan dengan keahlian:

- Ahli memberi makan domba-dombaNya. Mazmur 23:2, Ia meletakkan di padang yang berumput hijau, di zaman kuno gembala akan mengadakan peninjauan ke lokasi di mana domba akan digembalakan satu hari sebelumnya dan ia akan mencabuti rumput yang mengandung racun sehingga ada jaminan domba tidak akan sakit.

Matius 14:15-17, jangan panik sementara kita berhadapan dengan sebentar lagi akan ‘gelap’ karena Dia sanggup mencukupi kebutuhan kita.

- Ahli dalam hal memberi minum. Yohanes 4:13,14; Mazmur 23:2, Ia membawa ke air yang tenang bukan air yang mengancam/menghanyutkan. Dia tahu kehausan fisikal juga kehausan rohani.

- Ahli untuk memelihara dan menghibur. Yesaya 66:12,13, Allah kita adalah Allah yang perkasa tapi Ia tidak segan mengumpamakan diriNya seperti seorang ibu yang merawat menggendong dan menyusui bayinya.

2. Keluaran 15:26.

Yehova Rapha, gelar yang disandang Tuhan dengan keahlian:

- Menyehatkan air yang telah tercemar, Keluaran 15:22,23. Banyak yang bisa mencemari kita, Iblis berusaha mencemari hidup kita sehingga kita terkena penyakit rohani tapi Tuhan adalah Yehova Rapha yang mampu menyehatkan air yang telah tercemar.

- Menahirkan air yang menyebabkan kematian, II Raja-raja 2:19-22. Letak kota Yerikho stategis tetapi airnya selalu membawa kematian.

- Ahli untuk membalut, membebat luka-luka dan membiayai proses pemulihan, Lukas 10:30, 33-34.

Sifat Allah ini akan diimpartasikan, dialihkan kepada orang percaya (Kolose 3:10). Tuhan memanggil kita bukan hanya sekadar melimpahi kita dengan anugerahNya tetapi melalui anugerahNya Tuhan ingin agar sifatNya menjadi sifat kita. Ketika kita menerima firman Allah, kita disebut orang yang diselamatkan, kita mulai memuji, berdoa, melayani Tuhan karena menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah kepunyaan Tuhan dan Dia ijinkan kita untuk nikmati maka saat kita percaya, mengimani firmanNya, saat itu Dia impartasikan sifatNya dalam hidup kita secara terus-menerus sehingga kita menjadi serupa dengan gambaran Yesus (Roma 8:29).

Kapan dan melalui apa iman seseorang dapat kelihatan, tampak melalui perbuatan-perbuatannya?

Yohanes 5:16 - Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Kita dipanggil di setiap sisi masing-masing supaya sifat Yesus nampak dari perbuatan kita. Kalau kita berusaha merawat rumah Tuhan, tidak diam tapi bangkit maka Tuhan mempunyai respon awan (= pribadi Tuhan) tidak akan beranjak, tetap menjaga dan menunggui hidup kita. Matius 26:40-41, seumur hidup kita Tuhan sudah menjaga kita, tidak sanggupkah kita untuk merawat, menjaga kemah Tuhan¾memberi makan, memberi minum, memelihara dan menghibur, menyehatkan air yang telah tercemar, menahirkan air yang membawa kematian dan membalut, merawat luka-luka? Jangan tunggu awan kemuliaan hilang karena akan terjadi bencana atas rumah-rumah orang Israel kalau awan kemuliaan Allah beranjak.

Amin.

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian VIII)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 04 Januari 2009

Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Formasi keempat, tiga suku yang berada di sebelah Barat yakni suku Efraim, Manasye dan Benyamin sekalipun diberkati luar biasa, mereka punya kelemahan; sama dengan jemaat Laodikia secara materi mereka diberkati tapi punya kekurangan. Kekurangan/kelemahan yang menjerat tiga suku ini yang perlu kita waspadai:

1. Kelemahan Efraim.

Yesaya 7:1-5, Efraim berkompromi dengan yang bukan kehendak Allah. Efraim berkompromi dengan bangsa-bangsa lain untuk menyerang raja Ahas. Efraim tidak punya sikap. II Korintus 6:14, Efraim gagal memelihara perangai sebagai terang, terjerat perangai kegelapan yang sering menyerang, menaklukan dan mengendalikannya. Sebagai orang percaya kita harus punya ketegasan untuk menjadi terang atau gelap. Efraim tidak punya pendirian yang kokoh.

Hosea 7:8, Ibrani 5:11-14. Efraim diberkati tapi bantut, tidak punya pertumbuhan rohani. Sebagai orang percaya kita harus bertumbuh dewasa di dalam Tuhan, dewasa dalam berkata-kata, bertindak dan bersikap.

2. Kelemahan Manasye.

Hakim-hakim 1:27, ketika suku-suku bangsa Israel memperoleh waris, mereka diberi pesan menghalau suku-suku bangsa Kanaan yang ada di situ, namun Manasye tetap mengijinkan penduduk Bet-Sean, Taanakh, Dor, Yibleam, dan Megido untuk tinggal di situ. I Petrus 2:5, mereka menjadi virus penyakit yang menjadi penghambat utama dalam rangka kita dibentuk menjadi batu yang hidup. Kita yang semula adalah batu hutan, Tuhan membentuk kita menjadi batu hidup melalui proses pembentukan hidup kita. Ketika kita digali, dilinggis dan dipahat Tuhan tidak meninggalkan kita. I Petrus 2:1, kita harus membuang virus penyakit -segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah- supaya tidak menghambat pertumbuhan rohani kita.

3. Kelemahan Benyamin.

Hakim-hakim 20:12-14, orang-orang Benyamin tidak mau mendengar nasihat saudara-saudaranya untuk minta maaf dan mohon pengampunan dari Tuhan karena mereka telah mengusik dan merampas hak orang Lewi yang dalam perjalanan. Suku Benyamin terjebak oleh roh tidak mau menerima pimpinan dari Tuhan sehingga suku Benyamin tertimpa murka. Daud tahu ini, itu sebabnya ketika Daud beberapa kali terjebak untuk tidak mau patuh pada pimpinan Tuhan, Daud mempunyai doa dalam Mazmur 143:10 – Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!

Namun lepas dari semua kelemahan ini, surat Yakobus ditujukan pada kita dan kita diminta supaya menjaga kemah Tuhan, mengelilingi kemah Tuhan, setia dalam panggilan Allah. Imamat 11:45, Tuhanlah yang telah menuntun kita keluar dari Mesir menuju ke Tanah Perjanjian, dulu kita berada pada hidup yang lama sekarang kita telah menjadi anak-anak Allah, Tuhan bukan hanya memberkati kita melainkan Tuhan atur formasi supaya masing-masing kita berdiri di sisi dimana Allah percayakan untuk merawat rumah Tuhan.

Ketika kita dipercaya untuk merawat rumah Tuhan milikilah merasa memiliki (sense of belonging) apa yang kita rawat. Rumah Allah itu Tuhan yang punya, dipercaya kepada kita untuk kita rawat karena melalui rumah Allah, kita dipelihara, dilindungi, diberkati. Dan di dalam rangka kita merasa memiliki rumah Tuhan, kita dipanggil bukan hanya sekedar untuk diselamatkan dan menerima berkat tapi semua yang kita terima kita pakai untuk merawat rumah Tuhan, karena itu Tuhan berkata: “Jadilah kudus sebab Aku ini kudus” (= suci, saya tidak sama seperti yang pada umumnya); qadowsh – bahasa Ibrani; hagios – bahasa Yunani. Milikilah roh turut merasa memiliki, jangan hanya turut menikmati! Ketika kita punya roh semacam ini kemuliaan Allah yang berisi kelimpahan, kekayaan, semarak, kemegahan, kebahagiaan yang Allah punya akan turun dalam penghidupan kita sehingga kelimpahan dari seberang lautan akan diserahkan kepada kita (Yesaya 60:5).

Amin.

Thursday, January 08, 2009

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian VII)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 Desember 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yaitu kedua belas suku Israel di akhir zaman mendapat tugas ketika dalam perjalanan menuju kemuliaan menjelang Yesus datang kali yang kedua, mereka dipercayakan untuk berada di sekeliling kemah Tuhan, tujuannya untuk merawat, menjaga dan melindungi kemah Tuhan.
Formasi keempat yang berada di sebelah Barat adalah suku Efraim, Manasye dan Benyamin. Ada misteri dalam formasi keempat ini, Efraim yang adalah anak kedua Yusuf tapi dalam urutan perjalanan Efraim ditempatkan di depan; Efraim dan Manasye adalah cucu dari Yakub, dalam hal menerima perjanjian terutama warisan kedudukan mereka diangkat menjadi sama haknya dengan anak-anak Yakub dan memperoleh berkat yang lebih luar biasa dari mereka; demikian juga dengan Benyamin anak bungsu Yakub yang lahir di masa tuanya memperoleh berkat lebih besar dari kakak-kakaknya. Berkat-berkat keturunan Allah tidak ditentukan oleh keturunan kodrati tapi karena pemberian/anugerah Allah, menurut otoritas Allah.
Dalam formasi ini memuat banyak misteri, perkara yang ajaib karena:
1. Siap menyerahkan apa yang Tuhan beri untuk mereka.
Yusuf dan Benyamin adalah anak-anak Rahel, Yusuf memperoleh anak Efraim dan Manasye melalui istrinya dari Mesir. Baik Yusuf, Efraim, Manasye dan Benyamin adalah keturunan melalui Rahel yang digambarkan sebagai biri-biri, domba betina. Ciri-ciri binatang ini paling patuh; selalu membangun satu komitmen yang menyatu; selalu siap untuk menyerahkan dan mempersembahkan segalanya. Suku Efraim, Manasye, Benyamin diberkati bukan karena mereka keturunan Rahel tapi karena mereka mempunyai roh apa yang ada padanya itu bukan miliknya tapi itu pemberian Tuhan yang Allah percayakan kepada kita dan kita harus pakai bagi kemuliaan Tuhan. Keluaran 35:4-5; 35:20-21, ketika Roh Allah menggerakkan hati orang-orang Israel untuk mempersembahkan persembahan khusus bagi Tuhan, jiwa mereka tidak menggagalkannya. Siapa pun dia, Tuhan mau pakai untuk merawat rumah Tuhan.
2. Mereka adalah bapa-bapa leluhur kasih.
Mereka mendapat berkat lebih dari suku-suku yang lain karena Yusuf, Benyamin, Efraim, Manasye mereka disebut bapa-bapa leluhur kasih. Roma 12:9-10, mereka dapat melepaskan, menyerahkan rasa nyaman kepada orang lain; ketika membangun relasi dengan orang lain mengucapkan kata-kata dengan irama bersahabat. Galatia 5:13, dalam hal memberi jangan terkondisi tapi memberi karena kita ingin memiliki sifat, karakter seperti Yesus, bukan supaya orang yang menerima pemberian itu menurut dan tunduk kepada kita. Yusuf mempunyai roh semacam ini dan Tuhan promosikan dia; demikian juga dengan Ayub walaupun ketiga sahabatnya, kecuali Elihu (Elifas, Bildad dan Zofar) mengusik dia, akhir sebelum Ayub dipulihkan Ayub berdoa untuk keempat sahabatnya.
3. Mereka patuh dan taat pada kebenaran firman Allah.
Roma 8:36, mereka patuh seperti domba, semata-mata mereka melakukan karena mereka mengasihi Tuhan.
Tuhan punya respon kepada orang-orang semacam ini, Ulangan 33:13, Yusuf menurunkan Efraim dan Manasye mendapat berkat dari Tuhan yang terbaik dari langit yang bicara tentang kekuatan, kuasa dari Allah, kepuasan bersama dengan Roh Allah, sukacita, ketenangan, kenyamanan dari Tuhan. Ulangan 33:12, di kemajuan-kemajuan, tingkat manapun yang Benyamin capai, Tuhan akan tinggal dan diam di sana.
Amin.

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian VI)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 Desember 2008

Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1:1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Surat Yakobus ini ditujukan kepada dua belas suku Israel di perantauan yang merupakan gambaran gereja di akhir zaman. Kepada kedua belas suku ini dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing tiga suku mereka harus mengelilingi kemah Tuhan dengan formasi masing-masing sepanjang perjalanan selama 40 tahun menuju Kanaan tidak boleh berubah kecuali ketika melewati sungai Yordan panji-panji mereka gulung dan suku Lewi yang membawa tabut perjanjian berada di depan.

Pada waktu dalam perjalanan kita dituntut untuk menjaga, merawat rumah Tuhan, dalam rangka kita diatur untuk melindungi, merawat rumah rumah Tuhan, Paulus katakan dalam surat Roma 12:11 – Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Semangat kita bisa terkondisi, bisa lemah (Galatia 6:9). Yesus memberikan peneguhan dalam Matius 10:42 – Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya. Tuhan tidak pernah meremehkan hal sekecil apapun yang kita lakukan untuk Tuhan. Roh sudah berbicara melalui hati, jiwa akan menimbangnya dan jiwa seringkali menggagalkannya. Tuhan tidak pernah meremehkan hal sekecil apapun (doa, perbuatan yang benar, perbuatan yang baik) yang kita lakukan untuk Tuhan, Ia mencatat dalam buku peringatan yang akan Tuhan buka pada waktunya (Maleakhi 3:16).

Peraturan Tuhan bagi orang percaya yang mau merawat rumah Tuhan:

1. untuk pembangunan dan maintenance (perawatan, pembiayaan-pembiayaan pekerja).

Keluaran 35:4-5, 20-29, untuk pembangunan dan mengumpulkan biaya-biaya perawatan, kedua belas suku Israel ketika mereka digerakkan Tuhan, semua yang terdorong hatinya membawa persembahan; sama halnya dengan kita yang dalam perjalanan untuk berjumpa dengan Yesus, mereka digerakkan hatinya, Rohlah yang menggerakkan hati. Roma 9:18, sepertinya Tuhan tidak adil, Tuhan menaruh belas kasihan karena Roh Allah mendorong untuk lakukan, jiwa menimbang cocok atau tidak cocok dia lakukan; kalau Roh Allah sudah menggerakkan tapi jiwa menggagalkan/jiwa melawan maka Tuhan akan mengeraskan hatinya. Jangan padamkan roh! Jiwa seringkali menghambat tapi janganlah semangat kita terkondisi.

Kembali ke Keluaran 35, pada waktu mereka digerakkan oleh Roh Allah mereka mempersembahkan untuk membangun dan untuk biaya-biaya perawatan, semua orang yang tergerak hati dan jiwanya memper-sembahkan.

2. untuk pelayanan dalam rumah Tuhan.

Untuk pelayanan di dalam rumah Tuhan, ditunjuklah suku Lewi, pada waktu pembagian warisan dia tidak mendapatkan, diganti oleh suku Efraim. Suku Lewi berbicara tentang para hamba-hamba Allah dan aktivis yang telah mengambil keputusan untuk melayani Tuhan. Mereka disebut keluarga imamat. Bilangan 2:1-2, mereka harus berkemah sesuai dengan formasi yang telah diatur, karakter masing-masing menjadi pelajaran bagi kita di akhir zaman.

Efraim walaupun dia anak kedua dari Yusuf, tapi dalam susunan formasi Efraim dikatakan sebagai nomor pertama bukan Manasye, bukan hanya soal pada waktu Yakub memberkati tapi karena Yesaya 55:8-9 Sebab rancanganKu bukanlah rancangan-mu, dan jalanmu bukanlah jalanKu...

Tuhan agung tapi Ia penuh belas kasihan karena Dia dahsyat, Roma 11:33; Roma 9:19-21. Dengan peristiwa-peristiwa alam dalam satu saat, apakah Tuhan tidak berkuasa dan tidak punya hak atas ciptaan-Nya? Tuhan bisa berkhotbah melalui peristiwa-peristiwa alam karena kita tidak bisa selidiki, siapa yang bisa menentang? Daud berkata dalam Mazmur 143:10 – Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku!... Banyak peristiwa yang Daud alami tidak masuk akal tapi ia berkata Tuhan ajar aku untuk menyukai kehendakMu, karena melakukan kehendak Tuhan itu menjadikan kita menjadi orang-orang yang paling berbahagia.

Amin.

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian V)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 Desember 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
Formasi tiga suku yang menjaga kemah Tuhan yang berada di sebelah Timur yaitu suku Yehuda, Isakhar dan Zebulon.
1. Suku Yehuda.
Yehuda berarti bersyukur, memuji. Kelemahan dari Yehuda adalah ‘menjual’.
2. Suku Isakhar.
Isakhar adalah seorang pekerja keras, rajin menabur benih yang baik tetapi kalau tidak waspada akan dihinggapi roh perbudakan. Kelemahan dari Isakhar adalah: Kejadian 49:14 – Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya,... Keledai adalah hewan beban bukan hewan pacu, tulang (berbicara tentang potensi, ketrampilan, kemampuan) kuat = mampu menanggung beban, ketika jemaat menjadi kuat tulangnya jangan sampai ia hanya meniarap menanggung bebannya.
Hosea 6:6 – Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. Pada waktu Hosea dipakai Tuhan untuk menyampaikan ayat ini, orang Israel masih berada di zaman Taurat dan korban sembelihan sangat penting untuk menutup semua dosa, tetapi di zaman anugerah darah Anak Domba Allah sudah menghapus dosa. Di zaman Taurat itu ada orang yang ‘tulangnya’ kuat bisa memberi persembahan banyak lembu, ketika roh ini masuk pada kehidupan orang Israel, Tuhan menjadi geram karena mereka telah bergeser. Tuhan lebih merindukan hati yang berbelaskasihan, hati yang berisi kemurahan daripada korban-korban bakaran.
Roma 15:4, I Korintus 10:11; formasi perjalanan orang Israel menjadi pelajaran bagi kita yang ada di akhir zaman. Isakhar adalah salah satu suku yang ditugaskan untuk merawat, mendandani Bait Suci, saat mendandani mereka diberkati menjadi keledai yang kuat tulangnya tapi mereka diikat roh perbudakan ‘saya bisa memberi’.
3. Suku Zebulon.
Zebulon adalah putra Yakub kesepuluh dari Lea, yang artinya Tuhan telah memberi hadiah, Tuhan telah mengangkat serta memuliakan. Zebulon berada di lembah tapi Tuhan angkat dan promosikan dia sehingga ia dikenal sebagai pelaku bisnis bahari yang tidak takut ombak. Jiwa patriot ada dalam diri Zebulon, satu jiwa keras untuk membela tanah air.
Kita harus mempunyai jiwa patriot untuk membela kewarganegaraan kita yang Paulus katakan kita punya dua kewarganegaraan secara jasmani kita warga negara Indonesia tapi oleh iman pada Tuhan Yesus Kristus kita menjadi warga negara Surga. Filipi 3:20, sebagai warga negara Surga saat menantikan kedatangan Tuhan taatilah Undang-undang Surga yaitu firman Allah. Ulangan 28:1, 12, apapun bisa meremukkan/menghancurkan masa depan kita tapi kalau kita baik-baik menaati Undang-undang Surga, Tuhan akan mengangkat kita, Tuhan akan buka pintu-pintu pada masanya tepat sesuai kebutuhan. Ketika Zebulon menaati firman Tuhan, mereka menjadi penakluk-penakluk lautan, tidak ada badai yang tidak bisa ditaklukan pebisnis bahari.
Kelemahan Zebulon adalah Hakim-hakim 1:30; Keluaran 34:12-13, di satu sisi oleh kuat dari Allah mereka menjadi lebih dari seorang pemenang tapi mereka tidak membuang dari diri mereka pengaruh-pengaruh bangsa Kanaan, adat kebiasaan Kanaan, terikat berhala sehingga Tuhan berkata berawas-awaslah. Sesuatu yang sulit dilepaskan itu berhala.
Yeremia 1:5, kenapa Tuhan begitu cermat memperhatikan kita? Karena Tuhan mau angkat kita menjadi sokoguru, tiang penopang, pendandan, pemelihara di rumah Allah. Wahyu 3:12, ketika kita menjadi sokoguru, Tuhan akan ukirkan namaNya, mujizatNya, kedahsyatanNya, kuasaNya dan dimana pun kita berada mujizat, kedahsyatan, kuasaNya akan mengiringi kita karena semua itu akan mewarnai hidup kita.
Amin.

Tuesday, January 06, 2009

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian V)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 Desember 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Formasi tiga suku yang menjaga kemah Tuhan yang berada di sebelah Timur yaitu suku Yehuda, Isakhar dan Zebulon.

1. Suku Yehuda.

Yehuda berarti bersyukur, memuji. Kelemahan dari Yehuda adalah ‘menjual’.

2. Suku Isakhar.

Isakhar adalah seorang pekerja keras, rajin menabur benih yang baik tetapi kalau tidak waspada akan dihinggapi roh perbudakan. Kelemahan dari Isakhar adalah: Kejadian 49:14 – Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya,... Keledai adalah hewan beban bukan hewan pacu, tulang (berbicara tentang potensi, ketrampilan, kemampuan) kuat = mampu menanggung beban, ketika jemaat menjadi kuat tulangnya jangan sampai ia hanya meniarap menanggung bebannya.

Hosea 6:6 – Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. Pada waktu Hosea dipakai Tuhan untuk menyampaikan ayat ini, orang Israel masih berada di zaman Taurat dan korban sembelihan sangat penting untuk menutup semua dosa, tetapi di zaman anugerah darah Anak Domba Allah sudah menghapus dosa. Di zaman Taurat itu ada orang yang ‘tulangnya’ kuat bisa memberi persembahan banyak lembu, ketika roh ini masuk pada kehidupan orang Israel, Tuhan menjadi geram karena mereka telah bergeser. Tuhan lebih merindukan hati yang berbelaskasihan, hati yang berisi kemurahan daripada korban-korban bakaran.

Roma 15:4, I Korintus 10:11; formasi perjalanan orang Israel menjadi pelajaran bagi kita yang ada di akhir zaman. Isakhar adalah salah satu suku yang ditugaskan untuk merawat, mendandani Bait Suci, saat mendandani mereka diberkati menjadi keledai yang kuat tulangnya tapi mereka diikat roh perbudakan ‘saya bisa memberi’.

3. Suku Zebulon.

Zebulon adalah putra Yakub kesepuluh dari Lea, yang artinya Tuhan telah memberi hadiah, Tuhan telah mengangkat serta memuliakan. Zebulon berada di lembah tapi Tuhan angkat dan promosikan dia sehingga ia dikenal sebagai pelaku bisnis bahari yang tidak takut ombak. Jiwa patriot ada dalam diri Zebulon, satu jiwa keras untuk membela tanah air.

Kita harus mempunyai jiwa patriot untuk membela kewarganegaraan kita yang Paulus katakan kita punya dua kewarganegaraan secara jasmani kita warga negara Indonesia tapi oleh iman pada Tuhan Yesus Kristus kita menjadi warga negara Surga. Filipi 3:20, sebagai warga negara Surga saat menantikan kedatangan Tuhan taatilah Undang-undang Surga yaitu firman Allah. Ulangan 28:1, 12, apapun bisa meremukkan/menghancurkan masa depan kita tapi kalau kita baik-baik menaati Undang-undang Surga, Tuhan akan mengangkat kita, Tuhan akan buka pintu-pintu pada masanya tepat sesuai kebutuhan. Ketika Zebulon menaati firman Tuhan, mereka menjadi penakluk-penakluk lautan, tidak ada badai yang tidak bisa ditaklukan pebisnis bahari.

Kelemahan Zebulon adalah Hakim-hakim 1:30; Keluaran 34:12-13, di satu sisi oleh kuat dari Allah mereka menjadi lebih dari seorang pemenang tapi mereka tidak membuang dari diri mereka pengaruh-pengaruh bangsa Kanaan, adat kebiasaan Kanaan, terikat berhala sehingga Tuhan berkata berawas-awaslah. Sesuatu yang sulit dilepaskan itu berhala.

Yeremia 1:5, kenapa Tuhan begitu cermat memperhatikan kita? Karena Tuhan mau angkat kita menjadi sokoguru, tiang penopang, pendandan, pemelihara di rumah Allah. Wahyu 3:12, ketika kita menjadi sokoguru, Tuhan akan ukirkan namaNya, mujizatNya, kedahsyatanNya, kuasaNya dan dimana pun kita berada mujizat, kedahsyatan, kuasaNya akan mengiringi kita karena semua itu akan mewarnai hidup kita.

Amin.