Sunday, March 13, 2011

SUCIKANLAH HATIMU

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 13 Maret 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 4:8 - ...dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Dalam rangka merawat kedekatan orang percaya dengan Tuhan tangan harus tahir/dibersihkan dan hati harus disucikan.
Yakobus 1:7-8, sucikanlah hatimu; kalau tidak mau menyucikan hati, orang ini dikatakan mendua hati dan tidak akan menerima sesuatu dari Tuhan, mereka yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Hati harus dirawat, dicermati. Hati dalam dua bahasa yang digunakan oleh Alkitab yaitu:
Perjanjian Lama, hati = lebab - bahasa Ibrani artinya pusat dari perasaan berhubungan dengan pikiran (pusat intelektual seseorang), pusat ingatan, pusat refleksi; misalnya Mazmur 25:17, Kejadian 42:28.
Perjanjian Baru, hati menggunakan tiga kata:
1. Kardia = hati yang diartikan sebagai pusat kepribadian, perasaan, intelektual, keinginan/kemauan.
2. Suneidēsis = hati nurani.
3. Nous pengertiannya pengendalian keinginan.
Kesimpulannya kalau Yakobus 4:8 mengatakan sucikanlah hatimu berarti perasaan, emosi, ingatan, kemauan kita diperbaiki. Manusia mempunyai potensi mengingat-ingat yang jelek. Lebab, kardia, suneidēsis, nous harus dibenahi supaya kita punya ingatan, perasaan, emosi, kemauan, kepribadian menyenangkan Tuhan. Kita punya banyak kekurangan tapi setiap hari hati harus dirawat jangan dibiarkan kotor. Kondisi hati seseorang bisa terbaca dari bagaimana ia menempatkan diri di hadapan Tuhan.
Yesaya 26:1-8, dari ayat-ayat ini kita akan temukan 6 profil, pernyataan Yesus dalam setiap orang percaya, Yesus sebagai:
1. Gembala. Mazmur 23:1-6.
2. Bapa. Lukas 15:20.
3. Juru Selamat. Matius 9:1-2.
4. Sahabat yang baik. Yohanes 15:14.
5. Kekasih. Kidung Agung 4:1.
Dari profil Yesus sebagai Gembala, Bapa, Juru Selamat, Sahabat yang baik, Kekasih, tidak ada protokolernya, pergaulan terasa akrab, namun kalau Yesus tampil sebagai:
6. Raja, semua harus hormat.
Ketika Yesus tampil sebagai Raja, dalam kesibukan apapun kita harus hormat, kita harus bisa memberi prioritas utama dalam hidup kita, harus tahu hati Bapa. Itu sebabnya hati harus dibersihkan, perasaan, emosi, kemauan harus dirawat, sehingga saat Yesus tampil dalam hidup kita sebagai Raja kita menaruh rasa hormat.
Matius 19:28-29, siapa saja yang telah menerima Yesus --sebagai Gemabala, Bapa, Juru Selamat, Sahabat yang baik, Kekasih-- menjadi milik Yesus, mereka akan diberkati seratus kali lipat; namun jangan kemudian kita menjadi lupa diri sehingga hati tidak dirawat. Jangan lupa, Ia akan datang dan bersemayam di tahta kemuliaan sebagai Raja untuk menghakimi.
Yohanes adalah murid yang tahu persis bahwa Yesus adalah Raja, sehingga Yohanes memprioritaskan dan ia melakukan apa yang Yesus sukai. Dari keempat penulis Injil, hanya Yohanes yang mempunyai api yang dari Tuhan, mempunyai hati yang begitu cinta kepada Tuhan, Yohanes menulis detail sejak awal pelayanan Yesus. Yohanes 2:13-17, Yesus membuat cambuk (Raja mau menertibkan hati anak-anak Raja); meja dijungkirbalikkan, uang dihamburkan lalu terdengar cemeti. Yohanes punya hati seperti hati Raja, punya keinginan seperti keinginan Raja. Apakah kita punya hati seperti hati Raja, punya api seperti api Raja yang membersihkan? Semata-mata untuk kemuliaan Tuhan, sehingga sementara kita sibuk kita tetap mengutamakan Dia.
Kisah Para Rasul 15:16, dalam Alkitab ada tiga kaabah yaitu: kaabah Musa/tabernakel Musa (Musa membangun karena perintah Tuhan); kaabah Salomo (Salomo membangun kaabah karena ide Daud); pondok Daud (Daud punya hati dan api dari Raja). Kaabah Musa dan kaabah Salomo dihancurkan tapi tidak pernah dipulihkan, beda dengan Daud, karena cinta kepada Tuhan pondok Daud dipulihkan di akhir zaman. Miliki hati, pikiran dan api dari Raja, sekalipun kita hanya punya ‘pondok’, pondok apapun akan dipulihkan oleh Tuhan.
Amin.