Sunday, January 15, 2012

DARI IMAN KEPADA IMAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 15 Januari 2012
Oleh Pdt. Andrew M. Assa

II Korintus 5:4-7 - Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --

Selama kita masih mendiami kemah tubuh kita, kita masih mengalami tekanan demi tekanan; tapi sampai kapan? Allah-lah yang justru mempersiapkan hal itu, setiap kita tetap ada di dalam rencana Tuhan, Tuhan tidak pernah merancangkan pencobaan buat kita tapi kalau kita ada di dalam rancangan Tuhan, Tuhan tetap kendalikan hidup kita. Kita harus hidup karena iman bukan berdasarkan apa yang kita lihat; karena kalau berdasarkan apa yang kita lihat akan salah langkah. Situasi seringkali memojokkan kita untuk mengambil keputusan yang salah, itu sebabnya berjalanlah dengan iman.

Yesus ketika hidup di muka bumi, hidup dari iman kepada iman; Yesus yang seratus persen Allah, Ia juga seratus persen manusia. Lukas 2:21, 39-40. Setiap fase kehidupan Yesus, sebagai seratus persen manusia Ia tetap ikuti langkah-langkah kehidupan manusia, Ia mengalami harus bertumbuh hari demi hari, harus tetap taat pada peraturan Taurat, peraturan manusia sekalipun Dia Allah, Dia tetap taat kepada Allah Bapa, hukum Taurat dan peraturan manusia, Ia mulai dengan:

1. Berakar.

Kita harus berakar ke bawah, akar tidak kelihatan di bawah tanah. Melakukan sesuatu tidak untuk dilihat banyak orang. Jadilah pribadi yang taat pada Tuhan, dilihat atau tidak dilihat. Ketika berakar di dalam ketaatan sepertinya tidak kelihatan.

Dalam perjalanan kembali ke Nazaret, orangtua Yesus baru menyadari mereka kehilangan anaknya. Lukas 2:51, merupakan bagian dari cerita ketika Yesus berusia 12 tahun, Yesus pertama kali dibawa ke Bait Allah, setelah alami pentahbisan anak yang sudah dewasa, Yesus sibuk dengan imam-iman bertanya jawab, imam-imam melihat Ia punya hikmat. Ketika Yesus disuruh pulang, Ia taat pada orangtua-Nya, Ia tetap hidup dalam asuhan orangtua jasmani-Nya, menundukkan diri sekalipun ia lebih pintar dari orangtua jasmani-Nya. Yesus punya sikap penundukan diri. Keluaran 20:12. Berapa banyak kali jasmani kelihatan taat tetapi hati tidak? Akar pertumbuhannya tidak kelihatan tetapi sangat penting untuk pertumbuhan selanjutnya. Bertumbuhlah pada ketaatan firman Allah. Kisah Para Rasul 5:29 sebagai wujud ketundukan hati yang berbicara tetang sikap hati; ketaatan adalah sikap yang di luar. Ketundukan hati akan nampak pada ketaatan di luar.

2. Bertumbuh.

Lukas 2:52 - And Jesus increased in wisdom and stature, and in favour with God and man (KJV). Stature = pertumbuhan yang didapatkan karena sebuah pencapaian; makin dewasa. Bagaimana kondisi dewasanya Yesus? Lukas 3:23 hubungkan dengan Lukas 4:22, ketika Yesus bertumbuh Yesus tetap taat pada orangtua sampai umur 30 tahun sebagai anak; ini menimbulkan konsekuensi yang tidak enak, tidak dihargai, Ia dihargai sebagai anak Yusuf. Perlu kerendahan hati untuk bertumbuh di bawah bayang-bayang orang.

Lukas 14:11, ketika kita mau merendahkan diri, lakukan dihargai atau tidak dihargai, ketika kita tidak mendapat penghargaan manusia kita sedang memperbesar penghargaan dari Tuhan (Maleakhi 3:16). Amsal 22:4 - Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan; karena itu bertumbuhlah di dalam kerendahan hati.

3. Berbuah.

Yohanes 15:5, Tuhan pokok anggur, ketika kita tinggal di dalam-Nya kita akan berbuah. Yohanes 9:25, kesaksian merupakan buah yang nyata yang dihasilkan seseorang. Ketika kita melakukan kebaikan harus orang lain yang menikmati, ini adalah prinsip pohon--ia mengeluarkan yang baik sekalipun ia tidak menikmati. Yesus tidak dihargai dengan nama, buah-buah akan membuktikan siapa di dalam kita, berakar di dalam siapa. II Petrus 1:5, 8; kebajikan = kebaikan yang memberi nilai tambah; harus tetap bertumbuh terus.

Mazmur 1:1-3, kita harus tetap berakar, akar harus tetap bertumbuh, berbuah dan tetap bertumbuh.

Amin.