Sunday, January 23, 2011

TERJADINYA PEMULIHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 23 Januari 2011
Oleh Pdt. Daniel Raharja - Malang


Yehezkiel 37:1-14.
I. Tuhan pakai kita.
1. Yehezkiel adalah hamba Tuhan/anak Tuhan – memulihkan.
Tuhan memakai Yehezkiel, kita adalah Yehezkiel yang dipimpin Roh Kudus untuk memulihkan.
2. Tulang-tulang kering –tentara Israel– yang akan dipulihkan.
Waktu Yehezkiel melihat lembah yang berisi tulang-tulang kering yang berserakan, tulang-tulang ini tidak ada yang utuh. Siapakah tulang-tulang kering ini?
a. Tulang-tulang kering ini adalah orang Israel yang kalah perang. Orang Israel sebenarnya adalah gereja Tuhan dan tidak dapat disangkal hari-hari ini banyak anak Tuhan yang kalah perang. Ayub katakan hidup kita berisi peperangan setiap hari; musuh yang terdekat adalah diri kita sendiri. Jangan sampai tekanan menjajah kita, minta kedewasaan dalam berperang.
b. Jeritan orang-orang Israel yang kalah perang:
- Kami sudah kering = tidak ada kuasa Roh Kudus);
- Pengharapan kami sudah lenyap = sudah ada jarak dengan sumber pengharapan kita yaitu Allah);
- Kami sudah hilang (cut-off) = ditebang, tidak menyatu dengan pokok.
II. Untuk dipakai Tuhan memulihkan tulang-tulang kering:
1. Yehezkiel dipimpin Roh (Yehezkiel 37:1).
Yehezkiel dibawa ke lembah dengan pemandangan yang mengerikan, kadang Tuhan ijinkan kita diperhadapkan dengan masalah-masalah.
2. Memiliki visi; Yehezkiel mempunyai visi tentang beban-beban orang lain, ada kepedulian.
a. Matius 9:36 – Yesus berbelaskasihan.
b. Yeremia 23:2 – yang tak peduli akan dibalas Tuhan.
3. Ada ujian iman (Yehezkiel 37:3); Tuhan seringkali tantang iman kita, bisa tidak yang mustahil menjadi tidak mustahil.
a. Pertanyaan Allah menyatakan hikmat dan kesanggupan Allah.
Lukas 2:46-47.
b. Pertanyaan Allah menguji kita.
Yohanes 6:5-9; Bilangan 11:18-23. Dibalik pertanyaan Yesus sediakan jawaban.
c. Jawaban Yehezkiel – berserah pada otoritas Allah; Yehezkiel menempatkan Allah sebagai sumber segala-galanya dan berserah pada kehendak Tuhan.
III. Solusi dari Allah untuk memulihkan tulang-tulang kering.
1. Ada firman Allah (Yehezkiel 37:4 – bernubuat); ucapkan firman Allah karena dalam ucapan ada kuasa.
Yohanes 5:24-25; Amsal 18:21.
2. Ada persatuan (Yehezkiel 37:7-8).
Yehezkiel mendengar suara berderak-derak menyatu menjadi kerangka utuh; pemulihan dimulai dari tulang-tulang terlebih dahulu; pemulihan terjadi dari dalam, kerangka harus utuh terlebih dahulu. Betapa pentingya kita bersatu (Mazmur 133), ke tempat yang ada persatuan dan kesatuan Tuhan akan perintahkan berkat.
3. Ada pekerjaan Roh Kudus (Yehezkiel 37:10) terjadi kebangkitan yang luar biasa, mereka menjadi tentara yang besar dan aktif.
IV. Janji Tuhan untuk gerejanya (Yehezkiel 37:12-14), Tuhan akan:
1. Membuka kubur-kuburmu.
2. Membangkitkan dan mengeluarkanmu.
Yesaya 26:19.
3. Memberikan Roh Kudus.
4. Membiarkan tinggal di tanahmu – hak dipulihkan.
Ayub 8:6,7.
Kalau Tuhan pulihkan kita, Dia akan membawa kita ke keadaan yang lebih baik.

Amin.

Sunday, January 16, 2011

DOA YANG MEMPUNYAI DAMPAK

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 16 Januari 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 4:3 - Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Kenapa hal ini sampai terjadi? Yakobus memberikan penjelasan, mereka melakukan doa itu hanya sebagai ritual, untuk memuaskan diri sendiri. Doa pertama-tama harus berdampak pada diri sendiri dulu, hidup kita harus berubah. Saat kita berdoa, kita harus siap untuk diubah; setelah diri sendiri berubah baru kemudian mengubah tujuan yang kita capai. Saat kita sudah alami perubahan, doa akan mengadakan mujizat. Ketika kita berdoa, jawaban doa Tuhan bukan letakkan pada orang lain tapi pada diri kita, Tuhan menjawab menurut waktu Tuhan.
Yohanes 5:1-3, sebagai orang percaya kita harus pahami sebuah doa yang menghasilkan mujizat. Tuhan mendengar doa dan pada waktu Tuhan mendengar, Tuhan bukan sekadar mendengar sepintas lalu (hearing) tapi Tuhan mendengar dan mencermati (listening) dan Tuhan menyiapkan apa yang orang ini butuhkan. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda (= rumah belas kasihan, pondok kemurahan, rumah penuh rahmat dan kasih sayang) di sana terdapat sejumlah orang yang menderita, di sana menunggu belas kasihan dari Tuhan. Kapan belas kasihan datang? Saat malaikat datang mengocakkan air dan orang yang pertama kena air, orang ini sembuh.
Tuhan, Ia selalu mempunyai waktu untuk menjawab doa setiap orang. Yohanes 5:4, sewaktu-waktu = sekonyong-konyong (TL), waktunya Tuhan = kairos (bahasa Yunani), tidak ada batasan, waktu yang tidak pernah kita duga, bukan kronos (bahasa Yunani) = waktu manusia. Untuk menunggu waktunya Tuhan, bisa saja jawaban atas doa itu langsung kita terima, tapi bisa satu bulan ke depan, atau lima tahun lagi dan sebagainya, tapi Tuhan pasti menjawab doa orang percaya; soal waktu di tangan Tuhan. Tetaplah berharap pada Tuhan karena Tuhan pasti menjawab doa kita, untuk menunggu waktu Tuhan pasti ada proses.
I Raja-raja 18:31-38, doa yang efektif/mempunyai dampak adalah doa yang mempunyai langkah menunggu dan menurut waktunya Tuhan. Tuhan ingin melihat langkah-langkah kita menuju waktunya Tuhan; seringkali kita menuntut dan merajuk seperti anak kecil, ketika Tuhan sudah siapkan waktu, Tuhan sudah siapkan jawaban atas doa, kita harus siap bertemu dengan kairos Tuhan. Saat Elia berhadapan dengan nabi-nabi Baal yang 450 orang itu dan nabi-nabi Asyera yang 400 itu di gunung Karmel, Elia mulai dengan langkah doa:
1. Mengambil 12 batu = memerlukan kesabaran, energi dan keseriusan.
2. Menyusun menjadi mezbah.
3. Menggali parit di sekitar batu.
4. Menyusun kayu api
5. Lembu yang akan dipersembahkan disembelih, dipotong berpenggal-penggal dan diletakkan di atas kayu api. Sementara Elia menyiapkan langkah demi langkah, Tuhan siapkan kairos; kadang kita tidak menerima jawaban karena kita tidak selesaikan langkah-langkah kita.
6. Elia mengambil air dan menuangkan ke atas mezbah ini; mezbah diguyur air 3 kali--saat itu musim kering artinya setuju atau tidak setuju kalau Roh Tuhan berbicara lakukan.
7. Elia berdoa cukup 18 detik lalu turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Itulah kairos, Tuhan sudah siapkan jawaban.
Siapkan apa yang perlu kita benahi, kita harus benahi, Tuhan sudah siapkan jawaban, milikilah proses yang layak dan berkenan kepada Tuhan. Soal menunggu waktu memang bosan tapi dalam hal memiliki doa yang efektif kita dituntut untuk menunggu; di sini kita dibentuk kualitas dan kepatuhan kita.
I Samuel 10:1,8; I Samuel 13:8-9, ketika Saul dilantik menjadi raja, kuasa diberikan kepadanya; namun waktu Israel dikepung oleh Filistin, Saul tidak sabar menantikan Samuel. Ketika menunggu waktunya Tuhan, Allah siapkan itu supaya kita mempunyai kualitas iman dan Tuhan ingin melihat kualitas kepatuhan kita. Sabar menantikan jawaban Tuhan, Allah mempunyai waktu untuk membentuk kita, pahami cara Tuhan mendidik kita. Mazmur 23:4, saat menunggu waktu Tuhan, mungkin kita berada di sebuah ‘lembah’ (= kegagalan, kekecewaan), namun Daud memberi kepastian bahwa ‘lembah’ itu hanya sementara. Daud hanya berjalan di lembah kekelaman, tapi Daud tidak pernah berkata aku tinggal di lembah tapi hanya lewat. Mazmur 84:7, kita hanya berjalan melewati ‘lembah’, setelah kita berhasil melewati ‘lembah’ itu, Allah promosikan kita, Allah punya kairos untuk mengangkat kita.
Amin.

Sunday, January 09, 2011

POTRET ORANG PERCAYA YANG TAMPAKNYA BERTUMBUH TAPI TIDAK MEMBERI HASIL

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 9 Januari 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 4:2 - Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
Potret orang Kristen yang seringkali kelihatannya bertumbuh, sepertinya semangat, aktif namun tidak memberi hasil; ini mempunyai persamaan yang kitab-kitab Injil gambarkan. Contoh dalam Injil Matius ada sekelompok orang yang mempunyai pelita --sama-sama kelihatan menyambut pengantin-- yang pertama bijak: selalu berusaha untuk memiliki persediaan minyak sedangkan yang kedua bodoh: kelihatan semangat, aktif tapi masa bodoh dengan minyak. Injil Lukas memberi penjelasan mereka adalah garam tapi tidak ada rasanya. Mereka disebut setia tapi dalam kitab Wahyu, Yohanes menyebut mereka suam (tidak panas, tidak dingin).
Potret orang Kristen yang nampaknya bertumbuh tapi tidak memberi hasil; mereka mengingini sesuatu tapi tidak memperolehnya, mereka berusaha tapi tidak mencapai tujuan, akibatnya karena tidak memperoleh dan mencapai tujuan, mereka membunuh, menjadi racun. Mereka mempengaruhi sehingga mereka membunuh semangat, kerinduan dan iman seseorang, lalu muncul iri hati, ada roh untuk bertengkar, berkelahi; dia merasa lebih dari orang lain, merasa benar, layak menerima penghargaan, elemen-elemen ini adalah racun yang merusak pertumbuhan. Setiap waktu kita menghadapi racun-racun ini.
Yakobus menyimpulkan kalau potret orang percaya semacam ini, kamu tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa. Inti doa: doa bisa merubah segala sesuatu; ibarat langit sudah menjadi tembaga, sehingga tidak menurunkan hujan pertolongan, berdoa maka langit akan berubah, embun malam akan turun dan langit akan berubah; ibarat tanah menjadi seperti besi, bibit unggul pun kalau di tanam di tanah itu tidak akan bertumbuh, berdoa maka tanah akan menjadi subur. Sebelum doa itu merubah sesuatu, doa itu harus merubah diri sendiri dulu.
Matius 6:9-13. Ketika kita mau berdoa, kita memberi terlebih dahulu, memuliakan Tuhan. Ijinkan supaya kerajaanNya tinggal dalam hidup kita dan kita harus memberi kepastian semuanya kehendak Tuhan yang jadi, lalu kita menadahkan tangan, Tuhan yang tahu porsi, kemampuan kita. Hiduplah dalam kebenaran Allah, lepaskan roh pengampunan. Doa akan merubah hati seseorang tapi sebelumnya ubah diri kita. Segala puji hormat hanya bagi Tuhan.
Doa yang berhasil adalah doa yang punya pijakan yang benar. Ketika kita punya benih, benih akan berhasil kalau ditanam di tanah yang baik. Kalau kita menginginkan sesuatu dan mau memperolehnya, kalau kita berjalan, berusaha dan kemudian memperoleh tujuannya, kita harus bersedia diubah lebih dahulu. Pijakan yang benar supaya doa kita berhasil: Zakharia 1:4, bangsa Yehuda mengingini sesuatu tapi pembangunan Yerusalem tidak selesai-selesai, kenapa? Karena mereka hanya sebatas mendengar firman yang disampaikan tetapi tidak menindaki. Qashab - bahasa Ibrani artinya ketika mendengar memberi telinga dan memperhatikan; qashab berhubungan dengan kata ketika ia mendengar ia dituntut untuk taat, mendengar lalu bertindak.
Kesalahan yang sering kali menyebabkan potret orang Kristen kelihatan bertumbuh tapi tidak memberi hasil, berusaha tetapi tidak mencapai tujuan: Yehezkiel 12:1-2, orang ini punya mata tapi tidak melihat, mata hanya sibuk melihat untuk yang jasmani tapi tidak pernah sibuk untuk rohani, demikian juga dengan telinga, bukan berarti yang jasmani diabaikan. Perhatikan Yunus, dia lari dari kehendak Tuhan.
Matius 21:28-30, ada dua macam potret orang Kristen, orang yang pertama mendengar tapi tidak mempunyai telinga, tidak mau menyikapi; orang yang kedua mendengar, semula dia membantah tapi apa yang dia dengar, dia ijinkan untuk mempengaruhi roh, jiwa dan tubuhnya, sadar mengambil keputusan, taat dan mau bertindak, mau melakukan. Kita akan diberkati Tuhan luar biasa, ancaman bahaya masih tetap ada tapi ketika mendengar firman Allah kita qashab, mau taat dan menyikapi apa yang kita dengar, ada dua janji yang Tuhan siapkan buat kita yaitu: Tuhan akan memberikan hujan--dalam konotasi untuk kebutuhan kita, hujan pertolongan tepat pada saat kita membutuhkannya sehingga kita akan memiliki gandum, air dan minyak, kebutuhan vital Tuhan penuhi (Ulangan 11:14); banjir apapun (ancaman-ancaman, bahaya-bahaya) boleh datang tapi tidak akan melanda kita (Mazmur 32:6).
Amin.