Sunday, December 27, 2009

ADAKAN EVALUASI

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 27 Desember 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Roma 15:4 - Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Tuhan mempunyai keinginan, harapan, cita-cita (logos – bahasa Yunani = perkataan). Sebelum perkataan itu keluar bersumber dari ide, impian Tuhan adalah supaya kita teguh, kokoh, kuat menghadapi kesulitan, gelombang. Supaya kita kokoh sering kali Tuhan ijinkan untuk kita mengadakan evaluasi, segala sesuatu yang ditulis dahulu dalam Perjanjian Lama menjadi pelajaran bagi kita untuk kita mengadakan peninjauan. Salah satu peristiwa yang ditulis dalam Perjanjian Lama yaitu Ulangan 1:1-3, khotbah Musa ini diucapkan ketika tiba di Moab, Tuhan mendorong Musa untuk mengadakan evaluasi --tariklah pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sejak keluar dari Mesir sampai tiba di Moab-- ketika rombongan bangsa Israel telah berada di padang gurun Moab. Ulangan 1-11. Waktu Musa mengadakan evaluasi, Musa sedikit emosi karena angkatan sebelumnya yang segenerasi dengan dia telah habis kecuali Yosua dan Kaleb.
Hasil evaluasi:
1. Terhadap semua kebaikan-kebaikan Tuhan.
Ulangan 8:2,4 adalah bentuk pemeliharaan, warna kebaikan Tuhan. Mereka yang telah melihat laut Kolsom terbelah dua, air di Mara yang telah diubahkan dari pahit menjadi air yang sehat dan masih banyak mujizat, peristiwa kebaikan Tuhan yang telah terjadi. Perjalanan selama 40 tahun pakaian mereka tidak buruk, kaki tidak bengkak selama perjalanan, kemah yang dimiliki orang Israel selalau dibaharui oleh Tuhan. Hubungkan dengan Ulangan 29:5. Ketika kita menjadi orang perjalanan selalu menaati firman Allah, Tuhan akan selalu baharui sandang, papan, pangan. Inilah bentuk pemeliharaan, warna kebaikan Tuhan. Ulangan 8:2. Sungguh pun selama 40 tahun kita menemukan banyak peristiwa jatuh, hancur tapi Tuhan angkat kembali, Tuhan berjanji Aku tidak pernah bermaksud engkau jatuh tergeletak tapi Aku ingin melihat kesetiaan, kesungguhanmu, Aku tetap sediakan sandang, papan, pangan.
2. Dari soal kepatuhan.
Ulangan 2:14, tiga bulan setelah mereka keluar dari Mesir, Tuhan berkata kepada Musa hitunglah mereka yang berusia di atas 20 tahun, dari 3.500.000 yang siap menjadi prajurit ada sekitar 650.000 orang, jadi hampir 1/3 dari jumlah bangsa Israel dalam 38 tahun perjalanan dari Mesir sampai ke sungai Zered sekitar 600.000 orang habis bukan karena kalah peperangan tapi secara berangsur mereka ditumpas oleh Tuhan. Kenapa mereka binasa? Tangan Tuhan sendiri melawan mereka, Tuhan hamburkan mereka sampai habis binasa. I Tesalonika 5:18, ada satu sikap kita yang menuntut kepatuhan, diwarnai ketaatan, mengucap syukur dalam segala hal. Waktu dalam keadaan baik juga waktu merasa terusik tetap mengucap syukur. Ucapan syukur mempunyai pengertian mengakui dan menerima dengan tulus kehendak Allah; mengijinkan otoritas Allah terjadi dalam hidup kita. Sekitar 600.000 orang, Tuhan sendiri melawan mereka karena mereka tidak mau mengucap syukur.
Bilangan 32:1-7, dua suku yaitu Ruben dan Gad secara jasmani kekayaan mereka menonjol selama perjalanan, punya peternakan melebihi suku-suku yang lain, ketika telah mengalahkan negeri Atarot, Dibon, Yaezer, Nimra, Hesybon, Eleale, Sebam, Nebo dan Beon mereka datang kepada Musa dan berkata dari 12 suku kami yang menonjol, kami tidak usah ikut menyeberang Yarden, kami tinggal di sini saja. Musa berkata ingat itu kebaikan Tuhan. Mereka tidak mau mengakui dan menerima kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki mereka masuk ke Kanaan baru warisan dibagi (Yosua 14). Mereka tidak mengijinkan otoritas Allah, tidak punya sense of belonging, tidak merasa satu tubuh, tidak merasa memiliki. Ketika suku Ruben dan Gad berkata ijinkan kami untuk tinggal di sini, Musa kemudian berkata kenapa kamu enggan untuk patuh, menaati firman Allah, tidak merasa memiliki; mereka mulai kasak-kusuk mempengaruhi dan sebagian dari suku Manasye (cucu Yakub - terhisap keturunan karena anugerah) terpengaruh.
Adakan evaluasi apakah kita sebagai jemaat merasa memiliki? Pertumbuhan, perkembangan adalah milik kita. Musa menangis, suku Ruben dan Gad mempengaruhi orang-orang supaya tidak usah berkorban, tidak usah maju. Yesus pun sangat keras berkata dalam Matius 18:8-9. Tuhan rindu kita menjadi jemaat, kita memiliki sense of belonging, merasa satu tubuh.
I Tesalonika 5:18, mengucap syukur, mengakui, menerima kehendak Tuhan, mengijinkan otoritas Allah terjadi dalam hidup kita karena itu merupakan kehendak Allah. Mazmur 44:4, jangan takut memasuki tahun baru, bukan dengan pedang (pengetahuan) dan lengan (koneksi/jaringan), untuk menghadapi masa depan, tapi dengan tangan Tuhan sendiri akan mempromosikan, kita meraih kemenangan.
Amin.

Sunday, December 20, 2009

PASTIKAN KITA MENJADI LALANG ATAU TAMARISKA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 20 Desember 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:10-11 merupakan hasil keputusan konferensi pertama yang di adakan di Yerusalem. Suka atau tidak suka, komunitas yang disebut Kristen akan muncul dua kualitas yaitu gandum dan lalang. Lalang karakternya terletak pada akarnya yang merusak, membunuh tanaman di sekitarnya; tamariska brongkol-brongkol akarnya membantu tanaman di sekitarnya. Tuhan ingin kita menjadi gandum/tamariska.
Bahaya bila kita tidak memastikan menjadi gandum/tamariska. Wahyu 3:14-16 - ...Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Ketika Tuhan temukan orang yang suam, Ia akan muntahkan Bagaimana gaya kekristenan orang yang suam? Bilangan 11 :1-6 menjadi bayangan apa yang akan terjadi di akhir zaman, orang-orang Israel ini tewas, Tuhan musnahkan sampai tidak ada satu generasi yang tertinggal. Karena itu 40 tahun kemudian waktu di Moab generasi ini tidak ada kecuali Kaleb dan Yosua dan mereka yang lahir di padang belantara. Tuhan begitu geram karena manna yang Tuhan kirim setiap pagi dan mereka bebas makan, mereka berkata hanya ada makanan yang hanya roti/firman Allah yang hambar. Pastikan kita mohon pada Tuhan membebaskan dari roh itu, jangan meremehkan firman Allah. Mereka membuat perbandingan, yang mereka ingat hanya bumbu-bumbu (ada 6 bumbu = hal-hal daging) bukan bahan pokok. Kita perlu bumbu tapi bumbu tidak menyehatkan tapi membuat sakit.
Ketika Tuhan melihat orang-orang semacam ini, Tuhan berkata dalam Imamat 26:30 - Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu. Sukailah makanan bahan baku, jangan bumbu, kita memang memerlukan bumbu tapi jangan fokus pada bumbu. Yesus pasti datang, tanda-tanda zaman menunjukkan Yesus segera datang. Mereka yang terus melecehkan anugerah Allah, Tuhan akhirnya akan lepaskan. Ilustrasi dalam Lukas 13:10-11, orang Kristen yang bungkuk rohani tidak mempunyai visi, yang ia lihat hanya tapak kakinya. Perempuan yang bungkuk selama 18 tahun (3 = tubuh, jiwa dan roh; 6 = angka keinginan daging/manusia), tubuh, jiwa, dan rohnya hanya dicengkeram oleh bumbu-bumbu bukan manna. Mereka yang bungkuk ini menjadi mangsa seorang yang muncul dengan jubah/otoritas 666 yaitu antikris.
Kenapa muncul orang-orang yang bungkuk? Sebenarnya merka harus minta dipimpin oleh Roh Kudus tapi mereka tidak mau dipimpin dan dikuasai Roh Kudus. Manifestasi/kenyataan dari Roh nyata dalam 9 warna/aroma yang keluar dari hidup kita yang Paulus tulis dalam Galatia 5:22-23. Sembilan warna yang Tuhan beri pada seseorang:
1. Kasih, sukacita, damai sejahtera – Tuhan beri untuk kita dan kita nikmati.
2. Kesabaran, kemurahan, kebaikan – Tuhan beri pada kita lalu orang lain yang menikmati
3. Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri – Tuhan beri pada kita lalu Tuhan yang nikmati dan Tuhan kagum.
Sembilan warna/rasa/aroma ada dalam hidup kita ini membuat kita tidak bungkuk. Ketika kita taat, rindu pada manna firman Allah, fokus bukan pada bumbu, mungkin kita sudah babak-belur karena kuatnya tekanan-tekanan tapi ada satu janji dalam Mazmur 34:20-21 - Maka banyaklah untung malang orang yang benar, tetapi dari pada sekalian itu dilepaskan Tuhan ia. Maka dipeliharakan-Nya segala tulangnya, dan sebatang tulangnyapun tiada akan dipatahkan (TL). Mungkin kita sudah tidak punya bentuk lagi, daging bisa rontok, kulit mengelupas tetapi tulang tidak patah. Karena kita menjaga identitas kita tetap mau mengasihi firman Allah, pada waktu Tuhan menciptakan Hawa dari rusuk Adam (gambaran Yesus), Tuhan berkata tulang ini adalah tulangKu, daging dari dagingKu. Kita boleh digoncangkan oleh masalah tapi karena mau menjaga hidup kesetiaan, rohani sehingga memar tak berbentuk lagi tapi Tuhan berjanji Tuhan akan pegang dan pelihara kita.
Amin.

Sunday, December 13, 2009

MENJADI CIPTAAN BARU

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 13 Desember 2009 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

I Tesalonika 5:1-6, jauh sebelum pemanasan global terjadi Paulus didorong oleh Roh Kudus menulis supaya kita berjaga-jaga dan sadar sehingga kita tidak akan terkejut ketika semua berkata aman tapi hari Tuhan datang secara tiba-tiba.
Yakobus 2:10-11 memuat ringkasan khotbah dari Yakobus ketika ia sebagai gembala pertama jemaat di Yerusalem dan sebagai ketua umum konferensi di Yerusalem. Menyikapi semua peristiwa yang terjadi, baik alam maupun yang menyentuh rohani, Yesus berkata dalam Lukas 5:37-38 - Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Kita memang memiliki kantong yang lama tapi raihlah kantong yang baru karena kantong yang lama tidak bisa menerima anggur yang baru. Rahasia-rahasia Allah tidak bisa ditampung dalam kantong yang lama.
II Korintus 5:17 - Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Kita mempunyai dua kantong, kantong yang lama yaitu hidup jasmani, kita perlu hidup jasmani tapi kita perlu kantong baru yang telah mengalami kelahiran baru, saat kita lahir baru manusia lama dikuburkan dan muncul manusia baru (kainos - bahasa Yunani = ciptaan baru, karakter baru), kita harus menjadi ciptaan baru. Mereka yang hidup dalam gelap bukan semata mereka yang belum terima Injil tapi mereka yang menamakan diri orang Kristen tapi mereka masih menggunakan kantong lama. Kita perlu kantong lama tapi jangan itu dominan/lebih berperan dalam pertumbuhan iman kita. Orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan sering kali disebut bodoh karena mereka tidak menggunakan kantong yang lama tapi berjalan dalam pimpinan Tuhan (kantong yang baru).
Kenapa kita harus memiliki kantong yang baru?
Matius 13:25-26, dalam satu ladang muncullah dua jenis tumbuhan sekalipun tanah itu sudah dibajak, diberi pupuk sama tapi pada waktu terjadi pertumbuhan ada dua jenis pertumbuhan tapi mempunyai karakter dan mutu yang berbeda; satu disebut gandum dan yang satu disebut lalang.
Lalang punya karakter terletak pada akar (imperata cylindrica) yaitu suka mengganggu, meracuni, merusak potensi tanaman di sekitarnya. Di mana ada lalang, tanaman lainnya menjadi kurus, kering dan yang fatal tanaman itu akhirnya mati. Karena itu sempat murid-murid yang mendengar ilustrasi ini memberi saran pada Yesus supaya mencabut lalang (Matius 13:29-30). Yesus berkata tidak usah dicabut. Tuhan memberi timbangan ilahi, timbanglah berdasarkan kantong yang baru jangan kantong lama (Matius 12:36-37). Saat kita tidak nyaman, jaga untuk mengeluarkan kata-kata, timbang, jangan memiliki kata-kata yang meracuni.
Gandum. Kejadian 21:33. Abimelekh --raja Filistin-- cemburu pada Abraham --seorang pendatang tapi di mana ia tinggal ia menjadi kaya raya--, Ishak anaknya pun menjadi sangat kaya raya. Abimelekh meminta Abraham untuk membuat janji supaya jangan mengusiknya dan Abraham menyerahkan tujuh ekor domba terbaik lalu Abraham menanam pohon tamariska yang punya karakter berbeda dengan lalang. Tamariska punya karakter brongkol-brongkol akarnya menyimpan persediaan makanan dan air, kalau musim kemarau tamariska tidak mati tapi tanaman yang di dekatnya akan terbantu karena menerima air dari brongkol-brongkol akar tamariska.
Menanti kedatangan Tuhan jadilah tanaman yang menguntungkan banyak orang. Allah membela tanaman yang membantu banyak orang, meskipun banyak orang menghina, mengejek tapi ketika kita menjadi tanaman yang bisa membantu banyak orang ada satu janji dalam Yesaya 48:18 - Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Ini adalah doa, impian Tuhan. Damai = peace diangkat dari kata pax - bahasa Latin yang artinya ditata rapi, dibenahi. Ketika kita menaati perkataan-perkataan Tuhan, Tuhan akan tata rapi kehidupan kita. Apa yang kita tidak bisa selesaikan, Tuhan akan selesaikan, Ia akan selesaikan bagian itu.
Amin.

Sunday, December 06, 2009

BERTUMBUH MENJADI DEWASA DI DALAM KRISTUS

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 6 Desember 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Generasi lama bangsa Israel tidak bisa masuk ke tanah Kanaan, mereka tidak dapat menikmati kemuliaan Tuhan, mereka dihukum oleh Tuhan di padang gurun. Jangan sampai kita sebagai gereja Tuhan menjadi seperti perempuan yang bungkuk selama 18 tahun (Lukas 13:10-11). Orang cacat tidak diperbolehkan masuk ke Bait Allah tapi justru perempuan ini dijumpai di Sinagog di hari Sabat. Perempuan ini adalah keturunan Abraham dan ia diberikan dispensasi untuk masuk dalam Bait Allah. Cacat = bungkuk 18 tahun, 18 dari angka 666 yang Wahyu 13 menerangkan tentang kelompok yang muncul menggunakan angka 666. Angka 6 = pernak-pernik jasmani, perempuan = gereja; sangat terikat dengan yang lahiriah, menguasai tiga sisi hidupnya yaitu tubuh, jiwa dan roh.
Yakobus 2:10-11. Kisah Para Rasul 15:13-21, ketika terjadi silang pendapat di konferensi pertama di Yerusalem, Yakobus sebagai gembala yang bertanggung jawab ia berkata bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah (ayat 19). Kenapa Yakobus sampai berkata demikian? Karena muncul orang-orang yang menamakan diri pemberita Injil menekankan kalau tidak disunat tidak akan selamat. Sunat berbicara bukan hanya secara jasmani saja tapi berbicara tentang cara-cara pelaksanaan ibadah di jaman Taurat. Roma 2:28-29. Pelaksanaan hukum Taurat yang telah diajarkan Musa selama 40 tahun di padang gurun ada tiga masa raya yang terbesar, mereka harus melaksanakan perayaan Paskah (domba disembelih), Pentakosta (Musa menerima 10 hukum), dan Pondok Daun (masuk ke Kanaan, menabur tuaian dan mereka menyerahkan hasil kepada imam untuk diunjuk-unjukkan pada Tuhan). Mereka mengajar kalau tidak melakukan semua mereka tidak selamat. Yakobus terdorong oleh hal ini supaya mengajar karena banyak jemaat bingung dalam masalah pemahaman.
Kembali ke Kisah Para Rasul 15. Paulus, kalau berbicara soal melaksanakan tiga perayaan ini dia ahli melaksanakan sebab ia seorang ahli Taurat sebelum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Setelah Paulus menerima Yesus, Taurat itu menjadi bayangan, foto di kitab Taurat itu Yesus dan Yesus telah datang. Ketika Paulus tahu mereka ramai mempermasalahkan tradisi supaya warna perayaan Paskah, Pentakosta, dan Pondok Daun itu persis seperti waktu Musa memimpin, Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah mereka sebab Yahudi yang sesungguhnya adalah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah (Roma 2:28-29).
Galatia 3:24 - Dengan hal yang demikian syariat Taurat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman (TL). Ajaran Musa tidak salah, Paulus menerangkan Taurat itu melatih kita supaya kita menjadi dewasa dalam Kristus untuk menjadi pengantin. Sekarang yang menjadi masalah adalah tradisi banyak yang dibakukan. Manifestasi Roh itu macam-macam tapi manifestasi Roh tidak boleh dibakukan, kalau dibakukan itu menyimpang.
Kita sedang bertumbuh, kalau kita menjadi dewasa, pengetahuan kita akan bertambah, pengetahuan akan ditambah oleh Tuhan. Galatia 3:23-25, kita jangan mau dikurung oleh tradisi, mari bertumbuh secara dewasa, ketika kita tinggalkan kurungan tradisi lalu berjalan oleh iman pada Yesus kita akan menerima panorama ilahi yang lebih lagi. Kalau kita menjadi dewasa Tuhan punya respon dalam Kejadian 7:7-9, pengalaman-pengalaman supranatural akan terjadi. Jangan menjadi perempuan yang bungkuk diikat oleh hal-hal lahiriah/jasmaniah, ketika kita menjadi dewasa (tubuh, jiwa, roh) tidak terikat dengan tradisi --40 tahun Musa mendidik, Paulus katakan Musa tidak salah tapi itu didikan untuk masuk dalam lembar iman-- kita dibenarkan oleh iman. Ketika kita bertumbuh dewasa semarakkan perayaan itu, melangkah naik menjadi dewasa maka ledakan-ledakan mujizat terjadi.
Ketika kita berkomitmen untuk menjadi dewasa, alat-alat peraga yang dulu adalah latihan, Tuhan akan bawa kita ke pengalaman rohani lebih dari yang lalu. Yesaya 31:5, kita adalah jemaat Yerusalem yang dewasa yang sedang diproses menjadi pengantin untuk Tuhan dan jangan kuatir karena seperti rajawali yang berkepak-kepak Tuhan akan melindungi kita.
Amin.

Sunday, November 29, 2009

MENDIRIKAN KEMBALI PONDOK DAUD YANG TELAH ROBOH

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 29 November 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2 : 10 - 11 - Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.
Pasal ini merupakan hasil keputusan konferensi pertama para rohaniwan di Yerusalem. Peran Yakobus sebagai ketua dalam konferensi ini, dan dialah uskup/gembala pertama jemaat Yerusalem. Profil Yakobus, dia sebelumnya adalah pengejek, penghambat pelayanan Yesus, tapi waktu Yesus mati di kayu salib, hati Yakobus berbalik menjadi pengikut yang setia. Apa saja yang dihasilkan konferensi pertama di Yerusalem sehingga Roh Kudus mendorong Yakobus untuk menulis hal ini sewaktu Yakobus menulis surat ini kepada dua belas suku bangsa Israel?
Salah satu hasil konferensi pertama di Yerusalem adalah Kisah Para Rasul 15 : 13 - 21. Konferensi ini diadakan karena terjadi perbedaan pendapat tentang iman kepada Yesus Kristus. Ada yang berpendapat percaya kepada Yesus Kristus dan tetap melakukan juga adat istiadat Yahudi, melakukan hukum Taurat, sekarang pun terjadi pertentangan paham yang menghendaki pelayanan Taurat dikembalikan. Cukup satu kali Yesus mati di salib, darahNya yang sudah tertumpah untuk menebus dosa manusia.
Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara dalam konferensi, Yakobus berbicara sebagai ketua seperti misalnya dalam ayat 16 - Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan (diangkat dari kitab Amos 9 : 11). Pondok Daud = kemah Daud, kemah doa, kemah puji-pujian karena Daud memilih 288 imam pemuji yang dibagi menjadi 24 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 12 orang (I Tawarikh 25). Tugas mereka bergiliran selama 24 jam untuk menyemarakkan rumah Tuhan, sehingga kemuliaan turun dan Tuhan berbicara pada bangsa ini sehingga Daud bersaksi dalam Mazmur 119 : 62, Mazmur 134 : 1 - 3 ketika ia bangun di jam berapa saja ia mendengar puji-pujian. Pondok Daud akan dipulihkan kembali dalam gereja.
Puji-pujian = penyembahan kepada Allah agar karakter/tabiat Allah nyata dalam hidup kita. Apakah kita tetap punya komunikasi dengan Tuhan sementara kita sibuk dengan masalah jasmani? Hubungan kita dengan Tuhan harus dipulihkan, ketika kita mengambil waktu khusus untuk Tuhan, Tuhan berperan dalam hidup kita. Pondok Daud harus dipulihkan, karena ketika sifat Allah turun, bukan karakter kita lagi, kita dijadikan baru, Tuhan beri tabiat menurut keadaan kita. Kejadian 1 : 11 - 12 - ...yaitu ditumbuhkan bumi akan rumput dan pokok yang berbiji dengan tabiatnya dan pohon-pohon yang berbuah-buah, yang berbiji dalamnya dengan tabiatnya... (TL). Tabiat/sifatnya = setiap tumbuh-tumbuhan diberikan karakter supaya masing-masing mencapai tujuan, targetnya.
Pada waktu pondok Daud dipulihkan kita bukan hanya menerima karakter Allah tapi akan turun rahmat Allah/pertolongan dan pembelaanNya. Ketika kita menerima karakter Kristus, Tuhanpunya target untuk kita.
Simson, Tuhan sediakan target. Target kembali nyata ketika ia membangun pondok Daud. Sebagai Nazir ia tidak boleh menjamah bangkai, di saat kritis di penjara Gaza ia sadar akan kesalahannya, berdoa mohon ampun pada Tuhan, ia ingin capai target —tidak mau suam-suam kuku, tidak mau lagi berputar-putar pada persoalan rumput/jerami. Allah pun siapkan target untuk kita, Allah beri karakter untuk kita; seiring itu Allah siapkan target, Allah berikan gol.
Daud sebanyak ia jatuh sebanyak itu ia bangkit tapi Daud berdoa dalam Mazmur 51 : 12 - Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Tahir = kabaq - bahasa Ibrani (punya pengertian dalam cuci tradisional dibanting-banting). Daud membangun hubungan dengan Tuhan, Tuhan memulihkan Daud sehingga ia disebut kardia (melekat di hati Tuhan) sampai 313 tahun Tuhan tetap melindungi keluarganya. II Raja-raja 19 : 24. Tuhan berkata kepada Hizkia, orang-orang Yehuda sebenarnya tempat kediamannya dibongkar musuh, kekayaannya dijarah oleh musuh, tetapi karena Aku ingat nenek moyangmu Daud maka Aku akan menjaga dan memelihara. hal ini terjadi 313 tahun sesudah Daud mati. Berkat itu untuk anak keturunan kita, bangun pondok Daud, target Allah untuk kita akan Tuhan perlihatkan dan Tuhan sudah siapkan.
Amin.

Sunday, November 22, 2009

JANGAN MEMANDANG MUKA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 22 November 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:9-10 - Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Melalui ayat ini Tuhan ingin perlihatkan peranan Roh Kudus yang sangat nyata dalam kehidupan Yakobus. Latar belakang Yakobus, ia adalah seorang yang sangat menentang pelayanan Yesus bahkan ia mengatakan Yesus tidak waras meskipun ia saudara kandung Yesus secara jasmani. Namun di satu sisi Yakobus banyak melihat fakta Yesus tidak segan-segan menjamah orang yang berpenyakit kusta, berjumpa dengan orang yang hina sekalipun dalam pelayananNya, Yesus tidak pernah memandang muka. Hal ini kemudian muncul setelah Yakobus lahir baru dan Tuhan memakai dia dalam pelayanan, pada waktu Yakobus menulis surat ini, ia banyak melihat cara pelayanan Yesus dan Roh Allah mendorong Yakobus untuk mengangkat hal ini.
Apa saja peranan Roh Kudus dalam diri seseorang?
I Korintus 2:13-15, Paulus menerangkan bahwa seseorang yang tidak memiliki Roh Kudus (tidak rindu untuk dipenuhi Roh Kudus, tidak ada kerinduan yang mendalam) ia tidak akan mengerti hal-hal yang rohani. Mereka yang tidak mengijinkan Roh Allah mengendalikan pikiran, perasaan, emosi dan tekadnya mereka tidak bisa memahami apa yang diinginkan Roh Kudus. Yesus memberi penegasan ketika kita mau dipimpin oleh Roh Kudus, Roh Kudus akan membawa kita kepada seluruh kebenaran, salah satu kebenaran yaitu: I Samuel 16:7 - Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Kita sering kali terpancang seperti yang Yakobus katakan manusia memandang muka (menitik beratkan pada suku, bangsa dan bahasa), Allah tidak melihat muka tapi Allah emlihat hati, Allah selalu menghargai hati yang rindu, terbuka dan mau mendengar. Apakah kebenaran ini bisa dibuktikan?
1. Kejadian 24:1-3.
Eliezer, hamba dari Abraham mendapat tugas istimewa diutus ke Haran untuk mencari istri bagi Ishak anak Abraham. hamba Abraham ini bukanlah orang Ibrani tapi ia orang Damaskus/Damsyik secara kulit bermusuhan dengan Abraham karena dianggap bangsa kafir tapi justru Eliezer dipakai Tuhan secara luar biasa. Pekerjaan Roh tidak sama dengan akal. Jangan memandang muka, karena Tuhan melihat hati. Lukas 3:8, Tuhan bisa mengangkat batu-batu untuk menjadi anak Abraham. Jadi dalam soal menerima berkat dari Allah, Tuhan melihat hati, Tuhan memakai orang di luar pemikiran kita, karena itu bongkar pola pikir kita.
2. Markus 15:21.
Ketika Yesus jatuh bangun di Via Dolorosa tidak seorang pun mau menawarkan diri menolong Yesus tapi Simon --orang Kirine (salah satu kota di Libya), ayahnya Rufus seorang tentara Romawi-- rohnya mau menanggapi dan ia mau membantu Yesus untuk memikul salib. Jangan memandang muka, Tuhan melihat hati. Mazmur 113:7-8, Tuhan tidak melihat realita tapi Ia melihat hati.
Inilah kebenaran, Allah melihat hati.
Kembali ke I Samuel 16:7, 10-11, Tuhan menyuruh Samuel untuk pergi ke rumah Isai untuk melantik, mengurapi salah seorang anaknya menjadi raja. Isai memandang muka kepada Daud karena Isai hanya menyuruh ketujuh anaknya yang gagah untuk bertemu dengan Samuel sedang Daud masih di padang menggembalakan domba-dombanya. Ketika Daud tiba Roh Allah berbicara kepada Samuel untuk mengurapi Daud sebab Daud berkenan di hati Tuhan. Ini yang Tuhan sampaikan kepada Yakobus, Tuhan tidak memandang muka tapi kitalah yang sering kali membuat kotak-kotak. Tuhan tidak melihat hal yang lahiriah/penampilan.
Kisah Para Rasul 13:22. Kenapa Daud begitu hina, banyak kekurangan, banyak sisi kelemahan tapi Tuhan berkata Ia sudah menemukan seorang yang kardia (selalu menempel di hati Tuhan)? Kenapa sampai Daud dipilih? Kembali ke I Samuel 17:42-46, bukan karena Daud bisa mengalahkan raksasa Goliat tapi Daud betul-betul berserah pada pimpinan Roh. Waktu Goliat menghina Daud, Daud tidak takut karena Daud datang dengan nama Tuhan semesta alam. Goliat tampil selama 40 hari menghina bangsa Israel. Daud satu kali tampil dan ia menang. Kalau hati kita tertuju pada Tuhan, selalu melekat pada Tuhan, kita akan berkata: “Hari ini saya akan tewaskan Goliat kecemasan, kegoncangan, kekuatiran yang selalu datang mengintimidasi.” Miliki kemenangan Tuhan, alihkan pandangan pada Yesus, jangan memandang pada Goliat permasalahan hidup kita.
Amin.

Sunday, November 15, 2009

KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 15 November 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:7-8 - Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Ayat ini merupakan penjelasan bagi mereka yang tidak mau menindas dan menjerat orang lain ke pangadilan, bahwa mereka ini adalah sedang dan terus melakukan mengasihi sesama manusia seperti diri mereka sendiri. Pengadilan bukan hanya berbicara penghukuman kekal tapi kita akan diukur dan timbang sesuai pedoman firman Allah. Mereka yang tidak sesuai akan di lempar ke dalam gelap yang ada tangisan dan kertak gigi.
Dalam Perjanjian Baru tujuh kali ditulis kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, apapun latar belakang sesama kita; berarti sangat penting, menuntut perhatian kita, jadi tidak ada batasan sekalipun ada titik-titik perbedaan (misal warna kulit, hobi).
1. Matius 19:19, penjelasan Yesus berkaitan dengan hidup kekal.
2. Markus 12:31 disejajarkan dengan Matius 22:39, membangun dan menjaga keseimbangan relasi dengan sesama.
3. Markus 12:33, kesimpulan para ahli Taurat bahwa mengasihi sesama seperti diri sendiri itu lebih penting dari korban bakaran dan korban sembelihan. Berarti dalam melakukan mengasihi sesama seperti diri sendiri perlu pengorbanan mungkin harga diri, prinsip-prinsip hidup kita perlu ditanggalkan.
4. Lukas 10:27, pernyataan para ahli Taurat yang menunjukkan kualitas, mutu karakter Allah penuh dengan belas kasihan (kepekaan, respon seseorang untuk mengulurkan tangan melihat kebutuhan orang lain), Tuhan digambarkan seperti matahari yang tidak pernah mengurangi energinya sekalipun manusia tidak berterima kasih pada Penciptanya (Mazmur 84:12).
5. Roma 13:9 merupakan peringatan dari Paulus pentingnya untuk dipahami perintah pertama (kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu) identik dalam banyak segi dengan perintah kedua (kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri) tetapi tidak sama persis, tidak sekualitas supaya kita tidak terjebak.
6. Roma 5:14, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri punya pengertian melayani.
7. Yakobus 2:8 mempunyai makna bahwa kita memandang, membuka tangan untuk orang lain seperti kita memperhatikan diri sendiri, jadi orang lain adalah pengalihan diri sendiri.
Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri apakah bisa dibuktikan dalam Alkitab?
I Samuel 18:6-9 Saul menjadi benci dan selalu ingin membunuh Daud sejak saat ia melihat dan mendengar sanjungan putri-putri Sion dan Yerusalem yang diberikan padanya berbeda dengan yang diberikan kepada Daud tapi Daud selalu disertai dan dipelihara oleh Tuhan.
I Samuel 18:1-4, jelas-jelas Saul ingin membunuh Daud namun Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri, Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Yonatan mau membangun relasi dengan sesama, mau mengasihi sesama seperti diri sendiri karena lebih dari korban bakaran dan korban sembelihan, karena itu juga merupakan karakter Bapa. Yonatan mau berkorban dan itu ia buktikan dengan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Ketika Yonatan melepaskan lima kebesaran ini (seperti menabur benih) ia tidak langsung menerima hasilnya tapi lama sesudah itu ia menerima buah untuk anak keturunannya. I Samuel 19:4-6, Yonatan selain menyerahkan lima kebesaran ini kepada Daud, ia juga membela Daud di depan Saul ayahnya dan memelihara keselamatannya. Yonatan tampil sebagai juru syafaat. Kalau kita mengasihi sesama seperti diri sendiri, kita menjadi juru syafaat, melepaskan sesuatu yang kita banggakan.
Sesama = Paulus jelaskan dalam Galatia 6:10 terutama kawan seiman, sesama keluarga Allah, gereja lokal. Tuhan mempunyai respon kepada mereka yang mengasihi sesama seperti diri sendiri Yohanes 12:48, menolak Yesus berarti menolak pengajaranNya, hakim = ukuran/timbangan yaitu firman Allah, firman akan mengukur, menimbang dia apakah pola hidupnya mirip dengan pengajaran yang ia terima. Kalau pola, gaya hidup kita mirip --memang kita masih banyak kekurangan tapi kita akan terus disempurnakan sampai sama persis-- dengan firman Allah, Tuhan berkata dalam Yesaya 43:19 - ...Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. Tuhan akan prioritaskan, promosikan kita, ada terobosan, sesuatu yang baru Tuhan adakan dalam hidupnya. Dalam kesempatan emas yang dirampok oleh orang yang tidak menyukai kita, Tuhan akan adakan jalan di padang gurun dan sungai di padang belantara kompetisi, pergumulan hidup kita. Sungai untuk menjawab pergumulan hidup kita, memuaskan umat pilihan Tuhan, orang-orang disekitar kita. Berlakulah mirip dengan ajaran yang kita terima.
Amin.

Sunday, November 08, 2009

TENANG ATAU TIDAK ITU ADALAH PILIHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 8 November 2009 – Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:5-6 - Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan?
Yakobus ingin menampilkan betapa jauh perbedaan antara sikap dan perbuatan Allah dibanding dengan sikap dan perbuatan manusia. Tuhan tidak pernah menambahkan kadar oksigen pada mereka yang kaya dan mengurangi kadar oksigen pada yang miskin, sinar mataharipun diberikan sama kepada semua. Yakobus sangat terharu, sekalipun pada masa pelayanan Yesus, Yakobus sebagai saudara kandung --adik jasmani Yesus-- namun Yakobus adalah seorang pengolok pelayanan Yesus, ia sebagai penentang tapi ia cukup banyak melihat pelayanan Yesus di masyarakat untuk tingkat sosial yang berbeda terutama waktu proses kematian Yesus hingga Yesus bangkit dari kematian membongkar kekerasan hatinya, kemudian ia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Yakobus mengalami perubahan yang luar biasa karena ia lahir baru sehingga makin lebih jelas, ia tahu persis bagaimana hidup mereka yang menolak Yesus dan mereka yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Bagaimana pun orang itu (kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak), Yakobus melihat orang yang menolak Yesus, mereka hidup susah dan tidak punya kenyamanan tapi orang yang menerima Yesus mereka begitu tenang, merasa nyaman.
Mengenai orang kaya. Lukas 7:1-4.
Di mana letak kemuliaan watak seorang perwira, petinggi di pemerintahan raja Yohanes Antipas sehingga ketika hamba perwira itu sakit, orang-orang yang menyeganinya datang kepada Yesus dan menyebut dia layak untuk mendapatkan pertolongan dari Yesus? Lukas 7:5, perwira ini warga Romawi bukan orang Yahudi tapi punya hati seorang imam bahkan lebih seorang imamat. Ia punya tangan yang terbuka sebagai orang Romawi ia membela orang Yahudi yang sedang tertindas, ia pun mengeluarkan kekayaannya untuk membangun, merawat, memelihara Bait Allah. Bait Allah = orang percaya, apakah engkau punya roh imamat untuk menyisihkan sebagian hartamu untuk membangun Bait Allah? Gunakan yang 90% dan kembalikan 10% pada Tuhan maka engkau akan mendapat prioritas. Banyak orang disebut imam tapi tidak punya roh imamat. Gereja adalah orang-orang Lewi di akhir zaman ditahbiskan oleh Tuhan sendiri yang berada di tangan kelimpahan Tuhan, tapi apakah kita mempunyai roh imamat (diberkati untuk memberkati orang lain)?
Mengenai orang miskin. Matius 15:28.
Kali ini bukan masyarakat tapi Yesus sendiri yang memberi predikat bahwa perempuan ini mempunyai iman yang besar sehingga Yesus berkata jadilah seperti yang kau kehendaki. Kenapa sampai perempuan Kanaan yang hina ini --orang kafir, bukan umat pilihan-- tapi Yesus memberi sebutan: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” ? Karena ia mempunyai kerinduan yang dalam untuk berjumpa dengan Yesus (ia disamakan seperti anjing karena bukan orang pilihan--anak-anak sering kali tidak menghargai roti tapi anjing mengambil remah-remahnya). Kalau kita rindu berjumpa dengan Tuhan, siapapun kita Tuhan akan berkata besar imanmu, jadilah menurut keinginanmu.
Yakobus 2:6, apa yang Yakobus maksudkan dalam ayat ini?
Ayat ini mempunyai makna ganda yaitu bisa terjadi karena orang kaya bisa menindas dan menyeret ke pengadilan dan dengan kekayaannya ia menindas dirinya sendiri dan menyeret ke pengadilan. Kapan seseorang menindas dirinya sendiri dan menyeret ke pengadilan, membuat tidak tenang? Lukas 12:20-21. Tuhan melimpahkan anugerahnya bagi setiap kita, bisa Tuhan limpahkan kaya secara jasmani tapi ketika mereka kaya secara jasmani, jangan berhenti sampai di sini tapi jadilah kaya secara rohani. Mereka yang kaya secara jasmani tapi tidak kaya secara rohani kalau pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Ada satu tindasan, apakah engkau mempertanggung-jawabkan karunia-karunia yang telah Kuberikan padamu --dalam bentuk harta benda, rupiah-- apakah engkau lega atau tertindas?
Kapan seseorang lega? Saat ia bagiannya (90%) ia gunakan dan bagian Tuhan (10%) ia lepaskan, ia kembalikan pada Tuhan. Bagian Tuhan akan menguduskan yang ia gunakan, akan menjadikan kenyamanan. Yesus sangat mengasihi manusia, Tuhan ingin kita lepaskan bagian Allah sehingga itu akan menguduskan supaya kita nyaman, tidak terseret dan tidak tertindas.
Daud adalah seorang yang kaya raya tapi tidak mau tertindas dan terseret ke pengadilan, ia lega. I Raja-raja 2:1-4. Daud banyak kekurangan dan kelemahan sebagai manusia tapi kemudian Tuhan memberi sebutan ia seorang yang kardia (seorang yang diingat, selalu ada di hati Tuhan) karena bagian yang memang Allah percayakan 90% ia gunakan tapi bagian Tuhan yang 10% ia kembalikan sehingga ia mendapat prioritas. Daud merasa 90% terlalu banyak bagi dia, ia menambahkan untuk Tuhan ia memberi 3000 talenta emas (I Tawarikh 22:14) bahkan karena kecintaannya pada Tuhan sebab ia seorang yang berdosa tapi Tuhan telah memberi kemampuan padanya, ia menambahkan 100 talenta emas (I Tawarikh 29:4). Mazmur 27:4, Daud mengalami rasa nyaman, tenang berasal dari Allah, bebas dari tindasan karena ia mau melakukan firman Allah.
Amin.

Sunday, November 01, 2009

ROH KEBERPIHAKAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 1 November 2009 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:1-13 berisi hukum Kerajaan Allah, peraturan bagi kita sebagai warga Kerajaan Sorga.
Yakobus 2:1-4 - Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka ... bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
Dalam hukum kerajaan Allah/peraturan bagi warga Kerajaan Sorga kita harus mempunyai gaya/sikap hidup di tengah masyarakat yang berbeda. Kita telah disucikan (bersih = hagios - bahasa Yunani artinya tidak sama dengan pada umumnya). Kenapa sampai kita diatur oleh firman Allah supaya mempunyai gaya hidup yang berbeda? Karena kita sedang dalam persiapan untuk menuju kemuliaan Tuhan. Dari lahir sampai mati kita dalam masa persiapan karena pada akhir satu titik kita pasti akan berada satu di antara dua pilihan yaitu sorga atau neraka.
Hukum/jubah yang harus kita kenakan adalah Yakobus 2:4, jangan sampai kita memiliki roh keberpihakan/membeda-bedakan orang. Hati-hati kalau kita silau dengan yang tampak, condong kalau sederajat, status sosial sama kita hormati. Ilustrasi: kita mempunyai organ tubuh lengkap, semua berjalan bergerak bersama-sama, saling membutuhkan, saling terikat satu dengan yang lain, demikian di dalam tubuh Kristus sebagai sesama orang percaya. Jika kita mempunyai roh keberpihakan Paulus katakan dalam I Korintus 3:4 - ...kamu manusia duniawi bukan manusia rohani. Mereka yang membiarkan roh keberpihakan berkembang, suka membeda-bedakan Paulus menyebutkan dalam I Korintus 3:1-2 mereka adalah manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Yesus akan segera datang kali yang kedua, menikah dengan gereja yang telah dewasa rohani.
Akibat bila dalam diri orang percaya terdapat roh keberpihakan, I Korintus 3:3:
1. Iri hati.
Iri hati adalah tidak senang melihat kelebihan orang lain, ketika iri hati muncul maka akan menjadi satu penyakit, ada 5 virus penyakit yang bisa mematikan iman (I Petrus 2:1) yaitu: kejahatan: orang ini mudah sekali untuk merugikan orang lain, mencederai hati, perasaan, emosi orang lain; tipu muslihat: ingin mengeruk keuntungan --bukan hanya materi tapi juga moral-- dengan mengabaikan rasa nyaman orang lain; kemunafikan: tidak jujur, suka berpura-pura; kedengkian: tidak senang melihat orang lain lebih dari saya; dan fitnah: suka menghancurkan, menjatuhkan, menjelekkan orang lain.
2. Perselisihan.
Perselisihan adalah pencemaran ikatan persatuan persaudaraan satu dengan yang lain, perobekan organ-organ tubuh. Akibatnya tidak tenang, tidak nyaman
Bagaimana caranya untuk menaklukkan roh keberpihakan supaya kita tidak ditaklukkan roh keberpihakan?
I Petrus 2:9, kita adalah umat yang terpilih menjadi anak-anak Allah lalu kita ditahbiskan dalam dua karakter keluarga sebagai warga sorga yang merupakan perpaduan karakter keluarga imam (kita disebut imamat yang kudus) dan keluarga raja. Imamat artinya orang Lewi yang bukan hanya mempunyai jabatan imam tetapi dalam hidup keseharian ia praktekkan keimamannya di dalam pelayanan. Ada imam tapi dia bukan imamat, ada anak Tuhan tapi bukan pelayan hanya menjadi penonton. Kita bukan hanya imam tapi keluarga imamat. Contoh imam tapi bukan imamat: Lukas 10:32, 31. Orang Lewi menurunkan imam jadi ada dua kategori baik orang Lewi sudah melihat ada orang perlu ditolong tapi hanya melintasinya dan ada yang sudah dilantik menjadi imam tapi ternyata ia tidak punya roh imamat hanya melihat dan pergi. Kita ditahbiskan menjadi keluarga imamat. Nikmati berkat Allah tapi mari bagikan berkat bagi orang lain, menjadi berkat buat orang lain.
Karakter keluarga/keturunan raja: rajani berarti ia berperan sebagai seorang raja. Rajani artinya ia mempunyai wawasan dan peran mendamaikan orang-orang yang bersengketa di kerajaannya, teritorialnya bukan membuat persengketaan; bagaimana mengembangkan kerajaan/pelayanannya. Diberkati untuk memberkati orang lain, orang yang bersengketa didamaikan, mempunyai tekad mengembangkan pelayanan.
Ketika kita mempunyai dan kita pahami saya adalah imam dan rajani, sebagai imam satu ketika ia berada di pihak Allah mendengar dan menyampaikan berita dari Allah kepada manusia dan berita itu tidak dibeda-bedakan kepada orang kaya atau miskin. Sebaliknya ia berada di pihak manusia semua masalah (tidak membedakan orang kaya atau miskin) ia ambil dan ditaruh di pundaknya, datang kepada Tuhan.
Kalau kita punya roh imam, jubah imam, hati imam, tidak punya roh keberpihakan, Tuhan berkata dalam Yesaya 49:16 - Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. Telapak tangan dalam bahasa Ibrani mempunyai pengertian Aku meletakkan kamu di tempat berkelimpahan jasmani dan rohani.
Amin.

Sunday, October 25, 2009

PANGGILAN TUHAN DALAM HIDUP KITA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 25 Oktober 2009
Pdt. Noordin Muhammad (Kalimantan Barat)


I Samuel 16:7, 12-13 - Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud... Kita harus menyadari bahwa panggilan keselamatan dari Tuhan, Tuhan sendiri yang memanggil kita dengan kuasa Roh KudusNya. Tuhan punya 1001 macam cara untuk memanggil kita menjadi hamba-hambaNya. Kita menerima keselamatan ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat atas hidup kita, kemudian menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan dengan tanda dibaptis selam. Ketika keselamatan sudah menjadi milik kita, kita menjadi anak-anak Allah yang menerima waris Kerajaan Allah, memiliki urapan Allah sebagaimana Daud telah menerimanya dan ia telah dipilih Allah. Galatia 3:26; 4:6-7, dengan iman percaya kita, kita disebut anak-anak Allah dan kita layak menyebut Dia “Abba, Bapa” dan inilah jaminannya hidup kekal mewarisi Kerajaan Allah.
Bagaimana supaya Tuhan berkenan kepada kita, Allah bekerja secara luar biasa, urapan dan kuasa Allah selalu mengalir dalam hidup kita? Roma 8:14-16, waktu-waktu ini segala tantangan dari dunia, segala pekerjaan Iblis dan pengikut-pengikutnya bekerja untuk menggoda dan menjatuhkan anak-anak Tuhan tapi ketika kita dipenuhi dan diurapi dengan kuasa Allah maka kita akan hidup sesuai dengan pandangan Allah. Ketika Samuel akan mengurapi anak-anak Isai, di antara anak Isai yang dipandang oleh Allah adalah Daud, karena ia seorang yang berkenan kepada Allah. Allah melihat hati. Daud mempunyai hati yang tulus, taat dan setia, berserah penuh pada Tuhan sehingga Daud mampu mengatasi penderitaan hidupnya walaupun di padang banyak binatang buas yang mengancamnya. Hati Daud adalah hati yang rela berkorban, penuh tanggung jawab, berkorban untuk domba peliharaan milik ayahnya, kita juga harus mempunyai hati yang rela berkorban untuk melayani, memberitakan Injil sehingga kita bisa membuat Bapa bangga.
I Korintus 15:58. Ketika kita mengambil tanggung jawab hati sebagai hamba, pelayanan kita tidak sia-sia, Tuhan tidak pernah melupakan perbuatan baik, korban kita. Kalau urapan kuasa Roh Kudus tinggal dalam hidup kita, kita akan mempunyai pergaulan yang intim dengan Tuhan, kita akan mengerti apa yang menjadi keinginan isi hati Allah dan Allah mengerti isi hati kita, kita akan mempunyai keberanian untuk memberitakan firman Allah, kuasa dan mujizat Allah akan dinyatakan.
Nyatakan panggilan Allah dalam hidup kita, setelah Daud diurapi, Roh Allah ada dalam hidup Daud, bukan berarti kita bebas dari masalah tapi Allah tetap bertanggung jawab atas hidup kita. Banyak peristiwa yang Daud alami yang bisa menggocangkan hidupnya. Saat kita menerima panggilan Allah mungkin banyak tantangan yang mencoba melemahkan, menggoncangkan kita tapi jangan lepaskan pegangan kita karena Ia akan bertanggung jawab bukan hanya atas hidup kita tapi keturunan kita.

Amin.

Sunday, October 18, 2009

FORMASI SUKU-SUKU YANG MENJAGA SISI BARAT TABERNAKEL

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 18 Oktober 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Ketiga suku yang dipercaya untuk menunggu sisi Barat Tabernakel/Kemah Sembahyang adalah suku Efraim, suku Manasye dan suku Benyamin. Formasi sisi Barat berada di paling belakang, sedangkan sisi Timur berada di paling depan. Formasi yang paling belakang berbicara tentang kelompok yang berada di akhir zaman, paling ujung dari segala zaman. Dalam sebuah perumpamaan Yesus diilustrasikan sebagai orang kaya, pemilik kebun anggur sedang mencari pekerja untuk bekerja di ladangNya. Ada yang Dia temukan jam 6 pagi, jam 9 pagi, jam 12 siang, jam 3 siang, perhitungan satu hari adalah dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore = 12 jam. Baik yang masuk kerja jam 6 pagi, jam 9 pagi, jam 12 siang, ataupun jam 3 siang semua mendapatkan upah satu dinar. Waktu Yesus menemukan banyak yang masih menganggur Yesus memberi kesempatan bagi mereka yang mau bekerja di jam 5 sore, tapi baru sebentar bekerja hari itu telah berakhir. Mereka yang bekerja dari jam 5 sampai jam 6 sore pun mendapat upah satu dinar. Mereka yang bekerja di jam 5 sore adalah mereka yang bekerja di waktu yang dipercepat oleh Tuhan.
Kita berada di akhir zaman waktu percepatan yang luar biasa. Matius 24:22 - Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat. Karena kita yang dipilih oleh Tuhan waktu itu dipercepat. Apa yang terjadi di saat semua serba cepat? Amos 9:13 - ...pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih... Di berbagai bidang kehidupan manusia kita melihat percepatan yang luar biasa, mereka yang bekerja di jam 5 sore mendapat fasilitas yang serba cepat. Suku Efraim, suku Manasye dan suku Benyamin berada di sisi Barat di paling belakang, di akhir zaman.
Bahasa nubuatan tentang fakta ilahi yang ada di akhir zaman: Kejadian 37:3 - Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Gereja lahir pada waktu akhir segala zaman (waktu Yesus disalibkan) disebut zaman gereja/zaman Roh Kudus, gereja menerima karunia-karunia, kemampuan-kemampuan yang berbeda-beda satu terhadap yang lain melalui Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 1:8, ketika Tuhan menyelesaikan segala zaman, gereja yang disingkirkan ke padang belantara bukanlah gereja yang hanya aktif, yang nampaknya penuh dengan buah melainkan gereja yang penuh dengan Roh Kudus. Pada waktu kita dipenuhkan dengan Roh Kudus, kita menerima kuasa (= dunamis - bahasa Yunani) yang mempunyai pengertian kekuatan, kemampuan menghadapi godaan-godaan, tekanan-tekanan, penderitaan-penderitaan. Tuhan memberikan kemampuan untuk bisa menangkap sinyal dari Tuhan, untuk bisa melihat bahwa Allah menyediakan persediaan-persediaan buat kita.
Realita kalau kita penuh dengan Roh Kudus: I Samuel 17:40-46, pertarungan antara Daud dan Goliat adalah pertarungan yang tidak imbang secara visual, postur tubuh Goliat empat kali postur tubuh Daud --satu ancaman yang betul-betul menakutkan-- tapi Daud penuh dengan Roh Kudus, Roh Allah ada di dalam dia, dia punya dunamis, kemampuan menangkap isyarat dari Tuhan. Musa yang penuh dengan Roh Kudus ketika orang Israel sedang panik dan mengancamnya Tuhan memberi kemampuan/dunamis pada Musa untuk melihat perkara-perkara ilahi, panorama ilahi. Kalau kita mempunyai dunamis, kita bisa mendengar, bisa melihat apa yang Tuhan sedang kerjakan untuk kita sehingga kita bisa berkata hari ini persoalan apapun bisa beres, Allah tidak akan menunda. Daud penuh dengan Roh Kudus sehingga ia mempunyai kemampuan melihat seperti Allah melihat, mendengar seperti yang Tuhan sudah siapkan untuknya, Allah berjanji perkara-perkara dahsyat terjadi. Yesaya 60:5. Kapan hal itu akan terjadi? Yesaya 60:2, ketika terang kemuliaan Tuhan bercahaya dalam hidup kita. Satu ketika Tuhan ijinkan dalam hidup kita semua menjadi gelap --kita merasa gagal, kita merasa tidak beruntung-- terang Tuhan tidak mungkin memancar kecuali semua menjadi gelap. Pada waktu semua gelap keindahan sejati akan keluar dari hidup kita.
Acapkali Tuhan ijinkan ‘gelap’ terjadi dalam hidup kita, jangan berkecil hati! Karena ketika kita punya dunamis, kemuliaan Tuhan akan masuk dalam hidup kita seiring dengan Roh Allah yang ada dalam diri kita, kemuliaan Tuhan memancar dari dalam hidup kita sehingga keindahan yang sejati akan keluar dari hidup kita.
Amin.

Sunday, October 11, 2009

HUKUM-HUKUM KERAJAAN ALLAH BAGI WARGA KERAJAAN SORGA Bagian II

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 Oktober 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Dalam Hukum-hukum kerajaan Allah terdapat peraturan kerajaan. Orang Kristen yang mendengar firman Allah diumpamakan seorang yang membangun rumah, ada dua gaya yaitu membangun rumah di atas batu dan membangun rumah di atas pasir, waktu ujian datang (hujan, angin dan banjir), yang membangun menurut pola mengikuti firman Allah akan tetap tegak berdiri tapi yang membangun di atas pasir pola tidak sama dengan pola firman Allah, rumah itu roboh dan betapa hebat kerusakannya.
Membangun rumah di atas pasir. Pengkhotbah 3:11 - Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Tuhan mempunyai tujuan yang indah bagi kita yang kita belum bisa mengerti sampai saat ini, untuk mencapai tujuan yang indah Yesus bersedia menjadi fondasi bagi hidup kita. Dia rela disalib menjadi batu yang ditempa, inilah proses Yesus menjadi fondasi bagi hidup kita. Yesus harus berkorban untuk menjadi batu dasar supaya apabila hujan, angin dan banjir datang, kita tetap tegar berdiri.
Pengkhotbah 7:8 - Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya... Akhir yang baik merupakan hasil dari kerja keras pada awalnya, ilustrasinya hasil yang baik yang dicapai olahragawan karena latihan awal, waktu dan dana ia gunakan habis-habisan. Banyak orang percaya, mereka memfokuskan pada pandangan hari yang terindah tetapi mengabaikan yang awal (kesungguhan hati), paradigma ini harus diubah.
Matius 7:26-27, hujan, angin, dan banjir akan menimpa baik rumah yang didirikan di atas batu maupun rumah yang didirikan di atas pasir bedanya rumah yang didirikan di atas batu akan tetap kokoh tapi yang di atas pasir (tidak perlu disiplin, tidak perlu tekad, tidak perlu pola) akan roboh dan hebat kerusakannya sama seperti peristiwa di Kejadian 11:1-4. Soal punya rencana membangun sampai ke langit itu halal-halal saja tapi untuk menyamai Tuhan ini merupakan penyimpangan. Mereka mengumpulkan lempung/pasir yang dipadatkan (batu-bata) dan program ini gagal karena mereka mencoba menyamai Tuhan, dari sisi manusia mereka membangun di atas pasir. Realita pertumbuhan iman menjadi gambaran bagi kita di akhir zaman.
Yehezkiel 17:1-7, dua burung rajawali yang besar (= dua pemimpin yaitu raja Nebukadnezar dan raja Firaun) datang ke gunung Libanon (= umat Tuhan - orang Israel) yang pada waktu itu juga ada dua pemimpin yaitu raja Yoyakhin (ayat 3) dan raja Zedekia (ayat 5). Raja Nebukadnezar datang pada raja Yoyakhin dan berkata buat apa kamu membangun rumah di atas batu, membangun mati-matian, taat pada firman Allah tapi tidak mendapatkan apa-apa dan buktinya saya bisa menyerangmu. Raja Firaun pun datang pada raja Zedekia mempengaruhinya seperti gaya raja Nebukadnezar dan mereka terpengaruh. Baik raja Yoyakhin maupun raja Zedekia digambarkan seperti pohon anggur (= suku Yehuda, orang percaya) yang akar-akarnya diarahkan pada raja Nebukadnezar dan raja Firaun sepertinya anggur ini bertumbuh subur, akar-akarnya kuat, punya carang, tunas, dan tetap berbuah, tampaknya tetap eksis dan berhasil, mereka digambarkan membangun rumah di atas pasir tetapi ketika hujan, banjir, dan angin datang menerpa robohlah rumah ini (ayat 8-9), seperti juga ilustrasi dalam Rut 1, Elimelekh, Naomi dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, mereka lari ke Moab meninggalkan Betlehem; mereka akan tercabut sampai akar-akarnya kalau mendirikan rumah di atas pasir.
Tuhan memakai nabi Yeremia untuk memberikan peringatan dalam Yeremia 13:24 tentang suatu bencana bagi mereka yang mendirikan rumah di atas pasir, mengabaikan firman Allah, mengikuti Nebukadnezar dan Zedekia dengan iman seada-adanya akhirnya mereka meninggalkan Tuhan.
Yosua 24:15 - ...pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; ...Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” Yosua memilih untuk tidak membangun rumah asal-asalan, hasil yang indah itu adalah awal yang serius dan ia mau bagaikan batu yang digali, dipahat lama tapi ia mau beribadah pada Tuhan.
Pilihlah hari ini, mau membangun di atas batu atau di atas pasir, hak setiap kita untuk menimbang, neraca ilahi Tuhan beri tapi itu hak kita untuk memilih mau asal-asalan atau serius dengan Tuhan. Bangunlah rumah hidup kita di atas batu yang kokoh.

Amen..

Sunday, October 04, 2009

HUKUM-HUKUM KERAJAAN ALLAH BAGI WARGA KERAJAAN SORGA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 04 Oktober 2009 – Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 2:1-13 menulis tentang hukum-hukum/peraturan-peraturan Kerajaan Allah bagi warga Kerajaan Sorga. Khotbah Yesus dalam Matius pasal 5 - 7 membicarakan hukum-hukum Kerajaan Allah, di antaranya Matius 6:1-7:12 Yesus berkhotbah tentang bagaimana sikap/gaya hidup, penampilan warga Kerajaan Sorga. Berbicara penampilan waktu membangun komunikasi dengan sesama (bertanya, menjawab) ada metodanya, gaya dari dunia sering kali penuh dengan emosi. Dalam Matius 7:13-27 berisi nasihat, satu pola yang harus kita patuhi/taati dan kita tidak boleh keluar atau menyimpang dari pola. Pokok pikiran: kalau manusia --terutama wanita-- sangat kecewa sewaktu dia memberikan model pakaian untuk dijahit tapi ternyata setelah jadi lain dengan model yang dia berikan. Begitu pula dengan Tuhan, Tuhan mau supaya kita demikian namun kita melanggar, pernahkah kita pikirkan Tuhan kecewa?
Di antara nasihat bagi warga Kerajaan Sorga adalah Matius 7:24-27. Kegagalan banyak orang Kristen adalah mahir bila mendengar iman tapi setelah punya iman tidak pernah dipraktekkan/diaplikasikan. Aplikasi iman akan menentukan gagal atau berhasilnya seseorang, roboh atau tegaknya rumah tergantung penerapan iman kita. Orang Kristen yang mendengar firman Allah diumpamakan seorang yang membangun rumah, ada dua gaya yaitu membangun rumah di atas batu dan membangun rumah di atas pasir. Akibatnya waktu ujian datang (hujan, angin dan banjir), yang membangun menurut pola mengikuti firman Allah akan tetap tegak berdiri; sementara yang membangun di atas pasir pola tidak sama dengan pola firman Allah, rumah itu roboh dan betapa hebat kerusakannya.
Mereka yang membangun/mendirikan rumah di atas batu, penggunaan iman sesuai dengan pola setuju atau tidak setuju, cocok atau tidak cocok tapi penerapan iman sesuai firman Allah; satu kali rasanya ingin memberontak tapi sujud pada Tuhan untuk mengikuti firman Allah pasti ada hasilnya. Hasilnya: I Raja-raja 6:7 - Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besi pun selama pembangunan rumah itu. Sementara membangun satu rumah yang begitu megah karena penerapan iman sesuai dengan pola, hasilnya pada waktu batu-batu dikumpulkan dan disusun langsung menjadi rumah yang megah dan tidak terdengar palu lagi. I Raja-raja 6:29 waktu batu disusun langsung kelihatan ornamennya ada yang berbentuk gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang.
Bagaimana penerapan iman sehingga menjadi rumah yang begitu indah?
I Raja-raja 5:17 batu-batu yang dibentuk di gunung Libanon ( 300km dari Yerusalem) bukan jadi dalam semalam tapi bertahun-tahun melalui proses. I Raja-raja 5:15 raja Salomo mengirimkan 70.000 kuli penggali dan 80.000 tukang pahat ke gunung Libanon, bongkahan batu yang besar dan mahal ini dilinggis, dipotong sesuai pola kemudian tukang pahat mulai melukai batu ini untuk menampakkan gambar antara satu dengan yang lain tidak sama agar bisa disusun. Suka atau tidak suka tapi kalau kita mau mengikuti pola sebagai warga Kerajaan Sorga siap kalau dilinggis firman Allah dan dipahat. Pada waktu hidup kita sebagai batu, kita dikeluarkan dari pegunungan, jangan berpikir cukup 2 kali kita dihujam linggis (mungkin sesama aktivis, jemaat) dan akan terlepas tapi berulang-ulang baru batu itu akan terlepas lalu batu dipotong dan dipahat berulang-ulang barulah tampak bentuk gambarnya. I Raja-raja 5:16 ada 3.300 saksi yang mencatat, tetaplah di dalam genggaman tangan Tuhan sekalipun batu hidup kita dipahat habis-habisan untuk membentuk gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang. Waktu batu hidup kita dipahat tujuannya supaya gambar/karakter Yesus dimasukkan ke dalam kita. Jangan kuatir sekalipun memang ada 70.000 penggali, 80 ribu tukang pahat yang akan memberi ukuran dan menanamkan gambar di hidup kita dan prosesnya tidak terjadi dalam satu malam tetapi bertahun-tahun supaya jadi dan setelah pahatan itu ada kita akan diangkut ke Yerusalem, disusun dan menjadi rumah yang indah. Gambar pahatan ini harus tampak di dalam dan di luar dinding (I Raja-raja 6:29), jangan hanya di dalam berjubah aktivis tapi di luar ‘serigala’.
Tuhan punya respon karena penerapan imannya sesuai firman Allah/pola. I Raja-raja 8:10-13, ketika batu-batu ini sudah menjadi rumah yang indah, di dalam dan di luar ada gambarnya lalu rumah ditahbiskan, awan kemuliaan datang dan kemuliaan Allah turun. Kalau penerapan iman nampak sesuai pola firman Allah lalu kemuliaan Allah turun dan sejak itu mujizat terjadi, ketika mujizat terjadi orang-orang dari Libanon, Laut Tengah dan Afrika, mereka datang ke rumah ini dan mempersembahkan kekayaannya.
Ketika penerapan iman sesuai firman Allah, masa ini memang masa yang sukar karena firman Allah sendiri berkata demikian, tapi tidak ada perkara yang mustahil, mustahil bagi manusia tapi tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Amin.

Sunday, September 27, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR, LAMBAT UNTUK MARAH -

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 27 September 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Mereka yang mengenakan jubah ilahi, Tuhan sudah siapkan tuaian yang tidak terkondisi oleh apapun (Yesaya 60:5). Tuhan akan mengadakan terobosan-terobosan ketika kita mengenakan jubah ilahi. Ada fakta-fakta yang paradoks (pertentangan) terjadi antara kebenaran dengan kebenaran, kenapa bisa terjadi?
Yosua 24:13, dua puluh tahun setelah orang Israel menduduki tanah perjanjian maka di Sikhem Yosua mengumpulkan tua-tua Israel untuk memberi penegasan ulang tentang perjanjian = covenant - bahasa Inggris (dua atau tiga orang yang terlibat dalam perjanjian, bila salah satunya ingkar, perjanjian ini tidak bisa dibatalkan karena pembuat janji adalah Tuhan, Tuhan diharuskan oleh namaNya tetap melaksanakan perjanjian itu). Sikhem adalah tempat Abraham pertama kali mendirikan mezbah ketika ia keluar dari Urkasdim, di tempat itu Tuhan berjanji menganugerahkan semua tanah ini kepada anak keturunan Abraham padahal Abraham berumur 100 tahun dan ia belum mempunyai anak, ia sudah setia melakukan firman Allah sepertinya doanya belum dijawab tapi ia tetap berharap pada Tuhan (Roma 4:18). Tuhan sudah siapkan negeri = land (bahasa Inggris) yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya (Yosua 24:13).
Paradoks terjadi waktu Hagai 1:6 - Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! Kalau di Yosua 24:13 Tuhan siapkan suatu negeri (tanah yang subur) tapi di Hagai 1:6 ada lima tragedi didaftar dalam ayat ini. Kenapa sampai terjadi begitu? Apa yang harus diperbaiki? Perjanjian di Sikhem Tuhan sediakan tanah produktif (Yosua 1:6) dan kita akan menikmatinya sedangkan di Hagai 1:6 adalah pengalaman banyak orang, sudah bekerja keras tapi hasil seperti uap. Adakan peninjauan kembali pada pertumbuhan iman kita.
Kembali ke Yakobus 1, perikop kelima dimulai ayat 19 diakhiri ayat 27 tema yang diberikan pendengar atau pelaku firman; ada tiga warna dasar jubah ilahi dan warna yang ketiga adalah ayat 19-20 yaitu cepat (swift = bahasa Inggris) untuk mendengar; tangkas, cekatan dalam hal mendengar punya hubungan dengan Efesus 4:7 setiap kita telah menerima kasih karunia (penyataan Roh yang gunanya untuk keuntungan semua orang - I Korintus 12:7). Kalau kita mau menjadi pribadi yang menerima kasih karunia untuk kepentingan bersama kita melaksanakan ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah. Dalam hal apa kita disebut cepat untuk mendengar?
Lihat peristiwa di Kejadian 14:14-16, walaupun sebelumnya Abraham memilih mengalah dari Lot keponakannya karena para penggembala domba milik mereka sempat berkelahi memperebutkan daerah penggembalaan, ketika Abraham mendengar Lot ditawan oleh Kedorlaomer dan ketiga sekutunya, Abraham dengan hati yang penuh tanggung jawab cepat (swift) bertindak, dia mengejar dan menangkap raja itu dan membebaskan Lot. Berapa banyak kali kita mendengar teman kita ‘ditawan’ tapi kita hanya tutup telinga, tutup mata? Kita mendapat penyataan Roh untuk bergerak, pelayanan bisa kita lakukan dengan doa, kunjungan, membangun semangat, memberi uang, mementor orang lain.
Yeremia 1:4-10, ketika mendengar panggilan Allah di masa mudanya Yeremia berdalih-dalih tapi dalam Yeremia 31 ia mendengar dengan hati karena kasihnya kepada Tuhan, ia dengar dengan cepat tanggap pergi menggarap lahan yang berbatu-batu yang mengusiknya. Selama 40 tahun ia menggarap jatuh bangun, keluar masuk penjara sampai masa tua ia dipaksa turun ke Mesir dan mati di sana.
Bagaimanapun bentuk penyataan Roh, karunia yang Tuhan beri pada kita, lakukan dengan setia, jangan jemu-jemu berbuat baik. Pengkhotbah 11:1, pada waktu kita melakukannya sepertinya sia-sia bagaikan roti yang dibuang ke air, lama sesudah itu baru kita temukan tapi Tuhan berjanji kita akan memetik benih yang sudah kita tebar. Mungkin kita tidak memetik tapi anak keturunan kita akan memetiknya.
Yakobus 1:19-20, cepat untuk mendengar (be swift to hear; tangkas untuk mendengar langsung disikapi) namun soal marah/emosi harus ada kendali. Mazmur 124:1-5, jangan karunia bertumbuh, berkembang tapi emosi merusak, mencemari karena amarah bagaikan api yang menghanguskan, bagaikan air yang menghanyutkan. Amsal 14:29, mereka mungkin cepat untuk mendengar tapi karena emosi tidak terkendali akan meneguhkan kebodohannya seperti 5 anak dara yang bodoh tidak mewarisi kemuliaan.
Nabi Yesaya berkata dalam Yesaya 65:24 firman Allah-lah yang menjadi pengendali emosi, saat kita kenakan jubah cepat untuk mendengar --pakai karunia untuk kepentingan bersama-- namun lambat untuk marah --mengendalikan emosi-- maka apa belum kita pikirkan, apa yang belum kita mohon, sebelum kita berseru, Tuhan sudah siapkan paket jawaban buat kita.
Amin.

Sunday, September 20, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - LAMBAT UNTUK BERKATA-KATA – (Bagian II)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 20 September 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Tuhan telah siapkan areal penuaian bagi mereka yang mengenakan jubah ilahi lambat untuk berkata-kata (Yosua 1:3). Warna jubah lambat untuk berkata-kata adalah mengendalikan lidah (Yakobus 1:26) dan memiliki, melakukan ibadah yang murni dan yang tidak bercacat di hadapan Allah (Yakobus 1:27 - Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia).
Ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah:
1.Efesus 4:3 - berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.
Orang-orang Kristen harus berusaha memelihara (= merawat, menjaga) kesatuan Roh. Dalam rangka memelihara kesatuan Roh perlu waktu, dana, buah pikiran, Tuhan memberikan intelektual gunakan untuk merawat kalau ada yang rusak diperbaiki. Siapa saja mereka yang disebut berada di dalam kesatuan Roh? Efesus 4:4-6, mereka yang berada di dalam kesatuan Roh adalah gereja, orang percaya yang ada di dalamnya, mereka mempunyai 7-satu (satu tubuh, dan satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa).
Gereja harus dirawat, siapa yang harus merawat? Galatia 6:2, sebagai orang percaya kita harus punya roh untuk saling menolong bukan hanya sebatas kalau seseorang memerlukan bantuan tapi mencakup merawat, memelihara jasmaniah dan rohaniah. I Korintus 12:7, penyataan Roh: waktu kita percaya pada Yesus, dosa diampuni, diselamatkan dan lahir baru ini adalah pekerjaan Roh, setelah itu kita mengalami pembaharuan/transformasi tabiat lama berlalu tabiat baru muncul dan dipenuhkan Roh Kudus; kita juga menerima karunia Roh, ketrampilan, kemampuan dari Roh untuk kepentingan (profit = keuntungan) bersama, dirasa dan dinikmati bersama-sama. Efesus 4:7, 12, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus untuk memperlengkapi orang percaya bagi pekerjaan pelayanan, untuk mementor orang lain, memberi nasihat, dorongan, semangat, doa, dana, lakukan semua untuk keuntungan bersama sehingga tubuh Kristus (7-satu) terpelihara, terawat, kembangkan apa yang telah Tuhan berikan pada kita.
2.Yesaya 1:17 - belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda.
Roh Tuhan menggerakkan Mordekhai paman Ester untuk membela Ester --seorang anak yatim piatu-- dan Ester dipakai Tuhan untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi yang sudah diputuskan untuk dibunuh di kerajaan Persia.
Tuhan akan memakai kita/jemaat kalau kita mau melakukan ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah. Pada waktu kita mulai memelihara, merawat gereja (jemaat yang beragam) Paulus katakan dalam Galatia 6:9-10 - Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Selama masih ada kesempatan, rawat dan pelihara 7-satu (gereja/orang percaya) dengan dorongan, memberi semangat, memberi uang jangan tunggu antikris muncul karena akan terlambat, satu kali kelak semua akan dikuasai antikris untuk membiayai proyek-proyeknya, orang Kristen yang tidak pernah melayani akan gigit jari, menyesal.
Jadilah mentor bagi semua orang selama masih ada kesempatan karena kita akan menuai kalau kita sudah menabur, ini adalah ibadah yang murni dan tak bercacat di hadapan Allah. Kalau kita melakukan ini, Tuhan memberikan respon: Keluaran 23:25 - Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. Hubungkan dengan Keluaran 15:26 - ...sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau. Menyembuhkan = rapha (bukan hanya menyentuh penyakit fisik tapi Tuhan akan memperbaiki semua). Tuhan akan tampil menjadi Yehova Rapha, jasmani diperhatikan Tuhan, rohani juga diperhatikan Tuhan tapi apakah kita memiliki ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapanNya? Ambillah keputusan dan lakukan ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapanNya, zaman boleh berubah, peta politik, peta ekonomi boleh berubah tapi Ia akan mencukupkan air dan rotimu dan Ia akan tampil menjadi Yehova Rapha.
Amin.

Sunday, September 13, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - LAMBAT UNTUK BERKATA-KATA -

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 13 September 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:19-27 diberi tema pendengar atau pelaku firman (TB); mendengar dan berbuat (TBIS), menampilkan tiga warna dasar yang sangat mempengaruhi di dalam kondisi kerohanian kita baik di dalam perkembangan, pertumbuhan, sampai kepada penuaian-penuaian yaitu cepat untuk mendengar (ayat 21-25), lambat untuk berkata-kata, dan lambat untuk marah.
Gaya hidup mereka yang akan memperoleh dan menerima lahan tuaian, warna dasar yang kedua yaitu lambat untuk berkata-kata. Yakobus 1:26-27 - Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya...
Merasa setia, aktif dalam pelayanan tetapi tidak mengekang (tidak mengontrol, tidak mengendalikan, tidak mendisiplinkan) lidahnya; firman Allah katakan sia-sialah ibadahnya sama seperti ketika Yesus berkata Aku tidak pernah mengenal kamu (Matius 7:22), kemudian mereka protes, mereka adalah orang-orang yang aktif tetapi kekeliruan yang mereka tidak pernah perbaiki adalah tidak disiplin dalam soal lidah. Lidah digerakkan oleh hati dan pikiran. Untuk membaca hati, pikiran, emosi seseorang selain dari raut muka kita pun bisa mengerti melalui lidah saat ia melontarkan perkataan.
Lidah tiap saat mempunyai peran, fungsi lidah untuk membangun relasi, komunikasi (dari hati dituangkan ke lidah) baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama dan seharusnya melalui lidah kita membangun, kehadiran kita sebagai garam untuk memberi rasa pada banyak orang, sebagai terang untuk menuntun banyak orang. Lidah digunakan bukan hanya untuk memberkati orang yang menyenangkan kita tapi juga orang yang menyusahkan kita. Lidah berfungsi juga untuk menyatakan ide, keinginan, isi hati dan pikiran dengan catatan untuk mereka yang tidak bisa bicara mereka mempunyai bahasa isyarat, yang tuli sekalipun mereka punya bahasa. Betapa pentingnya lidah, Tuhan mampu mengubahkan lembah menjadi ladang penuaian, tapi tergantung ladang itu kita cemari atau kita pupuk dengan lidah kita.
Kapan dan di mana lidah manusia mulai liar?
Kejadian 1:1-31, semua yang Tuhan ciptakan termasuk lidah Tuhan berkata sungguh amat baik. Kejadian 3:1-7, sebelum manusia berjumpa dengan Iblis yang datang menggunakan ular, lidah hanya untuk memashyurkan Allah. Kejadian 3:8, selama periode tahun-tahun kemuliaan, manusia biasa menyambut Tuhan di dalam kemuliaan (Yehezkiel 28:13), para theolog sepakat keindahan yang ditulis ini ditujukan pada Lucifer yang jubahnya bertahtakan 9 batu permata, ia selalu berada di dekat tahta Allah, ketika Lucifer memberontak lalu dicampakkan ke bumi ia menjadi Setan dan ia melihat manusia yang diciptakan Allah sekarang memakai jubah kemuliaan yang pernah ia gunakan berjalan di taman Eden bercakap-cakap dengan Tuhan. Ketika Adam dan Hawa berjalan-jalan dialog awal menunjukkan Hawa bercakap-cakap dengan ular, bahasa mereka mulai berubah, lidah mulai liar sejak ia bertemu dengan Iblis. Saat Hawa membiarkan dan mengijinkan untuk kontak dengan Iblis lidahnya menjadi tidak terkendali lagi, tercemar, menyalahkan Tuhan (Yeremia 17:9). Gaya hidupnya menjadi licik (Roma 5:19), kalau saja ketika ular mulai memancing dan Hawa mengambil sikap maka tidak tercemar.
Orang percaya yang tidak akan menerima lahan penuaian yang Tuhan siapkan adalah orang Kristen yang memberi tempat pada Iblis (Efesus 4:27). Jangan sekali-kali memberi lahan/kesempatan pada Iblis untuk membangun pangkalan atau landasan dalam hidup kita. Amsal 12:6 - Kata-kata orang jahat mematikan; kata-kata orang jujur menyelamatkan (TBIS). Kata-kata = dabar (bahasa Ibrani) mempunyai pengertian kata-kata yang keluar dari lidah untuk membicarakan masalah-masalah, urutan peristiwa-peristiwa/kronologis. Sering kali orang mulai mengutarakan urutan-urutan peristiwa dengan menambah-nambah. Orang fasik (bahasa Arab) = mereka tahu Tuhan tapi tidak mengindahkan firman Allah. Kendalikan lidah untuk mengutarakan sesuatu jangan sampai membunuh orang lain.
Tuhan geram ketika kita tidak mampu mengontrol/mendisiplinkan lidah (Yakobus 1:26) --jangan sampai karena punya kepentingan, emosi, kita lontarkan seperti pedang membunuh seseorang--, Imamat 26:19 - ...Hujan tak akan turun, sehingga tanahmu menjadi kering dan keras seperti besi.
II Raja-raja 22:18-20, Yosia raja Yehuda sempat liar lidahnya, tahun-tahun awal pemerintahannya ia mencari Tuhan, kerajaannya diberkati luar biasa tapi setelah Tuhan promosikan dia, lidahnya mulai liar, tidak mengindahkan firman Allah dan semua yang keluar dari lidahnya menyakiti hati Tuhan. Ketika Yosia mendengar malapetaka yang Tuhan sampaikan melalui nabiah Hulda, ia sadar. Ketika menyesal dan bertobat, sekalipun sudah sempat mencemari dengan lidah lahan yang Tuhan siapkan tapi saat ia memohon Tuhan ampuni dan Tuhan mendengar tangisan maka ia tidak akan melihat lembah-lembah menjadi lembah kegagalan, tangisan tapi Tuhan ubahkan menjadi daerah penuaian.

Sunday, September 06, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR - (Bagian V)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 6 September 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:22-25 berbicara tentang hukum ilahi cepat untuk mendengar melalui derap langkah iman. Dalam hal mendengar dan melakukan dipadankan dengan menabur dan menuai. Jangan mimpi menuai kalau tidak menabur, jangan takut untuk menabur Tuhan pasti sediakan areal penuaian. Tuhan siapkan daerah/lokasi penuaian sering kali tidak sama dengan jalan pikiran kita, mungkin kita berada di tempat yang tidak produktif tapi kalau Tuhan tetapkan kita menuai di sana, Tuhan bisa mengubah padang tandus menjadi padang buah-buahan yang subur.
Areal tempat kita menuai: Yehezkiel 37:13-14 - Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu...
Ayat ini dilatarbelakangi penglihatan yang Tuhan perlihatkan pada Yehezkiel tentang satu individu, satu keluarga, satu komunitas yang disebut orang-orang percaya, lalu Tuhan perlihatkan satu kota, dan satu bangsa, mereka ada di lembah; ternyata orang-orang tadi nampaknya seperti tulang-tulang kering padahal secara jasmani mereka berhasil dalam pendidikan, karir, pergaulan tapi secara rohani mereka kelihatan seperti tulang-tulang kering. Bukanlah Tuhan kalau Tuhan tidak punya anugerah sehingga Yehezkiel memberitakan kepada tulang-tulang kering ini; tulang tapi masih bisa mendengar, untuk tegak berdiri tergantung mau meresponi atau tidak. Ketika tulang-tulang mau meresponi dengan melakukan firman Allah, Tuhan berkata Aku Tuhanmu, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu Aku akan membuka pintu ketidakberdayaanmu, ketidakmapananmu, kegagalanmu, dan Aku akan membiarkan engkau tinggal di areal penuaianmu.
Lembah yang sering kali manusia berada di sana:
1.Mazmur 84:7.
Ketika seseorang sedang berada di lembah baka (bac - bahasa Ibrani = lembah tangisan, lembah ketidakberdayaan, lembah ketidakmapanan, lembah kegagalan) bagaikan tulang-tulang tidak berdaya, untuk merubah menjadi lembah penuh sukacita itu tergantung pada mereka sendiri, Tuhan sudah siapkan terobosan tapi mereka harus menggapainya.
Pada waktu Abraham menguburkan Sara istrinya di Hebron, bani Het menawarkan dengan gratis tanah di sana karena semenjak Abraham berada di Hebron mereka diberkati tapi Abraham tidak mau ‘gratisan’, ia membayar 400 syikal perak kepada mereka. Harga keselamatan kita, Tuhan beri cuma-cuma tapi harga pembayar Yesus bayar dengan nyawaNya sendiri. Acapkali kita berada di lembah baka namun lembah baka dapat berubah menjadi lembah bermata air tergantung respon dan sikap kita mau bayar harga atau tidak.
2.Mazmur 23:4.
Lembah kekelaman = lembah bayang-bayang maut (TL), ayat ini menyatakan justru di ujung kematian pun Tuhan siapkan tempat itu menjadi areal penuaian mujizat kedahsyatan Allah.
Di lembah manapun Tuhan akan ubah menjadi areal penuaian tapi miliki kuncinya yaitu Yakobus 1:23-24 - Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Yakobus menggambarkan firman Allah seperti cermin yang menunjukkan kotoran-kotoran dan kekurangan-kekurangan kita. Yakobus berbicara firman Allah seperti cermin, namun sayang kenapa banyak orang Kristen --tanah subur sekalipun-- tidak menuai sedangkan lembah baka Tuhan bisa ubah menjadi areal penuaian? Sebab sudah tahu firman Allah tapi tidak mau memperbaiki, tidak memiliki roh kerelaan untuk berubah. Ketika kita berubah, bercermin pada firman Allah bukan hanya kita yang diberkati rapi orang lain diberkati. Pada waktu Zakheus berubah terjadi pemulihan ekonomi di kota Yerikho, pada waktu perempuan Samaria bertobat, satu kota diberkati, keluarga-keluarga yang berantakan diperbaiki.
II Korintus 3:18 inilah tujuan firman Allah menjadi cermin supaya waktu kita bercermin tahu kesalahan kita, kita mau berubah dan perubahan kita akan memantul pada orang lain, kita sekarang menjadi cermin yang memantulkan firman Allah. Galatia 1:13, 23-24, Paulus yang sebelumnya bernama Saulus dahulu menganiaya banyak orang, tidak bisa menjadi berkat dan menyusahkan banyak orang tapi sekarang ia sudah berubah. Dulu ia bercermin pada firman Allah sekarang ia menjadi cermin buat banyak orang, memantulkan firman Allah, menjadi berkat.
Sudahkah engkau menjadi cermin bagi orang lain (ketika orang melihat engkau berubah, ia ingin juga menjadi seperti engkau diubah, diberkati). Kalau engkau mau menjadi cermin bagi orang lain Tuhan berkata dalam Filipi 4:19 - Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Mereka yang mengenakan jubah cepat mendengar berjalan dalam derap langkah iman, di lembah manapun engkau berada Tuhan mau ubah menjadi lembah penuaian.
Amin.

Sunday, August 30, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR - (Bagian IV)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 30 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:22-25 berbicara tentang hukum/peraturan ilahi tentang cepat untuk mendengar.
Yakobus 1:22 - Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Mendengar dan melakukan apa yang kita tahu dari firman Allah punya padanan arti menabur dan menuai. Orang sering kali mengharap agar ada tuaian tapi bagaimana mungkin bisa menuai kalau tidak menabur? Petani paham sekali tentang hal ini, ia tidak mungkin akan menuai kecuali ia harus menabur tapi itu ada aturan/hukumnya.
Petrus sedang berbicara tentang bagaimana caranya supaya orang percaya tidak gampang hanyut dan diserang oleh penyakit rohani di akhir zaman. II Petrus 3:18, orang percaya yang tidak gampang hanyut, tersesat dan terserang penyakit rohani di akhir zaman adalah orang percaya yang bertumbuh (= bertambah-tambah kuantitas/volume/fisik/karakter dan kualitas/mutu) sehingga tidak mengalami kebantutan pertumbuhan. Pertumbuhan itu dari Tuhan tapi soal proses itu terletak pada kita. Tuhan selalu bekerja dan menyelesaikan bagiannya, bagian dari pertumbuhan itu terletak pada tanaman.
Yesus pernah memberikan perumpamaan dalam Yesaya 5:1-7, benih yang baik sudah ditaburkan namun prosesnya ada yang di batu-batu, ada yang di tempat berduri (= masalah). Kalau Tuhan memberi pertumbuhan, Tuhan pasti memberi potensi untuk berbuah lebat tapi soal batu dan duri mau dibuang atau tidak itu urusan kita (kita harus bertindak), ini hukum ilahi yang tidak bisa diubah. Tuhan akan menumbuhkan tapi penghambat (batu, duri, luka-luka batin) yang menyebabkan tidak adanya pertumbuhan harus kita buang/bereskan.
Di mana dan bagaimana caranya agar kita yang disebut cepat untuk mendengar didapati bertumbuh dan terus bertumbuh dalam pertumbuhannya? Ayub 8:11 - Dapatkah pandan bertumbuh tinggi, kalau tidak di rawa, atau mensiang bertumbuh subur, kalau tidak di air? Kata-kata ini keluar dari mulut Bildad --keturunan Abraham melalui Ketura yang tinggal di daerah padang pasir dan tidak ada rawa-rawa-- salah satu sahabat/relasi dagang Ayub. Dalam hal mendengar dan melakukan firman Allah kita harus tahu tempat di mana kita mendengar dan bertumbuh. Di mana pun kita bisa mendengar firman Allah tapi kita harus mengerti pandan bisa tumbuh di rawa-rawa dan mensiang di air. Jadi sebagai orang Kristen kita harus tahu di mana kita bisa mendengar yang baik dan di mana serta bagaimana kita dapat bertumbuh dengan baik.
Yehezkiel 27 orang Arwad menawarkan fasilitas dan Gamad menjanjikan keamanan pada Daud kalau Daud mau menyembah Tuhan di tempat mereka tapi Daud berkata dalam Mazmur 27:4 - Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya; Daud mengerti pandan itu harus tumbuh di rawa-rawa dan mensiang harus tumbuh di air.
Hukum ilahi tentang cepat mendengar dan hukum itu disebut sebagai langkah iman:
1.Roma 12:3.
Kita dapat menjaga keseimbangan perjalanan kita dalam menghadapi apa saja menurut ukuran iman, setiap kali kita mendengar firman Allah pasti akan lahir iman (Roma 10:17), saat kita menerima iman Allah memberi ukuran dan ukuran ini harus terus berkembang dan bertumbuh. Kegagalan sering kali merupakan hasil yang Tuhan tunda dan diserahkan tepat pada waktunya.
2.II Timotius 1:5.
Pertumbuhan itu harus nyata karena iman harus diteruskan, dilanjutkan. Kita tidak boleh menjadi jemaat Tuhan yang bertumbuh hanya untuk diri sendiri tapi saya bertumbuh supaya saya bisa meneruskan dan orang lain pun bertumbuh. Timotius melihat iman yang bertumbuh dari Eunike ibunya, Eunike melihat iman yang bertumbuh dari Lois neneknya Timotius.
3.II Korintus 5:7.
Kita harus berjalan dalam langkah iman, iman tidak statis tapi bertumbuh dan jalan terus, jangan puas dengan apa yang sudah dicapai. Langkah iman ini Paulus jelaskan dalam Kolose 3:10. Daud telah membunuh singa, maka ia dapat membunuh beruang, dan ia dapat kalahkan Goliat karena telah membunuh beruang.
4.Yosua 3:15-17.
Kita harus mempunyai komitmen/tekad/janji terhadap iman. Daud pernah punya janji iman karena cintanya pada rumah Tuhan maka ia mau menambah lagi untuk rumah Tuhan emas dan perak kepunyaannya sendiri (I Tawarikh 29:3-4).
Kenakan jubah cepat untuk mendengar dalam derap langkah iman, berjalanlah dalam langkah iman kita bertumbuh, iman itu kita bagikan, kemudian perjelas komitmen terhadap iman maka Tuhan mempunyai respon "Jadilah kepadamu menurut imanmu"(Matius 9:29).
Amin.

Sunday, August 23, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR - (Bagian III)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 23 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:21 - Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Warna dari jubah cepat mendengar:
1. Tangkas: bisa menangkap apa yang dimaksud firman Allah dan ada satu sukacita untuk melakukan apa yang ia dengar.
2. Membuang/menolak segala sesuatu yang kotor dan jahat yang begitu banyak itu yang selalu berpotensi untuk menjebak.
3. Menerima/menyambut firman Allah dengan hati yang lemah lembut.
Berbicara tentang sikap hati yang tidak memberontak, tidak melawan, menyerah/pasrah terhadap Tuhan, hati yang rela, mudah dibentuk dan mau menerima koreksi.
Gagasannya: tanah liat yang dibentuk menjadi sesuatu harus punya kerelaan ditaruh di atas kisaran, diputar dan mulai dibentuk, kalau ada batu kecil, penjunan akan menghentikan kisaran, mengambil batu tadi dan tanah liat akan dibentuk kembali. Kalau tanah liat ini tidak punya kesiapan/kerelaan maka tidak akan menjadi apapun; kalau kita mau dibentuk menjadi alat Tuhan, Tuhan tahu persis, Tuhan punya rencana untuk kita masing-masing. Jangan berpikir saya bodoh, saya tidak mungkin berhasil karena itu adalah suara dari Iblis. Siapa pun kita Tuhan akan pakai dengan luar biasa.
Alkitab mencatat tentang seseorang yang semula sombong tapi pada waktu ia mendengar, apa yang ia dengar itu memproses dirinya untuk berjumpa dengan Yesus. Lukas 19:1-6, di Yerikho --pusat perdagangan, kota kedua setelah Yerusalem yang merupakan ibukota-- Zakheus bukan seorang pegawai biasa tapi ia adalah seorang petinggi di bidang bea cukai/pajak, ia disegani dan dihormati. Zakheus seorang yang kaya, berhasil dalam karir tapi ia dalam tekanan, menderita bukan karena fisiknya yang pendek tapi karena ada konflik dalam hidupnya dan ia ingin bebas dari tekanan itu. Ia memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat dan ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Tiap kata yang keluar dari mulut Yesus mengandung kuasa yang luar biasa, ada sesuatu yang luar biasa terjadi, hanya satu kali mendengar hidup Zakheus berubah.
Perubahan yang terjadi dalam hidup Zakheus: Lukas 19:8-9, ia memberikan setengah dari miliknya kepada orang miskin dan dari orang-orang yang telah ia peras ia kembalikan empat kali lipat. Kemudian Yesus berkata, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.” Paulus mengatakan tentang keturunan Abraham dalam Galatia 3:29, Zakheus mempunyai hati yang lemah lembut siap menyambut firman Allah dan ia adalah keturunan Abraham, kemudian Paulus katakan siapa pun dia kalau mempunyai hati lemah lembut menyambut firman Allah, ia adalah milik Allah. Ketika disebut milik Allah maka berkat Abraham menjadi miliknya. Kalau kita mempunyai hati yang lemah lembut untuk menerima firman Allah, akan terjadi berkat, perubahan yang luar biasa dalam hidup kita.
Petrus menjelaskan sebuah janji dalam II Petrus 1:2 kepada mereka yang punya sikap hati lemah lembut (kapan saja dan di mana saja) mau menerima firman Allah maka kasih karunia dan damai sejahtera (berkat dan sejahtera - TBIS; grace and peace - terjemahan bahasa Inggris) akan dicurahkan dengan limpah. Filipi 4:9, mereka yang punya komitmen, tekad, punya sikap hati mau menyambut dengan haus dan lapar dan mau dikoreksi, dibentuk oleh firman Allah maka damai akan menyertai mereka.
Kenapa sampai Tuhan memakai Petrus dan Paulus untuk menyampaikan mereka yang mau menerima firman Allah dengan lemah lembut maka damai akan menyertai dengan limpah?
Damai sejahtera (= eirēnē - bahasa Yunani; syallom - bahasa Ibrani) adalah suatu keadaan di mana orang tersebut dalam situasi harmonis dengan Allah (I Timotius 6:14), harmonis dengan sesama (Roma 12:17-18), dan harmonis dengan alam sekitarnya (I Tesalonika 5:18). Mereka yang mau mengenakan jubah cepat mendengar dalam hal ketika menyambut firman Allah dengan lemah lembut dan ada damai sejahtera (harmonis dengan ketiga hal tadi) maka Tuhan mempunyai janji hidup akan bertambah-tambah, ada ketenangan, ketentraman selama-lamanya (Yesaya 32:17).
Amin.

Sunday, August 16, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR - (Bagian II)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 16 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:19 - Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.
Ada tiga warna dasar yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan, membentuk karakter rohani seseorang yaitu cepat untuk mendengar, lambat untuk berkata-kata, dan lambat untuk marah; yang selalu menjadi jubah yang harus dikenakan setiap waktu, di mana pun dan kapan pun.
Kita harus cepat untuk mendengar karena satu ketika saat kita terkondisi, kita bisa malas untuk mendengar, roh malas mengikat orang Israel sewaktu dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, mereka muak dengan mana yang tiap hari mereka terima dari Tuhan. Cepat mendengar berarti:
1.Tangkas: bisa menangkap apa yang dimaksud firman Allah dan ada satu sukacita untuk melakukan apa yang ia dengar; contohnya Nehemia, ia punya jubah cepat untuk mendengar waktu ia mendengar tembok Yerusalem roboh dan pintu-pintu gerbangnya terbakar, ia tidak tinggal diam tapi berdoa, dan bertindak pulang ke Yerusalem untuk membangun tembok dan pintu-pintu gerbang.
2.Yakobus 1:21, membuang/menolak segala sesuatu yang kotor dan jahat yang begitu banyak itu, yang selalu berpotensi untuk menjebak.
Ilustrasinya, kita dalam aktivitas sebagai apapun dan di manapun tidak bisa lolos dari terpaan angin yang acapkali memuat debu-debu, partikel-partikel yang tidak kelihatan --pola sikap, kata-kata, lingkungan-- yang bisa mencemari, mengotori kita. Walaupun kita mempunyai lingkungan semacam itu tapi firman Allah punya jaminan sempurna, Petrus berkata kita tidak bisa mengelak kotoran-kotoran yang bisa merusak kita tapi lawanlah itu dengan iman yang teguh (I Petrus 5:9) yang Paulus terangkan dalam Efesus 6:11 gunakan selengkap senjata Allah, bukan dikenakan untuk ‘pamer’ tapi kita praktekkan (bukan orang teoritis tapi praktisi yang selalu melakukan kebenaran, berada dalam sebuah pengalaman).
Mazmur 144:1, alasan Daud memuji Tuhan adalah karena Tuhan mengajar tangannya (= hubungan dengan sesama, aktivitas kita) untuk bertempur. Hubungan kita dengan sesama bagaimana? Bukankah sering kali tangan kita menjadi kusta sama seperti tangan Musa karena macam-macam sebab. Tuhan melatih kita supaya kita menang dalam pertempuran, Tuhan biarkan angin yang membawa partikel debu supaya kita menang, oleh karena itu kenakan seluruh senjata Allah, tolak dan buang segala sesuatu yang bisa menyebabkan kejahatan, pakailah firman Allah dan kenakan urapan Roh Kudus dalam hidup kita. Efesus 4:27, jangan ijinkan iblis membangun pangkalan atau dermaga dalam hidup kita, jangan memberi lokasi untuk iblis membangun landasan, sekali kita mengijinkan maka dia akan membawa kotoran-kotoran yang merusak hidup kita.
Firman Allah memberi nasihat dalam Yehezkiel 18:31, durhaka (= pehshah - bahasa Ibrani) artinya pemberontakan, perlawanan terhadap firman Allah. Acapkali Roh Allah mendorong kita untuk melakukan sesuatu tapi dengan berbagai alasan kita membantah.
I Raja-raja 11:39, Salomo adalah contoh seorang yang gagal hanya karena enggan untuk mengusir, menganggap sepele semua yang mengotori hati, pikirannya. Hukum karena dosa itu kekal tapi hukum karena cemeti kebapaan hanya sementara. Waktu Tuhan menghukum dengan cemeti (musibah, sakit, kecelakaan, tekanan) akan segera berlalu ketika orang ini sadar dan bertobat. Ketika Salomo diangkat menjadi raja, Salomo mempunyai kualitas rohani yang luar biasa dan teruji. Karena Salomo tidak meminta apapun selain hikmat, maka semua Tuhan berikan (I Raja-raja 3:5, 13, 10:10). Namun sayang ketika Salomo sudah diberkati, Salomo tidak bisa menolak semua angin yang membawa debu-debu yang membawa kotoran. Ketika dia enggan untuk menolak, dia jatuh dalam satu dosa yang menyakiti hati Bapa. Salomo menikah dengan banyak perempuan asing dan dia mulai menyembah dewa-dewa yang disembah istri-istrinya. Dan saat itu nabi Ahia datang memperingatkannya, semua yang ada padanya hilang bahkan kerajaannya terpecah menjadi dua. Hati Bapa luka ketika Salomo enggan untuk menolak debu-debu yang mengotorinya.
Miliki telinga yang bisa mendengar sampai ke alam roh, peka menangkap isyarat dari Tuhan ketika mendengar cemeti berbunyi karena tongkat kasih Allah menjadikan kita pandai supaya kita makin mengerti hati Tuhan. Kembali ke I Raja-raja 11:39 - ...Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya; ketika cemeti berbunyi (masalah, bencana, sakit) dan membuat bilur-bilur dalam hidup kita, Tuhan perlu melihat sampai kita bisa menyadari dan bertobat maka Tuhan akan pulihkan tahun-tahun di mana kita hancur total, dan jatuh terjerembab (Yoel 2:25-26).
Amin.

Sunday, August 09, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 9 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:19 - Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.
Dalam ayat 18, Yakobus menerangkan orang percaya yang dewasa rohani, mempunyai pertumbuhan rohani (tidak dimonopoli oleh mereka yang berusia 17 tahun ke atas tapi terdiri dari bervariasi umur, anak kecil pun bisa disebut dewasa rohani bila ia mempunyai daya tangkap firman Allah); mereka yang disebut dewasa rohani, Alkitab menyebutnya anak sulung bagi Allah dan mereka mempunyai hak waris sebagai anak sulung bukan hanya berupa kekayaan materi tapi kekayaan pengalaman-pengalaman rohani).
Jubah ilahi yang harus kita kenakan setiap waktu, pada keadaan apapun juga dimuat dalam Yakobus 1:19-27 tema: Pendengar atau pelaku firman (TB); Mendengar dan berbuat (TBIS) artinya mendengar dan melakukan. Tiga warna dasar yang sangat mempengaruhi kondisi orang percaya adalah cepat untuk mendengar, lambat untuk berkata-kata, dan lambat untuk marah. Ketiga hal ini sangat berpengaruh dalam kondisi seseorang dalam pertumbuhan dan mutu iman seseorang.
Cepat mendengar, seseorang yang tangkas, cekatan untuk memahami, apa yang dipahami dilaksanakan, dengan sukacita melakukan. Nehemia, dia adalah ‘jemaat biasa’ bukan nabi/raja tapi tangkas, bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Nehemia 1:1-4, pada waktu Hanani (saudara Nehemia) datang ia menanyakan tentang orang-orang Yahudi yang terluput dari penawanan dan tentang Yerusalem. Ketika ingin mendengar berita, yang ingin Nehemia dengar adalah tentang pertumbuhan, perkembangan dan kualitas rohani orang percaya. Nehemia adalah pegawai istana raja Artahsasta, pada waktu ia bertugas materi pembicaraannya tentang istana, tapi di luar tugas ia berbicara soal rohani bukan gossip, tidak mencari-cari kesalahan. Tuhan sementara mencari jemaat semacam ini, sibuk dengan tanggung jawab dan tugas-tugas sebagai apapun tapi mempunyai jubah ilahi cepat untuk mendengar.
Ketika Nehemia mendengar tentang mereka yang di Yerusalem mengalami kesukaran besar, tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar, ia langsung menangis, berkabung, berdoa dan berpuasa. Ada kuasa ketika seseorang berdoa dan berpuasa. Keluaran 2:23-25, ketika ia mulai mengambil tanggung jawab (punya beban) untuk peduli terhadap sesama maka Tuhan melihat, Tuhan memperhatikannya, Allah bertindak untuknya.
Kembali ke Nehemia, ia punya komitmen, tekad, tanggung jawab agar umat Tuhan mempunyai damai sejahtera dari Allah dan diberkati. Nehemia 8:1-5a, Nehemia seorang pegawai (= pelaku bisnis, pelaku keamanan, pelaku kesehatan, pelaku hukum) tapi pada waktu semua orang sedang berkumpul, ia tidak mengambil pelayanan imamat tapi memanggil imam Ezra untuk melayani kebutuhan rohani orang Israel.
Nehemia 2:4, Tuhan mempunyai respon yang luar biasa karena Nehemia memiliki jubah ilahi cepat mendengar (punya tanggung jawab untuk keluarga bukan hanya keluarga secara jasmani tapi secara rohani --jemaat, gereja lokal--) maka Tuhan memperhatikan, Tuhan menggerakkan raja Artahsasta untuk memenuhi apa yang ia butuhkan. Nehemia hanya minta surat jalan ditembuskan ke 127 bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memberi kesempatan untuk lewat dengan selamat sampai ia tiba di Yerusalem; dan ia minta kekayaan yang ada pada raja untuk membangun tembok Yerusalem dan pintu-pintu gerbangnya. Nehemia 2:8b - ...Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku. Apa yang menjadi permintaan/permohonan pada Tuhan, ketika engkau mengenakan jubah rindu pada firman Allah, cepat mendengar, dan melakukan firman Allah, Tuhan akan mengabulkan permintaanmu.
Amin.

Sunday, August 02, 2009

ANAK SULUNG

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 2 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:18 - Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Atas kehendakNya sendiri yang Paulus katakan sebagai takdir, ketika Tuhan jadikan kita, Ia sudah tetapkan tujuan sejak awal. Sebelum ada tanda-tanda, sebelum ada segala sesuatu Tuhan sudah punya takdir untuk kita. Dalam Efesus 1:3-14 terdapat tujuh rumus ilahi tentang takdir (= predestination; satu tujuan yang ditetapkan sejak awal di dalam Kristus). Selama kita di dalam Kristus, tujuh rumus ilahi dan buahnya akan mewarnai hidup kita. Persoalannya banyak orang ingin berjalan menurut kemauannya sendiri dan saat ia berjalan menurut kemauannya sendiri ia berada di luar Kristus. Jangan mimpi akan mendapat perkara-perkara ilahi kalau berada di luar Kristus, di luar Kristus hidup menjadi sia-sia.
Beberapa di antara tujuh rumus ilahi dalam kerangka takdir kalau di dalam Kristus:
Efesus 1:3. Laut boleh terjadi tsunami, peta bumi boleh berubah, bencana boleh terjadi, tapi kita ditakdirkan di dalam Kristus menerima berkat dari sorga, sebagaimana yang di sorga demikian akan terjadi dalam hidup kita. Jangan dicengkram takdir di luar Kristus!
Efesus 1:4. Kita telah dipilih dan ditetapkan --bukan ‘akan’ dipilih-- sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus (hagios - bahasa Yunani = tampil beda; tidak sama dengan yang pada umumnya) dan tidak bercacat (amōmos - bahasa Yunani = tidak ada nodanya).
Di dalam Kristus ada jaminan dan tujuh rumus ilahi diakhiri di ayat 13 dan 14 ditekankan di dalam Kristus kita telah dimeteraikan dengan Roh Kudus, kita memiliki surat berharga/jaminan untuk memperoleh semua. Pastikan diri kita untuk mengambil pilihan untuk tinggal di dalam Kristus (memiliki jaminan), jangan mengambil pilihan untuk tinggal di luar Kristus--banyak ancaman binatang, penyamun, penguasa di udara.
Kembali ke Yakobus 1:18, ketika kita mengenal soal takdir ada tujuh rumus takdir supaya pada tingkat tertentu dalam proses menuju tujuan ada perkembangan/pertumbuhan. Tuhan sudah tetapkan sejak awal satu kepastian tapi harus ada perkembangan karena setiap perkembangan ada berkat/fasilitas sendiri-sendiri. I Yohanes 2:13-14, ada tiga fase yang dimuat dalam ayat ini yaitu anak-anak, orang muda dan orang tua. Biasanya tiga fase dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok anak-anak dan kelompok dewasa. Ketika orang percaya ini mencapai tingkat tertentu seperti yang dimaksud oleh Yakobus ketika pertumbuhan/perkembangan dalam kategori dewasa maka ia menjadi anak sulung, dewasa rohaninya. Dewasa rohani tidak dibatasi oleh umur.
Saat Tuhan melihat kita dewasa, Imamat 23:10 hasil pertama dari penuaian itu milik Tuhan dan hasil pertama disebut buah sulung. Siapa yang disebut buah sulung di Perjanjian Baru?
1.Kolose 1:18, Yesus karena Ia yang pertama bangkit dari antara orang mati.
2.Ibrani 12:23, orang percaya di hadapan Allah disebut anak sulung karena anugerah.
Bilangan 3:13, setiap anak sulung itu kepunyaan Tuhan, Yesus kepunyaan Bapa, kita sebagai orang percaya kepunyaan Bapa. Fasilitas yang bagaimana yang disiapkan untuk anak sulung (orang percaya yang dewasa rohaninya)?
Ulangan 28:11-13 adalah hak dari semua anak sulung, berkat yang Tuhan siapkan untuk anak sulung. Anak sulung bukan hanya berbicara tentang pribadi kita tapi juga anak keturunan kita, keluarga kita. Yesaya 61:9 - Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN.
Amin.