Thursday, May 17, 2007

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 6 Mei 2007
Oleh Pdt. Frans.Z.Assa.
I Petrus 1 : 1 - 2. Petrus mengawali suratnya dengan menyampaikan salam kepada jemaat di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia dan Bitinia.I Petrus 5 : 13 - Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.Mengakhiri suratnya Petrus menjadi saluran menyampaikan salam sesama anak Tuhan dari kota Roma yang sedang berada dalam tekanan dan aniaya kaisar Nero yang kejam.Jemaat di Roma adalah jemaat yang sedang menderita, tidak ada satupun yang bisa dibanggakan dari diri mereka, tapi mereka masih bisa mengirimkan salam kepada jemaat di Asia kecil.Makna salam yang mempunyai bobot ilahi yang merupakan komponen sorga di zaman rasul-rasul/Perjanjian Baru mempunyai beberapa pengertian :1. Lukas 1:40 - Di situ ia masuk ke rumah Zakaria dan memberi salam kepada Elisabet. Salam = ASPAZOMAI (bahasa Yunani) yang berarti kita memberi hormat, menghargai dengan penuh syukur, menjunjung tinggi siapapun dia.2. I Korintus 1: 3 - Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Kasih karunia/anugerah = CHARIS (bahasa Yunani) yang berarti kita memberi pahala (pemberian yang tidak tampak tapi punya bobot sorga).3. Yohanes 20 : 19 - ...Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Damai sejahtera = EIRENE (bahasa Yunani) berarti juga tenang, tertib, teratur. Ketika menyampaikan salam, orang ini mempunyai tanggung jawab, beban dan kepedulian terhadap orang lain.Jemaat Roma sebenarnya sudah tidak layak untuk menyampaikan salam ini karena mereka sudah habis-habisan, dalam masalah rohani, iman mereka digoncangkan dengan pengajaran yang membingungkan soal taurat dan rahmat --Petrus mengajarkan taurat sudah digenapi, cukup percaya Yesus maka dosa diampuni-- dan dalam masalah jasmani, mereka dianiaya dan disiksa begitu rupa dalam tekanan kaisar Romawi. Sementara menderita batin, jiwa, fisikal, mereka masih bisa menghibur, membangun iman sesama, memberi semangat, memberi salam ASPAZOMAI, CHARIS dan EIRENE kepada jemaat di Asia kecil.Penerapan salam dalam bentuk persembahan yang dilakukan oleh jemaat pada zaman gereja yang pertama :1. 2 Korintus 9 : 6 -10 -- ...Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita... Pada zaman itu Tuhan ijinkan jemaat di Yerusalem mengalami masa paceklik sehingga Paulus mengerahkan jemaat di Korintus dan Filipi untuk mengadakan aksi sosial untuk jemaat di Yerusalem. Polanya mereka memberi dengan rela hati dan sukacita.2. Roma 6:13 - ...Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Secara fisikal/jasmani jemaat di Roma menderita karena selalu diancam, dikejar-kejar, ketika tidak berdaya – seperti pohon aras yang mempunyai pertumbuhan yang luar biasa, banyak orang bangga dan diberkati, lalu datang kaisar yang kejam, mereka disusahkan dan dianiaya-- mereka mempunyai komitmen menyerahkan anggota-anggota tubuhnya menjadi alat kebenaran dari Tuhan. Polanya adalah Yesus sendiri (Lukas 23 : 42 - 43). Yesus menolong bukan hanya pada saat Ia utuh, sekalipun Ia sudah tidak punya bentuk, tidak ada satupun yang bisa Ia banggakan Ia masih menolong penjahat yang ada di sebelah kananNya saat di salib.Jadilah orang percaya yang mempunyai kualitas seperti jemaat Roma. Bila kita menjadi jemaat semacam ini dalam ketidakberdayaan dan tidak ada satupun yang bisa dibanggakan tapi kita masih mau menjadi berkat, Yesus isyaratkan dan dengan janji:Matius 10 : 40 - 42 - ...Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”Badai, gelombang, angin, cercaan boleh datang tapi kita tidak akan kehilangan pahala/ ganjaran di sorga. Amin