Sunday, December 06, 2009

BERTUMBUH MENJADI DEWASA DI DALAM KRISTUS

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 6 Desember 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Generasi lama bangsa Israel tidak bisa masuk ke tanah Kanaan, mereka tidak dapat menikmati kemuliaan Tuhan, mereka dihukum oleh Tuhan di padang gurun. Jangan sampai kita sebagai gereja Tuhan menjadi seperti perempuan yang bungkuk selama 18 tahun (Lukas 13:10-11). Orang cacat tidak diperbolehkan masuk ke Bait Allah tapi justru perempuan ini dijumpai di Sinagog di hari Sabat. Perempuan ini adalah keturunan Abraham dan ia diberikan dispensasi untuk masuk dalam Bait Allah. Cacat = bungkuk 18 tahun, 18 dari angka 666 yang Wahyu 13 menerangkan tentang kelompok yang muncul menggunakan angka 666. Angka 6 = pernak-pernik jasmani, perempuan = gereja; sangat terikat dengan yang lahiriah, menguasai tiga sisi hidupnya yaitu tubuh, jiwa dan roh.
Yakobus 2:10-11. Kisah Para Rasul 15:13-21, ketika terjadi silang pendapat di konferensi pertama di Yerusalem, Yakobus sebagai gembala yang bertanggung jawab ia berkata bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah (ayat 19). Kenapa Yakobus sampai berkata demikian? Karena muncul orang-orang yang menamakan diri pemberita Injil menekankan kalau tidak disunat tidak akan selamat. Sunat berbicara bukan hanya secara jasmani saja tapi berbicara tentang cara-cara pelaksanaan ibadah di jaman Taurat. Roma 2:28-29. Pelaksanaan hukum Taurat yang telah diajarkan Musa selama 40 tahun di padang gurun ada tiga masa raya yang terbesar, mereka harus melaksanakan perayaan Paskah (domba disembelih), Pentakosta (Musa menerima 10 hukum), dan Pondok Daun (masuk ke Kanaan, menabur tuaian dan mereka menyerahkan hasil kepada imam untuk diunjuk-unjukkan pada Tuhan). Mereka mengajar kalau tidak melakukan semua mereka tidak selamat. Yakobus terdorong oleh hal ini supaya mengajar karena banyak jemaat bingung dalam masalah pemahaman.
Kembali ke Kisah Para Rasul 15. Paulus, kalau berbicara soal melaksanakan tiga perayaan ini dia ahli melaksanakan sebab ia seorang ahli Taurat sebelum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Setelah Paulus menerima Yesus, Taurat itu menjadi bayangan, foto di kitab Taurat itu Yesus dan Yesus telah datang. Ketika Paulus tahu mereka ramai mempermasalahkan tradisi supaya warna perayaan Paskah, Pentakosta, dan Pondok Daun itu persis seperti waktu Musa memimpin, Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah mereka sebab Yahudi yang sesungguhnya adalah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah (Roma 2:28-29).
Galatia 3:24 - Dengan hal yang demikian syariat Taurat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman (TL). Ajaran Musa tidak salah, Paulus menerangkan Taurat itu melatih kita supaya kita menjadi dewasa dalam Kristus untuk menjadi pengantin. Sekarang yang menjadi masalah adalah tradisi banyak yang dibakukan. Manifestasi Roh itu macam-macam tapi manifestasi Roh tidak boleh dibakukan, kalau dibakukan itu menyimpang.
Kita sedang bertumbuh, kalau kita menjadi dewasa, pengetahuan kita akan bertambah, pengetahuan akan ditambah oleh Tuhan. Galatia 3:23-25, kita jangan mau dikurung oleh tradisi, mari bertumbuh secara dewasa, ketika kita tinggalkan kurungan tradisi lalu berjalan oleh iman pada Yesus kita akan menerima panorama ilahi yang lebih lagi. Kalau kita menjadi dewasa Tuhan punya respon dalam Kejadian 7:7-9, pengalaman-pengalaman supranatural akan terjadi. Jangan menjadi perempuan yang bungkuk diikat oleh hal-hal lahiriah/jasmaniah, ketika kita menjadi dewasa (tubuh, jiwa, roh) tidak terikat dengan tradisi --40 tahun Musa mendidik, Paulus katakan Musa tidak salah tapi itu didikan untuk masuk dalam lembar iman-- kita dibenarkan oleh iman. Ketika kita bertumbuh dewasa semarakkan perayaan itu, melangkah naik menjadi dewasa maka ledakan-ledakan mujizat terjadi.
Ketika kita berkomitmen untuk menjadi dewasa, alat-alat peraga yang dulu adalah latihan, Tuhan akan bawa kita ke pengalaman rohani lebih dari yang lalu. Yesaya 31:5, kita adalah jemaat Yerusalem yang dewasa yang sedang diproses menjadi pengantin untuk Tuhan dan jangan kuatir karena seperti rajawali yang berkepak-kepak Tuhan akan melindungi kita.
Amin.