Sunday, August 30, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR - (Bagian IV)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 30 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:22-25 berbicara tentang hukum/peraturan ilahi tentang cepat untuk mendengar.
Yakobus 1:22 - Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Mendengar dan melakukan apa yang kita tahu dari firman Allah punya padanan arti menabur dan menuai. Orang sering kali mengharap agar ada tuaian tapi bagaimana mungkin bisa menuai kalau tidak menabur? Petani paham sekali tentang hal ini, ia tidak mungkin akan menuai kecuali ia harus menabur tapi itu ada aturan/hukumnya.
Petrus sedang berbicara tentang bagaimana caranya supaya orang percaya tidak gampang hanyut dan diserang oleh penyakit rohani di akhir zaman. II Petrus 3:18, orang percaya yang tidak gampang hanyut, tersesat dan terserang penyakit rohani di akhir zaman adalah orang percaya yang bertumbuh (= bertambah-tambah kuantitas/volume/fisik/karakter dan kualitas/mutu) sehingga tidak mengalami kebantutan pertumbuhan. Pertumbuhan itu dari Tuhan tapi soal proses itu terletak pada kita. Tuhan selalu bekerja dan menyelesaikan bagiannya, bagian dari pertumbuhan itu terletak pada tanaman.
Yesus pernah memberikan perumpamaan dalam Yesaya 5:1-7, benih yang baik sudah ditaburkan namun prosesnya ada yang di batu-batu, ada yang di tempat berduri (= masalah). Kalau Tuhan memberi pertumbuhan, Tuhan pasti memberi potensi untuk berbuah lebat tapi soal batu dan duri mau dibuang atau tidak itu urusan kita (kita harus bertindak), ini hukum ilahi yang tidak bisa diubah. Tuhan akan menumbuhkan tapi penghambat (batu, duri, luka-luka batin) yang menyebabkan tidak adanya pertumbuhan harus kita buang/bereskan.
Di mana dan bagaimana caranya agar kita yang disebut cepat untuk mendengar didapati bertumbuh dan terus bertumbuh dalam pertumbuhannya? Ayub 8:11 - Dapatkah pandan bertumbuh tinggi, kalau tidak di rawa, atau mensiang bertumbuh subur, kalau tidak di air? Kata-kata ini keluar dari mulut Bildad --keturunan Abraham melalui Ketura yang tinggal di daerah padang pasir dan tidak ada rawa-rawa-- salah satu sahabat/relasi dagang Ayub. Dalam hal mendengar dan melakukan firman Allah kita harus tahu tempat di mana kita mendengar dan bertumbuh. Di mana pun kita bisa mendengar firman Allah tapi kita harus mengerti pandan bisa tumbuh di rawa-rawa dan mensiang di air. Jadi sebagai orang Kristen kita harus tahu di mana kita bisa mendengar yang baik dan di mana serta bagaimana kita dapat bertumbuh dengan baik.
Yehezkiel 27 orang Arwad menawarkan fasilitas dan Gamad menjanjikan keamanan pada Daud kalau Daud mau menyembah Tuhan di tempat mereka tapi Daud berkata dalam Mazmur 27:4 - Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya; Daud mengerti pandan itu harus tumbuh di rawa-rawa dan mensiang harus tumbuh di air.
Hukum ilahi tentang cepat mendengar dan hukum itu disebut sebagai langkah iman:
1.Roma 12:3.
Kita dapat menjaga keseimbangan perjalanan kita dalam menghadapi apa saja menurut ukuran iman, setiap kali kita mendengar firman Allah pasti akan lahir iman (Roma 10:17), saat kita menerima iman Allah memberi ukuran dan ukuran ini harus terus berkembang dan bertumbuh. Kegagalan sering kali merupakan hasil yang Tuhan tunda dan diserahkan tepat pada waktunya.
2.II Timotius 1:5.
Pertumbuhan itu harus nyata karena iman harus diteruskan, dilanjutkan. Kita tidak boleh menjadi jemaat Tuhan yang bertumbuh hanya untuk diri sendiri tapi saya bertumbuh supaya saya bisa meneruskan dan orang lain pun bertumbuh. Timotius melihat iman yang bertumbuh dari Eunike ibunya, Eunike melihat iman yang bertumbuh dari Lois neneknya Timotius.
3.II Korintus 5:7.
Kita harus berjalan dalam langkah iman, iman tidak statis tapi bertumbuh dan jalan terus, jangan puas dengan apa yang sudah dicapai. Langkah iman ini Paulus jelaskan dalam Kolose 3:10. Daud telah membunuh singa, maka ia dapat membunuh beruang, dan ia dapat kalahkan Goliat karena telah membunuh beruang.
4.Yosua 3:15-17.
Kita harus mempunyai komitmen/tekad/janji terhadap iman. Daud pernah punya janji iman karena cintanya pada rumah Tuhan maka ia mau menambah lagi untuk rumah Tuhan emas dan perak kepunyaannya sendiri (I Tawarikh 29:3-4).
Kenakan jubah cepat untuk mendengar dalam derap langkah iman, berjalanlah dalam langkah iman kita bertumbuh, iman itu kita bagikan, kemudian perjelas komitmen terhadap iman maka Tuhan mempunyai respon "Jadilah kepadamu menurut imanmu"(Matius 9:29).
Amin.