Thursday, July 12, 2007

"DEBU" YANG MENJADI SAHABAT ALLAH

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 1 Juli 2007
Oleh Pdt Frans .Z.Assa
Posisi seorang yang memiliki pengalaman pengenalan akan Tuhan tidak selamanya berada di jalan yang menyenangkan, Yesaya 28 : 28 katakan gandum akan digiling sebelum menjadi roti yang bisa dinikmati. Namun tidak selamanya Tuhan menyediakan ruangan untuk melatih umatNya ruangan penderitaan, tapi sebagian besar tempat itu berisi gigi-gigi penderitaan. Karena ketika manusia sedang diberkati dan senang, manusia lupa dan iblis menebar roh angkuh sehingga manusia tidak punya ucapan syukur kepada Tuhan.
Yohanes 4 : 39 - 42 -- Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepadaNya karena perkataan perempuan itu,...
Satu kebangunan rohani terjadi di kota Samaria berawal dari kesaksian seorang perempuan --yang semula menjadi sampah masyarakat-- melalui pengalamannya dalam perkenalannya dengan Tuhannya. Yesus membuka tentang hidupnya dan membongkar dosanya dan ia mengakui itulah hidupnya dan ia pulang ke Samaria. Ini merupakan titik awal dari perjalanan pengenalannya akan Tuhan. Biasanya orang mengelak ketika berjumpa dengannya. Ketika ia berada dalam posisi ia telah memiliki pengenalan akan Tuhannya, Tuhan giling hidupnya dan dia semakin dekat dengan Tuhan, Tuhan ubahkan dia dari seorang yang buruk menjadi seorang yang terkemuka sehingga saat ia berkata tentang pengalamannya banyak orang percaya kepada Tuhan melalui perkataannya.
Benih yang ditabur itu berlanjut pada Kisah Para Rasul 8 : 4 - 8. Melalui kesaksian satu perem- puan Samaria ini berlanjut sampai pada jaman rasul-rasul sehingga banyak orang yang mendengar, menerima dengan bulat hati Firman yang diberitakan oleh Filipus (seorang jemaat biasa yang diurapi dan penuh dengan Roh Kudus dan pernah digiling oleh mesin penggiling menjadi roti yang siap dinikmati masyarakat).
II Petrus 1 : 3 - Karena kuasa ilahiNya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasaNya yang mulia dan ajaib.
Jadi kalau kita memiliki posisi mempunyai pengalaman/kesaksian pengenalan akan Tuhan (EPIGNOSIS) maka Tuhan akan limpahkan segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh. Seringkali kita berdoa agar Tuhan memakai kita dengan heran, berdoa supaya Tuhan menguatkan; hal ini baru akan terjadi kalau kita memiliki bukti kita punya pengenalan akan Tuhan. Sama seperti dalam Yohanes 9, orang yang buta sejak lahir disembuhkan oleh Tuhan. Sekalipun ia diejek, diancam oleh banyak orang, ia tetap mengikut Yesus sehingga Tuhan mengaruniakan roh 'kekebalan' (ketabahan, ketekunan, kesetiaan) yang membalut hidupnya. Ini adalah bagian dari EPIGNOSIS, berhadapan dengan benturan apa saja tapi kita punya roh ketahanan dan kelenjar ilahi keluar menangkis serangan ketika kita diancam, dihina sehingga kita tetap berpijak pada kebenaran Allah.
Ayub 34 : 14 - 16. Elihu sahabat Ayub --seorang anak muda (Ayub 32 : 6) namun dipakai Tuhan-- selalu mengeluarkan kata-kata hikmat, kata-kata yang membangkitkan iman orang lain. Sedangkan ke tiga sahabat Ayub yang lain yang sudah tua tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang membangkitkan iman tapi menghancurkan orang lain, tidak menjadi berkat.
Debu bukan hanya berbicara soal tubuh kita tetapi semua yang sedang kita genggam/miliki. Kita perlu sesuatu yang sangat berharga untuk kesalehan hidup kita.
Mazmur 103 : 14. Tuhan sendiri yang tahu rangka/konstruksi hidup kita. Paulus katakan betapa celaka kita karena kita debu. Ketika nyawa Tuhan ambil, manusia kembali menjadi debu dan semua yang ada padanya adalah debu.
Dalam hal yang bagaimana Tuhan beri sesuatu yang berguna untuk kesalehan hidup kita sekalipun kita debu ?
Kejadian 17 : 1 - 5. Abram berarti bapa yang disegani, bapa yang agung namun ia debu. Setelah Abram diubah menjadi Abraham ada unsur nama Tuhan (huruf 'h') dimasukkan ini merupakan lem ilahi. Kelenjar ilahi yang mengalir merautkan, merangkum butiran-butiran debu menjadi sesuatu yang luar biasa. Kita masih debu tapi saat kita memiliki kesaksian pengalaman dengan Tuhan, unsur ilahi Tuhan masukkan ke dalam kita, kelenjar ilahi mengalir ke dalam kita sehingga debu dirautkan menjadi kokoh.
Yakobus 2 : 23. Ketika Abram menjadi Abraham, ia disamakan, diperhitungkan, disejajarkan sebagai kebenaran. Ketika Abraham menerima kelenjar ilahi, dia masih tetap debu tetapi lem ilahi masuk merekatkan sehingga angin ribut, badai boleh datang ia tidak mudah diterbangkan oleh angin dan Tuhan berkata Aku samakan engkau dengan pribadi kebenaran (Yesus) dan bukan hanya itu melainkan menjadi sahabat Allah.

Amin