Sunday, August 23, 2009

JUBAH ILAHI YANG HARUS DIKENAKAN SETIAP WAKTU - CEPAT UNTUK MENDENGAR - (Bagian III)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 23 Agustus 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:21 - Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Warna dari jubah cepat mendengar:
1. Tangkas: bisa menangkap apa yang dimaksud firman Allah dan ada satu sukacita untuk melakukan apa yang ia dengar.
2. Membuang/menolak segala sesuatu yang kotor dan jahat yang begitu banyak itu yang selalu berpotensi untuk menjebak.
3. Menerima/menyambut firman Allah dengan hati yang lemah lembut.
Berbicara tentang sikap hati yang tidak memberontak, tidak melawan, menyerah/pasrah terhadap Tuhan, hati yang rela, mudah dibentuk dan mau menerima koreksi.
Gagasannya: tanah liat yang dibentuk menjadi sesuatu harus punya kerelaan ditaruh di atas kisaran, diputar dan mulai dibentuk, kalau ada batu kecil, penjunan akan menghentikan kisaran, mengambil batu tadi dan tanah liat akan dibentuk kembali. Kalau tanah liat ini tidak punya kesiapan/kerelaan maka tidak akan menjadi apapun; kalau kita mau dibentuk menjadi alat Tuhan, Tuhan tahu persis, Tuhan punya rencana untuk kita masing-masing. Jangan berpikir saya bodoh, saya tidak mungkin berhasil karena itu adalah suara dari Iblis. Siapa pun kita Tuhan akan pakai dengan luar biasa.
Alkitab mencatat tentang seseorang yang semula sombong tapi pada waktu ia mendengar, apa yang ia dengar itu memproses dirinya untuk berjumpa dengan Yesus. Lukas 19:1-6, di Yerikho --pusat perdagangan, kota kedua setelah Yerusalem yang merupakan ibukota-- Zakheus bukan seorang pegawai biasa tapi ia adalah seorang petinggi di bidang bea cukai/pajak, ia disegani dan dihormati. Zakheus seorang yang kaya, berhasil dalam karir tapi ia dalam tekanan, menderita bukan karena fisiknya yang pendek tapi karena ada konflik dalam hidupnya dan ia ingin bebas dari tekanan itu. Ia memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat dan ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Tiap kata yang keluar dari mulut Yesus mengandung kuasa yang luar biasa, ada sesuatu yang luar biasa terjadi, hanya satu kali mendengar hidup Zakheus berubah.
Perubahan yang terjadi dalam hidup Zakheus: Lukas 19:8-9, ia memberikan setengah dari miliknya kepada orang miskin dan dari orang-orang yang telah ia peras ia kembalikan empat kali lipat. Kemudian Yesus berkata, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.” Paulus mengatakan tentang keturunan Abraham dalam Galatia 3:29, Zakheus mempunyai hati yang lemah lembut siap menyambut firman Allah dan ia adalah keturunan Abraham, kemudian Paulus katakan siapa pun dia kalau mempunyai hati lemah lembut menyambut firman Allah, ia adalah milik Allah. Ketika disebut milik Allah maka berkat Abraham menjadi miliknya. Kalau kita mempunyai hati yang lemah lembut untuk menerima firman Allah, akan terjadi berkat, perubahan yang luar biasa dalam hidup kita.
Petrus menjelaskan sebuah janji dalam II Petrus 1:2 kepada mereka yang punya sikap hati lemah lembut (kapan saja dan di mana saja) mau menerima firman Allah maka kasih karunia dan damai sejahtera (berkat dan sejahtera - TBIS; grace and peace - terjemahan bahasa Inggris) akan dicurahkan dengan limpah. Filipi 4:9, mereka yang punya komitmen, tekad, punya sikap hati mau menyambut dengan haus dan lapar dan mau dikoreksi, dibentuk oleh firman Allah maka damai akan menyertai mereka.
Kenapa sampai Tuhan memakai Petrus dan Paulus untuk menyampaikan mereka yang mau menerima firman Allah dengan lemah lembut maka damai akan menyertai dengan limpah?
Damai sejahtera (= eirēnē - bahasa Yunani; syallom - bahasa Ibrani) adalah suatu keadaan di mana orang tersebut dalam situasi harmonis dengan Allah (I Timotius 6:14), harmonis dengan sesama (Roma 12:17-18), dan harmonis dengan alam sekitarnya (I Tesalonika 5:18). Mereka yang mau mengenakan jubah cepat mendengar dalam hal ketika menyambut firman Allah dengan lemah lembut dan ada damai sejahtera (harmonis dengan ketiga hal tadi) maka Tuhan mempunyai janji hidup akan bertambah-tambah, ada ketenangan, ketentraman selama-lamanya (Yesaya 32:17).
Amin.