Sunday, November 15, 2009

KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 15 November 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 2:7-8 - Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Ayat ini merupakan penjelasan bagi mereka yang tidak mau menindas dan menjerat orang lain ke pangadilan, bahwa mereka ini adalah sedang dan terus melakukan mengasihi sesama manusia seperti diri mereka sendiri. Pengadilan bukan hanya berbicara penghukuman kekal tapi kita akan diukur dan timbang sesuai pedoman firman Allah. Mereka yang tidak sesuai akan di lempar ke dalam gelap yang ada tangisan dan kertak gigi.
Dalam Perjanjian Baru tujuh kali ditulis kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, apapun latar belakang sesama kita; berarti sangat penting, menuntut perhatian kita, jadi tidak ada batasan sekalipun ada titik-titik perbedaan (misal warna kulit, hobi).
1. Matius 19:19, penjelasan Yesus berkaitan dengan hidup kekal.
2. Markus 12:31 disejajarkan dengan Matius 22:39, membangun dan menjaga keseimbangan relasi dengan sesama.
3. Markus 12:33, kesimpulan para ahli Taurat bahwa mengasihi sesama seperti diri sendiri itu lebih penting dari korban bakaran dan korban sembelihan. Berarti dalam melakukan mengasihi sesama seperti diri sendiri perlu pengorbanan mungkin harga diri, prinsip-prinsip hidup kita perlu ditanggalkan.
4. Lukas 10:27, pernyataan para ahli Taurat yang menunjukkan kualitas, mutu karakter Allah penuh dengan belas kasihan (kepekaan, respon seseorang untuk mengulurkan tangan melihat kebutuhan orang lain), Tuhan digambarkan seperti matahari yang tidak pernah mengurangi energinya sekalipun manusia tidak berterima kasih pada Penciptanya (Mazmur 84:12).
5. Roma 13:9 merupakan peringatan dari Paulus pentingnya untuk dipahami perintah pertama (kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu) identik dalam banyak segi dengan perintah kedua (kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri) tetapi tidak sama persis, tidak sekualitas supaya kita tidak terjebak.
6. Roma 5:14, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri punya pengertian melayani.
7. Yakobus 2:8 mempunyai makna bahwa kita memandang, membuka tangan untuk orang lain seperti kita memperhatikan diri sendiri, jadi orang lain adalah pengalihan diri sendiri.
Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri apakah bisa dibuktikan dalam Alkitab?
I Samuel 18:6-9 Saul menjadi benci dan selalu ingin membunuh Daud sejak saat ia melihat dan mendengar sanjungan putri-putri Sion dan Yerusalem yang diberikan padanya berbeda dengan yang diberikan kepada Daud tapi Daud selalu disertai dan dipelihara oleh Tuhan.
I Samuel 18:1-4, jelas-jelas Saul ingin membunuh Daud namun Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri, Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Yonatan mau membangun relasi dengan sesama, mau mengasihi sesama seperti diri sendiri karena lebih dari korban bakaran dan korban sembelihan, karena itu juga merupakan karakter Bapa. Yonatan mau berkorban dan itu ia buktikan dengan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Ketika Yonatan melepaskan lima kebesaran ini (seperti menabur benih) ia tidak langsung menerima hasilnya tapi lama sesudah itu ia menerima buah untuk anak keturunannya. I Samuel 19:4-6, Yonatan selain menyerahkan lima kebesaran ini kepada Daud, ia juga membela Daud di depan Saul ayahnya dan memelihara keselamatannya. Yonatan tampil sebagai juru syafaat. Kalau kita mengasihi sesama seperti diri sendiri, kita menjadi juru syafaat, melepaskan sesuatu yang kita banggakan.
Sesama = Paulus jelaskan dalam Galatia 6:10 terutama kawan seiman, sesama keluarga Allah, gereja lokal. Tuhan mempunyai respon kepada mereka yang mengasihi sesama seperti diri sendiri Yohanes 12:48, menolak Yesus berarti menolak pengajaranNya, hakim = ukuran/timbangan yaitu firman Allah, firman akan mengukur, menimbang dia apakah pola hidupnya mirip dengan pengajaran yang ia terima. Kalau pola, gaya hidup kita mirip --memang kita masih banyak kekurangan tapi kita akan terus disempurnakan sampai sama persis-- dengan firman Allah, Tuhan berkata dalam Yesaya 43:19 - ...Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. Tuhan akan prioritaskan, promosikan kita, ada terobosan, sesuatu yang baru Tuhan adakan dalam hidupnya. Dalam kesempatan emas yang dirampok oleh orang yang tidak menyukai kita, Tuhan akan adakan jalan di padang gurun dan sungai di padang belantara kompetisi, pergumulan hidup kita. Sungai untuk menjawab pergumulan hidup kita, memuaskan umat pilihan Tuhan, orang-orang disekitar kita. Berlakulah mirip dengan ajaran yang kita terima.
Amin.