Sunday, July 19, 2009

TUHAN GEMBALA YANG BAIK

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 19 Juli 2009
Oleh Pdt. Matheos Luhi, Takari Timor


Mazmur 23:5 - Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Sebagai gereja yang dalam perjalanan menuju ke rumah Bapa, banyak yang kita alami tapi Tuhan adalah Gembala yang baik. Bagaimana cara Tuhan sebagai Gembala yang baik menolong kita dalam menghadapi persoalan hidup? Dalam menghadapi persoalan hidup, kita tidak sendiri, hal ini dibuktikan oleh kesaksian Daud --semula ia adalah gembala domba-- pengalaman Daud sebagai gembala, seperti itu pula yang Tuhan lakukan dalam kehidupannya.
Latar belakang ditulisnya Mazmur 23:5b - Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak...
Domba-domba gembalaan ditimpa suatu penyakit yang tidak diketahui sebabnya pada waktu pergantian musim mereka membentur-benturkan kepala untuk menghilangkan rasa sakit dan tidak sedikit dari mereka yang mati. Setiap pergantian musim ada serombongan serangga --lalat sebesar pasir-- ketika serangga hinggap di kepala domba sampai di hidung yang ada kelenjar dan lalat-lalat ini bertelur di sana, hanya membutuhkan hitungan beberapa jam saja bisa menetas karena kehangatan kelenjar dan keluarlah ulat-ulat kecil yang makanannya berupa kelenjar di hidung yang kemudian naik ke otak dan saat itu timbullah masalah pada domba (gatal, sakit dan perih) yang menyebabkan domba lari saling bertubrukan, membenturkan kepala pada batu atau apa saja sehingga mereka tergeletak dan mati. Padahal di musim panas seharusnya pesta, musim panen tapi domba-domba seperti kerasukan dan mati ‘konyol’ karena mengerang sakit di bagian kepala. Ini menyiksa domba-domba, jadi sebelum pergantian musim kepala mereka disiram dengan minyak zaitun yang dicampur dengan rempah-rempah lain, serangga masih berkeliaran tapi campuran rempah-rempah menjadi bau yang tidak sedap bagi serangga sehingga mereka tidak hinggap di kepala domba.
Minyak = Roh Kudus, dalam menghadapi kesulitan apapun kita membutuhkan urapan Roh Kudus. Lalat sebesar pasir = hal-hal kecil bisa membuat masalah dalam kehidupan kita bahkan bisa membuat seseorang meninggalkan Tuhan. Ini adalah upaya Iblis untuk membinasakan orang percaya. Ada banyak cara dari Iblis untuk menggagalkan kita dalam perjalanan menuju rumah Bapa, Iblis tahu jerat-jerat/masalah yang halus bagi kita seperti dia menaruh lalat di hidung domba-domba Daud dan kadang bagaikan singa yang berjalan mengaum-aum tapi jangan takut karena Tuhan mengurapi kita dengan minyak. Kalau Roh Kudus mengurapi kita, kita akan tahu itu jerat Iblis.
Petrus pun mengingatkan kita agar hal-hal kecil ini jangan menggagalkan kita dalam perjalanan ke rumah Bapa. II Petrus 1:10 - Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Orang terantuk bukan karena tumpukan batu tapi karena batu yang kecil dan Iblis memanfaatkan hal-hal yang kecil untuk membuat kita tersandung.
Kepala = padangan rohani yang diurapi Roh Kudus. Masalah/perkara yang besar akan terlihat kecil kalau kita memiliki pandangan yang diurapi Roh Kudus. Kalau kita berada di suatu tempat yang tinggi, hal-hal yang besar di bawah kita semuanya kelihatan kecil, demikian kalau kita berada di hadirat Tuhan. Paulus katakan dalam I Timotius 3 hari-hari ini adalah hari yang sukar, pastikan Tuhan mengurapi kita dengan Roh Kudus sementara kita dalam perjalanan sehingga masalah yang besar sekalipun akan mampu kita hadapi. I Petrus 5:4 - Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Amin.