Sunday, November 30, 2008

MERAWAT KEMAH TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 16 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
Sejak kematian Yesus di Golgota, dikuburkan dan bangkit dari kematian, saat itulah awal dari pertobatan dan perubahan kehidupan Yakobus yang semula ia adalah pengejek, penghambat pelayanan, racun dalam kehidupan Yesus tetapi Tuhan mampu ubahkan menjadi seorang yang lahir baru dan penuh dengan Roh Kudus, ini yang membawanya ke pelayanan. Yakobus mendapat karunia-karunia Roh Kudus untuk menjadi saksi/hamba Allah.
Ketika Tuhan sediakan pelayanan bagi Yakobus, ia menjadi gembala jemaat di Yerusalem. Kenapa yang menjadi gembala bukan Petrus atau yang lainnya yang sekian tahun mengikut Yesus? Bukan semata karena Yakobus punya garis keturunan secara jasmani dengan Yesus tapi karena ketulusan, motivasi dan tidak ada ambisi pribadi dalam Yakobus. Berbeda dengan tiga murid Yesus yang terselip ambisi, kepentingan-kepentingan pribadi, sepertinya berjubahkan kemuliaan, meng-agungkan nama Yesus tetapi Petrus bertanya, “Tuhan siapakah yang layak duduk di samping kiri dan kanan Yesus?” Yudas cukup dikenal karena ia sebagai pengelola sosial, berjubahkan kemuliaan Allah namun di dalamnya ada kepentingan pribadi, ia ingin mendapat pujian dari orang-orang yang mendapat bantuan sosial.
Ketika kita terlibat dalam pelayanan, hati-hati! Jangan tanpa sadar nampaknya kita melayani bagi kemuliaan Allah tetapi ada unsur-unsur kepentingan pribadi dan ingin dilihat orang, itu akan bermuara pada lautan neraka.
Surat Yakobus ditujukan kepada kedua belas suku bangsa Israel secara jasmani yang merupakan gambaran dua belas suku Israel secara rohani yaitu gereja di akhir zaman (Galatia 3 : 7 - 9). Kita disebut keturunan Abraham secara rohani oleh karena iman kepada Yesus Kristus. Kalau dua belas suku bangsa Israel secara jasmani menjadi luka-luka bagi dunia, maka di akhir zaman perhatian dunia juga tertuju pada bangsa Israel secara rohani karena melalui hidup orang percaya segala bangsa diberkati, karena inilah gereja dipersoalkan. Tegaknya kerajaan-kerajaan di dunia itu karena orang percaya, ketika gereja sebagai tiang sudah diambil oleh Tuhan maka sejarah dunia akan berakhir.
Profile dua belas suku bangsa Israel secara jasmani yang menjadi gambaran gereja di akhir zaman:
Menurut formasi di kitab Bilangan 2 diceritakan tentang kemah Musa yang harus dipikul imam-imam yang di dalamnya ada halaman (terdapat mezbah korban dan kolam pembasuhan), tempat kudus (ada meja roti, kaki dian dan mezbah dupa), tempat maha suci (terdapat tabut perjanjian), kemah ini harus dibawa kemana pun mereka mengadakan perjalanan, harus dirawat dan dijaga karena di padang belantara banyak musuh (binatang buas, iklim, bangsa-bangsa). Tuhan menghendaki supaya kemah ini terpelihara dari hal-hal tadi, itu sebabnya di keempat sisinya di sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat ditempatkan masing-masing tiga suku bangsa.
Bagian Selatan ada tiga suku bangsa yaitu Ruben, Simeon dan Gad.
1. Ruben.
Artinya: Tuhan memperhatikan penderitaan-ku. Ruben adalah putra sulung Yakub dari istrinya Lea. Sebagai putra sulung mendapat kehormatan berkat kesulungan yang terdiri dari tiga bagian yaitu berkat yang paling utama tapi ternyata beralih kepada Yusuf, berkat kehormatan sebagai imam tapi beralih kepada Lewi, berkat hak sebagai raja tetapi beralih kepada Yehuda. Kenapa semua berkat ini berpindah tangan ke orang lain? Ibrani 13 : 4, sebab kesalahan yang Ruben lakukan ia tidak pernah menghargai tempat tidur (pernikahan) ayahnya. Orang Kristen di akhir zaman yang tidak menghargai pernikahan, Allah sudah sediakan berkat baginya tapi berkat akan dialihkan pada orang lain.
2. Simeon.
Artinya: Tuhan telah mendengar jeritanku. Simeon adalah anak Yakub nomor 2 melalui istrinya Lea. Mazmur 34 : 19, Simeon sekalipun ia banyak tekanan dan tindasan tapi Tuhan dekat dengannya, Tuhan akan membawa paket selamat yang berisi semua yang kita butuhkan dan itu akan Tuhan letakkan dalam kehidupan kita. Namun kelemahan dari Simeon ia licik, penuh tipu daya (Kejadian 34 : 24, 25). Petrus me-nasihati orang percaya dalam I Petrus 2 : 1, buanglah segala kejahatan (sering melukai orang, membunuh semangat), tipu daya (mencari keuntungan dengan mengabaikan kepentingan orang lain), munafik (suka bersandiwara), dengki (tidak senang melihat orang lain diberkati), fitnah (suka menjelek-jelekkan orang).
3. Gad.
Gad anak Yakub nomor 7 melalui Zilpa dayang dari Lea. Artinya: berkat telah datang; pasukan yang gagah perkasa, ia mempunyai kecerdikan, keberanian untuk bertempur melawan musuh yang ada di padang gurun. Mazmur 144 : 1, ketika dosa dihapuskan dan kita menjadi putra Allah maka kita mewarisi semua janji-janji Allah, jadilah tentara Tuhan yang gagah berani menghadapi serangan musuh, cerdik menghadapi tipu muslihat Iblis, gigih menghadapi tekanan-tekanan dan untuk itu tangan (hubungan dengan sesama) dan jari-jari (emosi) kita harus dilatih oleh Tuhan.
Dari ketiga tipe ini kita berada di mana? Namun terlepas dari segala kelebihan dan kelemahan-kelemahan kita, darah Anak Domba mau membebaskan setiap kekurangan, kelemahan kita lalu Ia mentahbiskan kita untuk memikul, merawat kemah/pondok Tuhan (= gereja lokal, rumah tangga kita) - Mazmur 76 : 2 - 4. Lukas 12 : 43, pemilik pondok satu kali kelak akan datang, Yesus akan datang, ketika Ruben, Simoen dan Gad ternyata dengan segala kelemahannya memohon pada Tuhan ampuni saya, mereka didapati tetap setia merawat maka Tuhan memberi nilai berbahagialah engkau.
Amin

PENDAHULUAN SURAT YAKOBUS

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 9 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Surat Yakobus ditulis sekitar tahun 48 sesudah Masehi, ada perdebatan di antara para theolog kira-kira ditulis oleh Yakobus yang mana? Ada yang berpendapat surat ini ditulis oleh Yakobus anak Zebedeus yakni salah satu murid Tuhan Yesus, kalau melihat kematiannya tahun 44 maka gugurlah teori ini. Berangkat dari tata bahasa dan melihat tekanan iman yang harus disertai perbuatan para theolog berpendapat penulis surat ini adalah Yakobus, saudara kandung/adik secara jasmani Yesus. Saudara kandung Yesus ini mempunyai latar belakang yang tidak terpuji.
Profile atau gambaran sekilas penampilan Yakobus:
1. Sikap Yakobus terhadap Yesus.
Matius 13 : 55, banyak orang di Nazaret –kota tempat Yesus dibesarkan– tidak percaya Yesus dan beranggapan bahwa Yesus hanyalah seorang anak tukang kayu, ibuNya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya/adik-adik jasmaniNya adalah Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas. Yohanes 7 : 5 mem-beri informasi orang-orang di Nazaret mulai menunjuk-nunjuk Yakobus pun tidak menerima pengajaran Yesus, kakaknya sendiri. Bahkan lebih tragis lagi Markus 3 : 21, 20, saudara-saudaranya mengatakan Yesus gila karena ketika banyak orang berkumpul mendengar perkataanNya yang luar biasa dan disertai mujizat, Yesus menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan firman Allah sampai-sampai tidak ada waktu untuk makan dan beristirahat. Yohanes 7 : 2 - 4, sekalipun adik-Nya tidak percaya, mengejek dan mengatakan Ia gila karena mereka tidak mengerti pelayanan, tidak mengerti proses pertumbuhan iman namun mereka ingin menikmati rasa bangga saat Yesus dielu-elukan, disanjung-sanjung.
2. Proses pertobatan dan kelahiran baru Yakobus.
Matius 27 : 45, 46, kecuali tentang kehadiran Maria –ibu kandung Yesus secara jasmani– Alkitab tidak pernah mencatat adik-adik dari Yesus ikut bersama-sama naik ke Kalvari. Tapi hubungan batin menarik Yakobus yang walaupun mungkin secara sembunyi-sembunyi mengikuti bagaimana sengsara dari Yesus. Yakobus yang kemarin sempat mengejek Yesus, batinnya mulai berbicara dan ia ingat perkataan Yesus –benih firman Allah tidak pernah mati sebab firman Allah itu hidup dan kekal adanya– sekalipun sebelumnya ia menentang. Saat jam 12 siang Yerusalem mulai gelap, Yakobus mulai sadar Yesus adalah Mesias, Anak Allah sekalipun secara jasmani Ia adalah kakaknya sendiri. Alam, Tuhan gunakan untuk berkhotbah nyaring kepada Yakobus karena Allah melihat ada potensi yang indah dalam dirinya yang bisa digunakan untuk hari-hari kemudian.
Sejak saat itu ia mulai bergabung dengan pengikut-pengikut Yesus sekalipun ia mengalami banyak rintangan ia tidak peduli, ia mengalihkan pandangannya pada Yesus yang sudah menyiapkan pengalaman-pengalaman yang indah di hari-hari mendatang. Setelah Yesus dikuburkan dan bangkit dari kematian, Yakobus mulai mengambil sikap makin intensif lebih dekat dalam pengiringan dan melayani Yesus. Ia dibaptiskan, ia tanggalkan hidup lamanya dan menerima hidup yang baru. Itulah pengalaman kelahiran baru.
Hubungan batin ini pun ada di dalam Yesus karena Yesus adalah Allah tapi Dia adalah manusia, kodrat ilahi ada di dalam Yesus tapi kodrat manusia pun ada di dalam Yesus kecuali dosa, jadi Ia tidak bisa putuskan hubungan batin dengan adik-adikNya. Setelah Yesus bangkit dari kematian banyak peristiwa yang terjadi atas adik-adikNya sehingga pada hari ke 40 ketika Yesus akan naik ke surga, Paulus memberikan kesaksian dalam I Korintus 15 : 6 - 8 telah menampakkan diri kepadanya tapi justru pertama kali Ia kunjungi Yakobus selain itu Ia memperlihatkan diri kepada sekitar 500 orang.
Yakobus telah bertobat, oleh iman ia mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat walaupun ia pernah menjadi penghambat dalam pelayanan dan mengatakan Yesus tidak waras. Yakobus bukan hanya mengalami kelahiran baru tapi suasana surga juga ia alami baik sebelum menulis maupun setelah menulis surat ini, contohnya Yakobus 1 : 22 memang dulunya ia adalah pengejek, menyiksa batin Yesus tapi ia tinggalkan semua, ketika iman Yakobus mulai muncul ia harus wujud nyatakan dan ia tegaskan lagi dalam Yakobus 2 : 20 - ...bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong...
Apa yang membalikkan hati Yakobus sehingga kemudian ia menjadi seorang yang setia, tekun kepada Yesus sehingga ia berani lepaskan jubah lama dengan segala resikonya sekalipun dengan resiko orang membalikkan perkataannya? Apa yang membuat Yakobus berubah?
Lihat kesaksian Paulus dalam Roma 1 : 16 - Karena tiadalah aku berasa malu mengaku Injil itu; karena ia itulah suatu kuasa Allah yang mendatangkan selamat kepada tiap-tiap orang yang percaya,... (TL) Paulus tahu persis hanya karena Injil ia berubah, ia yang dahulunya seorang penganiaya dan pembunuh.
Pusat pemberitaan Injil adalah salib, Injil tanpa berita salib itu hanya celotehan manusia. Injil yang memuat berita salib adalah Injil yang memuat mujizat dari Tuhan. Gambaran salib itu sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama dan itu terjadi di zaman Perjanjian Baru. Injil merubah Yakobus sehingga di akhir hidupnya nyawapun ia lepaskan.
Bayangan salib di Perjanjian Lama Bilangan 21 : 4 - 9, Tuhan murka kepada orang Israel yang merasa muak, bosan dengan roti (firman Allah) yang diberikan Tuhan, dan Ia meng-hadirkan ular-ular tedung yang memagut mereka. Banyak yang terkapar dan mati lalu mereka datang kepada Musa untuk menghentikan karena mereka telah bersalah kepada Tuhan dan kepada Musa. Tuhan perintahkan kepada Musa untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya di kayu palang sehingga orang yang memandang mereka bisa hidup. Ini adalah kuasa salib. Ular tedung yang bagaimana yang telah memagut kita sehingga kita kehilangan kesehatan, pekerjaan, semangat? Ada salib yang dapat memulihkan semua, lihatlah kepada salib.
II Raja-raja 6: 5 - 7, hukum alam ditaklukkan oleh kuasa salib. Mata kapak yang telah tenggelam dapat timbul lagi, ketika kita datang dalam satu penyesalan mohon ampun kepada Tuhan, tidak ada kapak yang sudah tenggelam yang tidak akan muncul kembali karena Ia sanggup mengadakan mujizat. Yakobus telah alami ini sehingga ia dapat menulis surat Yakobus.
Amin

PEMULIHAN HATI DAN PEMULIHAN ROH

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 2 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa
Pengkhotbah 3 : 11 - Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
TBS - ...segala sesuatu di dunia ini terjadi pada waktu yang ditetapkan Tuhan...
Berbicara tentang dunia = menyentuh hidup pribadi, keadaan lingkungan, alam, berarti Tuhan mempunyai waktu yang seringkali berbeda dengan waktu manusia. Dalam bahasa Yunani ada 3 jenis waktu:
1. Aiônios berarti kekal, waktu yang tidak berawal dan berakhir.
2. Kairos adalah waktu yang Tuhan ditentukan untuk sesuatu, untuk kunjunganNya, pelayananNya. Kairos tidak bisa disamakan dengan keinginan kita.
3. Kronos adalah suatu jangka waktu atau masa dispensasi yang diberi kepada manusia.
Ketika berhadapan dengan susah senang yang saling berpacu, kita berada di kronos ini Tuhan sediakan kairos/waktu kunjunganNya kepada kita tapi seringkali kita tidak bisa menangkap isyarat dari Tuhan. Di sinilah perlunya, di waktu kronos ini kita harus dipulihkan. Galatia 5 : 17 -Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging... itu sebabnya ketika Tuhan mau mengunjungi kita, kita tidak bisa menangkap. Ilustrasinya: Kisah Para Rasul 10 : 1 - 3 - ...Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya... dalam kisah ini Kornelius bisa menangkap isyarat dari Tuhan ketika Tuhan berkairos kepadanya. Itu sebab-nya ia menyuruh pegawainya untuk pergi ke Yope bertemu dengan Petrus dan menyuruh Petrus untuk datang ke rumahnya. Seorang yang dapat menangkap kunjungan Tuhan adalah seorang yang dapat membaca apa yang akan terjadi hari besok. Kalau kita punya hubungan dengan Tuhan ketika Tuhan kunjungi roh kita – bukan emosi/pikiran dan sentralnya adalah hati – kita bisa menangkap isyarat Tuhan, bisa melihat hari-hari yang akan datang.
Kalau roh kita dipulihkan, Roh Allah akan menuntun dan memberitahu apa yang ada di depan kita sehingga kunjungan Tuhan kita bisa mengerti dan kita dapat melihat apa yang terjadi di hari yang akan datang. Kejadian 48 : 13 - 14, Yakub, ia mendapat kunjungan Tuhan saat ia akan lakukan sesuatu yang akan menyentuh masa depan sehingga ia tidak salah dalam mengambil keputusan. Pada waktu Yakub memberkati kedua cucunya (anak-anak Yusuf), tangan kanan yang seharusnya untuk Manasye dia alihkan kepada Efraim dan tangan kirinya yang seharusnya untuk Efraim ia tumpangkan kepada Manasye. Atas Efraim turun berkat yang luar biasa, atas Manasye juga turun berkat yang luar biasa tapi antara Efraim dan Manasye berbeda, misalnya dalam sejarah bangsa-bangsa Efraim menurunkan bangsa Amerika (sekalipun dalam keadaan krisis saat ini tapi diberkati luar biasa), Manasye menurunkan suku-suku di Britania Raya. Pengalaman saat ini acapkali itu merupakan hasil keputusan waktu lalu, soal memilih keputusan itu hak kita tapi ketika menerima akibat dari sebuah pilihan kita tidak bisa pilih-pilih.
Mengapa apa yang dilepaskan Yakub itu betul-betul terjadi? Karena Yakub telah mengalami:
1. Pemulihan hati.
Yeremia 17 : 9. Yakub seringkali diartikan sebagai seorang yang licik, penipu namun Yakub punya pengertian pemohon, pe-rencana, punya banyak ide. Ketika Esau meminta satu piring kacang merah Yakub meminta imbalan hak kesulungan pada Esau lalu ia menerima hak kesulungan. Amsal 6 : 17 - 19, hati yang membuat segala rencana-rencana yang jahat, Yakub kita kenal sebagai seorang yang licik, penipu, gelar ini kemudian disandangkan orang kepadanya padahal itu bukan karena kesalahannya. Melalui proses ini hatinya mulai tercemar, ada satu kemarahan tersembunyi. Yakub tidak mungkin akan dapat melepaskan berkat kepada keturunannya kalau ia tidak mau dipulihkan hatinya. Kejadian 32, LAI memberi tema Yakub takut bertemu dengan Esau, karena hati tidak beres tapi setelah pasal 32 lalu masuk ke pasal 33 Yakub berbaik kembali dengan Esau, ia tidak takut lagi hatinya lega karena di dalam pasal 32 : 24 - 30 ia ber-gumul dengan seorang malaikat. Selama ini hatinya tercemar (merasa terusik, sebal, marah) tapi ia telah alami pemulihan hati, pembaharuan dari Roh Kudus, namanya diubah menjadi Israel yang berarti pewaris dari semua janji-janji Allah.
2. Pemulihan roh.
Lukas 1 : 46 - 47. Maria ketika berada di kondisi yang sukar untuk dipikirkan, ia menyerahkan roh, tubuh dan jiwanya ke tangan Tuhan dan ia alami pemulihan roh, ia dapat menangkap hati Tuhan. Seorang yang alami pemulihan roh adalah seorang yang dapat melepaskan semua ke dalam tangan Tuhan tanpa berdalih-dalih.
Yakub sudah mengalami pemulihan hati dan roh, dua komponen yang ia nikmati ini telah mengubah hati Esau. Saat kita mau nikmati pemulihan hati dan pemulihan roh, terobosan mujizat akan terjadi. Yesaya 41 : 14, buah dari kerelaan hati dan roh yang dipulihkan ini terus mengalir sampai pada turunan Yakub, 1017 tahun kemudian ketika turunannya sedang dalam tekanan bangsa Syria, dalam ancaman kerajaan Babilonia, dan disusahkan oleh bangsa Mesir tapi karena Tuhan ingat kepada Yakub yang mau dipulihkan hati dan rohnya maka Tuhan akan menebus (= semua ketidak-berdayaan, kecemasan dan ketakutan Tuhan ambil alih semuanya) dan akan menolong.Amin

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH DAN PENGENALAN AKAN TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 26 Oktober 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 18 - Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. BagiNya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Agar kita tidak berkutat dan hanyut dalam realita hidup yang sulit dipahami, maka kita harus bertumbuh seperti bunga bakung sekalipun tumbuh di bawah pohon yang rimbun, semua mata tertuju pada pohon yang besar, bunga bakung tidak pernah dipedulikan tapi ia tetap bertumbuh sesuai kodratnya.
Di mana lokasi/zona yang Tuhan inginkan untuk kita bertumbuh? Kita harus bertumbuh di areal:
1. Kasih karunia (= anugerah-TL, grace-bahasa Inggris, kharis-bahasa Yunani).
Artinya satu titik pandang/tujuan, yang di dalamnya terdapat pemberian, berisi kemurahan hati, suasana senang, keramahan, roh rasa syukur bahkan berisi makna-makna faedah/ keuntungan.
Bagaimana bentuk anugerah?
Salah satu keuntungan jika kita berada di zona anugerah: Efesus 2 : 8, kita berjubahkan selamat (= sôzô-bahasa Yunani; be make whole), ketika kita berada di areal anugerah kita memiliki semua yang tampak, yang belum tampak bahkan yang tidak tampak tapi Tuhan tahu kita memerlukannya. Di dalam gudang sôzô tersimpan semua kebutuhan kita. Betapa berbahagia kita selamat, berada di anugerah yang sebenarnya kita tidak layak untuk menerimanya tapi Allah sediakan.
Namun, anugerah juga punya warna dari sisi yang lain, suka atau tidak suka, kalau itu merupakan anugerah, Tuhan mau kita bertumbuh di sana, jangan lari dari anugerah. Gagasannya: Kejadian 46 : 1 - 5, Yakub dan rombongannya tiba di Mesir yang sekian puluh tahun lalu di Luz Tuhan berjanji akan besertanya, Yusuf menjadi raja di Mesir dan memerintah selama ± 80 tahun. Selama dua generasi itu orang Israel seperti dimanja di Mesir (di Gosyen) karena tempat hunian dan tempat usaha sudah disiapkan, mereka bisa menikmati fasilitas-fasilitas dan bisa memperlabakan usahanya. Namun di zona anugerah tiba-tiba terjadi setelah 80 tahun Yusuf memerintah muncul raja baru yang tidak mengenal Yusuf merasa terancam dan ia mengambil kebijakan setiap bayi laki-laki orang Ibrani yang lahir dibunuh dan setiap pos-pos penting yang diduduki oleh orang Ibrani digeser.
Bisakah kita berkata kita ada di anugerah Allah ketika keadaan tidak nyaman, tidak aman, dan ada tekanan padahal di zona ini ada kepastian? Pada waktu kita berada di zona anugerah kita terima pemberian-pemberian dari Allah, kita diselamatkan, dipromosikan oleh Tuhan, tapi di anugerah jangan lupa ada sisi-sisi yang daging ini tidak sukai, perhatikan Filipi 1 : 29 pemberian itu juga mempunyai warna orang ini menderita.
Mazmur 105 : 37. Pada waktu orang Mesir mulai kejam, memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat membangun kota perdagangan, mereka ditekan, dianiaya tapi apa yang mereka kerjakan dibuat berhasil oleh Tuhan, Mesir menjadi kota terkenal di seputar Laut Tengah. Pada waktu Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir mereka membawa hampir seluruh kekayaan Mesir. Jadi di dalam anugerah ada pemberian-pemberian nyaman, menyenangkan daging tapi juga ada pemberian yang daging tidak bisa terima tapi Tuhan ingin mendidik kita supaya menjadi jemaat yang memiliki otot yang kuat melalui dua sisi ini.
II Raja-raja 5 : 1 - 3, Tuhan punya cita-cita supaya Naaman diselamatkan melalui seorang anak perempuan –yang mau tinggal dan bertumbuh di dalam anugerah, di satu sisi ia menikmati kelimpahan, di sisi yang lain ia mengalami tekanan dan siksaan– yang ditawan oleh tentara Syria dan menjadi pelayan di rumah panglima Naaman.
2. Pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita.
Pengenalan; knowledge = pengetahuan; gnôsis-bahasa Yunani, diangkat dari kata ginôskô yang artinya memahami dengan pasti; menyerahkan kepemilikan karena mengetahui dengan benar ada hubungan-nya dengan kehidupan suami istri. Dalam kehidupan yang kudus seorang wanita ini akan menyerahkan seutuhnya kepada suaminya karena ia punya pemahaman yang benar. Daniel 2 : 11 - 16. Di tengah ancaman kematian Daniel menyerahkan tubuh, jiwa dan rohnya kepada Tuhan, tidak ada satupun yang ia sisakan untuk dirinya dan Tuhan nikmati ginôskô dengan Daniel sehingga Tuhan bukakan semua rahasia dan dia bisa mengartikan mimpi dari raja Nebukadnezar.
Kisah Para Rasul 12 : 3 - 5, Petrus ditangkap oleh raja Herodes Agripa I dan ia meng-hadapi hukuman pancung sesudah Paskah tapi Tuhan melepaskannya dari penjara karena ia mau mengenal Tuhannya, ia lepaskan tubuh, jiwa, rohnya kepada Tuhan, ia alami ginôskô dengan Tuhan.
Di banyak kesempatan Tuhan ingin melihat sikap kita untuk menikmati persekutuan yang intim dengan Tuhan, melepaskan tubuh, jiwa, roh kita kepada Tuhan, bukan hanya sekedar percaya, mengimani dan ber-doa tapi juga melepaskan yang sebenarnya merupakan bagian Tuhan seperti seorang wanita menyerahkan kepemilikannya pada suaminya sehingga ia alami ginôskô. Ketika kita lepaskan semua bagian kita pada Tuhan dan menyerahkan kepemilikan karena kita mau wujud-nyatakan kasih kita pada Tuhan sehingga kita akan nikmati ginôskô, Tuhan bisa merasakan kalau kita tulus atau tidak. Matius 7 : 22 - 23, mereka ini aktif tapi tertinggal di luar karena kekuatiran mereka serahkan pada Tuhan tapi semua yang menyentuh jiwa, roh dan tubuh tidak mereka serahkan dan Tuhan berkata, ”Aku tidak pernah ginôskô denganmu”.
Maukah kita bertumbuh di dalam kharis dan ginôskô?
Amin.