Wednesday, January 23, 2008

ROH PEMALSUAN IMAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 6 Januari 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa
II Petrus 2 : 1 - Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas mereka.Untuk mengembalikan tahun-tahun pengalaman Eden, Tuhan memberitahu kepada Yeremia karena ketika Tuhan berbicara akan memulihkan tahun-tahun kelimpahan manusia tidak percaya (khususnya bangsa Israel). Tuhan mengingatkan karena Tuhan begitu bergairah untuk mengembalikan tahun-tahun kelimpahan dalam soal iman, sukacita, kasih. Berbicara tentang iman, punya predikat Kristen tapi mereka selalu melihat pekerjaan Allah dari sudut pandang manusia kalau tidak masuk akal, tidak logis mereka tidak mau menerima. Ketika pesta perkawinan di Kana kekurangan anggur, Yesus menyuruh mengumpulkan tempayan dan mengisinya dengan air, hal ini membuat orang menggelengkan kepala, berpikir tidak logis, tidak nalar. Landasan iman bukan karena kita melihat realita tetapi percaya walaupun itu tidak masuk akal.Tuhan akan hadirkan kembali tahun-tahun kelimpahan tapi seringkali kita berpikir dunia makin susah apakah mungkin tahun kelimpahan itu terjadi? Seorang nabi pernah bernubuat besok akan terjadi kelimpahan sementara begitu parah penderitaan kelaparan, mereka hanya mencibirkan bibir dan berkata tidak mungkin terjadi kelimpahan. Tahun kelimpahan Tuhan janjikan (Yoel 2 : 24) dan Tuhan mulai curahkan, masalahnya kita bisa tangkap atau tidak hati/harapan Tuhan. Tuhan teringat ketika kita berkasih-kasihan dengan Tuhan - ketika kita tidak bersungut-sungut, tidak bertengkar, bergandengan tangan satu dengan yang lain, tidak menyimpan dendam - Tuhan akan kembalikan tahun-tahun kelimpahan. Yoel 2 : 26.Paulus pernah berkata dalam I Korintus 15, rohani dan jasmani harus berjalan seiring, seimbang, ini adalah konsep Tuhan sehingga kita dapat tangkap berkat yang Tuhan siapkan. Jadi kalau Tuhan mau pulihkan jasmani Tuhan tidak mau tutup tangan, Dia perhatikan, orang ini mau dipulihkan rohaninya atau tidak. Banyak orang mengharapkan jasmani dipulihkan tapi rohaninya bantut (tidak bertumbuh, tidak dewasa). Seringkali kita seperti Lazarus mengabaikan rohani sehingga Tuhan gunakan tragedi untuk menggosok, mempertajam kembali sehingga kita menjadi dewasa rohani. Ketika Lazarus bangkit baru ia mengutamakan rohaninya.Alasan harapan Tuhan atas setiap pribadi, setiap keluarga Yoel 2 : 25 - Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip,… Tahun-tahun kelimpahan Yesaya gambarkan dalam Yesaya 11 : 6 - 9. Ketika Tuhan mau kembalikan tahun pemulihan; temperamen, karakter kita boleh saja berbeda tapi kita akan dapat berjalan bersama-sama karena Tuhan adakan transformasi, perubahan luar biasa sebab Roh Kudus mempersatukan. Firman Allah dan Roh Kudus sementara membentuk kita, mengimpartasikan karakter Kristus untuk masuk pada diri kita. Kalau kita bersedia dipulihkan rohaninya maka jasmani juga akan dipulihkan Tuhan.Apa yang menjadi kendala sehingga kita tidak bisa menangkap rohani dan jasmani dipulihkan? Kembali ke II Petrus 2 : 1. Banyak orang jatuh terpuruk karena pemalsuan, karena rohaninya bobrok. Nabi palsu (PSEUDOPROPHETS - bahasa Yunani) artinya suka memalsukan jati diri, identitas diri dipalsukan, berita dipalsukan. Jadi berita yang sesungguhnya masuk kemudian mulai bekerja untuk dipalsukan. Saat kita mendengar Firman Allah akan menghasilkan iman tetapi muncullah pemalsuan-pemalsuan tadi, mendengar tahun pemulihan tapi tidak nalar, kesempatan-kesempatan ini masuklah roh nabi palsu memasukkan berita pemalsuan. Inilah penyakit yang masuk dalam gereja sebab pemalsuan masuk melalui roh bimbang, ragu, kuatir, ini pemalsuan yang paling berbahaya pemalsuan iman. Roh Kudus ingin ciptakan iman yang kuat di dalam kita, namun apakah kita bisa tangkap atau tidak ? Jangan roh bimbang, ragu, dan kuatir justru menjadi racun yang meracuni hidup kita. Amin

KESEPAKATAN UNTUK MENYETUJUI ILHAM ROH KUDUS

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 30 Desember 2007
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa
II Petrus 1 : 20 - 21 -- Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.Manusia pernah mempunyai pengalaman yang begitu indah bersama Tuhan ketika manusia masih berada di Taman Eden. Manusia tidak pernah merasa takut, curiga, manusia tidak pernah mengenal ancaman, penyakit karena mereka -baik antara manusia dengan manusia maupun manusia terhadap Tuhan- terikat dengan bahasa Eden yang tidak tercemar. Apakah Tuhan punya keinginan untuk manusia kembali mengalami itu ? Sekalipun manusia sudah jatuh dalam dosa bukan berarti rencana Allah sudah gagal tapi Allah tetap punya cita-cita apa yang pernah diberikan di Taman Eden kembali dinikmati manusia. Untuk kembali menikmati pengalaman Eden, Alkitab mengatakan: Yohanes 14 : 6 - Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,kalau tidak melalui Aku.Itu sebabnya Allah sebagai Allah Yang Maha Tinggi rela turun ke dunia mengambil bentuk manusia. Allah menggunakan rahim Maria untuk melahirkan Yesus. Yesus inilah yang Allah sediakan untuk menjembatani, membangun hubungan supaya manusia yang sudah tercemar bisa kembali mengalami pengalaman seperti di Taman Eden. Ketika seseorang melewati jembatan ini akan dibenarkan oleh Firman Allah, dosa diampuni dan disucikan oleh darah Anak Domba Allah, setelah itu ia berjalan menapak di dalam kehidupan dari Tuhan. Mereka yang dibenarkan memiliki ZOE (bahasa Ibrani) = hidup kualitas/karakternya Allah.Pada waktu kita sudah berjalan di jembatan ini kita disebut orang benar, kita dituntut setiap ayat-ayat/nubuatan dalam Firman Allah tidak boleh ditafsir menurut pikiran manusia karena semua ayat/nubuatan terjadi menurut ilham Roh Kudus. Semua kisah yang dimuat di Alkitab selalu mengandung bahasa profetik yang menjadi penuntun bagi kita.1. I Raja-Raja 17 : 1 - 16, ada dua peristiwa yang mengandung bahasa profetik yang pertama ayat 1 - 6; yang kedua ayat 7 - 16. Dua kisah ini menceritakan secara detail kesetiaan dan kesanggupan Allah untuk memelihara umatNya. Kalau Tuhan setia akan janjiNya Ia sanggup untuk mewujudkannya, di dalam janjiNya terhimpun kebutuhan setiap kita. Tuhan bekerja melalui kondisi dan situasi, kalau kita mau mentaati Firman Allah, mengimani pribadi Allah yang setia dan sanggup menggunakan semua situasi untuk memunculkan jawaban bagi kita di sana berisi mujizat dari Allah. Ketika Tuhan berfirman kepada Elia untuk turun ke Sungai Kerit (= berubah menjadi yang lain; digunting dari hal-hal yang tidak sesuai; diputuskan; ngarai yang curam) Elia tidak mau menafsir menurut pikirannya. Ketika kita bersedia memutuskan untuk tidak berjalan dengan pola pikiran kita, memiliki kerendahan hati untuk turun ke Sungai Kerit, Sungai Kerit bisa berubah menjadi mujizat. Pengalaman ini akan membentuk kedewasaan kita. Pengkhotbah 10 : 10. Seringkali kita digam- barkan seperti besi yang tumpul dan untuk menajamkannya Tuhan menggunakan peristiwa/tragedi yang mengusik hidup kita.2. Segala nubuatan berbicara tentang ide, saran/nasihat. Ketika nasihat, saran, ilham Tuhan akan taruh dalam hidup kita : Ibrani 3 : 7 - 8 hubungkan dengan Ibrani 4 : 7, keduanya menekankan hari ini ketika kita mendengar Firman Allah jangan keraskan hati dan berbantah-bantah dengan Roh Kudus. Setiap nubuatan itu bersumber dari pikiran, otoritas, kedahsyatan Allah, jangan ragu terhadap Firman Allah. Ada satu saran yang bertolak belakang dengan akal manusia tapi itu semua ilham Roh Kudus jangan melawan/mengeraskan hati. I Samuel 17 : 16. Goliat tampil selama 40 hari mengejek bangsa Israel. Daud mendengar nubuat Roh Kudus, ia bersedia turun ke sungai untuk mengambil batu. Baru satu batu dilepaskan dan Daud datang dengan nama Tuhan, Roh yang memberi ilham dan mengendalikan batu ini, lalu Goliat roboh. Ketika kita bersedia mengimani Firman Allah, Tuhan akan bongkar tembok yang selama ini tidak bisa roboh, Tuhan akan ratakan tebing yang curam. Kalau kita tidak ragu pada Firman Allah, Tuhan akan pegang dan kita akan menggoncangkan lingkungan, dunia kita karena Tuhan bawa kita dari kemenangan kepada segala kemenangan, dari kemuliaan kepada segala kemuliaan, dari mujizat kepada segala mujizat. Amin

KRISTUS SEBAGAI PUSAT HIDUP

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 17 Desember 2006
Oleh Pdt Andrew M Assa
Tuhan sangat baik, Ia menerima kita apa adanya, tidak menuntut kita harus melakukan sesuatu untuk kita bisa diterima Tuhan. Ia terlalu baik untuk tidak membiarkan kita tetap tidak berubah. Karena pada mulanya Ia menciptakan manusia serupa dengan gambarNya, menurut pola dan teladanNya. Kuasa, kebaikan, kasih, kemampuan Tuhan menjadi kuasa, kebaikan, kasih dan kemampuan yang dimiliki manusia.
Sekalipun menurut pemikiran kita, Kain jahat (orang yang paling berdosa) karena sudah membunuh Habel, tetapi keturunannya adalah keturunan yang luar biasa, Tuhan tetap lengkapi dengan karunia yang luar biasa. Yubal menjadi bapa pemain musik, Tubal-Kain menjadi ahli tembaga dan besi.
Secara genetis Allah ciptakan kita untuk sukses secara luar biasa ketika kita mau meresponi Tuhan.
Mazmur 102 : 14 - Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya.
Kita adalah Sion-nya Tuhan sebab sudah saatnya Tuhan bangkit melakukan sesuatu yang luar biasa, imani Firman Allah. Tuhan tidak pernah terlambat dan terkendala oleh apapun.
II Korintus 6 : 2 - ...Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenaan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Inilah waktunya/kairosnya Tuhan, saatnya Tuhan melawat umatNya, gereja yang dalam perjalanan. Tuhan memulihkan gerejaNya lewat orang-orang di sekitar kita bahkan lewat orang-orang yang tidak kita senangi, Tuhan akan membawa kita dalam pemulihan.
Lukas 1 : 28 - 33. Permasalahannya adalah manusia selalu gagal untuk lakukan Firman Allah, manusia tidak mungkin lakukan sesuatu untuk bisa berkenan kepada Allah sehingga Tuhan melawat umatNya lewat Maria. Allah menjelma menjadi manusia supaya Allah bisa mati sebagai manusia sehingga orang yang percaya apapun kondisi atau keadaannya yang percaya pada Yesus diselamatkan.
Mazmur 84 : 6 - 8. Ketika Allah melawat umat- Nya yang mau bergantung pada Tuhan, Tuhan akan ubah lembah air mata/lembah baka menjadi mata air, dukacita menjadi sukacita.
Siapa yang akan menikmati lawatan Tuhan ?
Mazmur 84 : 2 -3. Orang yang selalu merindukan untuk tetap tinggal dalam hadirat Tuhan. Apapun yang terjadi dalam hidupnya Kristus menjadi pusat hidupnya. Ketika pondok Daud/pujian/penyembahan kita dipulihkan, Tuhan akan kerjakan percepatan yang luar biasa.
Maria ketika dilawat/dikunjungi Tuhan, ini merupakan kunjungan yang tidak enak, disalahpahami oleh banyak orang tapi ia tetap menjadikan Kristus pusat hidupnya.
Lukas 1 : 39 - 41. Pikiran kita bisa salah paham dengan orang lain. Elisabet tidak mau menghakimi Maria, Allah melawat Elisabet dan ia penuh dengan Roh Kudus; mendapat pewahyuan dari Tuhan bahwa Maria sedang mengandung dari Roh Kudus.
Roh kita diciptakan bukan hanya untuk berhubungan dengan Tuhan.
I Korintus 2 : 15. Seringkali hubungan kita dengan sesama rusak karena kita lebih menggunakan pikiran dan perasaan. Jadikan Kristus pusat dalam hidup kita sehingga roh kita bisa tahu kira-kira orang itu benar atau tidak karena Roh yang akan menyelidiki segala sesuatu.
Ketika Tuhan melawat umatNya ada dua kelompok yang akan mengalami pemisahan:
1. Orang yang meresponi Tuhan dan menjadikan Kristus pusat hidup.
Matius 1:20. Tuhan melawat Yusuf juga gembala dan orang Majus.
Bagaimana Tuhan melawat umatNya itu tergantung bagaimana kita meresponi Tuhan.
2. Orang yang tahu Firman Allah tetapi tidak meresponinya.
Ibrani 4:6 ; I Petrus 4:7 ; Matius 2:3. Orang Farisi, ahli Taurat dan raja Herodes sebenarnya sudah tahu kelahiran Yesus tetapi tidak meresponi.
Bagaimana sikap kita, apakah Kristus menjadi pusat hidup kita ?
II Timotius 1 : 9 -10. Kedatangan Juru Selamat harus menjadi pusat, ketika Yesus menjadi pusat, kemuliaan dan kasih karunia menjadi milik kita.
Yohanes 1:16, II Korintus 3:18. Tuhan akan bawa kita dari kemuliaan sampai pada kemuliaan asal kita menjadikan Kristus pusat perhatian kita.

Amin