Sunday, November 30, 2008

MERAWAT KEMAH TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 16 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1 : 1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
Sejak kematian Yesus di Golgota, dikuburkan dan bangkit dari kematian, saat itulah awal dari pertobatan dan perubahan kehidupan Yakobus yang semula ia adalah pengejek, penghambat pelayanan, racun dalam kehidupan Yesus tetapi Tuhan mampu ubahkan menjadi seorang yang lahir baru dan penuh dengan Roh Kudus, ini yang membawanya ke pelayanan. Yakobus mendapat karunia-karunia Roh Kudus untuk menjadi saksi/hamba Allah.
Ketika Tuhan sediakan pelayanan bagi Yakobus, ia menjadi gembala jemaat di Yerusalem. Kenapa yang menjadi gembala bukan Petrus atau yang lainnya yang sekian tahun mengikut Yesus? Bukan semata karena Yakobus punya garis keturunan secara jasmani dengan Yesus tapi karena ketulusan, motivasi dan tidak ada ambisi pribadi dalam Yakobus. Berbeda dengan tiga murid Yesus yang terselip ambisi, kepentingan-kepentingan pribadi, sepertinya berjubahkan kemuliaan, meng-agungkan nama Yesus tetapi Petrus bertanya, “Tuhan siapakah yang layak duduk di samping kiri dan kanan Yesus?” Yudas cukup dikenal karena ia sebagai pengelola sosial, berjubahkan kemuliaan Allah namun di dalamnya ada kepentingan pribadi, ia ingin mendapat pujian dari orang-orang yang mendapat bantuan sosial.
Ketika kita terlibat dalam pelayanan, hati-hati! Jangan tanpa sadar nampaknya kita melayani bagi kemuliaan Allah tetapi ada unsur-unsur kepentingan pribadi dan ingin dilihat orang, itu akan bermuara pada lautan neraka.
Surat Yakobus ditujukan kepada kedua belas suku bangsa Israel secara jasmani yang merupakan gambaran dua belas suku Israel secara rohani yaitu gereja di akhir zaman (Galatia 3 : 7 - 9). Kita disebut keturunan Abraham secara rohani oleh karena iman kepada Yesus Kristus. Kalau dua belas suku bangsa Israel secara jasmani menjadi luka-luka bagi dunia, maka di akhir zaman perhatian dunia juga tertuju pada bangsa Israel secara rohani karena melalui hidup orang percaya segala bangsa diberkati, karena inilah gereja dipersoalkan. Tegaknya kerajaan-kerajaan di dunia itu karena orang percaya, ketika gereja sebagai tiang sudah diambil oleh Tuhan maka sejarah dunia akan berakhir.
Profile dua belas suku bangsa Israel secara jasmani yang menjadi gambaran gereja di akhir zaman:
Menurut formasi di kitab Bilangan 2 diceritakan tentang kemah Musa yang harus dipikul imam-imam yang di dalamnya ada halaman (terdapat mezbah korban dan kolam pembasuhan), tempat kudus (ada meja roti, kaki dian dan mezbah dupa), tempat maha suci (terdapat tabut perjanjian), kemah ini harus dibawa kemana pun mereka mengadakan perjalanan, harus dirawat dan dijaga karena di padang belantara banyak musuh (binatang buas, iklim, bangsa-bangsa). Tuhan menghendaki supaya kemah ini terpelihara dari hal-hal tadi, itu sebabnya di keempat sisinya di sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat ditempatkan masing-masing tiga suku bangsa.
Bagian Selatan ada tiga suku bangsa yaitu Ruben, Simeon dan Gad.
1. Ruben.
Artinya: Tuhan memperhatikan penderitaan-ku. Ruben adalah putra sulung Yakub dari istrinya Lea. Sebagai putra sulung mendapat kehormatan berkat kesulungan yang terdiri dari tiga bagian yaitu berkat yang paling utama tapi ternyata beralih kepada Yusuf, berkat kehormatan sebagai imam tapi beralih kepada Lewi, berkat hak sebagai raja tetapi beralih kepada Yehuda. Kenapa semua berkat ini berpindah tangan ke orang lain? Ibrani 13 : 4, sebab kesalahan yang Ruben lakukan ia tidak pernah menghargai tempat tidur (pernikahan) ayahnya. Orang Kristen di akhir zaman yang tidak menghargai pernikahan, Allah sudah sediakan berkat baginya tapi berkat akan dialihkan pada orang lain.
2. Simeon.
Artinya: Tuhan telah mendengar jeritanku. Simeon adalah anak Yakub nomor 2 melalui istrinya Lea. Mazmur 34 : 19, Simeon sekalipun ia banyak tekanan dan tindasan tapi Tuhan dekat dengannya, Tuhan akan membawa paket selamat yang berisi semua yang kita butuhkan dan itu akan Tuhan letakkan dalam kehidupan kita. Namun kelemahan dari Simeon ia licik, penuh tipu daya (Kejadian 34 : 24, 25). Petrus me-nasihati orang percaya dalam I Petrus 2 : 1, buanglah segala kejahatan (sering melukai orang, membunuh semangat), tipu daya (mencari keuntungan dengan mengabaikan kepentingan orang lain), munafik (suka bersandiwara), dengki (tidak senang melihat orang lain diberkati), fitnah (suka menjelek-jelekkan orang).
3. Gad.
Gad anak Yakub nomor 7 melalui Zilpa dayang dari Lea. Artinya: berkat telah datang; pasukan yang gagah perkasa, ia mempunyai kecerdikan, keberanian untuk bertempur melawan musuh yang ada di padang gurun. Mazmur 144 : 1, ketika dosa dihapuskan dan kita menjadi putra Allah maka kita mewarisi semua janji-janji Allah, jadilah tentara Tuhan yang gagah berani menghadapi serangan musuh, cerdik menghadapi tipu muslihat Iblis, gigih menghadapi tekanan-tekanan dan untuk itu tangan (hubungan dengan sesama) dan jari-jari (emosi) kita harus dilatih oleh Tuhan.
Dari ketiga tipe ini kita berada di mana? Namun terlepas dari segala kelebihan dan kelemahan-kelemahan kita, darah Anak Domba mau membebaskan setiap kekurangan, kelemahan kita lalu Ia mentahbiskan kita untuk memikul, merawat kemah/pondok Tuhan (= gereja lokal, rumah tangga kita) - Mazmur 76 : 2 - 4. Lukas 12 : 43, pemilik pondok satu kali kelak akan datang, Yesus akan datang, ketika Ruben, Simoen dan Gad ternyata dengan segala kelemahannya memohon pada Tuhan ampuni saya, mereka didapati tetap setia merawat maka Tuhan memberi nilai berbahagialah engkau.
Amin

No comments: