Sunday, November 30, 2008

PENDAHULUAN SURAT YAKOBUS

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 9 November 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Surat Yakobus ditulis sekitar tahun 48 sesudah Masehi, ada perdebatan di antara para theolog kira-kira ditulis oleh Yakobus yang mana? Ada yang berpendapat surat ini ditulis oleh Yakobus anak Zebedeus yakni salah satu murid Tuhan Yesus, kalau melihat kematiannya tahun 44 maka gugurlah teori ini. Berangkat dari tata bahasa dan melihat tekanan iman yang harus disertai perbuatan para theolog berpendapat penulis surat ini adalah Yakobus, saudara kandung/adik secara jasmani Yesus. Saudara kandung Yesus ini mempunyai latar belakang yang tidak terpuji.
Profile atau gambaran sekilas penampilan Yakobus:
1. Sikap Yakobus terhadap Yesus.
Matius 13 : 55, banyak orang di Nazaret –kota tempat Yesus dibesarkan– tidak percaya Yesus dan beranggapan bahwa Yesus hanyalah seorang anak tukang kayu, ibuNya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya/adik-adik jasmaniNya adalah Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas. Yohanes 7 : 5 mem-beri informasi orang-orang di Nazaret mulai menunjuk-nunjuk Yakobus pun tidak menerima pengajaran Yesus, kakaknya sendiri. Bahkan lebih tragis lagi Markus 3 : 21, 20, saudara-saudaranya mengatakan Yesus gila karena ketika banyak orang berkumpul mendengar perkataanNya yang luar biasa dan disertai mujizat, Yesus menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan firman Allah sampai-sampai tidak ada waktu untuk makan dan beristirahat. Yohanes 7 : 2 - 4, sekalipun adik-Nya tidak percaya, mengejek dan mengatakan Ia gila karena mereka tidak mengerti pelayanan, tidak mengerti proses pertumbuhan iman namun mereka ingin menikmati rasa bangga saat Yesus dielu-elukan, disanjung-sanjung.
2. Proses pertobatan dan kelahiran baru Yakobus.
Matius 27 : 45, 46, kecuali tentang kehadiran Maria –ibu kandung Yesus secara jasmani– Alkitab tidak pernah mencatat adik-adik dari Yesus ikut bersama-sama naik ke Kalvari. Tapi hubungan batin menarik Yakobus yang walaupun mungkin secara sembunyi-sembunyi mengikuti bagaimana sengsara dari Yesus. Yakobus yang kemarin sempat mengejek Yesus, batinnya mulai berbicara dan ia ingat perkataan Yesus –benih firman Allah tidak pernah mati sebab firman Allah itu hidup dan kekal adanya– sekalipun sebelumnya ia menentang. Saat jam 12 siang Yerusalem mulai gelap, Yakobus mulai sadar Yesus adalah Mesias, Anak Allah sekalipun secara jasmani Ia adalah kakaknya sendiri. Alam, Tuhan gunakan untuk berkhotbah nyaring kepada Yakobus karena Allah melihat ada potensi yang indah dalam dirinya yang bisa digunakan untuk hari-hari kemudian.
Sejak saat itu ia mulai bergabung dengan pengikut-pengikut Yesus sekalipun ia mengalami banyak rintangan ia tidak peduli, ia mengalihkan pandangannya pada Yesus yang sudah menyiapkan pengalaman-pengalaman yang indah di hari-hari mendatang. Setelah Yesus dikuburkan dan bangkit dari kematian, Yakobus mulai mengambil sikap makin intensif lebih dekat dalam pengiringan dan melayani Yesus. Ia dibaptiskan, ia tanggalkan hidup lamanya dan menerima hidup yang baru. Itulah pengalaman kelahiran baru.
Hubungan batin ini pun ada di dalam Yesus karena Yesus adalah Allah tapi Dia adalah manusia, kodrat ilahi ada di dalam Yesus tapi kodrat manusia pun ada di dalam Yesus kecuali dosa, jadi Ia tidak bisa putuskan hubungan batin dengan adik-adikNya. Setelah Yesus bangkit dari kematian banyak peristiwa yang terjadi atas adik-adikNya sehingga pada hari ke 40 ketika Yesus akan naik ke surga, Paulus memberikan kesaksian dalam I Korintus 15 : 6 - 8 telah menampakkan diri kepadanya tapi justru pertama kali Ia kunjungi Yakobus selain itu Ia memperlihatkan diri kepada sekitar 500 orang.
Yakobus telah bertobat, oleh iman ia mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat walaupun ia pernah menjadi penghambat dalam pelayanan dan mengatakan Yesus tidak waras. Yakobus bukan hanya mengalami kelahiran baru tapi suasana surga juga ia alami baik sebelum menulis maupun setelah menulis surat ini, contohnya Yakobus 1 : 22 memang dulunya ia adalah pengejek, menyiksa batin Yesus tapi ia tinggalkan semua, ketika iman Yakobus mulai muncul ia harus wujud nyatakan dan ia tegaskan lagi dalam Yakobus 2 : 20 - ...bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong...
Apa yang membalikkan hati Yakobus sehingga kemudian ia menjadi seorang yang setia, tekun kepada Yesus sehingga ia berani lepaskan jubah lama dengan segala resikonya sekalipun dengan resiko orang membalikkan perkataannya? Apa yang membuat Yakobus berubah?
Lihat kesaksian Paulus dalam Roma 1 : 16 - Karena tiadalah aku berasa malu mengaku Injil itu; karena ia itulah suatu kuasa Allah yang mendatangkan selamat kepada tiap-tiap orang yang percaya,... (TL) Paulus tahu persis hanya karena Injil ia berubah, ia yang dahulunya seorang penganiaya dan pembunuh.
Pusat pemberitaan Injil adalah salib, Injil tanpa berita salib itu hanya celotehan manusia. Injil yang memuat berita salib adalah Injil yang memuat mujizat dari Tuhan. Gambaran salib itu sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama dan itu terjadi di zaman Perjanjian Baru. Injil merubah Yakobus sehingga di akhir hidupnya nyawapun ia lepaskan.
Bayangan salib di Perjanjian Lama Bilangan 21 : 4 - 9, Tuhan murka kepada orang Israel yang merasa muak, bosan dengan roti (firman Allah) yang diberikan Tuhan, dan Ia meng-hadirkan ular-ular tedung yang memagut mereka. Banyak yang terkapar dan mati lalu mereka datang kepada Musa untuk menghentikan karena mereka telah bersalah kepada Tuhan dan kepada Musa. Tuhan perintahkan kepada Musa untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya di kayu palang sehingga orang yang memandang mereka bisa hidup. Ini adalah kuasa salib. Ular tedung yang bagaimana yang telah memagut kita sehingga kita kehilangan kesehatan, pekerjaan, semangat? Ada salib yang dapat memulihkan semua, lihatlah kepada salib.
II Raja-raja 6: 5 - 7, hukum alam ditaklukkan oleh kuasa salib. Mata kapak yang telah tenggelam dapat timbul lagi, ketika kita datang dalam satu penyesalan mohon ampun kepada Tuhan, tidak ada kapak yang sudah tenggelam yang tidak akan muncul kembali karena Ia sanggup mengadakan mujizat. Yakobus telah alami ini sehingga ia dapat menulis surat Yakobus.
Amin

No comments: